"Kau! Kenapa kau selalu berada di depan ku?" Bentak Xian ruy menatap kesal pada Xia yu.
"Karena aku selalu berusaha dan bekerja keras untuk berada di depanmu." Jawab Xia yu singkat.
"Aku telah merebut kekasihmu tapi kau hanya melepaskannya begitu saja, sungguh tidak di duga terbuat dari apa hatimu itu sampai tak merasakan sakit hati karena di hianati oleh kekasihmu sendiri?" Xian ruy menatap Xia yu dengan kebingungan dalam pikirnnya .
"Oh, jadi kau ingin aku menangis dan menjerit melihat kekasihku berselingkuh denganmu, begitu?" Xia yu mendelik sambil menatap remeh sahabat yang telah mengkhianatinya.
"Ya seharusnya kau menangis, menjerit, bahkan melukai dirimu sendiri tapi kau malah acuh seperti ini" Ujar Xian ruy prustasi, dia tidak menyangka jika Xia yu akan bersikap seperti itu setelah dia sakiti bertubi-tubi.
"Kau ingin tahu mengapa aku bisa terlihat biasa saja setelah mengetahui kebusukan kalian?"
"Kau begitu mencintainya bahkan kau mau menikahinya, lalu mengapa kau tidak menangis?" Geram Xian ruy semakin membenci Xia yu.
"Heh.. Kau pikir aku ini seorang gadis remaja, yang benar saja. Asal kau tahu kenapa aku tak bersikap sesuai ekspektasi mu, alasannya karena satu hal aku tidak perlu menaruh semua hatiku ketika tidak ada ikatan pernikahan. Aku tidak seperti mu yang selalu gonta ganti pasangan untuk mencapai tujuanmu, sama seperti sekarang tapi kau memilih lawan yang salah karena hatiku sekeras batu tidak mudah di hancurkan dengan hal menjijikan seperti ulahmu." Jelas Xia yu dengan nada yang mencemooh, menatap jijik pada gadis didepannya itu.
Xian ruy tidak menerima perkataan mantan sahabatnya itu, dia menatap nyalang dan niat membunuh muncul begitu kuat dari sorot matanya. Dia tiba-tiba menyeringai dan tanpa berpikir panjang langsung mendorong Xia yu dengan kuat ke arah jendela yang ada dibelakang tubuhnya.
"MATILAH KAUUU!"
Xia yu yang tidak siap dengan kemungkinan niat Xian ruy hanya bisa terdorong dan menabrak kaca jendela yang setinggi dirinya dengan begitu keras. Suara pecahan kaca yang begitu keras mengejutkan Darel yang berada sedikit jauh dari mereka berdua, dia seolah tersadar ketika melihat dengan jelas bagaimana tubuh Xia yu terhempas dan terjatuh kebawah dengan begitu cepat. Dia berlari kearah jendela dengan keterkejutan yang belum hilang, dengan panik dia mengulurkan tangannya ingin menggapai tubuh Xia yu yang mulai terhempas keluar bangunan.
Sementara Xia yu saat itu dia hanya bisa menatap kedua orang yang telah menyakitinya itu dengan perasaan yang sangat kecewa. Senyuman dari Xian ruy sangat terlihat jelas olehnya, dan tatapan terkejut Darel juga tak luput dari sorot matanya.
"Xia Yuuu.." Secara spontan Darel berteriak memanggil gadis yang pernah mengisi hatinya, apa yang baru saja dia lihat dengan kedua matanya sangat tidak diduga. Walaupun perasaan yang dia berikan untuk Xia yu sudah terkikis tapi nyatanya perasaan itu tetap ada meskipun sedikit.
"Aku benci kalian.." Lirih Xia yu saat terjatuh, dia menatap mereka berdua dengan tatapan kebencian yang begitu besar setelahnya dia menutup mata merasakan dirinya terjatuh.
"BRUGHH" Suara dentuman tubuh Xia yu begitu keras ketika menghantam panasnya tanah yang sudah berlapis aspal. Dia terjatuh dari lantai empat apartemen mantan kekasihnya dan mendarat dengan tragis.
Xia yu merasakan kepala dan tubuhnya begitu sakit bahkan berkali-kali lipat rasa sakitnya. Aliran darah dari balik kepalanya mulai keluar dengan perlahan membasahi aspal dengan warna merah gelap. Hidung dan mulutnya pun mengeluarkan darah segar. Dia tidak menyangka jika hari dimana dia ingin memberikan hadiah kepada kekasihnya malah menjadi hari kematian yang tragis baginya.
