Chapter 3

Sepertinya Keanu maupun Bella belum lelah. Waktu yang seharusnya mereka gunakan untuk beristirahat mereka habiskan untuk berdebat. Selesai mandi harusnya pengantin baru itu tidur bersama dan menikmati indahnya malam pertama. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Malam pertama yang seharusnya dilewati oleh keindahan justru mereka lewati dengan berdebat dan berebut tempat tidur.

“Sudah aku bilang aku tidak mau tidur satu ranjang denganmu,” ucap Keanu.

“Ya sudah kalau begitu kau saja yang tidur di sofa. Bereskan!” ucap Bella.

“Aku tidak bisa tidur di sofa, punggungku bisa sakit,” tolak Keanu. “Kau saja yang tidur di sofa. Tubuhmu kecil pasti tidak masalah jika tidur di sofa.”

“Tidak mau,” tolak Bella. “Begini saja kita sama-sama tidur di tempat tidur —”

“Sudah aku bilang aku tidak mau tidur satu ranjang denganmu,” potong Keanu.

“Apa kau bisa untuk tidak menyela perkataan orang lain? Dengarkan perkataanku sampai selesai!” ucap Bella. “Dengar ya, aku juga tidak sudi untuk tidur satu ranjang denganmu. Aku terpaksa melakukan itu. Tapi jika salah satu di antara kita keluar dari kamar ini, itu bisa membuat orang curiga. Dan yang akan malu dengan tindakan kita adalah orang tua kita. Apa kau mengerti maksudku, Tuan Keanu?”

Keanu mendengkus kesal mendengar perkataan Bella. Akan tetapi perkataan Bella ada benarnya juga.

“Baiklah, kita tidur satu ranjang. Taruh bantal di tengah-tengah sebagai pembatas. Tapi awas jika kau sampai melewati batas itu.” Keanu menatap Bella seolah sedang mengintimidasinya.

“Tapi matamu sepertinya menginginkan hal sebaliknya,” goda Bella.

“Kau!” Keanu menggeram tertahan di tenggorokannya.

“Selamat malam.” Merasa ada bahaya, Bella langsung masuk ke dalam balik selimutnya.

“Dasar wanita menyebalkan!” Keanu ikut merebahkan tubuhnya tepat di samping Bella dengan dua guling memisahkan mereka.

Keesokan harinya.

Tidur Keanu yang awalnya sangat nyenyak terusik oleh suara alarm di sebuah ponsel. Dengan mata yang masih setengah terpejam Keanu mencari keberadaan ponselnya. Setelah mematikan alarm Keanu kembali meletakan ponsel ke tempat semula.

Saat akan bangun Keanu merasakan berat di tubuhnya, ternyata Bella menjadikan tubuhnya sebagai bantal.

Dasar wanita ini! Seenaknya saja dia menjadikan aku sebagai bantal.

Dengan tidak berperasaan Keanu mendorong tubuh Bella hingga wanita itu terguling ke lantai.

“Gempa!” teriak Bella.

Bella segera bangun, ia berlari ke sana ke mari. Bella mengira dirinya jatuh karena gempa. Namun saat ia melihat Keanu tidur dengan tenangnya dan menguasai seluruh tempat tidur barulah Bella bisa menduga dirinya jatuh karena ulah Keanu.

“Dia berani mendorongku dan sekarang dia tidur dengar nyenyak. Lihat saja apa yang aku lakukan padanya.” Bella berjalan ke arah tempat tidur. Ia mengambil air dan menyiramkannya ke wajah Keanu.

Keanu gelagapan saat air tumpah tepat mengenai wajahnya.

“Hei, apa yang kau lakukan?” bentak Keanu.

“Memandikanmu,” jawab Bella dengan santainya.

“Dasar tidak waras! Berani sekali kau menganggu tidurku!” maki Keanu.

“Hei, berani sekali kau mengataiku? Jika aku tidak waras terus sebutan yang cocok untukmu apa? Aku tahu kau yang membuatku jatuh ke lantai,” ucap Bella. “Dan apa kau tahu? Karena ulahmu tubuhku menjadi sakit semua.”

“Itu salahmu sendiri. Kenapa melewati perbatasan. Seenaknya kau menjadikan tubuhku sebagai bantal,” ucap Keanu.

“Aku tidak sengaja,” cicit Bella.

Keanu bangun dari tempat tidur dengan rasa kesal yang luar biasa. “Aku tidak tahu ada perempuan liar sepertimu di dunia ini.”

“Terus saja memakiku jika kau memang suka. Tapi ... sebelum kau memakiku tunjukkan wajahmu di hadapan cermin. Tanya pada dirimu sendiri apakah yang kau perbuat padaku ini benar?” suruh Bella.

“Dasar wanita menyebalkan!” gerutu Keanu. “Aku bisa gila jika terus menghadapimu.”

“Ya sudah kalau begitu pergi saja sana!" usir Bella.

Keanu memilih pergi ke kamar mandi. Namun siapa sangka Bella mengejarnya.

“Aku duluan yang mandi,” ucap Bella.

“Enak saja. Kau sudah membuat bajuku basah. Aku harus segera mandi dan ganti baju.” Keanu menggeser tubuh Bella.

“Tidak akan aku biarkan! Aku yang harus mandi dulu.” Bella masuk ke kamar mandi mendahului Keanu.

Keanu jelas merasa tidak terima dengan segera Keanu menyusul Bella ke kamar mandi.

“Pokoknya aku yang harus mandi dulu.” Keanu membuka kaos tepat di hadapan Bella.

Bella memekik melihat apa yang sudah dilakukan oleh Keanu. Bella langsung menutupi wajahnya menggunakan telapak tangannya.

“Apa yang kau lakukan?" pekik Bella.

“Aku mau mandi. Jadi aku harus membuka semua pakaianku, bukan?” ucap Keanu.

“Dasar pria tidak tahu malu!” Setelah memaki Keanu Bella keluar dari kamar mandi dengan mata yang setengah terbuka. Wanita itu juga tidak berhenti menggerutu.

Bella duduk di tepi tempat tidur sambil terus menggerutu. “Bagaimana bisa papa menjodohkan aku dengan pria kasar seperti itu?”

Bella memijit punggung dan pinggangnya yang terasa sakit. “Dia sangat kasar! Tubuhku menjadi sakit semua.”

Ketukan pintu terdengar, membuat Bella berhenti menggerutu. Bella malas untuk membuka pintu, tetapi orang yang ada di balik pintu itu terus saja mengetuk pintu.

“Siapa yang datang?” Bella berjalan ke arah pintu dan membuka pintu dengan rasa kesal. “Iya, iya, apa kau tidak bisa sabar?"

Mata Bella membulat saat melihat ibu mertuanya berdiri di hadapannya. “Mami Feli, Aleta?”

“Pagi Kakak ipar,” sapa Aleta.

“Pagi, Bella. Apa ... kami mengganggumu?" tanya Felicia saat melihat wajah Bella nampak kesal.

“Tentu saja tidak, Mam.” Bella segera mengubah ekspresi wajahnya. “Silahkan masuk, Mam, Aleta.”

Bella membuka pintu kamarnya lebih lebar. Ia bergeser untuk memberikan jalan kepada ibu mertua serta adik iparnya.

“Di mana, Keanu?" tanya Felicia.

“Dia sedang mandi, Mam,” jawab Bella merasa canggung dengan Felicia.

“Apa semalam terjadi perang? Kamar ini sangat berantakan. Apalagi tempat tidurnya,” ucap Aleta.

Lebih tepatnya Aleta sedang berusaha menggoda Bella. Namun, sepertinya Bella tidak menyadarinya.

“Maaf, kami sangat lelah. Jadi ... tidak sempat membereskan semua ini.” Aleta tersenyum canggung lalu memunguti gaun pengantin miliknya dan Keanu.

“Tidak apa-apa. Itu wajar,” ucap Felicia.

“Iya, Kakak ipar. Biasanya kamar pengantin baru lebih berantakan dari ini,” goda Aleta.

“Benarkah? Apa boleh seperti itu?" tanya Bella dengan polosnya.

Aleta menepuk keningnya sendiri, ia tahu jika kakak iparnya tidak tahu maksud di balik ucapannya. “Ya ampun Mami. Padahal aku dan kakak ipar seumuran. Tapi kenapa kakak ipar sangat polos. ”

Felicia tersenyum sambil mengusap kepala Aleta. “Jangan terus menggoda kakak iparmu.”

“Kakak ipar kenapa?" Aleta bertanya saat melihat Bella memijiti beberapa bagian tubuhnya.

“Punggung dan pinggangku terasa sakit,” jawab Bella.

“Memangnya terjadi berapa kali sampai tubuh Kakak sakit seperti itu?” tanya Aleta.

“Beruntung hanya satu kali. Jika pria itu melakukannya berkali-kali semua tulangku bisa patah,” jawab Bella.

“Lihatlah, Mam. Sepertinya semalam mereka berhasil,” bisik Aleta.

Obrolan ketiga wanita itu terhenti saat melihat Keanu keluar dari kamar mandi.

“Kalian di sini?" Keanu sedikit terkejut melihat keberadaan ibu dan adiknya.

“Kami ingin melihat keadaan kalian? Apakah semuanya baik-baik saja atau tidak,” jawab Aleta.

“Semuanya baik-baik saja. Jangan khawatir,” kata Bella.

“Ya aku juga melihatnya,” ucap Aleta. “Kakak pagi-pagi sudah mandi. Biasanya kalau tidak ke kantor Kakak mandinya siang hari.”

“Wanita itu membuat pakaianku basah,” jawab Keanu.

“Benarkah? Wah, kakak ipar sepertinya tidak se-polos yang aku pikirkan,” goda Aleta.

“Jangan percaya dengan wajah lugunya. Dia memang sangat liar,” ucap Keanu.

“Itu karena kau yang memulainya. Jika kau tidak membuatku terjatuh dari tempat tidur aku tidak akan menyiram wajahmu dengan air,” ungkap Bella.

“Salah sendiri kenapa tidur dengan melewati pembatas yang sudah kita buat,” balas Keanu.

Felicia dan Aleta terperangah melihat perdebatan Keanu dan Bella. Awalnya keduanya mengira malam pertama Keanu dan Bella sebagai pasangan pengantin baru dilewati dengan pertempuran panas nan indah, tetapi melihat apa yang terjadi di depan mereka, membuat persepsi keduanya berubah.

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

suka ma tokoh ceweknya cantikkk ga lemah biasanya cinta pksa yg jadi korban ceweknya mau di tindas bisanya nangis doang tokoh cowok ya visulnya kufa g suka kurang Maco 😂

2023-06-25

0

ᵉLiˢ📴

ᵉLiˢ📴

perang terus nih orang 2

2022-04-11

0

ARTI SUNARTI

ARTI SUNARTI

wkwkwkwk

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Bab 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Bab 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!