Seorang gadis remaja berlari di jalan ,gadis itu menabrak bapak - bapak.
Bruukk......keduanya terjatuh.
"Ya ampun Shanti.... Kenapa kamu berlari - lari... seperti di kejar hantu saja... " ucap Bapak yang di tabrak Shanti.
"Maaf Pak Abdul... Shanti buru - buru mau kerumah Me Mei. " ucap Shanti.
"Emangnya ada apa? Kok gak seperti biasanya kamu lari - lari begini? " ucap Abdul.
"Bejo Pak...." ucap Shanti.
"Emangnya ada apa dengan Bejo..?" ucap Abdul.
"Bejo di bawa pergi sama seseorang naik mobil.." ucap Shanti.
"APAAAA......!!!!??? ucap Abdul terkejut.
"Shanti mau nelpon Bejo... Tapi pulsaku habis.Paket juga gak ada.." ucap Shanti.
"Berapa nomornya Bejo..." ucap Abdul sambil memgeluarkan Hapenya.
"0812******** Pak..." ucap Shanti.
Abdul menekan tombol di hpnya lalu meletakkan Hp di telinganya.
Tuuuut.....Tuuutttt....Tuuutttt....
"Halo....." Suara Bejo.
"Halo Jo...Ne aku Pak Abdul.." ucap Pak Abdul.
Abdul menekan loudspekernya.
"Ooo...Pak Abdul...Ada apa pak?" suara Bejo.
"Apakah kamu naik mobil,?" ucap Abdul.
"Iya pak...Aku bersama Pak Bagas.." suara Bejo.
"Kamu di bawa kemana Jo...?" ucap Abdul.
"Ke rumah Pak Bagas pak abdul....Pak Abdul tenang saja... Jika mereka datang lagi..Beritahu aku... aku akan datang dan menghancurkan alat berat mereka,atau aku akan meratakan semua tempat tinggal yang ikut terlibat dalam penggusuran itu.." suara Bejo.
"Apakah kamu tidak kembali kesini?" ucap Abdul.
"Insya allah Pak Abdul... Ne aku di sekolahin sama pak Bagas..
"Pak Abdul...Batreiku lobet...dah dulu ya.." suara Bejo.
Lalu sambungan telpon itu putus.
"Terima kasih Pak Abdul.." ucap Shanti.
"Iya sama - sama..." ucap Abdul.
Shanti kemudian melanjutkan jalannya kerumah Me Mei yang tak jauh lagi.
Tak lama kemudian Shanti sudah tiba di depan rumah Me Mei. Ia menekan bel di pintu pagar.
Tak lama kemudian datang seorang Ibu - ibu ,Lalu melihat di celah pintu pagar,kemudian membuka pintu pagar.
"Malam Tante..." ucap Shanti.
"Malam juga Shanti... Tumben malam - malam kesini.. " ucap Ibu itu.
"Iya...Shanti ada perlu sama Me Mei...Apakah Me Mei ada dirumah..?" ucap Shanti.
"Ada...Dia di dalam kamarnya...Masuk saja.." ucap Ibu itu.
"Terima kasih tante..." ucap Shanti.
Shanti kemudian masuk kedalam rumah menuju kamar Me Mei. Ia hapal letak kamar Me Mei karena sering mengunjunginya.
Ceklek.....suara pintu terbuka.
Nampak Me Mei sedang menelpon pacarnya sambil telentang tak memakai pakaian. Tangan kanannya memegang sebuah benda bulat lonjong yang terbuat dari karet silikon,lalu di gerak - gerakan maju mundur di lobangnya.tangan kirinya memegang HP.
"Mei..." ucap Shanti.
Me Mei tak mendengar suara Shanti karena telinganya ada headset.
Shanti mendekat ke tempat tidur. Lalu menyentuh pundak Mei.
Me Mei terkejut,lalu merapikan pakaiannya yang terbuka tadi.
"Shanti.....!!!!?? ucap Me Mei Terkejut.
"Dari tadi Gue panggil gak di jawab..Gak tahunya lagi asek telponan sama ayangnya sambil mainin tuh karet..." ucap Shanti.
