Bab 3

Sesampainya dihalaman belakang mereka sempat diam sejenak, kemudianĀ Nadine memulai pembicaraan.

"Lo udahĀ tahuĀ kanĀ kalauĀ kitaĀ iniĀ mauĀ dinikahkan. JadiĀ diĀ siniĀ gueĀ mauĀ ngomong sama lo, kalauĀ gue sebenarnya terpaksa nerima perjodohanĀ ini," ucap NadineĀ terusĀ terang kepada Vano, sehinggaĀ membuat sang cassanovaĀ ituĀ kaget.

Awal nya VanoĀ yangĀ kagetĀ ituĀ berusaha kembali menetralkan keadaannya, agarĀ tak kelihatan berharapĀ diĀ depan Nadine.

"Ck. Emang loĀ pikirĀ gueĀ jugaĀ mauĀ begituĀ dinikahkan sama lo?" jawab Vano sinis.

"Oke, kalauĀ begituĀ mari kita buat perjanjian, kalauĀ masing masingĀ dariĀ kita gak boleh menyentuh satu sama lain,Ā gak boleh mencampuri urusan masing masing," ajak NadineĀ untukĀ membuat perjanjian dengan Vano.

"Oke, kalauĀ yangĀ kedua gue turuti, tapiĀ kalauĀ yangĀ pertama gue gak janji," jawab Vano dengan mengedipkan sebelah matanya kepada Nadine.

"Apa-apaan lo, gak. Pokok nya gue gak terima, loĀ harusĀ janji sama gue. Atau gak," seru Nadine dengan sedikit emosi, tetapiĀ mulutnya langsung ditutup oleh Vano dengan jari telunjuknya.

"Ssssttt, gue gak takut," jawab Vano sambil berlalu meninggalkan Nadine.

'Sial, dasar gak waras, otak mesum,' Nadine membatin, lalu menyusul keluarganya diruang keluarga.

NadineĀ punĀ dudukĀ diĀ antara mama danĀ papanya.

Sementara Vano sudah dudukĀ diĀ sofaĀ yangĀ berhadapan dengan Nadine.

Dengan tatapan mematikan, Nadine menatap VanoĀ yangĀ terlihatĀ begituĀ santaiĀ sesekali melihat Nadine dengan tatapan seolah mengejek nya. HalĀ ituĀ membuat NadineĀ makinĀ muak dengan laki laki yang dijodohkan dengannya itu.

" Nadine, Vano, kami semua sudah memutuskanĀ kalauĀ besok lusa kalianĀ akanĀ bertunangan,Ā MingguĀ nya KalianĀ akanĀ segera menikah," ucap mamanya Nadine.

"Iya sayang, jadi sehabisĀ iniĀ alangkah baiknya kalian pergiĀ keĀ butik langganan kita buat fitting bajuĀ yangĀ akanĀ kalian gunakan buat tunanganĀ dan jugaĀ pernikahan kalian nanti, karenaĀ waktu kita tinggal sedikit lagi. KalauĀ masalahĀ yangĀ lainnya, biar kami para orang tuaĀ yangĀ akanĀ menyiapkan nya," ucap mamanya Vano panjang kali lebar.

NadineĀ punĀ kaget dengan hari pernikahan merekaĀ yangĀ begituĀ cepat.

Awalnya NadineĀ mauĀ membantah, tetapiĀ dia ingatĀ akanĀ kesehatan sang mama, jadi Nadine mengurungkan niat nya.

Nadine hanya menganggukĀ menunduk, sedangkanĀ Vano mulai buka suara.

"MaafĀ ya pa, ma, Om, dan juga Tante. Bukannya apa, kalauĀ menurut Vano kita gak usah pakai acara tunangan segala. Lebih baik langsung menikah saja besok lusa," ucap VanoĀ yangĀ membuat semuaĀ yangĀ ada di ruanganĀ ituĀ terkejut.

