Chapter 3
Kemudian Yuto memasuki kelasnya, dan dia langsung duduk di bangkunya tersebut.
Yuto sekarang berada sma kelas 2-A tahun pertama. Dan semua bayaran yang ada di sekolahnya di bayarkan oleh beasiswanya itu.
Jadi dia bisa sedikit menghemat uangnya tersebut. 'Nao. Cek Statusku.'
[Baik Tuan]
[Status:
Nama: Yuto Tanaka
Kelamin: Laki - laki
Umur: 16 Tahun.
Statistik:
•Ketahanan: (Level Manusia Biasa) Jika tidak dengan Nano Teknologi, (Level Tembok) Jika dengan Nano Teknologi.
•Daya Serang: (Level Tembok) Jika dengan Nano teknologi.
•Kecepatan: (Manusia Super/ 50Meter/ 5 detik)Jika dengan Nano Teknologi.
•Kekuatan Mengangkat: (Level Mobil/Bus) Jika dengan Nano Teknologi.
•Stamina: (Sangat Tinggi)Jika dengan Nano Teknologi.
•Kecerdasan: Jenius.
Jumlah Poin Sistem: 0
Tabungan: 200.000 Yen.]
Lalu Yuto melihat Statusnya di layar hologram yang hanya bisa di lihat oleh dirinya sendiri. Dan setelah melihatnya Yuto sangatlah terkejut.
Apalagi kekuatannya sudah sekelas bahkan sudah melebihi manusia biasa. Atau bisa di bilang dia sudah menjadi manusia super jika dengan Nano Teknologi.
'Oh ya Nao, Apakah Statistik ini bisa di tingkatkan ke level selanjutnya?'Tanya Yuto di dalam hatinya.
[Tentu saja bisa.]
'Bagaimana caranya?'Tanya Yuto
[Dengan Ilmu Bela diri.]
'Begitu, lalu apakah aku bisa dengan sangat cepat menguasai salah satu seni bela diri?'
[Bisa, dengan bantuan saya semuanya akan menjadi instan. Tetapi itu memperlukan sebuah Poin.]
[Sekarang Tuan hanya perlu menunggu untuk kedatangan misi.]
'Begitu, aku harap misi itu tidak terlalu sulit.'Batin Yuto yang berharap.
Tiba tiba...
*Kriiiiing!*
Jam pelajaran pun datang, dan semua guru yang ada mulai masuk ke kelas sesuai jadwal mereka.
Sedangkan para murid, mereka semua duduk dengan sangat tertib di bangku mereka.
"Selamat Pagi Anak - Anak!"Sapa Pak Guru yang lalu langsung duduk di kursi guru.
"Pagi Sensei !"Jawab para murid.
"Baiklah, mari kita mulai dengan daftar absen!"Setelah itu guru itu mulai mengabsen semua murid yang ada di kelas ini.
Dan semuanya hadir, dan saatnya guru memulai pelajarannya. Tetapi semua yang adi ajarkan oleh guru itu sudah di Pahami Oleh Yuto.
Karena saat di Smp, dia bahkan sudah mempelajari semua pelajaran yang ada di Sma. Maka dari itu dia dapat memahami semua pelajaran yang ada Di Sma tanpa kesulitan.
Dan kelebihan yang Yuto miliki dulu hanyalah di Otaknya saja, sedangkan di fisik, Yuto sangat lah lemah. Tetapi itu dulu,sekarang Yuto sudah sangat kuat.
Lalu beberapa Jam kemudian terlewati. Dan pelajaran pun sudah selesai "Baik. Pelajaran selesai, Dan jangan lupa pelajari di rumah."
"Baik. Sensei!"
Lalu guru keluar dari kelas. Dan waktunya jam istirahat. "Waktunya untuk memakan bekalku."
"Oh ya lebih baik aku makan di atap sekolah,berhubungan cuaca sedang cerah."
Setelah itu Yuto mulai mengambil bekal buatannya itu. Lalu dia mulai beranjak dari tempat duduknya dan menuju keatap sekolah untuk memakan bekalnya.
Namun saat dia sampai, terdapat seorang gadis yang juga sedang memakan bekalnya.
"Jarang sekali ada seseorang disini. Ya biarlah..."
Lalu Yuto mulai memilih tempat yang teduh, dan dia pun duduk di tempat itu.
Sebelum Yuto memakan bekalnya tersebut. Dia melihat gadis itu, dan ternyata gadis itu juga sedang memperhatikannya.
"Eh?" Lantas setelah ketahuan, Gadis itu mulai memalingkan wajahnya dan melanjutkan makan.
"Apa yang dia inginkan?"Bingung Yuto.
Namun Yuto mencoba mengabaikannya, dan mulai memakan bekalnya tersebut.
Tetapi sebelum itu. Tiba - tiba
[Ding! Misi telah terpicu!]
"Misi?"Kaget Yuto.
[Bagi Bekal anda kegadis di depan Tuan!
Hadiah: 50 Poin Sistem.]
Setelah melihat misi itu, Yuto sedikit terkejut. 'Membagi bekalku kepadanya? Bukannya dia juga membawa bekal?'
[Hukuman: Gadis itu akan menjual tubuhnya ke laki - laki lain untuk mendapatkan makanan.]
setelah mendengar itu, Yuto sangat terkejut. 'Huh?'
Lalu dengan perlahan Yuto mulai berdiri. Dan mulai berajalan menuju ke arah gadis itu.
Kemudian di saat Yuto berada di dekatnya. Dia melihat bahwa di kotak makanannya tidak ada isinya sama sekali. Dan tidak ada sisa makanannya.
