"Ayo Kak kita berangkat nanti kita kesiangan!" cicit Dara karena tak ingin berlama-lama bersi tatap dengan Devan.
"Oh i_iya a_ayo!"
Jawab Devan salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal saat teringat tujuan sebenarnya datang untuk menjemput Dara.
Dara pun dengan langkah yang cepat segera keluar dari ruangan yang terasa pengap. buatnya karena berdiri di samping orang yang selalu membuat jantungnya berdegup kencang. Sungguh membuatnya seperti tak bisa bernafas dengan leluasa. Tak lupa ia pun pamit pada kedua orang tuanya.
*
*
*
Di sebuah Kampus ternama seorang gadis cantik bergaya modis memakai kaos motif garis di lengkapi dengan jaket kulit berwarna hitam, di padukan dengan celana jeans model pensil berwarna hitam, walau pun terlihat sedikit tomboy namun ia tetap terlihat manis.
Membuat siapa yang memandangnya akan berdecak kagum, terbukti dari ia mulai melangkahkan kaki masuk di pelataran kampus membuatnya terus di pandangi mata jelalatan para pria yang mengaguminya namun tak akan ada yang berani macam-macam karena ia adalah, Jelita Ayunindra Rafa Raindra Irawan Putri bungsu Rafa yang selalu membuat semua orang kesal dengan tingkahnya yang seenaknya, saja namun tetap peduli kepada orang yang tertindas.
Sikapnya memang terkadang acuh, namun Sikapnya itulah yang membuat hati banyak Pria ingin memilikinya, namun apalah daya mereka semua hanya bisa berangan karena Jelita bukan gadis yang mudah untuk di rayu dengan kata-kata manis.
Hanya satu orang yang di Kampus, yang jadi incarannya bahkan kini mereka sudah mulai dekat, dia adalah Darandra Athony Gerald yah, dia adalah putra Dokter Anthony dan Cleo saudara kembar Dara, dan dialah mata-mata Anggun yang sebenarnya.
Tak ada yang tau siapa Darandra sebenarnya Jelita pun tak tau kalau Darandra adalah sepupunya, karena selama ini Darandra, sibuk menyelesaikan pendidikan kedokterannya, mengikuti jejak sang Daddy, dan baik Dara mau pun Jelita hampir tak tahu bagaimana wajah Daranda, ketika dewasa.
Yang mereka tau adalah wajah Darandra ketika berumur Tujuh Tahun itulah terakhir kali mereka bertemu.
Dan tujuan Darandra ke Indonesia ingin merealisasikan tugas kedokterannya, dan sekaligus ingin berjumpa dengan adiknya, dan ia hanya memberi kabar kedatangannya pada Anggun dan Anggun pun menggunakan kesempatan itu untuk memberi tugas kepada keponakannya agar ia mengawasi Jelita, jika ada waktu luang. Sebelum ia mengirim Dara untuk mengawasi adiknya.
Dan di luar dugaan dengan senang hati Darandra pun menyetujui permintaan Anggun, dengan menyamar menjadi Mahasiswa pindahan, dan tentu data-data yang di pakai pun palsu. Darandra hanya memakai nama Andra tanpa embel-embel Nama lengkap.
Untung saja ia orang yang sangat cerdas, itulah yang membuat semua wanita di kampusnya tergila-gila Ingin menjadi pacar atau hanya sekedar teman. Sedang sifat dingin dan acuhnya itu lah yang membuat Jelita, tertantang ingin dekat dengannya, dan dia hanya dekat dengan Jelita.
Karena Jelita adalah Adik sepupu yang harus dia jaga maka dia harus memprioritaskan Jelita. Jadi akan mudah baginya untuk mengawasi gerak-gerik Jelita. Yang kadang membuatnya harus banyak bersabar jika tidak penyamarannya akan terbongkar apa lagi tingkah Jelita yang kadang membuatnya kesal ingin rasanya dia membalas Adik sepupunya itu.
"Kak Andra...!" teriak seorang gadis cantik membawa sebuah bungkusan kado berlari mendekati Darandra.
"Ada apa!" ketus Darandra jengah dengan sifat gadis di depannya yang menurutnya ke ganjenan, dari pakaiannya yang super **** menggoda iman membuat Darandra nggan berdiri lama-lama di depan gadis itu.
