Perubahan

Masih POV Arzan

Setelah pernikahan ku dengan Farzana dinyatakan resmi, kami semua di kagetkan dengan Mama yang kembali drop setelah mengucapkan "selamat datang menantuku Farzana di rumah suamimu Arzan" kemudian beliau pingsan dalam pelukan gadis yang beberapa saat lalu resmi menyandang gelar istri dari Abercio Arzan Adelard itu.

"Ma..." Aku berteriak segera mendekati wanita yang sangat ku cintai begitu besar ini.

"Ma bangun Ma, jangan seperti ini Ma, Cio sudah menikah sesuai dengan keinginan Mama" ucapku sudah mulai terisak.

Aku bersiap untuk menggendong Mama tapi sebelum itu terjadi Mama kembali sadar.

"Yo" panggil lirih wanita yang sangat kucintai ini.

"Iya Mah" sahutku sembari menahan sesak di dada.

"Terimakasih karena telah mewujudkan impian Mama, satu pesan Mama apapun yang terjadi jangan pernah berpisah dengan Farzana" setelah mengucapkan hal itu, tangannya yang tadi memegang pipiku terjatuh, wanita yang berada di pangkuan ku yang beberapa saat lalu tersenyum pucat padaku menutup matanya.

Runtuh sudah pertahanan ku, air mata yang ku tahan sedari tadi sudah tak bisa Aku bendung lagi.

Wanita pertama yang menjadi cinta pertamaku pergi untuk selamanya.

Papa yang berada di samping Mama pun hanya diam tanpa suara. Aku tahu bahwa beliau pun menahan sesak di dada.

*****

Setelah selesai pemakaman, rumah kembali seperti semula.

Aku dan Papa saat ini sedang duduk di meja makan dan bersiap untuk makan malam tapi jujur saja selera untuk makan tidak ada sama sekali.

"Papah mau makan apa?" tanya Farzana

"Papah ingin minum susu dan roti saja Na, Papah tidak selera makan" jawab Papa.

"Makanlah Pah meskipun sedikit ya" ucapnya lagi

Kulihat Papa menggelengkan kepalanya.

Ku lirik gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Mas mau makan apa?" kulihat dia tanpa menjawab Aku berdiri dan pergi dari sana. Entah mengapa Aku tiba-tiba saja membenci wajahnya, melihat dirinya seakan karena dia Mama pergi meninggalkan diriku.

"Mas mau kemana? mas, mas" panggilnya tapi Aku tak memperdulikan dirinya.

Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam tapi saat ini Aku masih duduk di balkon kamar.

Beberapa waktu lalu, Farzana masuk ke kamar ku...

Ceklek

Pintu kamarku terbuka dan menampilkan sosok gadis yang mengingatkan ku akan kepergian Mama.

"Mau apa kamu?" tanya ku ketus.

Kulihat dia tersenyum, senyuman yang sama seperti dulu, senyum manis yang tulus yang sangat Aku sukai sewaktu masih ada Mama, tapi tidak dengan sekarang Aku sangat membenci senyuman juga dirinya.

"Zana mau tidur mas" jawabnya

Aku mengangkat sebelah alisku "kalau mau tidur sana pergi ke kamarmu, kenapa malah kesini?"

"Kan sekarang Zana harus tidur bersama dengan suami, jadi Zana akan tidur bersama mas" jawabnya lagi dengan tersenyum.

"Heh, mimpi mu terlalu tinggi Zana, apa kamu pikir Aku sudi tidur denganmu?" sahutku.

"Tapi Zana gak mungkin tidur dikamar Zana lagi mas" ucapnya.

"Apa yang akan Zana katakan kalau Papa bertanya mengapa Zana tidak tidur bersama dengan mas" tambahnya lagi.

Aku memijit pelipis ku karena tiba-tiba saja merasa pusing.

"Baiklah kamu boleh tidur di kamarku tapi kamu tidur di lantai bukan di kasurku" ucapku tegas.

Ku lihat dia menghela nafasnya kemudian menganggukkan kepalanya.

Setelah itu dia menuju lemari kemudian mengambil selimut tebal dan menjadikannya sebagai alas untuk dirinya tidur.

Aku tak perduli dengan gadis itu, karena yang penting dia tidak meminta hal yang tidak akan Aku berikan padanya.

Seminggu kemudian Papa memutuskan untuk pergi ke Swiss sebenarnya berat untuk ku mengiyakan keinginan dirinya itu karena sama saja Aku akan kehilangan lagi meskipun masih tetap bisa mengobrol meskipun lewat sambungan telepon.

Flashback off

*****

Setelah kepergian Papa, Aku memutuskan Zana tidur di kamarnya sendiri.

Setiap hari dirinya menyiapkan keperluan dari Aku bangun sampai tidur meskipun tidak pernah ku sentuh tapi dia tetap saja melakukan hal sia-sia itu.

Jujur saja Aku sering membentak dirinya jikalau Aku sedang tidak mood tapi bukannya melawan dirinya tetap diam sembari tersenyum hangat tapi itu semua tak berarti apapun terhadap diriku.

Seminggu dia tidur setelah kejadian dirinya tercebur atau mungkin lebih tepatnya menceburkan diri, Aku tidak pernah menemui gadis itu.

Hari ini, bi Minah memberikan kabar bahwa gadis itu sudah sadar dan tanggapan ku hanya "hem" setelah itu bi Minah pergi.

Seharian gadis itu tidak beranjak pergi dari kamarnya dan Aku tidak perduli.

Sore hari gadis itu malah mengejutkan ku, dia berada di ruang makan dan saat ini sedang bersiap untuk makan. Sebelum sendok yang berisi nasi itu sampai kedalaman mulutnya Aku bertanya "Tumben sekali Kamu makan disini?"

Tapi hal mengejutkan terjadi dia tersenyum padaku dan berkata "Memang kenapa kalau Aku ingin makan disini? apa ada yang salah Tuan?".

Perkataannya barusan membuat ku bingung karena selama ini, jangankan bertanya padaku seperti itu, memandang wajahku saja dia tidak seberani itu.

Aku hanya diam dan kulihat gadis itu kembali fokus dan menyantap makanan yang ada di hadapannya.

Setelah beberapa saat, Aku mendengar suara hentakan sendok di atas meja dan ku lihat gadis itu sudah selesai makan.

"Selesai" ucapnya setelah itu "Aku permisi" dia berdiri dan pergi dari sana.

Aku hanya bisa mengernyitkan dahi ku melihat tingkahnya saat ini, entah mengapa Aku merasa ada perubahan dari gadis itu.

Setelah kepergian Farzana, Aku yang masih larut dengan pikiran ku di kejutkan dengan genggaman tangan dari kekasih ku.

"Sayang" panggil kekasih ku ini.

"Heum ya" jawabku sembari tersenyum lembut pada wanita yang ku cintai ini.

"Kamu mengapa melamun? apa yang dipikirkan oleh mu?" tanya kekasihku.

"Tidak ada, kau mau jalan-jalan?" jawabku dan kemudian ingin mengajak dirinya pergi ke luar.

"Iya yuk kita jalan-jalan" jawabnya cepat dengan tersenyum manis padaku.

Aku pun tersenyum dan mengusap pucuk kepala kekasihku ini.

"Aku ganti baju dulu ya kamu tunggu sebentar" ucap Davina dan aku pun menganggukkan kepalaku.

Aku melangkahkan kaki ke luar rumah dan ingin menunggu Davina di depan rumah.

Saat kakiku melangkah mendekati mobil mataku tanpa sengaja melihat Farzana sedang duduk di bangku taman rumah dengan sebuah buku di tangan kanannya.

*****

Di tempat lain...

"Aihh awas saja anak itu, sudah ku bilang berulang kali lebih baik tinggalkan lelaki si*lan itu tapi tetap saja dia bertahan" Seorang gadis berjalan dengan tergesa-gesa keluar dari bandara internasional tersebut.

Sebuah mobil sudah stay menunggu gadis itu di area parkir bandara.

"Silakan masuk nona" ucap sopir tersebut.

Sedangkan sang gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Kita pulang atau ke tempat lain Nona?" tanya sang sopir.

"Kita kerumah sahabat edan saya dulu Pak, greget banget sumpah dah" sahut gadis itu yang masih terlihat kesal di wajahnya.

Sang sopir menganggukkan kepalanya dan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang membelah ibu kota tersebut.

*****

Jeng jeng jeng

Bakal ada pemeran baru yang bakal muncul yak muehehe, siapa dia?

Hanya dia.... dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia

hanya dia

Tarik sisss SEMONGKO

Aishhh 🙈 pecah pecah 🤣🤣 maafkeun yak ay lagi gabut🤭

🤔 ada yang bisa nebak siapa gadis yang mengomel di bandara tersebut?

Silakan komen yak🤭

Tak bosan bosan ay mengingatkan untuk mendukung cerita receh ay ini dengan cara like komen rate bintang lima bila ada vote tak terpakai boleh la lempar kemari 🙈

Sekali lagi ay mau ucapkan terimakasih banyak atas dukungannya 🙏

untuk kakak-kakak sayang ay juga Abang sayang ik hou van jullie allemaal

Salam hangat dari Aya ❤️

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

istri yang sangat baik kau dia sia kan, jangan sampai kau menyesal di kemudian hari

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

orang yang bukan muhrim yang belum halal, kamu puja

2025-01-29

0

ƒαqqυяσ

ƒαqqυяσ

hhmm surprise dr sahabat, maybe 🤔

2024-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!