.......
.......
.......
Posisinya saat ini yaitu bersila atau duduk teratai dengan kedua tangan dia letakkan di atas lutut.
Matanya mulai terpejam, dia mulai mencoba mencari perasaan yang di jelaskan di dalam buku.
Perlahan rasa hangat menjalari tubunnya mulai dari ujung kepala atau ubun-ubun kemudian menjalar sampai ke ujung kaki.
Xinxin telah dibawa ke dalam alam bawah dasarnya. Dia perlahan membuka matanya dan hanya kegelapan yang dia lihat tapi perlahan kegelapan itu di terangi oleh berbagai macam warna.
Mulai dari merah, coklat, biru, putih transparan, putih susu, dan hitam arang.
Dan suppp
"Ugh!"
Dengan tiba-tiba semua warna itu masuk ke dalam tubunnya tepatnya dia merasakan aliran hangat menuju dalam dadanya tepatnya jantungnya.
Dan rasa sakit mulai terasa di jantungnya kemudian menjalar keseluruh bagian tubunnya. Xinxin mengerang kesakitan berbeda di luar yaitu di tempat tubuhnya yang sedang duduk. Keringat mulai bercucuran dimana-mana, bahkan baju yang dia kenakan sudah basah kuyup bagaikan di siram dengan seember air.
Satu jam, dua jam sampai seharian masih saja Xinxin tidak kembali dari alam bawah sadarnya dan keringatnya pun tak henti-hentinya keluar bahkan wajahnya sudah pucat bak mayat.
Beberapa saat kemudian mata yang awalnya terpejam terbuka perlahan. Wajah yang tadinya pucat perlahan kembali kemerahan.
"Tak kusangka bakalan selama itu dan sesakit ini!" Gumam Xinxin.
"Ternyata benar tebakanku, bahwa pengetesan elemen di umur Xinxin 7 tahun belum waktunya dan mungkin dari Xinxin sendiri karena putus asa karena diabaikan tidak pernah mencoba berlatih dan akhirnya dia tidak tahu kalau sebenarnya elemennya akan bangkit jika. dia mampu menghancurkan penghalang,"
Kemudian dia bangkit dan keluar dari kamarnya dan berjalan menuju tempat mengambil air yang telah di tunjukkan oleh Chici.
"Sangat manual!" Gumamnya sambil menatap gayung sedang yang di gunakan untuk mengambil air dari dalam gorong-gorong.
Perlahan dia mengaitkan gayung tersebut ke tali penurun dan penarik gayung. Dengan hati-hati Xinxin menarik gayung yang sudah terisi dengan air.
"Hah baru satu gayung?! Harus berapa gayung lagi kalau aku ingin memenuhi bak mandi di kamarku?!" Frustasi Xinxin.
Wajarlah dia tidak pernah merasakan hal seperti ini dikehidupan sebelumnya. Dia seorang CEO, hidupnya servant mudah dengan banyaknya uang di rekening.
"Oh ya, bukankah aku baru saja membuka segel yang menahan kekuatan dari tubuh ini?! Bahkan yang kurasakan tubuh ini memiliki semua elemen. Daripada tebak-tebak lebih baik di coba saja," ucapnya senang.
Xinxin mengarahkan kedua tangannya ke arah gorong-gorong dan mulai berkonsentrasi dengan memejamkan mata.
Dari dalam gorong-gorong mulai terlihat gelembung-gelembung air yang perlahan air itu semakin naik, sampai setinggi Xinxin.
Tangan Xinxin mengarahkan ke atas dan matanya mulai terbuka dan nampaklah di depannya saat ini air yang berbentuk air mancur.
"Yey berhasil!" Karena terlalu senang, dia lupa kalau tangannya tidak boleh kemana-mana karena itu membuat airnya kembali jatuh.
"Oh oh aku lupa," Xinxin kembali berkonsentarasi, tapi kali ini matanya tidak dia tutup.
Matanya fokus menatap ke dalam gorong-gorong dan kedua tangannya dia arahan ke gorong-gorong.
Perlahan air mulai naik, semakin tinggi melebihi gorong-gorong.
Xinxin menggerakkan tangannya memutar di udara dan air itu pun berkumpul jadi satu berbentuk bulat. Cukup banyak, mungkin kalau mengisi back mandi berukuran 1 kali 1 meter berbentuk bulat tersebut akan penuh kalau tiga kali pengisian.
Beberapa saat kemudian akhirnya bak mandi berbentuk bulat berukuran 1 kali 1 meter tersebut akhirnya penuh.
"Huek," hampir saja Xinxin mengeluarkan isi perutnya akibat bau tubunnya yang sangat bau busuk.
"Mengapa tubuhku bisa sebau ini?" Gumamnya dengan wajah hampir muntah.
