Kesialan

"heh! lu berat. mau sampe kapan begini?!" bisik dingin seseorang yang ternyata si Ketos dev tepat di telinga glory yang masih anteng menutup mata. posisi dev saat ini merengkuh pinggang glory menahan tubuhnya untuk menghindari glory jatuh ke lantai karena basah bekas tumpahan minuman yang adik kelas jatuhkan saat menabrak glo tadi. sedangkan glory sendiri memegang erat bahu Dev.

"buka mata lo, lo tidur apa mati?!" tanya Dev terdengar sangat galak. dengan segera glory membuka mata perlahan dan terkejut dengan apa yang terjadi. ternyata posisinya saat ini menarik banyak perhatian. tanpa basa-basi glo segera berdiri tegak melepas pegangannya pada Dev.

"thanks" ucap glory datar karena tidak mau mendebat Dev, dia segera lari mencari toilet terdekat.

"cewe, aneh!" gumam Dev melirik glo yang sudah semakin menghilang dari pandangannya. kembali pada adik kelas yang menabrak glo, Dev memerintahkan mereka untuk membersihkan sisa minuman yang tumpah.

" kalian berdua bersihin bekas tumpahan minuman itu" titah Dev pada Naira dan putri. membuat keduanya sedikit tersentak kaget. lebih tepatnya takut pada Ketos yang terkenal tegas itu.

"iya kak"jawab mereka bersamaan.

"kita minta maaf sekali lagi kak" ucap putri

"hmm.. lain kali hati-hati" jawab Dev datar. Naira dan putri hanya mengangguk sebagai respon.

"saya pergi dulu karena ada urusan. jangan lupa tugas nya"Dev lagi.

"iya kak. kami akan segera membersihkan ini"ujar Naira cepat. Dev mengangguk dan melangkah pergi meneruskan kembali perjalanannya menuju ruang OSIS. namun, di tengah perjalanan ponselnya bergetar.

drrrttt drrtt..

Dev merogoh sakunya dan melihat siapa yang memanggilnya via telp. dan ternyata sang kekasih. terlihat dari nama kontak yang menelponnya

"love"

segera Dev menggeser layar untuk mengangkat telp tersebut.

...📞Love...

Dev: halo..?

Kalila: sayang, dimana?

Dev: gue lagi dijalan mau ke ruang osis. kenapa?

Kalila: cepet ke kantin!

Dev: kenapa?

Kalila: jangan banyak nanya terus deh, cepetan!

Dev: tapi..

Kalila menutup telepon nya sepihak. Kalila Diandra adalah pacar pertama Dev si ketua osis. mereka berpacaran sudah hampir 6 bulan. sikap Dev yang tegas, dingin dan cuek tetapi berwajah yang tampan tak lupa kaya raya membuat Kalila jatuh hati padanya. begitupun Dev menyayangi Kalila karena perempuan itu dinilai baik terlebih karena jasa Kalila yang sempat membantu menyelamatkan nyawa adiknya dari bahaya. namun, hubungan mereka kurang disetujui oleh orang-orang terdekat Dev. tetapi Dev masih mempertahankan hubungannya dengan Kalila dengan alasan rasa sayang.

akhirnya tujuan Dev berubah, dev berjalan menuju kantin. seorang Dev selalu menjadi pusat perhatian selain dirinya ketua osis, Dev juga memiliki wajah yang tampan. namun sayangnya dia sudah memiliki kekasih dan sifatnya sangat cuek dan dingin. tetapi hal itu tak menyurutkan pandangan orang lain padanya, setiap mata yang memandangnya akan selalu kagum dan memuja setampan itu memang. setelah sampai kantin, Dev mencari posisi kekasihnya. di kantin terlihat sangat ramai dan penuh karena memang masih waktunya istirahat.

"sayang, disini" teriak Kalila pada Dev sambil melambaikan tangannya. Dev berjalan mendekat menuju meja dimana kekasihnya duduk dengan teman-teman nya.

"ada apa ?" tanya dingin Dev pada Kalila.

"ih baru juga sampai. duduk dulu" ujar Kalila dengan manja pada Dev sambil mengarahkan Dev untuk duduk disebelah nya

"kamu tadi dipanggil Bu Rina ada apa?" lanjut Kalila bertanya sambil meraih tangan Dev untuk dia genggam

"soal olimpiade"jawab singkat Dev.

"terus? kamu terima lagi tawarannya Bu Rina?" tanya Kalila lagi.

"iya"

"ih, kamu gimana sih sayang, olimpiade tuh diadain tanggal 25 Juli bertepatan sama ulang tahun aku loh. kita kan punya rencana buat ngerayain ulang tahun ku di bali tahun ini. Lagi pula tahun lalu kamu kan udah pernah ikut olimpiade itu. " omel Kalila dengan harapan agar dev mengundurkan diri bergabung di team olimpiade dan memilih merayakan ulang tahunnya ke Bali. padahal sebelumnya Dev tidak menyetujui rencana Kalila yang ingin merayakan ulang tahunnya ke Bali itu.