"Permisi..."Ucap Yuto dan membuat gadis itu terkejut.
"A-Iya... A-ada apa?"Jawab gadis itu yang gagap.
"Sebenarnya ini... Aku membawa terlalu banyak bekal, jadi jika kau mau. Kita bisa membaginya."Tawar Yuto yang tersenyum.
Sedangkan gadis itu yang mendengarnya sangat terkejut apa yang Yuto katakan. "Huh? Serius?"
"Iya, ini silahkan..."Ucap Yuto yang menyodorkan bekalnya kearah gadis itu.
Lantas Ekspresinya langsung senang setelah Yuto serius membagi bekalnya kepada dirinya itu.
"Te-terimakasih..."
Kemudian dia mulai menerima bekalnya Yuto secara perlahan. "Oh ya, Apakah aku boleh duduk di sampingmu?"Tanya Yuto.
"Silahkan, dan sekali lagi terimakasih..."Ucapnya yang tersenyum.
"Iya, tidak perlu sungkan. Makan saja."Jawab Yuto yang tersenyum juga.
Setelah itu Yuto langsung duduk di samping gadis yang sedang memakan bekalnya dengan lahap.
Tetapi setelah dia memperhatikan gadis itu. Dia sangatlah cantik atau dia adalah gadis paling cantik yang pernah di lihat Yuto.
Dia memiliki rambut hitam bercampur dengan warna biru. Alis matanya juga sangat indah,kulitnya seputih susu dan terlihat sangat mulus,Lalu tubuhnya juga indah.
Dengan kata lain, dia memiliki kecantikan hampir mendekati kata sempurna.
"Ohya. Namaku Yuto Tanaka... Siapa namamu?"Ucap Yuto memperkenalkan diri.
"Maaf belum memperkenalkan diri. Namaku Yui Nanaka. Aku dari kelas 2-B. Kau?"Jawab dan tanya gadis itu.
"Aku dari kelas 2-A"Jawab Yuto.
Mendengar itu Yui sedikit terkejut. "Eh? Hebat, bukannya itu kelas di isi oleh siswa - siswa unggulan?"
"Ya, bisa di bilang begitu..."Ucap Yuto yang sedikit ragu.
"Oh ya, aku tidak sengaja melihat bahwa kau berpura - pura makan dengan bekalmu. Tetapi nyatanya kotak bekalmu itu tidak ada isinya. Kenapa?"Tanya Yuto.
Mendengar itu Yui sedikit takut untuk menjawab. "Se-sebenarnya, aku itu sangat miskin dan beberapa waktu lalu aku di pecat dimana aku bekerja paruh waktu."
"Tidak hanya itu... Tabunganku juga sudah habis 5 Hari yang lalu. Jadi aku sudah tidak makan selama 1 Hari lebih karena aku tidak memiliki apa yang akan di makan."
"Dan bahkan aku pernah berfikir untuk menjual tubuhku ini kepada seseorang demi untuk mendapatkan makanan... "
"Tapi untung saja, kau memberikan bekalmu kepadaku. Jadi Terimakasih,kau adalah penyelamatku Yuto! Sehingga aku tidak perlu menjual tubuhku ini!"
"Aku sungguh berterimakasih!"
Yui dengan sangat tulus berterimakasih kepada Yuto. "Ya, Sama - sama Yui--... ah Maksudku Nanaka!"
"Tidak apa Yuto. Kau boleh memanggilku Yui, aku juga memanggilmu dengan nama depanmu."Ucap Yui yang tersenyum.
"Baiklah kalau begitu, Yui"Ucap Yuto yang tersenyum.
Setelah itu Yui melanjutkan makannya, dan Yuto yang melihat dia memakan bekal buatannya sendiri hanya tersenyum.
"Oh ya, dimana orang tuamu?"Tanya Yuto.
"Ah... Mereka sudah meninggal 2 Tahun lalu. Jadi sekarang aku hidup sebatang kara..."Ucap Yui yang sedikit sedih.
"Aah.. Maaf!"Maaf Yuto karena dia telah membahas sesuatu yang membuat Yui sedih.
"Tidak apa. Tidak perlu meminta maaf, aku sudah tidak apa - apa tentang hal itu."Jawabnya yang tersenyum.
Mendengar itu Yuto pun senang, dan saat membayangkan apa yang di alami Yui sama seperti apa yang di Alami Yui.
Dan saat dia melihat wajah senang saat dia memakan bekal buatannya tersebut membuatnya semakin senang.
Serasa bahwa dirinya sudah tidak kesepian lagi.
"Oh ya, Jika kau hidup sendirian... Bagaimana kau hidup bersamaku?"Ucap Yuto yang terlintas di kepalanya
Dan Yui mendengar itu sangat terkejut. "E-eh... Huh?"sangking terkejutnya dia tidak bisa berkata apa - apa lagi.
Dan wajahnya memerah tomat.
[Selamat! Misi telah selesai!]
[Selamat Tuan mendapatkan 50 Poin Sistem!]
...~Author Riza~...
...Yo bagaimana? Bagus tidak? Jika bagus mohon berikan Like,Vote dan Komennya ya teman - teman....
...~Salam Dari Author Riza~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Viva Rrq
penggunaan kata miskin d sini agak kurang pada tempatnya menurut ku
2023-02-09
5
putra
☕😊
2023-01-11
0
Sugiono.S.T
hmm Mulai sok jadi dermawan dan orang baik,, Gue benci klise adegan seperti ini,
2022-12-28
0