Pagi itu, Zidni masih rebahan di kamar nya. Ia tengah menonton berita di handphone nya. Hilang nya Jake dan Kayna kini menjadi berita utama selama beberapa minggu belakangan ini.
Zidni Joanna Gregoria
Percuma saja kalian mencari nya...
*smirk*
Tiba - tiba seseorang mendobrak pintu kamar nya.
Shimon [kakak tiri Zidni]
[masuk dan menjambak rambut Zidni]
Zidni Joanna Gregoria
Akhh.. apa apaan kau.. lepaskan..
Shimon [kakak tiri Zidni]
Ck... kau sudah berani Zidni.. Kau harusnya di lenyapkan dari dulu.. Kau pembunuh..
Zidni Joanna Gregoria
[mencengkram tangan Shimon]
Shimon [kakak tiri Zidni]
[melepas]
Zidni Joanna Gregoria
Pergi kau...
Shimon [kakak tiri Zidni]
Kau akan membayar semua nya.. aku akan membuat hidup mu menderita...
Shimon [kakak tiri Zidni]
Akan ku pastikan kau mati mengenaskan seperti ibu mu..
Zidni Joanna Gregoria
[menampar Shimon]
Shimon [kakak tiri Zidni]
[meringis]
Shimon [kakak tiri Zidni]
Kau-
Zidni Joanna Gregoria
Jangan berani - berani membawa ibu ku.. seperti nya aku terlalu baik selama ini padamu..
Zidni Joanna Gregoria
Kau lupa.. kau , ibu serta saudara mu bukan siapa - siapa dirumah ini..
Zidni Joanna Gregoria
Dasar.. tidak tahu diri..
[mendorong Shimon keluar]
Zidni Joanna Gregoria
Berani kau datang ke sini lagi.. akan ku kirim kau ke tempat p*lac*r kecil mu itu.
Zidni Joanna Gregoria
[menutup pintu]
Shimon [kakak tiri Zidni]
[Awas kau s*alan]
Shimon [kakak tiri Zidni]
[turun ke bawah]
Zidni Joanna Gregoria
[Menghela napas]
Zidni Joanna Gregoria
S*alan.. pria bodoh merusak mood ku.. lebih baik aku jalan - jalan saja..
Zidni Joanna Gregoria
[mengganti pakaian nya]
Zidni Joanna Gregoria
[Turun ke bawah dan langsung ke bagasi]
Naik mobil
Zidni Joanna Gregoria
[memacu mobil nya kencang]
Zidni menelusuri jalan sembari menengok sana sini.
Mobil Zidni terhenti di depan sebuah cafe sederhana.
Zidni Joanna Gregoria
[turun dari mobil]
Zidni Joanna Gregoria
[berjalan masuk ke dalam cafe]
Zidni Joanna Gregoria
[Duduk di dekat jendela]
Seorang gadis berjalan menghampiri nya dengan membawa secangkir Kopi kesukaan nya.
Zidni Joanna Gregoria
[Menoleh pada gadis itu]
Zidni Joanna Gregoria
[Tersenyum]
Zidni Joanna Gregoria
Terima kasih Diana..
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Hmm...
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Ada apa dengan mu Zidni? wajah mu lebih pucat dari biasa nya...
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kau juga tidak ke sini selama seminggu ini..
[Kesal]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kau pasti sibuk dengan pria b*jingan itu..
Zidni Joanna Gregoria
[tertawa]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kenapa kau malah tertawa?
[Duduk dihadapan Zidni]
Aku masih tidak menyukai pria itu...
Zidni Joanna Gregoria
Tenang saja.. aku dan dia sudah selesai..
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Ehh? benarkah? kau memutuskan nya? lalu bagaimana pertunangan kalian?
Zidni Joanna Gregoria
Aku memutuskan.. kau benar dia memang b*jingan.. dia selingkuh dengan Kayna..
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
[Shock]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Apa?!!
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kayna tapi bagaimana bisa gadis tidak tahu diri itu..
[mengepalkan tangan nya]
Zidni Joanna Gregoria
Tenanglah Diana.. kau ingin para pelanggan mu pergi..
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
[Duduk kembali]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
[menghela napas]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kurang ajar gadis itu...
Zidni Joanna Gregoria
Tenang saja aku sudah memberi nya pelajaran..
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Benarkah? aku siap mencabik - cabik wajah gadis itu..
Tiba - tiba seseorang datang dan menarik telinga Diana...
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Ahhh. .. sakit..
Zidni Joanna Gregoria
[tertawa]
Liana [kakak diana]
Apa yang kau lakukan di kursi pelanggan Diana?
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Kakak.. telinga ku sakit..
Liana [kakak diana]
Ayo cepat ke dapur..
Liana [kakak diana]
Zidni, silahkan nikmati kopi mu yah sayang..
Zidni Joanna Gregoria
Iya kak.
[tersenyum melihat kelakuan adik kakak itu]
Diana Mianka [Sahabat Zidni]
Tunggu aku yah..
[teriak Diana]
Zidni Joanna Gregoria
Hmmm.
Zidni Joanna Gregoria
[wajah kembali tanpa Ekspresi]
Zidni Joanna Gregoria
[meminum kopi nya]
Sementara itu di kediaman Orang tua Jake.
Ibu Jake
[Menangis sembari menatap layar televisi]
Ibu Jake
Dimana kamu Jake..
[mengusap air mata nya]
Ayah Jake
Tenanglah istriku.. polisi masih mencari keberadaan Jake..
Kakak Jake
Ayah, bagaimana pertunangan Jake? apa Zidni sudah tahu kalau Jake hilang?
Ayah Jake
Ayah belum memberitahu nya..
[cemas]
Ibu Jake
Kalian tidak perlu memberitahu Zidni.. pertunangan mereka harus di lanjutkan.. ada dan tiada nya Jake...
Ibu Jake
Atau nama keluarga kita akan hancur..
Ibu Jake
Aku juga ingin bersanding dengan Keluarga Gregoria.
[tersenyum miring]
Kakak Jake
Tapi ma...
Ibu Jake
Diam kau.. awas saja kalau sampe kau berani buka mulut..
Ayah Jake
Tapi Zidni mnkn sdah tahu istri ku.. berita nya dimana mana...
Ibu Jake
Apa kau gila? pemberitaan tidak pernah menyebut kan nama korban nya.. Jadi kalian diam saja..
Comments