"cuman ulang tahun kan kal, nanti gue bisa nyusul juga kan? udahlah. cuman ulang tahun, nanti aku usahain dateng kok." jawab Dev sambil berusaha melepaskan tangannya dari Kalila

"kamu mau kemana? kita belum selesai bicara loh" ujar Kalila saat Dev tiba-tiba bangkit dari duduknya. Kalila berusaha menarik tangan Dev agar tetap duduk. namun usahanya sia-sia, Dev bersikeras melepas tangan Kalila.

"mau ke ruang osis. ada urusan"jawab Dev sambil segera berlalu.

Kalila menghentakkan kakinya merasa kesal dengan sikap Dev yang mendadak seperti monster hari ini.

"Dev kenapa kal? lagi marahan kalian berdua? gak biasanya dia begitu"tanya Susi teman Kalila

"gak tau. stress lama-lama gue ngadepin dia"curhat Kalila sambil berpikir bagaimana caranya Dev ikut bersamanya ke Bali nanti.

...***...

sementara di toilet, glory masih dengan wajah cemasnya karena bajunya yang hampir seluruh bagian depannya basah dan otomatis terlihat menerawang memperlihatkan pakaian dalamnya.

"gimana ini, gue gabisa keluar. gue telp bang gisan aja kali ya" gumamnya

glory akhirnya memutuskan untuk menghubungi gisan. segera dia merogoh saku rok nya mencari ponsel untuk menghubungi kakaknya.

Tut..

Gisan: halo?

glory: bang, bantu gue.. (merengek)

Gisan: lo kenapa dek? (sedikit panik)

glory: bang lo bawa jaket kan?

Gisan: iya bawa. kenapa?

glory: bang, tolongin gue. bawa sekarang jaket lo ke toilet deket ruang BK. gue pinjam sehari ini.

Gisan: lo kenapa? lo gapapa kan? ada apa sama lo?

glory: buruan bang.. jangan banyak tanya dulu. nanti jaket nya langsung lo gantung di gagang pintu toilet ya.

Gisan: lo kenapa sih? jangan bikin panik deh. jawab dulu pertanyaan abang.

glory: lo jangan dobrak pintu toilet ya awas! gue gapapa. baju gue cuman basah ini. jadi gue butuh jaket lo sekarang. cepet! gue tunggu!

Gisan: tapi..

belum Gisan menyelesaikan kalimatnya, glory sudah mematikan telpon nya secara sepihak.

"kebiasaan adik gue gak ada akhlak!" omel Gisan sambil mengambil jaket yang ia taruh di atas meja dan pergi ke toilet yang glory maksud.

setelah 3 menit menunggu..

akhirnya Gisan datang dengan jaket di tangannya. tak lupa ia ketuk pintu toilet

tok tok tok..

"dek, ini jaketnya." teriak Gisan dari luar pintu toilet

"iya, simpan di gagang pintu bang. lo pergi sana. takut orang lain pada liat." jawab glory dari dalam toilet.

"lo kenapa? lo di bully? kenapa baju lo bisa basah?" tanya gisan yang penasaran.

"ih, abang jangan banyak tanya dulu. dingin ini badan gue" kesal glo.

"ya kenapa bisa basah? lo nyemplung ke got?" Gisan masih mencoba menebak karena penasaran. adiknya ini jarang sekali meminta tolong saat di sekolah begini. sekalinya dia minta tolong, Gisan benar-benar kepo dengan apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya itu.

"berisik deh bang. cepetan pergi. nanti banyak yang liat lo disini" jawab glo lagi.

"isshh... orang tuh bangga punya kakak tampan, baik, perhatian dan mantan ketua osis lagi. ini anak satu, malah gak mau punya kaka kaya gue. heran." omel Gisan masih terdengar oleh glory.

"cepetan pergi bang!" teriak glory sedikit murka. kakaknya ini susah dibilangin. kalo sudah kepo tidak bisa diajak kompromi.

"yaudah gue pergi, ini jaket nya gue gantung di gagang pintu. kalo ada apa-apa hubungi gue lagi ya!" ujar Gisan.

"hmm" jawab glory

Gisan akhirnya mengalah. ia memilih pergi daripada terjadi hal yang tidak diinginkan pada adiknya. setelah Gisan berlalu, dengan cepat glory membuka sedikit pintu toilet dan mengambil jaket yang Gisan letakkan di gagang pintu toilet dengan tangan nya. segera glory memakainya sambil bersendawa kecil

"masuk angin dah gue"gerutu glo setelah memakai jaket dan merapikan penampilannya. setelah selesai, glory memutuskan untuk kembali ke kelas.