"Ah! Mungkin karena energi negatif, bahkan mungkin racun yang ada pada tubuhku keluar jadi mengakibatkan bau busuk seperti ini!" Ucap Xinxin yakin dengan pikirannya.
Tak ingin berlama-lama dengan bau tubunnya Xinxin langsung melepas pakaiannya menyisakan lapisan putih tipis kemudian masuk ke dalam bak.
"Ahhhh segarnya," Xinxin memejamkan matanya merileks kan tubunnya yang kaku akibat lamanya duduk.
Hampir dua jam Xinxin berendam sambil tidur, dan diapun mengakhiri acara berendamnya.
Setelah selesai berpakaian, dia jadi penasaran rupa wajahnya karena kalau dia rasa setelah meraba, pipinya terasa sangat lembut.
"Cermin! Mana cermin?" Gumam Xinxin mencari-cari keberadaan cermin yang pernah dia lihat sebelumnya.
Menatap wajahnya sekarang yang jauh berbeda dengan wajahnya dulu dan sudah berubah dari wajah pemilik tubuh ini yang awalnya kurus sekarang sudah berisi dan putih mulus tanpa sedikit nodapun pada wajah barunya.
Pipi lumayan cubby putih lembut, bibir mungil dengan warna merah muda, hidung kecil mancung, alis tidak terlalu tebal dan mata sedikit bulat. Dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan kira-kira 45 kg.
"Sangat cantik! Dan kalau benar seperti yang ku baca-baca di novel, kalau semakin banyak energi alam di dalam tubuh seseorang, maka akan semakin mulus kulit kita bahkan mampu tidak makan selama beberapa hari. Mudah-mudahan benar, jadi aku tidak perlu perawatan, hanya perlu memperbanyak menyerap energi alam," ucap Xinxin.
...~•~•<•>•~•~...
Dua hari telah berlalu, dan saat ini Xinxin sedang membaca buku yang di bawakan oleh Chici lagi atas permintaanya. Buku ini menjelaskan tentang teknik-teknik pada masing-masing elemen.
Seperti elemen api, salah satu teknik nya yaitu bola api, yang mana jika penggunanya mengucapkan kata 'bola api' dengan mengarahkan tangan pada target dan fokus maka akan keluar api berbentuk bola dan semakin tinggi tingkatan maka semakin besar pula bola api yang di hasilkan.
Hampir sama dengan elemen api, elemen lainnya juga begitu bedanya sebutan kata yang berbeda.
"Bola api!" Gumam Xinxin. Tidak perlu nyaring dalam pengucapannya, bahkan kalau memang sudah sangat ahli mengucapkannya dalam hati pun jadi.
Bummm
Dentuman tak terlalu nyaring bergema di sekitar pohon yang menjadi target Xinxin.
"Berhasil! Tapi masih lemah, aku akan perlahan memperkuatnya!"
...•<>•~•~•<>•...
Satu bulan telah berlalu, dan tak terasa selama itu jiwa Felicia sudah berada di dalam tubuh Xinxin.
Selama satu bulan ini Xinxin sudah mempelajari dan mempraktikan semua teknik yang ada pada buku yang di bawakan oleh Chici.
Dia jadi penasaran. "Pasti ada lebih banyak teknik di luaran. Baik itu tertulis maupun buatan seseorang," ucap Xinxin sambil manggut-manggut.
Dia sangat senang mempelajari tentang kekuatan-kekuatan seperti ini, karen memang pada dasarnya kekuatan seperti ini hal yang mustahil di kehidupannya sebelumnya.
Tok
Tok
Tok
"Nona!?" Panggil Chici.
"Masuk saja Chi, pintunya tidak di kunci!" Ucap Xinxin dari dalam.
Kreatttt
Chici membuka pintu dan langsung terdiam ditempat tempat saat melihat nonanya yang begitu berbeda dari satu minggu terakhir.
"N-nona? Apakah ini benar-benar nona Xinxin?" Tanya nya tergagap sambil mendekat ke arah Xinxin yang sedang duduk sambil membaca buku.
"Hm, lalu siapa lagi? Masa iya baru seminggu kau sudah tidak mengenaliku?" Ucap Xinxin.
"Bukan begitu nona! Nona tambah cantik. Bukan, bahkan sangat-sangat cantik!" Ucap Chici kagum.
Pipi Xinxin sedikit memerah karena tersipu, tapi di tutupinya dengan gaya cool nya. "Ah, kau bisa saja Chici,"
"Oh apa yang kau bawa itu?" Ucap Xinxin mengalihkan pembicaraan.
"Ah ini? Ini kue bulan nona! Baru saja koki dapur membagikannya atas perintah dari tuan Fu," jawab Chici.
"Memang nya ada kabar membahagiakan apa? Sampai harus membagikan kue bulan ini?" Tanya Xinxin. Kan biasa begitu. Orang-orang membagikan makanan atau lainnya kalau ada hal membahagiakan.
¤
¤
¤
Next...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments