Sepertinya Keanu maupun Bella belum lelah. Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk beristirahat mereka habiskan untuk berdebat. Selesai mandi harusnya pengantin baru itu tidur bersama dan menikmati indahnya malam pertama. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Malam pertama yang seharusnya dilewati oleh keindahan justru mereka lewati dengan berdebat dan berebut tempat tidur.
“Sudah aku bilang aku tidak mau tidur satu ranjang denganmu,” ucap Keanu.
“Ya sudah kalau begitu kau saja yang tidur di sofa. Bereskan!” ucap Bella.
“Aku tidak bisa tidur di sofa, punggungku bisa sakit,” tolak Keanu. “Kau saja yang tidur di sofa. Tubuhmu kecil pasti tidak masalah jika tidur di sofa.”
“Tidak mau,” tolak Bella. “Begini saja kita sama-sama tidur di tempat tidur —”
“Sudah aku bilang aku tidak mau tidur satu ranjang denganmu,” potong Keanu.
“Apa kau bisa untuk tidak menyela perkataan orang lain? Dengarkan perkataanku sampai selesai!” ucap Bella. “Dengar ya, aku juga tidak sudi untuk tidur satu ranjang denganmu. Aku terpaksa melakukan itu. Tapi jika salah satu di antara kita keluar dari kamar ini, itu bisa membuat orang curiga. Dan yang akan malu dengan tindakan kita adalah orang tua kita. Apa kau mengerti maksudku, Tuan Keanu?”
Keanu mendengkus kesal mendengar perkataan Bella. Akan tetapi perkataan Bella ada benarnya juga.
“Baiklah, kita tidur satu ranjang. Taruh bantal di tengah-tengah sebagai pembatas. Tapi awas jika kau sampai melewati batas itu.” Keanu menatap Bella seolah sedang mengintimidasinya.
“Tapi matamu sepertinya menginginkan hal sebaliknya,” goda Bella.
“Kau!” Keanu menggeram tertahan di tenggorokannya.
“Selamat malam.” Merasa ada bahaya, Bella langsung masuk ke dalam balik selimutnya.
“Dasar wanita menyebalkan!” Keanu ikut merebahkan tubuhnya tepat di samping Bella dengan dua guling memisahkan mereka.
Keesokan harinya.
Tidur Keanu yang awalnya sangat nyenyak terusik oleh suara alarm di sebuah ponsel. Dengan mata yang masih setengah terpejam Keanu mencari keberadaan ponselnya. Setelah mematikan alarm Keanu kembali meletakan ponsel ke tempat semula.
Saat akan bangun Keanu merasakan berat di tubuhnya, ternyata Bella menjadikan tubuhnya sebagai bantal.
Dasar wanita ini! Seenaknya saja dia menjadikan aku sebagai bantal.
Dengan tidak berperasaan Keanu mendorong tubuh Bella hingga wanita itu terguling ke lantai.
“Gempa!” teriak Bella.
Bella segera bangun, ia berlari ke sana ke mari. Bella mengira dirinya jatuh karena gempa. Namun saat ia melihat Keanu tidur dengan tenangnya dan menguasai seluruh tempat tidur barulah Bella bisa menduga dirinya jatuh karena ulah Keanu.
“Dia berani mendorongku dan sekarang dia tidur dengar nyenyak. Lihat saja apa yang aku lakukan padanya.” Bella berjalan ke arah tempat tidur. Ia mengambil air dan menyiramkannya ke wajah Keanu.
Keanu gelagapan saat air tumpah tepat mengenai wajahnya.
“Hei, apa yang kau lakukan?” bentak Keanu.
“Memandikanmu,” jawab Bella dengan santainya.
“Dasar tidak waras! Berani sekali kau menganggu tidurku!” maki Keanu.
“Hei, berani sekali kau mengataiku? Jika aku tidak waras terus sebutan yang cocok untukmu apa? Aku tahu kau yang membuatku jatuh ke lantai,” ucap Bella. “Dan apa kau tahu? Karena ulahmu tubuhku menjadi sakit semua.”
“Itu salahmu sendiri. Kenapa melewati perbatasan. Seenaknya kau menjadikan tubuhku sebagai bantal,” ucap Keanu.
“Aku tidak sengaja,” cicit Bella.
Keanu bangun dari tempat tidur dengan rasa kesal yang luar biasa. “Aku tidak tahu ada perempuan liar sepertimu di dunia ini.”
“Terus saja memakiku jika kau memang suka. Tapi ... sebelum kau memakiku tunjukkan wajahmu di hadapan cermin. Tanya pada dirimu sendiri apakah yang kau perbuat padaku ini benar?” suruh Bella.
“Dasar wanita menyebalkan!” gerutu Keanu. “Aku bisa gila jika terus menghadapimu.”
“Ya sudah kalau begitu pergi saja sana!" usir Bella.
Keanu memilih pergi ke kamar mandi. Namun siapa sangka Bella mengejarnya.
“Aku duluan yang mandi,” ucap Bella.
“Enak saja. Kau sudah membuat bajuku basah. Aku harus segera mandi dan ganti baju.” Keanu menggeser tubuh Bella.
“Tidak akan aku biarkan! Aku yang harus mandi dulu.” Bella masuk ke kamar mandi mendahului Keanu.
Keanu jelas merasa tidak terima dengan segera Keanu menyusul Bella ke kamar mandi.
“Pokoknya aku yang harus mandi dulu.” Keanu membuka kaos tepat di hadapan Bella.
Bella memekik melihat apa yang sudah dilakukan oleh Keanu. Bella langsung menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya.
“Apa yang kau lakukan?" pekik Bella.
“Aku mau mandi. Jadi aku harus membuka semua pakaianku, bukan?” ucap Keanu.
“Dasar pria tidak tahu malu!” Setelah memaki Keanu Bella keluar dari kamar mandi dengan mata yang setengah terbuka. Wanita itu juga tidak berhenti menggerutu.
Bella duduk di tepi tempat tidur sambil terus menggerutu. “Bagaimana bisa papa menjodohkan aku dengan pria kasar seperti itu?”
Bella memijit punggung dan pinggangnya yang terasa sakit. “Dia sangat kasar! Tubuhku menjadi sakit semua.”
Ketukan pintu terdengar, membuat Bella berhenti menggerutu. Bella malas untuk membuka pintu, tetapi orang yang ada di balik pintu itu terus saja mengetuk pintu.
“Siapa yang datang?” Bella berjalan ke arah pintu dan membuka pintu dengan rasa kesal. “Iya, iya, apa kau tidak bisa sabar?"
Mata Bella membulat saat melihat ibu mertuanya berdiri di hadapannya. “Mami Feli, Aleta?”
“Pagi Kakak ipar,” sapa Aleta.
“Pagi, Bella. Apa ... kami mengganggumu?" tanya Felicia saat melihat wajah Bella nampak kesal.
“Tentu saja tidak, Mam.” Bella segera mengubah ekspresi wajahnya. “Silahkan masuk, Mam, Aleta.”
Bella membuka pintu kamarnya lebih lebar. Ia bergeser untuk memberikan jalan kepada ibu mertua serta adik iparnya.
“Di mana, Keanu?" tanya Felicia.
“Dia sedang mandi, Mam,” jawab Bella merasa canggung dengan Felicia.
“Apa semalam terjadi perang? Kamar ini sangat berantakan. Apalagi tempat tidurnya,” ucap Aleta.
Lebih tepatnya Aleta sedang berusaha menggoda Bella. Namun, sepertinya Bella tidak menyadarinya.
“Maaf, kami sangat lelah. Jadi ... tidak sempat membereskan semua ini.” Aleta tersenyum canggung lalu memunguti gaun pengantin miliknya dan Keanu.
“Tidak apa-apa. Itu wajar,” ucap Felicia.
“Iya, Kakak ipar. Biasanya kamar pengantin baru lebih berantakan dari ini,” goda Aleta.
“Benarkah? Apa boleh seperti itu?" tanya Bella dengan polosnya.
Aleta menepuk keningnya sendiri, ia tahu jika kakak iparnya tidak tahu maksud di balik ucapannya. “Ya ampun Mami. Padahal aku dan kakak ipar seumuran. Tapi kenapa kakak ipar sangat polos. ”
Felicia tersenyum sambil mengusap kepala Aleta. “Jangan terus menggoda kakak iparmu.”
“Kakak ipar kenapa?" Aleta bertanya saat melihat Bella memijiti beberapa bagian tubuhnya.
“Punggung dan pinggangku terasa sakit,” jawab Bella.
“Memangnya terjadi berapa kali sampai tubuh Kakak sakit seperti itu?” tanya Aleta.
“Beruntung hanya satu kali. Jika pria itu melakukannya berkali-kali semua tulangku bisa patah,” jawab Bella.
“Lihatlah, Mam. Sepertinya semalam mereka berhasil,” bisik Aleta.
Obrolan ketiga wanita itu terhenti saat melihat Keanu keluar dari kamar mandi.
“Kalian di sini?" Keanu sedikit terkejut melihat keberadaan ibu dan adiknya.
“Kami ingin melihat keadaan kalian? Apakah semuanya baik-baik saja atau tidak,” jawab Aleta.
“Semuanya baik-baik saja. Jangan khawatir,” kata Bella.
“Ya aku juga melihatnya,” ucap Aleta. “Kakak pagi-pagi sudah mandi. Biasanya kalau tidak ke kantor Kakak mandinya siang hari.”
“Wanita itu membuat pakaianku basah,” jawab Keanu.
“Benarkah? Wah, kakak ipar sepertinya tidak se-polos yang aku pikirkan,” goda Aleta.
“Jangan percaya dengan wajah lugunya. Dia memang sangat liar,” ucap Keanu.
“Itu karena kau yang memulainya. Jika kau tidak membuatku terjatuh dari tempat tidur aku tidak akan menyiram wajahmu dengan air,” ungkap Bella.
“Salah sendiri kenapa tidur dengan melewati pembatas yang sudah kita buat,” balas Keanu.
Felicia dan Aleta terperangah melihat perdebatan Keanu dan Bella. Awalnya keduanya mengira malam pertama Keanu dan Bella sebagai pasangan pengantin baru dilewati dengan pertempuran panas nan indah, tetapi melihat apa yang terjadi di depan mereka, membuat persepsi keduanya berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
lovely
suka ma tokoh ceweknya cantikkk ga lemah biasanya cinta pksa yg jadi korban ceweknya mau di tindas bisanya nangis doang tokoh cowok ya visulnya kufa g suka kurang Maco 😂
2023-06-25
0
ᵉLiˢ📴
perang terus nih orang 2
2022-04-11
0
ARTI SUNARTI
wkwkwkwk
2022-04-11
0