...****************...

"glo, lo kenapa? kok lo pake jaket? mana muka lu pucat lagi kaya orang abis cuci darah. kita dari tadi nungguin di kantin. ada masalah? itu pipi lo gue perhatiin kebiruan gitu. lo kenapa?" cerocos Sarah saat glory baru saja sampai dan menarik kursi nya untuk duduk. 'ceroboh! gue lupa. mungkin karena gue cuci muka, foundition tadi jadi luntur ' batin glo.

"hah? gue gapapa, cuman dehidrasi kayanya." jawab glory sedikit berbohong sambil sedikit menutupi lukanya dengan satu tangan.

"ke UKS deh yuk, kita obatin pipi lo dulu?" ide Alma.

"gak usah. gak sakit juga" jawab glo.

"batu!" sentak Sarah menatap malas glo.

"tadi Bu rina ngomongin apa aja glo?" tanya Poppy mengalihkan.

"oh, itu Bu Rina nyuruh gue ikut olimpiade"jawab glory

"lo terima glo? seingat gue.. bukannya tahun lalu lo nolak ya? sekarang lo tolak lagi?" tanya Sarah

"engga, tahun ini gue terpaksa terima tawaran Bu Rina. soalnya Riska yang biasanya ikut olimpiade pindah sekolah katanya"

"lo yakin?" tanya Sarah lagi.

"mau gimana lagi. katanya gak ada kandidat lain selain gue" jawab glo.

"wow, gadis kita akhirnya mau mewakili sekolah olimpiade. semangat ya glo. kita siap jadi suporter terdepan buat lo"ujar Alma yang antusias mendengar sahabat nya akan ikut olimpiade.

"semoga lancar ya glo" Poppy kali ini buka suara sambil meraih air mineral baru dan membuka tutup nya. segera dia memberikannya pada glo

"ini minum. masih baru kok. katanya lo dehidrasi kan?" Poppy lagi. memang anak ini sangat perhatian.

"haha terima kasih sahabat cantik -cantik gue atas perhatian dan support nya"jawab glory sambil mengambil air minum dari tangan poppy dan meminum nya

"btw, boleh ga sih gue izin pulang?" tanya glory pada sahabat nya

"ada apa glo?" tanya Sarah

"gue sedikit gak enak badan nih" jawab glo. dengan kompak Alma, Sarah dan Poppy menyentuh kening dan leher glory.

"woi guys. pelan-pelan, kening gue punya nyawa" ujar glory saat keningnya diserbu untuk disentuh.

"lo demam glo." ucap Sarah dibarengi anggukkan Alma dan Poppy.

"gue antar pulang ya?" tawar Sarah.

Diantara mereka hanya Sarah yang tau betul tentang glory. bukan tidak mengizinkan Poppy atau Alma tau, tetapi glory ingin mereka tau seiiring berjalan nya waktu. dan glory juga nyaman dengan persahabatan mereka untuk saat ini. Poppy dan Alma menerima apa adanya dirinya. tidak seperti kebanyakan yang menjalin persahabatan karena memiliki tahta dan harta yang serupa.

"gak usah, gue pulang sendiri aja deh. mending, lo temenin gue buat izin aja gimana?" ucap glory sambil melirik Sarah.

"beneran ga perlu kita antar, glo? kita khawatir sama lo" tanya Poppy

"iya gue gapapa, nanti gue minta jemput saudara gue deh."bohong glory berusaha meyakinkan para sahabatnya yang sudah cemas itu.

"yakin lo?" tanya sarah lagi.

"iya, gue yakin.." jawab glory lagi.

"yaudah tunggu bentar disini." ujar Sarah yang langsung menghampiri david si ketua kelas.

setelah selesai Sarah dan david mengurus surat izin sakit untuk glory, Sarah juga langsung membantu glory bersiap pulang dan menuntunnya ke gerbang sekolah.

"Sarah, gue bisa sendiri. gue kaya orang lumpuh di papah begini sama lo" gerutu glo sedikit sebal pada Sarah. bagaimana tidak sebal, Sarah benar-benar memapah nya dari kelas menuju halaman sekolah dengan mengarahkan tangan glo agar memeluk lehernya dari samping. sedangkan dia memegang pinggang dan jari glo yang terlambai pada bahunya.

"lo demam. pasti lo pusing. takutnya lo pingsan. gue gak terima penolakan." tegas Sarah. glo hanya diam melirik Sarah sebal. Sarah ini memang sulit dibantah jika sifat galak nya muncul. sebelum sampai gerbang sekolah, Sarah berhenti lebih dulu. melirik dua gadis yang memegang tas glo.

"guys, gue antar glory ke depan. kalian balik ke kelas aja" ujar Sarah pada Poppy dan Alma yang membuntutinya di belakang sejak tadi.

