Hari ini adalah hari dimana Cellina resmi keluar dari rumah beserta segala hal yang berhubungan dengan kekuasaan kakeknya. Dengan memakai hoodie yang dipadankan dengan celana jeans ketat membuat penampilan Cellina selalu memukau meskipun dengan pakaian yang sangat sederhana sekalipun.
Cellina pergi dari rumah kemudian menaiki bus menuju tempat yang diinformasikan oleh kakeknya. Beruntung dirinya satu negara dengan si pembunuh itu jadi Cellina tidak perlu beradaptasi lebih lagi. Di dalam bus, Cellina teringat dengan kebersamaannya bersama papa dan mamanya.
Hanya 12 tahun, Cellina memiliki kehidupan dengan orang tua yang lengkap. Semua berubah semenjak peristiwa naas yang menimpa keluarga Cellina. Cellina menghela nafas, tidak mudah bertahan hidup di tengah didikan kakeknya yang keras. Namun semua itu berhasil Cellina lalui sehingga membentuk Cellina yang sekarang.
Cellina hanya membawa satu tas yang berisi beberapa uang dalam tabungan saja dan tanpa stelan pakaian lebih. Sebisa mungkin Cellina menghemat fasilitas ini sebelum dirinya benar-benar menjadi gembel.
Pandangan Cellina menyapu sekitar. Ia melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang berdiri sembari membawa barang miliknya. Karena tidak tega, Cellina memberikan tempat duduknya untuk si ibu. Ibu itu mengucapkan terima kasih atas kebaikan Cellina yang sangat jarang diterapkan oleh anak muda jaman sekarang.
'' Ngomong-ngomong kalau boleh tahu, adek ini mau kemana ya?'' tanya ibu yang diberi tempat duduk oleh Cellina.
'' Saya ingin pergi ke perusahaan Big Company bu,'' jawab Cellina. Hanya informasi inilah yang diberikan kakek Cellina. Cellina sendiri juga bingung, karena dirinya belum pernah melihat sosok Juan yang menjadi incarannya. Lalu bagaimanakah cara Cellina untuk bertemu dengan Juan, sepertinya Cellina harus banyak memutar otak agar jalannya lancar.
'' Oh apa kamu ingin melamar pekerjaan di sana? Setahu ibu, bukan orang sembarangan yang bisa bekerja di perusahaan itu,'' jawab sang ibu.
'' Benarkah? Apa ibu tahu banyak tentang perusahaan Big Company?'' tanya Cellina.
'' Tentu saja ibu tahu. Ibu sudah lama ikut dengan pemilik perusahaan tersebut. Ibu mengenal baik pemiliknya,'' jawab si ibu.
Sungguh keberuntungan berada di pihak Cellina kali ini. Betapa beruntungnya karena dia bisa memanfaatkan ibu yang ia tolong untuk memberi tahu informasi tentang Juan Antonio.
'' Kalau begitu, ibu pasti mengenal Juan Antonio kan?'' tanya Cellina.
'' Apa kamu memiliki urusan dengannya? Ibu sarankan untuk tidak berdekatan dengan dia. Dia pemimpin yang keras, kalau kamu bekerja di perusahaannya kamu pasti,,,,,,'' ucapan si ibu dipotong oleh Cellina.
'' Saya tidak ingin bekerja di Big Company tetapi saya ingin bertemu dengan Juan Antonio bu,'' jawab Cellina cepat.
'' Oh sekarang ibu tahu. Kamu pasti salah satu fans Tuan Juan kan? Anak muda jaman sekarang memang seleranya pria dewasa yang matang,'' kekeh ibu itu sembari memukul lengan Cellina pelan.
'' Tuan sangat jarang berada di rumah. Beliau lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja maupun kelab malam yang sering dia kunjungi,'' jelas ibu itu lagi.
'' Ibu tahu dimana kelab malam itu?'' tanya Cellina.
Ibu yang diberi tempat duduk di bus oleh Cellina ternyata adalah salah satu pelayan di rumah Juan Antonio. Cellina beruntung karena ibu itu dengan sukarela menceritakan sosok Juan majikannya. Cellina jadi paham, ternyata Juan belum menikah dan saat ini dia sudah memiliki tunangan.