"Kak ini untuk kakak dan apa boleh aku mengundang kakak makan malam di rumah ku malam ini?" terang gadis itu sambil menyodorkan kado yang di bawanya. Darandra pun dengan berat hati harus menerima apa yang di berikan gadis di depannya, ya karena gadis itu bukanlah tipenya, dia cantik tapi terlalu **** dan Andra bukanlah tipe cowok yang suka dengan penampilan sexinya, apa lagi gadis itu masih seumuran dengan Jelita.
"Aku menerima ini tapi maaf malam ini aku tak punya waktu.'' Jawab Darandara dingin memupuskan harapan sang gadis. Sang gadis hanya bisa menunduk menggenggam ujung pakaiannya saat mendengar penolakan yang di lontarkan Darandra.
"Kak, Andra! ternyata kamu di sini!' aku dari tadi mencarimu, aku mau mengajakmu datang ke rumahku, untuk makan malam karena hari ini Kakak ku datang, aku mohon Kakak datang ya!" pintanya dengan menangkup ke dua tangannya di depan dada.
Darandra menatap sekilas ke arah sang gadis di depannya sebelum ia menatap Jelita.
"Okay baiklah akan ku usahakan untuk datang." Ucapnya datar lalu melangkah pergi dengan gaya Coolnya, tanpa menoleh ke arah gadis yang menatapnya dengan tatapan penuh kekecewaan. Karena ia pikir iyalah yang mengundang Andra duluan.
"Kau...! berani-beraninya kau mengajak Kak, Andra! kamu tau kan Kak Andra, adalah orang yang aku suka dan apa maksudmu. mengajaknya pergi makan malam di rumah mu. Aku sudah mengajaknya tapi dia menolak, ini semua pasti gara-gara kamu, iya kan dasar tidak tau diri!" teriak gadis itu pada Jelita, namun Jelita dengan gaya tak peduli- nya melenggang pergi.
Membuat sang gadis itu benar-benar geram terbawa emosi, dengan cepat ia menarik tangan Jelita dengan kasar. Dan itu hampir membuat Jelita terjengkang ke belakang. Dengan tatapan penuh emosi Jelita balik memutar lengan gadis itu, hingga gadis itu pun merasa kesakitan.
"Dengarkan aku gadis bodoh!' aku tak mau tau dengan perasaan dan urusanmu! dengan Kak Andra, kalau kau ingin marah maka marahlah padanya tanyakan padanya kenapa dia lebih memilihku ketimbang dirimu!"
ketus Jelita mendorong gadis itu hingga dia terjerembab di lantai membuat gadis itu kembali meringis kesakitan karena kedua lututnya terbentur lantai.
"Aku peringatkan kau! sekali lagi jangan pernah mengusikku! jika kau tak ingin berakhir tragis di tanganku!'' Ancam Jelita membuat sang gadis menelan salivanya dengan susah payah.
Jelita pun melenggang pergi ia tak perduli jika keributan yang ia buat sudah memancing keramaian namun tak ada satu pun yang berani mendekat atau melerainya karena mereka tahu sifat keras kepala Jelita dia tidak akan mundur kalau dia merasa benar.
"Dasar gadis keras kepala" gumam Darandra perlahan sambil menggelengkan kepalanya menyaksikan dari jauh aksi Jelita dengan gadis yang memberinya Kado.
"Jangan panggil Nama ku Amara Puspita Wijaya! kalau aku tak berhasil membalasmu Jelita brengsek,!" gerutunya kesal menyaksikan Jelita yang melenggang pergi sedangkan ia masih menahan rasa sakit di ke dua lututnya yang sudah berwarna kemerah-merahan.
"Aaww sakit sial." umpatnya sambil terus berusaha untuk bangkit, sedangkan lututnya kini terasa berdenyut nyeri akibat benturan yang sangat keras tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Lisa Z
loh jadinya jatuh cinta sama sepupu sendiri ceritanya?
2022-06-05
0
Lisa Z
ternyata udah ada gebetan yaaa
2022-06-05
0
Lisa Z
panjang banget namanya yaaa
2022-06-05
0