Dua minggu telah berlalu sejak pertemuan terakhir mereka. Kini semuanya nampak sibuk dengan aktivitas masing masing. Nayla tentu saja ia selalu sibuk berada di L gym memfokuskan diri dan membantu para pesertanya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Begitupun dengan Rayden ia sedang membangun cabang cafe baru di Kota Semarang. Sedangkan Kezia berada di salah satu butik milik ibunya, karena ia akan meneruskan usaha ibunya itu. Hal berbeda pada Leo yang nampak memiliki waktu senggang dan sesekali mengunjungi usaha gym nya di beberapa tempat. Saat ini Adam tengah berada di Korea, ia mengunjungi seseorang disana.
Mama Anggi yang selalu merasa kesepian pun menghubungi sahabatnya “Asalamualaikum Nilla besok mampir ya ke toko bungaku, udah lama loh kamu ga main kesini, sekalian ada yang mau aku obrolin” kurang lebih seperti itulah isi chat Anggi pada Nilla.
Setelah kesibukan melayani para pelanggannya di toko roti, Bunda Nilla melihat handphone dan tersenyum karena mendapat pesan dari sahabat baiknya, ia pun membalas pesan tersebut “Walaikumsalam, iya Nggi. Besok aku mampir ya setelah mengantar pesanan rotiku”
Bunda Nilla memiliki toko roti yang menjadi tumpuan hidupnya setelah Ayah Hero Kei meninggal dunia ketika Nayla duduk di sekolah menengah pertama. Beruntunglah kemampuan baking nya sangat baik, toko rotinya pun ramai pembeli dan saat sudah memiliki dua cabang.
Di rumah Nayla
“Bun udah makan belom? Nayla beli makanan kesukaan bunda nih ayam bakar mang abi, makan bareng yuk bun, Nay laper” ucapnya dengan manja pada Bunda Nilla.
“Bunda belum makan Nay, mana bisa makan sendirian, lebih enak ditemenin anak cantik Bunda ini, gemana hari ini ngajarnya lancar?” tanya bunda
“Aihhh... Bunda bisa aja, lancar dong Bun, Leo juga selalu baik sama aku, ini bun makanananya” jawab Nayla dan menyerahkan piring berisi nasi serta ayam bakar pada bundanya.
Setelah makan malam bunda dan Nayla pun berbincang hangat seperti biasa ditemani televisi yang menyala.
“Oh iya Nay, besok bunda mau ketemu Mama Anggi siang sehabis anter pesanan roti Pak Ustadz. Kamu bisa kan jaga toko sebentar sebelum berangkat kuliah? Kasian Kakak mu kalau jaga dalam kondisi mengandung begini” ya memang saat ini Nayla sedang melanjutkan pendidikannya pada jenjang S2. Nayla memiliki seorang kakak perempuan, Nayra namanya ia pun sudah menikah satu tahun yang lalu dan tinggal bersama suaminya, tetapi masih ingin menemani sang bunda di toko.
“Bisa bun, besok Nay pagi ngajar dulu di gym siang langsung ke toko ya, jadwal kuliah adanya sore bun” ungkap Nayla dengan netra fokus pada layar laptop.
“Makasih ya Nay, bunda tidur duluan ya, mata udah sepet nih”
“Selamat bobo bundaku yang cantik”
Keesokan harinya
“Mana ya, apa Nilla lupa hari ini mau ke tempatku?” gumam Mama Anggi pada dirinya sendiri
Bunda Nilla menepikan dan memarkirkan mobilnya setelah melihat papan tulisan Mrs Bradley Florist. Ia pun segera turun, sahabatnya sudah siap menyambut didepan pintu dengan banyak bunga berjejer didekatnya. “Aku datang bawa roti favoritmu ini Nggi, masih hangat lho”.
Mama Anggi sangat sennag dengan kedatangan sahabatnya itu “Aduh dapet oleh oleh, makasih ya Nil, ayo masuk, keruanganku aja ya” ajaknya pada Bunda Nilla
“Nila aku udah siapin bunga mawar putih kesukaan Nayra dan Nayla nih dibawa ya nanti”
Bunda Nilla mengangguk dan tersenyum “Katanya kamu mau ada hal untuk dibahas, tentang apa ya?” tanyanya.
