"Aku tidak begitu bodoh sehingga harus merindukan dia," kata Charles.
"Perasaan tidak bisa berbohong, aku bukannya tidak tahu dengan sifatmu, kau mengatakan benci tapi hatimu masih ingat dengannya," ujar Steve.
"Aku adalah Charles Robertson mana mungkin aku bisa merindukan seseorang selama tiga tahun," kata Charles.
"Jangan mengungkit dia lagi! aku masih ingin minum sepuasnya malam ini," kata Charles yang melangkah masuk ke dalam acara itu.
Saat Charles sedang menikmati minumannya, Fannie lalu berjalan sambil mengambil minuman dan menghampiri Charles.
"Tuan Robertson, bagaimana kalau kita minum bersama?" sapa Fannie.
Charles menoleh ke arah gadis cantik itu.
"Tuan, aku sangat berharap bisa minum bersamamu, " ucap Fannie dengan senyum.
"Apa bisa kau katakan kenapa kau mendekati ku?" tanya Charles dengan senyum
"Aku sangat kagum padamu, Tuan Robertson" jawab Fannie dengan senyum.
"Kagum?" tanya Charles dengan senyum
"Jika Anda sudi, kita bisa makan bersama!" ajak Fannie.
"Apa hanya itu yang kau inginkan dariku?" tanya Charles dengan senyum.
"Aku lebih mengenalmu, Tuan. apakah aku ada kesempatan untuk itu?" tanya Fannie.
"Kelihatannya tubuhmu ini cukup seksi, apakah kau sudi menemaniku malam ini?" tanya Charles dengan sengaja mengoda.
"Tuan, apakah benar yang kamu katakan?" tanya Fannie.
"Kita adalah orang dewasa, tentu saja kamu sudah pernah, kan?" tanya Charles.
"Tentu saja ini pertama kali bagiku, dan hanya untukmu," jawab Fannie.
"Benarkah?" tanya Charles.
"Benar!" jawab Fannie.
"Kalau ini adalah pertama bagiku, seharusnya aku merasa bangga, dan aku yakin tubuhmu ini pasti bisa memuaskanku," jawab Charles.
"Tuan, kalau aku bisa memuaskanmu ini adalah kebanggaan aku, dan aku sudah tidak sabar," ucap Fannie.
"Apakah kita akan melakukannya di malam ini?"
"Asalkan Anda yang memintanya, maka aku tidak ragu untuk memberikan padamu," jawab Fannie.
"Ha ha ha...." suara tertawa Charles yang menarik perhatian orang.
Para tamu yang mendengar suara tawaan Charles semua mata berfokus padanya.
Steve yang melihat sahabatnya itu hanya tersenyum dan sudah mengerti sifat pria itu.
"Kelihatannya wanita itu akan menjadi korban selanjutnya," batin Steve.
"Tuan Robertson, apa yang membuat Anda begitu bahagia?" tanya Mark yang menghampiri Charles dan putrinya.
"Tuan Clisten, apakah Anda kamu merasa bangga memiliki seorang anak tiri seperti dia?" tanya Charles.
"Tentu saja, Fannie sangat cantik dan pintar, selama ini dia yang membantu bisnisku," jawab Mark dengan bangga.
"Ternyata begitu, kelihatannya kalian sama-sama murahan," ketus Charles.
"Ada apa dengan dia? malam ini bisanya dia mengoda wanita," gumam Farlos
"Orang ini sudah tahu tempat ini adalah acara ulang tahun, dia masih saja...," batin Steve.
Charles tertawa karena merasa wanita itu sangat menjijikan, ia pun sengaja ingin mengejek dan menghina Fannie dan Mark yang terkenal dengan kelicikannya.
Sesaat kemudian Charles tiba-tiba berhenti tertawa, dan menatap tajam ke arah Mark yang masih begitu senangnya tertawa tanpa berhenti
"Apakah Anda begitu bahagia malam ini, Tuan Clisten?" tanya Charles.
"Karena Anda merasa bahagia aku juga bahagia," jawab Mark.
"Tentu saja Anda bahagia karena putri Anda yang bisa mengoda orang dengan tubuhnya," ucap Charles.
Mendengar perkataan Charles, Fannie dan Mark hanya terdiam, perkataan Charles membuat wanita itu menunduk malu.
"Tuan Clisten, Anda sangat pintar mendidik putri Anda untuk mengoda pria, begitu beraninya dia menyerahkan tubuhnya padaku? apakah kau mengira aku akan berminat pada tubuhnya?" tanya Charles.
"Tu-tuan...," ucap Mark yang merasa malu sambil melihat tatapan para tamu malam itu.
"Kenapa? putrimu ini sangat luar biasa, merasa dirinya sangat cantik dan ingin mengodaku, aku Charles Robetson memiliki banyak wanita akan tetapi putrimu paling murahan dibandingkan dengan mereka," kata Charles dengan mengejek.
"Tuan Robertson, Anda jangan bicara seperti ini, ini semua adalah hinaan" ketus Mark.
"Awasi putrimu baik-baik, Mark Clisten, jangan sampai memalukan dirimu sendiri!" ucap Charles.
Mark dan Fannie harus menangung malu di malam itu, mereka sama-sama di cemooh oleh tamu-tamu yang hadir di sana, Charles memang dikenal sangat suka bicara yang pedas tanpa berpikir.
Para tamu mencemooh Mark dan putrinya sebagai murahan. tentu saja sangat memalukan bagi mereka.
Acara malam itu telah berakhir, Charles dan Steve sedang duduk bersama.
"Kau benar-benar luar biasa, apakah kamu ingin wanita itu bunuh diri ?" tanya Steve.
"Aku hanya mengatakan yang sejujurnya saja" jawab Charles.
"Charles, semua perkataanmu tidak ada yang benar, memang kapan kau bisa didekati wanita?" tanya Steve.
"Biarkan saja! tidak penting juga begitu," jawab Charles.
"Kau sangat gila, kau dengan sengaja meninggikan suaramu agar didengar oleh semua tamu malam ini, sehingga membuat mereka malu, apa kau melihat mata Fannie yang mengeluarkan air mata? dan wajah Mark sangat malu terhadap semua para tamu, sementara kau seperti tidak berdosa saja," ujar Steve.
"Mereka malu adalah kebahagiaanku!" jawab Charles.
"Andaikan wanita itu bunuh diri maka dia adalah korbanmu yang seterusnya, hanya dengan ucapanmu sudah mampu membunuh orang" kata Steve.
"Ingin mendekatiku mereka harus sadar diri," jawab Charles.
"Aku tahu sifatmu, dalam hidupmu hanya Flower Clisten yang mampu menarik perhatianmu," ucap Steve.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 308 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Kapan Flower ketemu Charles dan jd kekasihnya, sedangkan Flower kan udh lama di kurung Mark. Msh teka teki niihhh
2022-11-18
0
Alexandra Juliana
Kemarahan Mark krn dipermalukan oleh Charles takutnya dilampiaskan sama Flower..
2022-11-18
0
Rangrizal28
semangat charles
2022-06-04
0