Chapter 3

Sora dan Inspektur terkejut dengan laporan dari detektif Kei yang tiba-tiba muncul itu.

“kenapa kamu sangat yakin?” tanya Inspektur.

“Karena identitas korban kali ini adalah Asami Rai yang merupakan putra ke tiga dari dua korban sebelumnya,” jawab detektif Kei.

“Bagaimana dengan anak keduanya? Apa kamu sudah mencoba mencarinya?” tanya Sora.

“Dua orang petugas sedang mencoba untuk mendatangi apartemennya. Tapi mereka belum memberi kabar lebih lanjut,” jelas detektif Kei.

“Tapi kenapa ia memilih untuk menyerang di ruang terbuka kali ini? Apalagi tiga tembakan yang dilayangkannya ketiganya tidak mengenai titik vital korban,” gumam Sora bingung.

“Apa mungkin jika dia tidak berniat membunuhnya?” terka Inspektur yang mendengar gumaman Sora.

“Muri! Daripada tidak mengenai, sepertinya lebih tepat jika kusebut meleset, karena jika ia tidak berniat membunuhnya maka ia hanya akan menembak sekali, bukannya berkali-kali,” sahut Sora.

Inspektur membenarkan pernyataan Sora, tapi dengan ini mereka juga kembali dihadapkan dengan jalan buntu. Apalagi dengan motif yang belum jelas, bukti yang juga belum terkumpul, mereka tidak akan bisa menangkap siapa pun atau bahkan mencurigai siapa pun sebagai tersangka.

Di tengah kebingungan itu, ponsel Sora tiba-tiba saja berdering. Ternyata Sora mendapatkan telepon dari rumah sakit tempat korban di rawat.

“Moshi-moshi,”

“Hai’ moshi-moshi, apa benar ini dengan Maemi Sora-san?”

“iya, saya sendiri,”

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena harus mengatakan ini, tapi korban penembakan yang tadi sempat di larikan ke rumah sakit ini meninggal karena lukanya,”

Sora terkejut, ia mengucapkan terima kasih lalu langsung menutup teleponnya. Ia langsung memberikan kabar itu pada inspektur yang langsung memerintahkan detektif Kei untuk mengabari keluarga yang tersisa.

Namun sebelum detektif Kei sempat menelepon keluarga korban, ia lebih dulu di kabari oleh dua petugas yang mengecek apartemen Asami Hayate, sang putra kedua. Mereka mengatakan bahwa Hayate sudah tidak bernyawa selama kurang lebih 30 jam. Yang artinya dia sudah di bunuh terlebih dahulu tanpa ada yang menyadarinya.

Inspektur dan Sora jelas langsung mengajak detektif Kei untuk segera menuju TKP. Dan sesampainya di sana mereka melihat kembali pemandangan yang mengerikan dimana tubuh korban bahkan hampir 50% tersayat-sayat.

Darah di sekitar tubuh korban sudah mengering, sedangkan korban sendiri terlihat duduk bersandar di kaki meja. Petugas forensik yang memeriksanya mengatakan bahwa korban masih hidup bahkan setelah terkena semua sayatan itu.

Malangnya, ia tidak bisa mencari pertolongan karena lemas. Ia bahkan tidak bisa meninggalkan pesan kematian karena darah yang berceceran di mana-mana. Petugas menyebutkan bahwa korban meninggal karena rasa sakit yang luar biasa juga kehabisan darah yang diakibatkan oleh lukanya.

Hanya dengan penjelasan itu saja Sora sudah cukup tahu bahwa pembunuhnya pasti memiliki dendam yang sangat besar pada keluarga ini. Bahkan Sora sendiri dibuat merinding membayangkan betapa besar dendam yang pelaku simpan di dalam hatinya.

Sora kemudian menanyakan detail tentang keluarga Asami ini.

“Inspektur, bisa jelaskan padaku tentang keluarga mereka,” pinta Sora.

“Kepala keluarga ini bernama Asami Daichi, seorang dokter dan pengusaha yang bisa di bilang cukup sukses, sementara istrinya, Asami Kiko adalah seorang ibu rumah tangga. Mereka memiliki lima anak, dua perempuan dan tiga laki-laki.