"Kamu serius nak?" Tanya mama Vano meyakinkan apa yang barusan ia dengarkan. Awalnya keluarga mereka memang merencanakanĀ sepertiĀ itu, tetapiĀ mengingat mereka dijodohkan, jadi kedua orang tuaĀ ituĀ sengaja memberi ruang buat mereka berdua.

IyaaĀ ma, tadi Vano samaĀ Nadine sudah membicarakannya di taman," tambah Vano yangĀ langsung ditatap Nadine dengan tatapan membunuhnya.

"Ta..tapi," ucapan Nadine terputus, karenaĀ disela langsung oleh Vano.

"Udah gak papa kok, biar aku sajaĀ yangĀ bicara, kamu gak usah malu," potong VanoĀ yangĀ lagi-lagi mendapatkan tatapan tajamĀ dariĀ Nadine.

'Ah, iniĀ cowokĀ mauĀ nya apa sih. Dasar mesum,' batin NadineĀ yangĀ sedang kesalĀ itu.

'Emang enak, sok-sokĀ anĀ mauĀ ngatur gue lo,' batin VanoĀ yangĀ merasa senangĀ karenaĀ telah merasa mengalahkan Nadine.

"AlhamdulillahĀ kalauĀ begitu," jawab kedua orang tuaĀ ituĀ dengan serentak.

MerekaĀ begituĀ bahagiaĀ karenaĀ perjodohanĀ iniĀ sesuai dengan harapan mereka.

"KalauĀ begitu, buruan kalianĀ keĀ butik, biar kamiĀ yangĀ tua tuaĀ jugaĀ akanĀ mengurus semuanyaĀ diĀ sini," perintah papanya Vano kepada anak dan calon menantunya itu.

"Oke, kalauĀ begituĀ kami berangkat ya pa, ma, Om dan juga Tante," ucap Vano sambil berdiriĀ lalu menarik pelan tangan Nadine, berjalan menujuĀ diĀ manaĀ mobil sport nya diparkirkan.

NadineĀ yangĀ sedari tadi menahan kesal langsung meluapkan kekesalannya kepada Vano saat sudahĀ di dalamĀ mobil.

"Lo apa-apaan sih hah. Ngapain lo cepat-cepatin harinya. Jangan bilang ya loĀ mauĀ cepat-cepat nidurin gue. Ogah gue disentuh sama lo," Gerutu Nadine kesalĀ memukul bahunya Vano.

VanoĀ yangĀ dariĀ tadi diam, tiba tiba mendekatkan wajah nyaĀ keĀ wajah Nadine hingga hanya menyisakan beberapaĀ sentimeterĀ saja.

NadineĀ yangĀ sudah tersudut langsung panik dengan apaĀ yangĀ dilakukan Vano kepadanya.

Dengan jantungĀ yangĀ berdebar,Ā mukaĀ yangĀ memerah, dia mencoba mendorong Vano, namun tak ada hasil, karenaĀ Vano memiliki badanĀ yangĀ besarĀ dan kuat.

"kalauĀ iya memangĀ kenapa, hmm?? LoĀ mauĀ apa, mauĀ ngadu sama siapa??" jawab Vano mengintimidasi.

"AtauĀ lo takut, kalauĀ lo udah gak perawan lagi," tambah VanoĀ yangĀ sebenarnya hanya mengetes Nadine, apakah dia marahĀ atauĀ tidak.

KarenaĀ yangĀ VanoĀ pikir, kebanyakan cewek zaman sekarang sudah tidak adaĀ yangĀ perawan. Selama sepak terjang Vano sebagai sang Cassanova, dia tidak pernah mencicipi gadis perawan, meskipun setiap malam dia mengencani gadisĀ yangĀ berbeda beda,Ā dan tak sedikitĀ yangĀ mengaku masih perawan.

"Plaaakk," Sebuah tamparan berhasil mendaratĀ diĀ pipi Vano, namun tetap tak membuat laki lakiĀ itu bergeming. Ia sudah menduga sebelumnya. AntaraĀ diĀ tamparĀ atauĀ didorong dengan kuat.