"Sori... Soalnya Seminggu ini aku gak bertemu dengan Aldo lalu telpon menanya kabar ,eh lama kelamaan dia ngajakin aku begitu... Jadi ya aku melakukannya sendiri sambil Video Call." ucap Me Mei sambil memakai CDnya.
Setelah itu Memakai Branya.
"Tumben Lu malam - malam kesini?" ucap Me Mei.
"Aku kesini cuman kasih tahu,bahwa Bejo tidak tinggal di sini lagi.." ucap Shanti.
"APAAAA....!!!?? LU SERIUS?" ucap Me Mei terkejut dan tak percaya.
"Iya Gue serius...Gue mau nelpon Lu..tapi pulsa dan paketku habis. Terus Gue lari kesini,Eh oas di jalan gue nabrak pak Abdul. Pak Abdul Nanya ke gue kenapa lari - lari,ya gue jawab mau ke rumah lu,maubmemberi kabar Bejo di bawa orang pakai mobil,mau hub lu gak bisa,Lalu Pak Abdul nelpon Bejo. Katanya Bejo sama pak Bagas,dia di sekolahin sama pak Bagas....Begitu.." ucap Shanti
"Ooo...Begitu ....Syukurlah...
"EH...!! Lu ada ngerekam gue gak pas tadi gue ngelakuin itu.." ucap Me Mei.
"Buat apa gue ngerekam lu... Gak penting... Yang penting itu lu sehat masih mengajar,,itu dah membuat gue senang.." ucap Shanti
"Ooo...Kirain Lu rekam..." ucap Me Mei.
"Kenapa lu gak merid aja dari pada lu mainan benda karet seperti itu..." ucap Shanti sambil menunjuk benda bulat lonjong yang terbuat dari karet.
"Nyokapku pengen aku nikah saat umurku 24 tahun. Lah.. Umurku masih 19 tahun. Jadi ya beginilah.." ucap Me Mei.
"Gampang itu... Suruh Aldo hamilin Lu..." ucap Shanti.
"Ngacoo Lu...Yang ada gue di usir dari rumah,dan di coret dari marga gue.." ucap Me Mei.
"Wuuiihh... Sadis juga ya..." ucap Shanti.
"Kan Lu tahu sendiri keluarga gue seperti apa. Dia bilang A. maka tidak bisa berubah menjadi B." ucap Me Mei.
Shanti mengambil cemilan di atas lemari kecil samping tempat tidur.
"Iya... Tapi meskipun begitu,orang tua lu sangat baik dan loyal.." ucap Shanti.
"Kapan lu punya pacar..?" ucap Me Mei sambil mengambil minuman dingin di kulkas kecilnya.
"Gue lom pengen pacaran...." ucap Shanti
"Enak tahu kalau pacaran... Bisa pelukan,bisa saling raba,terus lubang kita di coblosin...Rasanya seperti di surga...." ucap Me Mei sambil memberikan minuman dingin
"Emang Lu pernah ke surga?" ucap Shinta.
"Belum.... Itu umpama Shinta... " ucap Me Mei sambil mendorong lengan Shanti
Glek...Glek...Glek.... Shanti meminum minuman kaleng pemberian Me Mei.
"Apa lu mau coba pakai itu rudal karet? Rasanya hampir sama seperti yang asli.." ucap Me Mei.
"Ogah.... Lubang gue buat suamiku nanti.." ucap Shanti
Mereka pun mengobrol seperti biasa.
Tak lama kemudian Shanti berpamitan untuk pulang.
"Lu tidur di sini saja... Besok kita berangkat kesana bareng - bareng.." ucap Me Mei.
"Iya..." ucap Shanti.
Me Mei kemudian keluar kamar untuk memberi tahukan pada orang tuanya kalau Shanti menginap. Orang tua Me Mei menyetujuinya.
Lalu Me Mei kembali ke kamarnya.
"Gue dah bilang ke ortu gue,dan mereka mengijinkan.." ucap Me Mei.
Me Mei dan Shanti tidur bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
ketombee
👍☕
2022-07-19
4
LANANG MBELING
ini apasih yang di mainin
2022-06-18
6
O Z
karet apaan sih...
2022-05-13
3