Setelah ibu di makam kan, sang ayah pun ikut menyusul kepergian ibu untuk selamanya ini benar benar mimpi buruk untuk Arum dan Doni.
sepulangnya pemakaman sang ibu ayah tiba tiba kejang dan tidak sadarkan diri lagi lalu menghembuskan nafas terakhir nya di pangkuan kecil putri sulungnya.
selamat jalan ayah sakit ayah udah sembuh bahagia di surga Allah ayah.
Arum tak habis habisnya menangis kehilangan dua orang yang paling ia sayangi sekaligus.
"apa salah Arum ya Allah sampai bapak sama ibu ayah ambil sekaligus ginu" ucapnya di atas pusara kedua orangtuanya .
kepergian orangtua mereka ternyata sampai di telinga saudara yang lainnya.
satu persatu mereka datang untuk menyaksikan pemakaman sang orangtua yang sudah di kebumikan lebih awal.
Sesampainya di tempat mereka di besarkan langkah Yayan terhenti air matanya mengalir tak henti dia datang memboyong keluarganya istri dan ke tiga anak nya
Bella datang bersama putri dan suaminya, jelita datang bersama mertua ipar suami dan anaka bayi yang ia gendong.
mendapati rumah sudah sepi tak ada pelayat lagi Yayan marah menghampiri adikny
"mana ibu mana bapak !!" ucapnya yang berlari memeriksa setiap ruangan d dalam rumah
"mana ibu mana bapak , Doni jawab Arum jawab knp kalian diam saja"
"ibu sudah di kebumikan" sahut Doni dengan wajah penuh kekecewaan
"bapak mana!!!"
"sudah di kebumikan " sahut Arum terdiam dengan mata berkaca-kaca
ia menghampiri Arum dan Doni lalu berkata " kalian bercanda kan , jangan bercanda dek abng jauh jauh pulang mau lihat mereka"
"dek jawab!!!"
"kemana aja bg selama ini ?"
sahut Arum penuh kemarahan
"kemana aja kalian selama ini ? dimana kalian saat ibu sama bapak manggil nama kalian dimana kalian saat ibu dan bapak kagen peluk anak anak nya dimana kalian semua....." bentak Doni penuh kemarahan
"kak" ucap Arum menggenggam tangan sang kakak mencoba menenangkannya
"diam Arum, Arum masuk ke kamar ya kakak mau ngomong dulu sama mereka yang munafik ini"
"kak udah kak "
"masuk ke kamar Arum atau kakak"
tak mau membantah lagi Arum pun menuruti permintaan sang kakak ia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamar nya.
ia menangis mendengar kan saudaranya bertengkar satu sama lain
"apa apaan kamu Doni, baru ngurus ibu begitu saja kamu udah berlaga kayak anak Soleh"
"memang seharusnya istilah anak Soleh itu ada pada diri ku yang bersusah payah merawat orangtua ku tidak seperti kalian bagaikan kacang lupa kulitnya, sebaiknya pergilah dari sini jangan pernah menginjakkan kaki kalian lagi di rumah ini, lagi pula kalian gak akan mau tinggal di rumah reot dan kecil begini kan hahaha... pergi meminta maaf ke pusara orangtua kalian meminta ampun ke pada Allah" ucap Doni sambil menggiring ke 3 saudaranya untuk keluar dari dalam rumah .
"keterlaluan kamu Doni, aku Abang mu aku yang lebih tua dari kau"
"kau lebih tua dari aku tapi lebih tak ada pikiran di banding adik adikmu yang masih muda ini saudara ku pergilah dari sini"
Doni menutup pintu rumah nya ke tiga saudaranya dan keluarga merek berdiri di luar rumah dengan perasaan hancur ketiga bersaudara ini menangis menyesali apa yang sudah mereka lakukan pada kedua orangtuanya .
"maafin jelita Bu pak, karena harta jelita lupa sama ibu sama bapak"
"maafin aku juga pak Bu " sahut saudara yang satu nya . mereka pun saling menyesali apa yang sudah mereka lakukan karena harta merek menyia-yiakan orangtua
menangis pun sudah tak ada gunanya nasi sudah jadi bubur
"kakak udah kelewatan menghakimi mereka kak bagaimana pun juga mereka niatnya baik "
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Yani
Sudah meninggal baru menyesal terlambat
2023-01-20
0