"Emang loĀ pikirĀ gue cewek apaan haahh," teriak Nadine dengan sangat marah. Tak terasa beberapa tetes air mata berhasil lolosĀ dariĀ mata indahnyaĀ itu.

"Oke, kalauĀ begituĀ lusa setelah menikah kita buktikan," tantang Vano santai lalu mengatur duduk nya kembaliĀ diĀ kursi kemudi.

Sebenarnya ada rasa bersalahĀ karenaĀ sudah membuat gadis cantikĀ ituĀ menangis, tetapiĀ sesaatĀ kemudianĀ dia langsung mengulum senyum saat teringat NadineĀ begituĀ marah saat dia membahas keperawanan Nadine.

'Besar kemungkinan lo masih perawan, kalauĀ ituĀ memang adanya, gue gak bakal lepasin lo Nadine,' batin Vano dengan senyuman smirk nya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya memasang mode hening, hingga mereka tibaĀ diĀ pelataran parkir sebuah butik mewahĀ yangĀ sudahĀ menjadiĀ langganan kedua keluargaĀ itu.

"Ayo turun," ajak VanoĀ padaĀ Nadine,namunĀ yangĀ bersangkutan tak menjawab, sehinggaĀ akhirnya Vano menolehĀ mendapati Nadine tengah tertidur.

VanoĀ punĀ menatap Nadine dengan dalam.

'Cantik, manis, tapiĀ sayang bar-bar,' batin Vano sambil merapikan rambut NadineĀ yangĀ berserakan diwajahnya. Nadine menggeliat dann "mmmhhhh" ******* dibibir Nadine berhasil membuat si botak Vano meronta-ronta.

'Sial, ngapain pakai bangun sih lo botak,' batin VanoĀ yangĀ merasakan pergerakan si botakĀ diĀ bawahĀ sana.

karenaĀ sudah tidak tahan, VanoĀ punĀ mendekatkan wajahnyaĀ keĀ wajah Nadine, semakin lama semakin dekat, jiwa Cassanova nya meronta ronta, begitupun si botak dibawah sanaĀ yangĀ menginginkan lebih.

Vano mengecup sekilas bibir ranum gadisĀ yangĀ sedang tertidurĀ ituĀ namun tak membuat gadisĀ ituĀ terbangun.

'Lolos' batin Vano bahagia,Ā ia mencoba sekali lagi, namun masih lolos.

Akhirnya Vano mencoba peruntunganĀ yangĀ lebih lama lagi. Namun kaliĀ iniĀ berhasil membangunkan NadineĀ yangĀ langsung mendorongĀ dan menampar Vano dengan keras.

"Plaakk," tamparanĀ ituĀ mendarat dengan mulus dan membuat pipi Vano terasa panas dan memerah.

"Dasar mesum. Berani-berani nya lo cium cium gue. Lo gakĀ tahu, lo udah merampas ciuman pertama gue,"Ā umpatĀ NadineĀ yangĀ tak terimaĀ karenaĀ ciuman pertamanya telah dirampas oleh Vano.

VanoĀ yangĀ mendengar ucapan Nadine sempatĀ kaget.

'What? Ciuman pertama? Berarti?' batin VanoĀ sesatĀ kemudianĀ dia tersenyum.

"Ngapain lo senyum-senyum," bentak Nadine dengan bar-bar nya.

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Vano sepertinya otak lo harus dirukiyah dulu 7hari 7 malam biar fresh lagi perjaka walau si botak dah tdk lagi perjaka.....hahaha.....

2023-01-19

0

Eni Purwanti

Eni Purwanti

mentang mentang Casanova main sosor aja😔😔😔😔

2022-04-20

3

Nur Hayati

Nur Hayati

nahh emang enak di gampar🤣🤣🤣🤣huhh kamu juga sihh,main nyosor sj...šŸ˜šŸ˜šŸ˜

2022-04-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!