Orang-orang yang mendengar suara pecahan kaca dan dentuman tubuh Xia yu saat menghantam aspal langsung berhamburan keluar. Mereka bahkan langsung mengabadikan peristiwa itu dengan ponsel yang mereka genggam. Kegaduhan dan berbagai prasangka mulai memenuhi pikiran mereka. Keramaian pun memenuhi lapangan parkir saat itu juga.
Sedangkan dilantai empat apartemen, Darel menarik kasar lengan Xian ruy dan bertanya dengan nada tinggi. "Apa yang kau lakukan Xian ruy?"
"A,,a,,aku tidak melakukan apa-apa, Xia yu terjatuh sendiri." Elak Xian ruy dengan suara yang tergagap karena ketakukan, sadar jika saat ini dia kemungkinan telah membunuh seseorang.
'Plak!'
Darel menampar dan membentak Xian ruy dengan emosi yang kian terlihat dari wajahnya yang merah padam. "Kau pikir aku bodoh hah?! Kau mendorongnya Xian ruy!"
Tanpa pikir panjang setelah membentak Xian ruy, Darel bergegas berlari tanpa alas kaki kearah lift dan menekan tombol loby. 'Kumohon selamatkanlah dia tuhan.' Batin Darel, Perasaannya bercampur takaruan, ketakutan kesedihan dan kepanikan yang lebih terlihat jelas dari sorot matanya. Dia berlari dengan cepat setelah sampai dilantai bawah menuju parkiran dimana Xia yu terjatuh.
Di lantai empat tubuh Xian ruy merosot kebawah, Darel melihat dirinya mendorong Xia yu. "Tidak. Aku tidak mendorongnya aku tidak membunuhnya kan?" Dirinya menolak fakta bahwa dia telah membunuh Xia yu.
Sesampainya ditempat terjatuhnya Xia yu, Darel shock berat. Dia melihat bagaimana gadis yang pernah bersamanya itu telah terkapar tak berdaya. Tubuhnya mengeluarkan darah yang begitu banyak sampai menggenang dibagian kepalanya. Perasaan sedih dan penyesalan mulai memenuhi hati dan pikirannya, rasa bersalah yang begitu besar dia rasakan saat ini.
Darel menghampiri Xia yu dengan wajah yang mengeluarkan banyak darah dia sangat sedih bagaimana pun gadis itu pernah mengisi kekosongan dihatinya. Xia yu yang selalu ada untuknyya ketika sedih senang susah walau pun tak banyak waktu bersama tapi mereka menjalani hubungan yang terbilang cukup lama untuk pasangan yang belum menikah.
Saat itu kesadaran Xia yu masih ada, dia tahu jika saat ini kemungkinan dirinya selamat sangat nihil. Bagaimanapun dia adalah seorang dokter, tidak merasakan tubuh setelah rasa sakit yang begitu hebat kemungkinan untuk selamat adalah satu persen. Secara perlahan dia membuka matanya meskipun berat dengan niat hati ingin melihat dunia untuk terakhir kalinya, namun sialnya yang dia lihat adalah langkah kaki dari laki-laki yang telah menyianyiakan perasaan tulus dan waktunya.
Darel mendekat dengan tergopoh-gopoh, dia bersimpuh dihadapan tubuh yang sudah tak berdaya. "Xia yu, Xia yu bangun.." Panggilnya mencoba berintraksi dengan Xia yu yang sedang sekarat saat itu.
"Sayang maafkan aku, tolong bangun bertahanlah." Darel tak kuasa menahan tangis saat itu juga wajahnya telah basah dengan air mata yang mengalir deras. Kesedihan dan ketakutan serata rasa bersalah sedang menyelimuti hatinya.
Xia yu tidak menjawab dia sedang berusaha membuka matanya untuk menatap wajah Darel dengan tatapan yang hangat seperti biasanya, dia tahu tahu dirinya tidak akan selamat.
"Xia yu, maafkan aku karena berselingkuh darimu, aku tahu aku salah aku minta maaaf tolong bertahanlah...hiks...hiks.." Ujar Darel dengan air mata yang terus mengalir, dia begitu menyesal telah menghianati Xia yu. Dirinya memang sangat mencitai Xia yu tapi karena ulah hasutan Xian ruy dia mulai membenci kekasihnya itu.
Dengan kesadaran yang semakin menipis Xia yu berusaha membuka matanya dan berhasil, saat itu dia tahu jika kekasihnya itu telah meminta maaf secara tulus dan dia bisa merasakan perasaan cinta untuknya masih ada. Dia berusaha membuka mulutnya untuk berbicara. Sebenarnya dia ingin memeluk dan membelai wajahnya yang sedang histeris, namun apadaya tenaga untuk mengangkat tangannya saja tidak ada.
