SMA Antariksa
07.15
Satu hari dibulan maret, seorang gadis yang memiliki potongan rambut sebahu, dengan sedikit curly pada bagian bawahnya. Gadis yang lahir pada bulan desember itu memarkirkan mobilnya dengan rapi disalah satu sekolah elite yang berlokasi di Ibu Kota.
Gadis yang yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah SMA Antariksa itu memperhatikan keadaan sekolah yang sekarang akan menjadi tempatnya untuk melanjutkan pendidikan kelas 12 SMA-nya.
Lima menit berlalu, gadis itu belum juga ada niatan keluar dari mobilnya, bola matanya yang hitam pekat melirik para siswa yang mulai berdatangan. Padahal dia sudah terdaftar resmi sebagai siswa pindahan baru dan gadis itu juga sudah memakai seragam resmi SMA Antariksa.
Namun entah kenapa gadis yang memiliki nama panjang Athena Azella Qierra itu belum juga ada niatan keluar dari mobilnya.
Semalam Azella sempat searching diinternet tentang sekolah Antariksa ini. Yang membuat SMA Antariksa terkenal, selain dilatarbelakangi siswanya yang memang memiliki banyak prestasi, dan juga letak sekolah yang strategis, tidak lupa dengan donatur dan pemilik yayasannya adalah orang-orang ternama. Dan yang poin yang paling penting, dibalik semua itu ternyata disekolah ini adalah sebuah pusat dari salah satu geng besar.
Antariksa Gang. Sebuah geng yang terbentuk semenjak sekolah ini beroperasi ditahun pertamanya. Dan juga anggota dari geng ini, menurut informasi, laki-laki semua. Menariknya, dari sekian banyak geng yang sudah terbentuk, Antariksa Gang, adalah geng yang bisa bertahan hingga 25 tahun lamanya.
Azella menggelengkan kepalanya agar keluar dari lamunannya dan kembali kedunia nyata. Gais itu mulai memikirkan bagaimana caranya membuat dirinya nyaman dilingkungan baru. Karena Azella bukanlah tipe orang yang mudah bergaul.
Azella menekuk mukanya malas, tanggung sekali sebenarnya pindah sekolah disaat sudah berada dikelas akhir. Tapi bagaimana, Azella harus mengikuti kemauan orangtuanya. Orangtuanya ingin Azella tinggal di Indonesia bersama kakaknya yang mengurus kantor cabang perusahaan mereka yang ada di Indonesia.
Sedangkan sebelumnya Azella tinggal di Inggris bersama kakek nenek dari Mamanya. Tapi orang tuanya ingin Azella ke indonesia agar diawasi lebih ketat oleh kakaknya. Orangtuanya tidak tau saja, kakaknya memiliki pergaulan yang jauh lebih bebas dari perkiraan mereka.
Karena itu Azella hanya menghela nafasnya pasrah. Sedangkan Mama dan Papanya harus mengurus semua kantor cabangnya yang lain, karena itu mereka jarang menetap. Dan sialnya, kakaknya belum mau menggantikan posisi Papanya.
Selisih umur mereka memang cukup jauh, Azella sekarang berumur 17 tahun, sedangkan kakaknya 22 tahun.
Setelah lama terdiam akhirnya Azella memutuskan keluar mobil dan berjalan santai melewati beberapa siswa yang terang-terangan memperhatikannya, mungkin mereka sadar ada tambahan personil baru di SMA Antariksa.
Azella mencari seseorang yang terlihat friendly untuk ditanyai dimana letak ruangan kepala sekolah. Karena bagaimanapun juga Azella yakin, disekolah elite pasti ada beberapa jenis manusia yang sangat sombong dan jual mahal, dan Azella tidak mau berurusan dengan orang-orang yang seperti itu.
"Hai permisi." Kata Azella pertama kali saat melihat dua orang perempuan yang sedang asik mengobrol, yang Azella sempat dengar mereka membahas tentang anime? Ah sudahlah.
Yang jelas hanya mereka berdua yang tidak bersikap berlebihan ketika ada murid baru yang datang.
"Hai, lo murid baru kan?" Tebak salah satu gadis itu ramah.
"Hum iya, boleh tau dimana ruang kepala sekolah?" Tanya Azella.
"Oh, lo harus ke gedung A dulu, digedung itu khusus ruangan kepala sekolah dan pengurus yayasan. Nanti sampai sana lo naik kelantai 2 baru lo ketemu ruangan kepsek." Jawab gadis satunya yang memakai kacamata.
"Okay, thank you." Kata Azella memberikan senyum manisnya.
Azella melangkahkan kakinya mencari letak gedung A. Setelah menemukannya ternyata dari tempatnya berdiri, Azella harus melewati lapangan basket outdoor jika ingin ke gedung A, yang entah kenapa lapangan itu sangat ramai, hampir setengah lapangan outdoor ditempati oleh sepeda motor dan juga kumpulan siswa laki-laki.
Azella tidak tahu apakah ada jalan lain untuk akses ke gedung A atau tidak, tapi yang pasti dirinya tinggal menyebrangi lapangan ini dan sampai sudah.