Anggi pun menghembuskan napas “Nil, kamu tahu kan anakku Rayden? Aku sangat meyayanginya, aku ingin menjodohkan Rayden dengan Nayla, aku yakin Nayla dapat menyembuhkan luka hati pada Rayden”
Nilla hanya bisa terdiam dan terus mendengarkan penuturan Anggi sahabatnya itu.
Rayden anak dari sahabatnya itu, dicampakkan oleh seorang gadis delapan tahun yang lalu dan rasa sakitnya terus berlanjut, ia tidak pernah dekat dengan seorang wanita manapun selain Nayla dan Kezia yang merupakan sahabatnya. Kehidupan Rayden pun semakin terpuruk dikala bisnis yang ia rintis mengalami kegagalan lagi dan lagi. Tak ada kata cinta dan mencintai pada pasangan, untuk apa ada cinta jika hanya menyakiti, begitulah Rayden. Ia pun selalu membuat kesibukan dengan fokus dan fokus pada usahanya hingga akhirnya semua itu membuahkan hasil manis pada bisnisnya. Nayla, Leo, Kezia dan Adam pun selalu mendampingi Rayden.
Cukup lama ia ditinggalkan, namun hatinya masih terpaut pada gadis yang telah menorehkan luka dalam hatinya. Tanpa alasan pasti, ia pergi begitu saja disaat Rayden membutuhkan penyemangat dalam hidup. Padahal gadis itu berjanji padanya akan ada disaat susah dan senang, akan mendampingi Rayden hingga sukses. Namun itu semua hanya omong kosong.
“Ku mohon Nilla pertimbangkan permohonan ku ini, Dave juga sangat setuju jika Nayla jadi menatu kami” Anggi berusaha meyakinkan Nilla agar menyetujui permintaannya.
Bunda Nilla menggenggam tangan Anggi “Sejujurnya aku ragu akan hal ini Nggi, aku tahu bagaimana perasaan mereka, itu hanya... hanya sekedar rasa menyayangi sebagai sahabat saja, mereka tidak slaing mencintai walaupun sudah lama bersama”
“Memang saat ini Nayla belum dekat dan tidak pernah bercerita ia menyukai seseorang, aku tidak bisa memutuskan sekarang Nggi, aku masi harus berpikir, maapkan aku ya” tambahnya.
Bunda Nilla pun kembali mengendarai mobil menuju toko roti miliknya, karena Nayla sudah menunggunya. Setelah memarkirkan mobil, Nilla pun terdiam beberapa saat memandangi Nayla tengah tersenyum pada beberapa pelanggan toko roti. Tanpa sadar suara ketukan di kaca samping mobil terdengar dan menyadarkan Nilla dari lamunannya.
Tok
Tok
Tok
“Bun bunda, bunda baik baik aja kan? Kenapa diam dan ga turun bun? Apa bunda ga enak badan?” cecar Nayla dengan panik.
Nilla membuka pintu dan turun dari mobil “Ga apa apa Nay, bunda Cuma lelah aja tadi diperjalanan juga cukup macet, Cuma pusing sedikit aja, bunda istirahat dulu ya” ucap Nilla seraya masuk ke toko dan menuju ruang miliknya.
Gadis bermata sipit itu memukul pundak sang kakak dengan pelan “Ka”
“Apa Nay, kamu bikin kakak kaget aja. Oh iya bunda kenapa ya lesu banget?” tanya Nayra
“Bunda bilang pusing aja ka ya cape karena di jalan kejebak macet. Ka, aku berangkat dulu ya. Doakan adikmu ini ya cepet lulus kuliahnya” ucap Nayla kemudian mencium pipi dan tangan sang kaka serta tidak lupa mengambil Roti untuk bekalnya.
“Dasar Nayla, kelakuannya masih aja seperti anak kecil”. Nayra pun berlalu untuk menemui sang bunda, sebelumnya ia membuat teh bunga telang hangat dicampur madu untuk bunda Nilla tidak lupa membawa beberapa buah kue kering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Rina Dewi
semangat
2022-11-07
2
Eman Sulaeman
semangatt
2022-07-23
0