Anak pertamanya adalah Asami Nao gadis berumur 27 tahun yang sukses menjadi model di beberapa majalah Fashion.

Anak keduanya adalah Asami Hayate, pria berusia 26 tahun yang mengikuti jejak ayahnya menjadi dokter yang juga lumayan sukses.

Keduanya memang memilih tinggal sendiri semenjak bekerja, dan menyewa apartemen di daerah dekat tempat kerja mereka masing-masing.

Sementara korban terakhir adalah Asami Rai. 25 tahun, ia adalah putra ketiganya yang baru saja mulai bekerja sebagai seorang pegawai kantoran.

Putra keempatnya, Asami Kazuo masih berumur 22 Tahun dan ia baru saja menyelesaikan kuliahnya di jurusan kedokteran.

Sementara itu, putri terakhirnya, Asami Rena baru berusia 20 tahun dan kini masih menjadi mahasiswa di universitas Tokyo.” Jelas Inspektur panjang lebar.

Sora mencoba memikirkan kemungkinan mereka di benci dari pekerjaan sang ayah yang merupakan seorang pengusaha. Ia kemudian meminta detektif Kei untuk menyelidiki lebih dalam tentang usaha sang kepala keluarga.

Sora juga mencoba mencari foto keluarga Asami di kamar Hayato dan ia menemukan sebuah bingkai foto yang hanya berisikan lima orang yang seharusnya mereka bertujuh. Sora kemudian mulai mencurigai dua anggota keluarga yang tersisa sebagai pelaku. Karena jika dilihat dari foto keluarga yang di pajang oleh Hayato, hubungan keluarga Asami ini sepertinya tidak terlalu baik.

Sora memilih untuk tidak mengungkapkan kecurigaannya pada inspektur, ia berencana untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bukti sebelum mengungkapkan kecurigaannya.

Sora kemudian pamit untuk kembali ke apartemennya, yang pada kenyataannya Sora justru menuju ke kediaman keluarga Asami untuk mewawancarai para tetangga tentang hubungan keluarga itu.

Dari wawancaranya, Sora mendapatkan kenyataan mengejutkan bahwa pasangan suami istri Asami sering sekali menekan anak-anak mereka agar menjadi seperti yang mereka inginkan. Keduanya bahkan tidak memberikan kesempatan pada anak-anak mereka agar mengejar mimpi mereka masing-masing.

Pasangan suami istri itu seolah menganggap anak mereka sebagai boneka yang harus mereka kendalikan. Ditambah lagi kedua anak bungsu mereka adalah anak-anak bandel yang ingin bebas, ingin bisa menentukan masa depan mereka sendiri.

Perilaku kedua anak bungsu yang cenderung memberontak itu membuat pasangan Asami kesal dan kerap kali melakukan kekerasan pada mereka berdua. Dengan semua trauma yang di alami keduanya, sang putri bungsu bahkan tidak pernah berani untuk mengangkat pandangannya. Sedangkan putra bungsunya harus mengalami tremor dan sesak nafas setiap kali melihat seseorang mengangkat tangannya.

Dari semua keterangan ini, Sora tahu bahwa kedua anak itu mungkin saja memiliki dendam pada kedua orang tua mereka yang hanya memberikan penekanan dan kekerasan, sementara kakak-kakak mereka juga sama sekali tidak bisa membantu mereka.

Sora merasa bahwa ia seperti harus mengulang penyelidikannya dari awal lagi. Ia harus secepatnya sampai di dua TKP yang belum ia lihat dan ia harus segera menganalisis apa yang sebenarnya terjadi.

Dan dengan keterangan para tetangga, Sora sepertinya yakin bahwa pembunuhan ini akan berakhir di sini. Ia yakin bahwa tidak akan ada korban lagi, yang artinya juga ia yakin bahwa pelakunya adalah salah satu dari kedua anak bungsu yang masih selamat.

Sora bahkan yakin bahwa sang pelaku pasti meninggalkan bukti entah di mana, dan entah di sengaja atau tidak. Karena satu yang Sora tahu, bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna. Dan ia juga tahu, bahwa serapi apa pun kamu menyimpan bangkai, suatu saat nanti, pasti akan ada orang yang menyadari aroma busuk dari bangkai itu.

Terpopuler

Comments

Wichan606

Wichan606

3

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!