Azella mencoba mencari celah diantara ramainya siswa disana. Kaki jenjangnya berjalan cepat ingin melewati kawasan tersebut. Namun di ujung sana, tepatnya didepan pintu utama gedung A yang cukup besar, ada seorang laki-laki yang duduk sambil memainkan ponselnya diatas motor dengan acuh. Tanpa memperdulikan keberadaannya yang menutupi pintu gedung.
Sebenarnya didepan gedung terdapat teras yang cukup luas, tapi semua jalannya tertutupi beberapa motor.
"Em, permisi, bisa tolong minggirin motor lo? Gue mau lewat" Tanya Azella pelan. Azella sudah tidak peduli jika sekarang dirinya menjadi pusat perhatian semua laki-laki disana.
Laki-laki yang berada diatas motor itu hanya diam dan menaikkan alisnya sebagai respon yang tentu saja tidak dimengerti oleh Azella.
Ini dia ga punya penyakit tuli kan? Batin Azella bingung.
"Halo?" Kata Azella lagi sambil melambaikan tangannya didepan wajah laki-laki itu.
Sungguh matahari sudah mulai tinggi dan sebentar lagi juga bell masuk akan berbunyi. Kenapa mereka tidak segera masuk kelas saja?
"Mau kemana?" Tanya laki-laki itu akhirnya dengan pandangan datar.
"Gue mau keruang kepsek." Jawab Azella sambil menunjuk pintu dibelakang laki-laki itu.
"Oh, lo bisa lewat jalan lain, kan?" Katanya terlihat tidak peduli.
Azella menyipitkan matanya kesal.
Wah, ngajak gelud! Batin Azella kesal.
"Tapi lo bisa kan minggirin motor lo dikit supaya gue bisa lewat?" Jawab Azella dengan sedikit menaikkan intonasi suaranya.
"Lo tuli atau gimana? Ini jalanan umum, bukan tempat parkir!" Ucap Azella lantang.
Laki-laki itu menatapnya semakin tajam dengan senyum kecil disudut bibirnya.
"Do i care?" Ucap laki-laki itu dengan penuh tekanan dan menatap Azella dengan intens.
Azella mulai sadar banyak yang sedang memperhatikannya, dan juga suara knalpot dari motor-motor tadi sekarang sudah menjadi hening, padahal mereka tadi seperti berkomunikasi lewat knalpot. Ribut sekali.
"Sumpah, ini udah mau bell masuk, gue minta tolong minggirin motor lo!" Minta Azella dengan sisa kesabaran seadanya.
"Gak bisa." Jawabnya tegas tanpa menoleh kepada Azella.
"What? Why? Sombong banget jadi cowok, nggak mau ngalah banget sama cewek, lo beneran cowok kan?" Kata Azella yang disambut keheningan oleh para siswa yang menonton kejadian pagi itu, sehingga suara Azella nyaring terdengar.
Laki-laki itu mengusap rambut undercutnya dengan kasar kebelakang. Sehingga menyisakan beberapa helai rambut yang berantakan dijidatnya.
"Pergi sebelum lo gak bisa lari." Tekan laki-laki itu tajam.
"Gak, gue gak bakalan pergi sebelum lo ngasi gue jalan buat lewat." Kata Azella lagi. Sudah-lah urat malunya sudah terlanjur putus.
"Jangan buat gue ngulang kalimat yang sama untuk kedua kalinya." Jawab laki-laki itu sambil mengeluarkan sebungkus rokok dan sebuah pematik.
Dengan santainya laki-laki itu merokok didepan ruang guru dan masih duduk diatas motor, keuntungannya laki-laki itu dilindungi pohon yang rindang, sedangkan Azella sudah mulai kepanasan karena sinar matahari.
"Gue laporin lo ke kepsek." Kata Azella mengancam.
Laki-laki itu hanya menarik sudut bibirnya seperti mengejek.
"Bahkan para guru aja gak ada yang lewat sini, cuma lo aja yang gak ngerti bahasa manusia, udah gue bilangin lewat jalan lain. Sebenarnya lo manusia atau bukan sih?" Jawab laki-laki itu santai, membalikkan kalimat Azella tadi, sambil sesekali menghembuskan asap rokoknya kedepan.
Tidak dapat dihindari kadang asapnya rokoknya juga menerpa permukaan wajah Azella.
Mendengar hal itu Azella semakin kesal dibuatnya. Kemudian gadis itu memundurkan langkahnya untuk menghindari asap rokok tersebut. Tidak lupa dengan tatapannya yang penuh kebencian menatap laki laki itu.
"Oke." Jawabnya singkat sebelum berbalik meninggalkan laki-laki yang masih menatapnya dengan intens.
Sekali saja Azella akan mengalah seperti ini, jika kedua kalinya laki-laki itu masih seenaknya, jangan harap Azella akan mengalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Selisih jauh apanya cuman 5 tahun doang,Sama anak ku si bungsu dengan si kakaknya juga selisih 5 tahun,Dua2 cewek..Tapi badannya sama besarnya udah kayak kembaran..😂
2024-11-18
0
Azkiyah Sumenep
smngat kk
2022-05-01
0
Orang Dalem
mana baca nya udh ngelebihin bagian ema nya si rigel lahiran
2022-02-24
1