Xia yu tersenyum dan mulai berkata dengan lirih. "Aku pernah mencintaimu ..aak.." Ucapan itu terpotong karena dia mengeluarkan darah dari mulutnya, taak lama dia kembali berkata dengan lemah tapi masih terdengar. "Aku belum sempat memberi kepuasan batin untukmu, maafkan aku tidak bisa bertahan lagi semoga k..kkamu mendapatkan perem..puan yang lebih ba..ik dariikuuuhhh."
Hembusan napas terakhirnya begitu terasa diwajah Darel, bahkan kata-katanya terus terulang ditelinganya. Dia melihat mata yang sempat terbuka itu kembali tertutup dengan sangat lemah. Darel menggelengkan kepalanya, menolak kemungkinan pikiran yang ada dikepalanya.
"Tidak! Tidak mungkin." Tegasnya. Dengan sigap dia menggenggam tangan Xia yu dan menepuk pelan wajahnya bahkan dia berusaha memberikan CPR namun gadis itu tidak membuka matanya sama sekali. Beberapa warga disana menghampiri Darel dan Xia yu, salah seorang warga mengecek nadi dan nafas Xia yu dan mendapati bahwa gadis itu sudah tidak berdenyut dan bernafas.
"Tuan, dia sudah meninggal." Kalimat itu seolah menghantam dada Darel.
Mendapati kenyataan yang menyakitkan Darel menangis sejadi-jadinya, dia menolak kematian Xia yu. "Tidak, Xia yu kamu tidak boleh mati, kamu harus hidup. KAMU HARUS HIDUP!"
Darel berteriak dengan frustasi, dia mengguncang tubuh Xia yu. "PANGGILKAN AMBULAN XIA YU KU HARUS HIDUP!"
Warga disana mengerti kesedihan laki-laki itu dan menatap kasihan pda gadis yang telah meninggal. Namun beberapa mereka ada juga mulai berasumsi tentang kejadian disana, mereka menerka kejadian disana murni kecelakaan, bu*uh diri atau pembu*uhan yang disengaja. Ketika Darel mendengar perkataan mereka semua dia tiba-tiba ingat dengan Xian ruy.
Dengan cepat dia berteriak dan menunjuk kearah dimana jendela tempat Xia yu terjatuh. "Pembunuhnya ada diapatermen saya, dia dilantai empat cepat tangkap dia."
"Tolong kalian pangilkan ambulan dan polisi pembunuhnya masih berada diatas." Darel kembali berteriak menyuruh orang-orang yang berada disana untuk melakukan panggilan itu, dan mereka pun melakukannya.
Darel kembali memeluk Xia yu dia mencurahkan penyesalannya yang terlambat. "Maafkan aku Xia yu aku tidak bisa menjagamu dan malah menghianatimu, seharusnya aku setia dengan mu tidak tergoda dengan wanita kotor itu maafkan aku yang telah bodoh melepaskan mu demi hawa nafsuku dan tidak mengejarmu lebih dulu aku menyesal..aku menyesal..hiks ..hiks"
Tidak berapa lama mobil ambulan dan polisi tiba di tempat itu, tubuh Xia yu dibawa kedalam mobil ambulan lalu menuju rumah sakit. Darel selalu dekat bersama tubuh Xia yu dia tidak berhenti menangis dia juga melaporkan Xian ruy dan Darel juga harus mengakui perselingkuhannya karena dia juga terkait meskipun dia tidak mencelakai langsung Xia yu secara langsung. Darel meminta polisi untuk menghukum dirinya didalam penjara.
Sedangkan keluarga Xia yu, saat mereka mendapatkan kabar kecelakaan dan kematian dari kantor polisi mereka kaget bukan main. Kehilangan putri kebanggaan keluarga orang tua mana yang tidak akan sedih dan sakit hati jika putri mereka mati karena dicelakai orang, bahkan meninggal dengan cara yang sangat tragis. Orang tua Xia yu juga sangat kaget dengan perselingkuhan Darel mereka berpikir karena ulah darel mereka kehilangan anaknya, sampai kapan pun pasangan menjijikan itu tidak akan mendapat maaf dari keluarga Xia yu.
****tbc**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 330 Episodes
Comments
𝖅 𝖌𝖎𝖗𝖑
cih.. menyesal lu darrel ga ada gunanya bi**h/Panic/
2024-07-05
0
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
2024-01-06
0
Mutia
koreksi + baca ulang thor
mengtahui => mengetahui
2023-02-02
0