ADA APA DENGAN 1863?

BAB 5

Setelah pembunuhan yang dilakukannya minggu lalu, Keanu berhenti beberapa saat untuk menghindari pencarian polisi. Meski ia yakin tidak akan ada yang bisa menemukannya sebagai pelaku utama.

Benar saja.

Dua tahun berlalu dengan aman, berita mengenai pembunuhan yang menimpa istri Gun juga tidak mendapat titik terang. Sebab tidak ada sedikit pun bukti ataupun sidik jari pelaku yang tertinggal di jasad Elissa. Menurut polisi, pembunuh Elissa sudah merencanakan semuanya dengan begitu detil sehingga mampu menyembunyikan diri dan menghindari penyidikan dari pihak mereka dengan sangat rapi.

Lalu apakah Keanu berhenti di situ saja? Tidak. Dia hanya menunggu waktu untuk kembali beraksi.

Pada hari yang cerah, ia mencari pekerjaan kembali di beberapa toko dekat sebuah kampus. Sebenarnya sudah beberapa kali ia mencari pekerjaan di beberapa tempat selama dua tahun terakhir, namun tidak ada yang menerimanya.

Tetapi, karena mungkin dia sedang beruntung, hari itu Keanu mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran siap saji.

Di restoran tersebut, ia akan mendapat gaji yang cukup untuknya makan selama satu bulan. Dan karena pemilik sudah menyetujuinya, ia pun diperbolehkan bekerja mulai hari ini.

Dan....

Keanu sebagai pelayan restoran siap saji pun siap bekerja. Ia melakukan apapun untuk pekerjaannya. Seperti memotong daging, mencucinya, lalu membakar daging, dan juga mencuci perkakas bakaran yang diperlukan.

Pada suatu hari setelah beberapa bulan bekerja di restoran. Tepatnya di malam ketika restoran tempatnya bekerja hampir tutup, datanglah dua orang pria tua yang menemui pemilik restoran.

Mereka mengobrol santai mengenai kehidupan mereka sekarang. Keanu yang bersiap hendak pulang pun dipanggil pemilik restoran.

"Ken! Bawakan kami daging panggang dan dua botol minuman!" seru tuan pemilik.

"Ya, bos!" sahut Keanu.

Dengan cepat ia mempersiapkan daging yang akan ia hidangkan. Mengirisnya tipis dan menatanya dengan rapi di sebuah nampan saji. Kemudian ia membuat saus dari kecap asin dan beberapa bumbu rahasia tempat mereka.

Setelah semuanya siap, Keanu membawa pesanan bosnya ke meja depan. Tepat saat Keanu datang, ketiga pria itu sedang membicarakan kematian sepasang suami istri pada 15 tahun yang lalu.

Mereka diam sesaat ketika hidangan datang. Setelah meminta Keanu pergi, pemilik restoran dan kawannya melanjutkan obrolan.

DEG

Jantung Keanu seperti berhenti berdetak. Kematian sepasang suami istri? 15 tahun yang lalu? Apakah itu tentang orang tuanya?

Keanu merasa penasaran. Sambil berlagak beberes restoran, ia berusaha mendengarkan obrolan mereka.

"Nah, apa kau tahu? Dengar-dengar, menantu wali kota dibunuh seseorang dengan memenggal kepalanya. Dan kepala itu sengaja ditinggalkan di dalam bagasi mobil suaminya."

"Apa kau bercanda? Mana mungkin ada orang yang berani berbuat seperti itu pada keluarga wali kota?" pemilik restoran.

"Benar juga. Kau tahu sendiri, apapun yang menentang mereka akan kehilangan nyawa mereka," jawab yang lain.

"Tapi, sebenarnya aku juga masih merasa tidak enak pada Julian. Dia kita korbankan untuk menyelamatkan nyawa kita dari wali kota. Malangnya, mereka juga membunuh istrinya," pekik salah seorang.

"Husst! Kecilkan suaramu, nanti ada yang dengar!" bisik temannya.

Pemilik restoran menuangkan minuman dalam gelas temannya.

"Minumlah. Jernihkan pikiranmu. Kita tidak bisa terus-terusan membahas soal masa lalu yang sudah berlalu. Jika ada yang mendengarnya dan salah paham, kau akan mendapat masalah."

"Ya. Bersyukur saja, kita sekarang masih hidup."

Keanu meneguk ludah dengan susah payah. Ia mendengar semuanya. Dan semua itu memang berkaitan dengan ayah dan ibunya. Julian dan Levy. Dengan gugup ia menuang air ke dalam gelasnya. Kemudian meminumnya dengan tangan yang gemetaran.

Begitu selesai bersih-bersih, Keanu berpamitan pulang pada pemilik restoran.

"Emm, aku sudah selesai membereskan semuanya, bos. Aku pulang sekarang," katanya.

"Ya. Pulanglah. Besok jangan lupa, berangkat jam delapan," bosnya menjawab dengan ramah.

Saat Keanu melangkah pergi, ia mendengar seorang menanyakan tentang dirinya pada pemilik.

"Dia karyawan barumu?"

"Ya. Pekerjaannya baik sekali, jadi aku langsung menerimanya bekerja di sini," jawab pemilik.

"Ooh, bagus kalau begitu. Anak muda jaman sekarang, jarang sekali yang giat bekerja. Mereka hanya tahu meminta uang pada ibu dan ayahnya," sahut temannya.

"Ya. Kau benar sekali."

...----------------...

Keanu masih berpikir. Sebenarnya ada apa dengan orang tuanya. Kenapa orang-orang di restoran tadi menyinggung soal nama ayahnya. Lalu apa hubungannya dengan wali kota?

Sambil berpikir keras, ia berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.

"Aku harus mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi. Mengapa mereka menyebut wali kota di kasus pembunuhan ayah dan ibu?"

Keanu buru-buru pergi ke ruang kerja orang tua mereka dulu. Ia berharap, akan menemukan petunjuk di suatu tempat di kamar tersebut.

KRENGKEETT....

Suara pintu ruangan yang sudah lama tak dijamah itu terbuka. Keanu melangkah masuk tanpa takut meski hampir 15 tahun lamanya, pintu ruang tersebut tidak ia buka.

Selangkah demi selangkah kehadirannya di kamar tersebut dihalangi oleh jaring laba-laba yang tercipta di mana-mana. Sebagai warga sipil, kedua orang tuanya cukup disegani di desa mereka. Bahkan mereka menjadi kepala desa karena keinginan para penduduk. Hingga saat pemilihan wali kota datang, para penduduk juga sepakat mencalonkan ayahnya menjadi wali kota mereka.

Namun, entah mengapa di hari pemilihan wali kota, ayahnya tidak datang sebagai salah satu kandidat. Bahkan beberapa bulan berikutnya, ia ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan bersama sang istri. Entah itu disengaja ataupun memang kecelakaan semata, pada usianya dulu, Keanu masih belum bisa mengerti.

Selama bertahun-tahun, ia mendengar dari mulut orang bahwa kematian ayah dan ibunya adalah murni kecelakaan biasa.

Hingga akhirnya waktu itu, wali kota Jordan menjabat sebagai wali kota tanpa ada pemungutan suara. Sebab tidak ada kandidat lain yang bisa dipilih. Di awal karirnya, Jordan ayah Gun, mencoba mengambil hati penduduk dengan menyebar uang sebagai suap.

SRET

Keanu mencari sesuatu yang ia sendiri tidak tahu apa yang harus ia cari di tempat itu. Banyak sekali tumpukan berkas dan map-map tebal. Diusapnya tumpukan berkas itu dengan pelan. Sangat berdebu.

"Hufff," Keanu meniupnya sehingga debu itu berterbangan.

Sambil menyeret pandangan matanya, Keanu bersenandung. Lagu yang dulu sering ibunya nyanyikan sebelum mengantarnya tidur.

Dibukanya laci meja. Banyak stempel. Kemudian ia melihat sebuah catatan. Rupanya itu adalah catatan kegiatan keseharian sang ayah. Di dalam catatan tersebut, ayahnya menulis bahwa pada tanggal 26 Desember 1862 telah mendapat undangan makan malam dari Jordan. Wali kota sekarang.

Dan setelah makan malam tersebut, rupanya ayah dan ibunya mulai menghilang. Dan pada 26 Maret 1863, jasad mereka ditemukan di sebuah jurang dan di dalam mobil mereka pula.

"Apa ini sebuah kebetulan? Jika benar wali kota pelaku pembunuhan ayah dan ibu, Gun pasti tahu mengenai itu semua. Jadi pasti dia sengaja memacari Rula hanya untuk mendapatkan keinginannya."

Keanu berpikir lagi. Ia harus mencari tahu soal berkas kasus penyidikan orang tuanya dulu di kantor polisi. Ia ingin tahu apakah ada tanda-tanda mencurigakan lain di tempat kejadian perkara.

Sebelum hari beranjak sore, Keanu sudah sampai di kantor polisi. Ia menemui seorang polisi yang sedang berjaga.

"Maaf pak, boleh aku bertanya?"

"Soal apa?"

"Berkas hasil penyidikan orang tuaku dulu. Kasus pembunuhan, oh bukan. Kasus kecelakaan di jurang yang kira-kira terjadi pada tahun 1863. Apakah aku bisa melihatnya?"

"Penyidikan masa lalu? 1863??"

"Ya."

"Hmm. Itu 17 tahun yang lalu? Sepertinya tidak bisa. Berkas itu tidak bisa diberikan pada sembarangan orang."

"Tapi aku putra mereka. Apa tetap tidak bisa? Tolonglah... Boleh, ya pak? Aku hanya ingin melihatnya saja," Keanu berusaha memohon.

"Hmmm... Tunggu sebentar."

Polisi itu berdiri dan mendekati kawannya. Kemudian mereka berbicara dengan lirih. Dan setelah cukup lama bicara pada temannya, polisi itu pun mendekati Keanu kembali.

"Baiklah. Akan aku ambilkan. Tapi janji. Hanya untuk melihatnya saja."

"Baik. Aku janji."

Tak berapa lama kemudian, berkas penyidikan itu sudah berada di tangan Keanu. Dengan cepat ia memeriksa kejanggalan yang tercatat di sana. Namun beberapa kali mengulang bacaannya, tidak ada apa-apa yang bisa ia temukan.

"Tidak ada tanda mencurigakan? Apakah mereka membunuh ayah dan ibu dengan cara seperti yang ku pikirkan?" pikirnya dalam hati.

Setelah selesai memeriksa semuanya, Keanu mengembalikan berkas tersebut pada polisi yang duduk di depannya.

"Terima kasih, pak. Aku sudah selesai membacanya."

"Sebenarnya apa yang ingin kau cari?"

"Aah. Tidak ada. Aku hanya ingin tahu kisah kematian mereka. Sebab mereka berdua meninggalkanku pada saat usiaku masih kecil."

"Hmm. Baiklah. Aku mengerti."

Bersambung..........

Pengumuman :

Karena ada adegan cerita pembunuhan,

Cerita akan dilanjutkan setelah bulan Ramadhan usai, yaa.... 🙏🏻

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

ini setingnya ngambil thun 1980an ya kak? wahh... q blum dbkin ini 🤭

2023-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!