Roro Jonggrang Mode Komedi
Setuju
Dengan mata terpejam layaknya sedang berfikir keras, Roro Jonggrang agaknya tak memiliki keberanian untuk mengabulkan permintaan Patih Gupala yang tiba-tiba.
Patih Gupala masih sabar menunggu jawaban raden ayunya yang nampak masih berfikir keras dan memejamkan mata.
Tiga jam. Patih Gupala sandaran di pundak Roro Jonggrang
Empat jam. Patih Gupala menggelepar-gelepar sudah tak tahan ingin pipis. Tapi ia masih sabar menunggu jawaban Roro Jonggrang. Dengan mata merem melek sambil memegang erat batu yang ada di tangannya, Patih Gupala berharap tidak pipis di celana.
Patih Gupala
Den Ayuuu! Ayolah cepat! Masih berfikir kah?
Patih Gupala menyentuh dengan pelan pundak Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang
Muka kaget. "Astaga! Sudah jam berapa ini?"
Roro Jonggrang
Patih! Ngapain di sini sambil merem melek gitu?
Roro Jonggrang
"Jangan aneh-aneh deh!" Menampakkan senyum saat melihat Patih Gupala menggelepar menahan, entahlah Roro Jonggrang tidak tau.
Patih Gupala
Ndoroooo Ayuuuu, pliiissss katakan! Kau mau kan melakukan permintaanku?
Patih Gupala
Merintih menahan beban dunia fana, panggilan alam syurga.
Roro Jonggrang
Weeee, permintaan?
Roro Jonggrang
Apa sih Patih, jangan minta yang macam-macam ya!
Patih Gupala
"Raddeeeennnnn! Raden tidak lupa kan apa yang baru saja hamba katakan?" meliuk-liukkan bagian bawah tubuhnya.
Roro Jonggrang
Apa? Seingatku tadi aku sendirian di sini, kamu kapan datangnya Patih?
Patih Gupala
Mencoba menahan amarah, agar benda yang hampir keluar itu juga bisa tertahan.
Patih Gupala
Raden Ayu! Bukannya tadi Raden bilang pengen mikirin dulu sambil merem. Tapi bangun-bangun kok jadi amnesia gini Raden! Pliisss God!
Roro Jonggrang
Iya sih, tadi aku emang mikirin. Sepertinya standar calon suami yang aku tetapkan terlalu tinggi deh Patih! Maka dari itu aku sudah memikirkan dan memutuskan untuk menurunkannya agar kejombloan ini segera berakhir.
Roro Jonggrang
Melihat ke langit sambil menerawang.
Patih Gupala
Mulai gemas, darah tinggi dan diabetes melihat Roro Jonggrang yang sok manis sampai kemanisan.
Patih Gupala
Bukan itu Raden!!
Roro Jonggrang
Udah ah Patih! Aku sudah putuskan, kamu tidak bisa mempengaruhiku!
Roro Jonggrang
Sebaiknya Patih masuk sana, kayaknya bopo lagi kusut mikirin perangnya besok! Bantuin mikir sana!
Roro Jonggrang
Berdiri kemudian melenturkan otot-otot setelah berjam-jam ketiduran.😌😌
Patih Gupala
Itulah yang aku maksud Raden. Tentang perang besok, aku ingin minta bantuan darimu.
Roro Jonggrang
Bantuan? Kamu pengen aku bantuin perang gitu?
Roro Jonggrang
Kamu ini ada-ada aja Patih, aku nggak bisa ikut perang. Nanti peserta perangnya bisa mati duluan sebelum mulai, mereka bisa mati kena panah asmaraku yang kadang-kadang liar tak terkendali gitu! Hihihi.
Roro Jonggrang
Menangkupkan telapak tangan ke mulut sambil nyengir.
Patih Gupala
Menahan nafas, menarik nafas, membuang nafas.
Patih Gupala
"Raddddeeeennnn coba ingat-ingat lagi yang kukatakan!" berkata dengan suara barito.
Roro Jonggrang
Agak ngeri-ngeri sedap melihat Patih Gupala bersuara dan bertingkah aneh seperti sedang kesambet.
Roro Jonggrang
Berpikir sebentar, sambil merapikan rambutnya yang terbang kena angin.
Roro Jonggrang
Oooowwww, aku ingat Patih. Soal orasi kan??
Roro Jonggrang
Merasa pintar.
Roro Jonggrang
"Aku nggak bisa Patih, aku malu!" menyembunyikan senyumnya.
Patih Gupala
Pliiisss Raden! Bantulah aku sekali saja agar aku tampak berguna di mata baginda prabu. Tenang saja, apapun yang kau inginkan aku akan berikan sebagai balasannya.
Patih Gupala
Masih menahan, padahal sudah di ambang.
Roro Jonggrang
Beneran, serius Patih?
Roro Jonggrang
Senyum-senyum bikin gemas.
Roro Jonggrang
Berfikir lagi bentaran, dan akhirnya, jreeengggg.
Roro Jonggrang
Okelah! Aku mau, tapi ingat janjimu Patih!
Setelah mendapat ACc dari Roro Jonggrang, tanpa berkata lagi Patih Gupala mengeluarkan ajian teleportasinya menuju WC umum terdekat.
Comments