Akan sangat seru jika bermain-main dengan status Juan yang masih lajang. Cellina dengar, jika Juan adalah sosok pria pecinta wanita. Segala jenis wanita pasti akan berakhir dalam pelukan Juan.
'' Juan Antonio, let's play the game'' batin Cellina menyeringai. Ia sudah menemukan ide untuk menghancurkan Juan secara halus tidak dengan cara pemberontakan yang ia rencanakan sebelumnya.
...****************...
Salah satu keahlian Cellina selain berbisnis adalah merias diri. Hal ini ia pelajari secara otodidak dengan cara melihat tutorial di aplikasi yang mempertontonkan berbagai video.
Malam ini Cellina sudah berada di kelab sesuai dengan alamat yang diinformasikan ibu-ibu yang temui tadi siang. Dengan jumlah uang yang tidak seberapa, Cellina menggunakan uang itu untuk membeli baju dan beberapa alat make-up. Cellina merubah penampilan dirinya menjadi wanita dewasa yang sempurna.
Bentuk tubuh Cellina yang mendukung, sehingga membuat Cellina yakin jika malam ini mangsanya akan masuk ke dalam jerat pesonanya. Cellina memasuki kelab malam sendiri tanpa teman yang menemani. Begitu masuk, banyak pasang mata yang memandang ke arah Cellina.
Banyak yang mengangumi akan kecantikan dan keseksian tubuh Cellina malam ini. Cellina berjalan sembari melenggak-lenggokkan tubuhnya. Berhenti di dekat meja bartender, Cellina kemudian memesan minuman kelab. Satu sloki tequila tidak akan membuat Cellina menjadi mabuk. Cellina menenggak minuman itu dengan sekali telan.
'' Apa kamu mengenal Juan Antonio? Aku dengar kelab mewah ini menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh Juan Antonio,'' tanya Cellina kepada bartender.
'' Oh Tuan Juan? Alihkan pandangan mu ke kiri tepat di arah angka jarum jam sembilan di sana Tuan Juan berada,'' jawab bartender itu.
Cellina memutar kepalanya ke kiri dan melihat dengan jelas sosok Juan Antonio yang ia cari. Cellina memandang lama ke arah Juan yang sedang bersama teman-temannya. Cellina menyipitkan mata karena kabar tentang Juan yang seorang pecinta wanita itu benar. Cellina melihat Juan yang dikelilingi beberapa wanita seksi bahkan tidak banyak ada yang melakukan hal tidak senonoh di dekat Juan.
'' Tampan,'' gumam Cellina tanpa sadar.
Tidak ingin membuang waktu, Cellina berjalan mendekati Juan dan teman-temannya. Saat Cellina sudah mulai dekat dengan Juan, tiba-tiba saja suasana menjadi tegang karena kecantikan Cellina yang berhasil membius Juan dan teman-temannya. Salah satu teman laki-laki Juan bersiul karena kedatangan Cellina yang seksi.
'' Hai nona! Hal apa gerangan yang membuat mu berani menghampiri kami?'' tanya salah satu teman Juan. Cellina pikir jika Juan dan teman-temannya adalah pria dewasa. Beruntung riasan dewasa yang ia pakai sesuai dengan momen yang sedang terjadi saat ini.
'' Boleh saya ikut bergabung dengan kalian?''ucap Cellina tersenyum manis.
Juan yang sedari tadi menyimak obrolan Cellina dan temannya kini bersuara. Juan bertanya-tanya, siapa wanita yang berani menghampiri dirinya padahal dirinya belum memanggil wanita itu.
'' Berapa usiamu? Apa peraturan kelab sudah berubah? Mengapa pihak kelab mengijinkan seorang bocah untuk masuk?'' ucap Juan.
Rasanya Cellina ingin menonjok wajah Juan saat ini juga. Bagaimana bisa dirinya yang sudah berusia 22 tahun dibilang bocah. Cellina mencoba bersabar dan tidak ingin gegabah sesuai dengan nasehat yang diperingatkan oleh kakeknya.
'' Bocah ini bisa menghangatkan malam mu daddy,'' balas Cellina sensasional. Semua teman laki-laki Juan menatap lapar ke arah Cellina. Dalam hati Cellina tersenyum bangga karena berhasil masuk ke dalam circle kehidupan Juan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Pa'tam
menarik nih ceritanya
2022-04-18
0