"gue mau ikut antar glo sampai depan" ujar Poppy.

"gak usah. guru bentar lagi masuk. kalo kita berempat antar glo. yang nulis catatan pelajaran siapa?"ujar Sarah. Sarah ini memang seperti ibu mereka. bagaimana tidak, keputusan bijak selalu keluar dari mulutnya. dan para sahabatnya sulit membantah apa perkataannya yang terlalu logik.

"yaudah. kita balik kelas. glo hati-hati ya.. cepat sembuh. nanti kita jenguk lo." ucap poppy sambil menyerahkan tas glo pada Sarah.

"cepet sembuh ya glo" ujar Alma.

"aamiin. terima kasih ya kalian.. gak usah jenguk, besok juga gue masuk lagi. ini cuman kecapean aja."

"kalo begitu gue antar dia dulu ya" ujar Sarah melanjutkan kembali langkahnya menuju gerbang sekolah.

sampai di gerbang sekolah,

"nanti kabarin gue kalo lo kenapa-kenapa ya" ucap Sarah.

"oke, thanks ya.." jawab glory.

"udah lo masuk sana nanti bayi lo kenapa-kenapa di sana" lanjut glory diikuti tawa kecilnya. bayi yang dimaksud glory adalah Alma dan Poppy. mereka berdua memang anak manja. maklum, mereka berdua sama-sama anak tunggal di keluarganya. Alma Santika putri lahir dari keluarga dengan profesi ayahnya rudi darma sebagai dokter sekaligus kepala rumah sakit sedangkan ibunya ayu fitri santika sebagai dokter kandungan di rumah sakit yang sama dengan ayahnya. sedangkan Poppy zalina Atmaja, lahir dengan profesi ayahnya Permana Atmaja sebagai seorang pengusaha batu bara dan ibunya Sari Kusuma Dewi berprofesi sebagai desainer dan memiliki butik sendiri yang cukup terkenal. walaupun mereka anak yang manja, mereka juga memiliki sifat sederhana. buktinya, mereka mau bersahabat dengan glory yang mereka tau glory hanya anak dari keluarga dengan ekonomi cukup. bagaimana dengan Sarah?!

Sarah Lora Miralda adalah sahabat sekaligus tetangga glory. mereka berteman sedari kecil, orang tua mereka juga berteman sangat baik. Sarah memiliki adik laki-laki bernama Surya Alda Laidra. ayah mereka Falda Zufikar seorang pengusaha terkaya di bidang jasa dan transportasi sedangkan ibunya Rima Vitria memilih menjadi seorang ibu rumah tangga.

"udah sakit masih bisa ketawa lo." sindir Sarah.

"hehe hidup tuh harus dibawa ceria kali rah" ujar glory

"gue khawatir tau. badan lo panas. lo yakin mau pulang sendiri? atau gue panggil bang Gisan aja yah? buat anterin lo?" tanya Sarah.

"ih ga perlu, gue lagi sakit ga perlu orang kaya dia" jawab asal glory.

"bisa-bisanya lo udah setahun sekolah di sekolah yang sama dengan Kakak lo dan lo masih gak mau ngakuin kakak lo sendiri"protes Sarah

"gue mau hidup tenang. kakak gue itu pernah jadi ketua osis. nanti yang ada gue di kerubungin calon-calon kaka ipar " ujar glo sedikit nyeleneh.

"oke, terserah lo. tapi memang fans kakak lo pada gila semua"

"gilanya, kenapa mereka mau-maunya ngefans ke kakak gue yang cuman cowok receh" timpal glo.

mereka berdua tertawa bersama. dan tanpa menunggu waktu lama lagi glory segera pamit pada Sarah karena merasa badannya benar-benar tidak enak. glory rencananya pulang menggunakan bus. tetapi tiba-tiba dari kejauhan, mobil mewah datang dan mendekati mereka berdua.

"sar, itu mobil ko maju kearah kita? mau ngapain?" tanya glory

"itu pak Harto pake mobil bokap gue. dia mau antar lu, gue tau lu bohong soal saudara yang bakal jemput. dan lo juga ga mungkin hubungin supir davin" jawab Sarah. Sarah memang sahabat yang paling mengerti bagaimana sifat glory yang sederhana dan tidak suka merepotkan orang lain.

"kapan lo hubungin pak harto? gue jadi ngerepotin lo sama pak Harto" ujar glo tak enak hati.

"pas ngurusin surat sakit lo, gue buru-buru chat pak Harto. yang namanya sahabat gak ada kata ngerepotin. lagian pak Harto lagi kosong. daripada gue bilang ke bang Gisan buat antar lo balik? mending pilih mana?"

"oke, gue pilih pak Harto" jawab cepat glory.

"emang orang lain lebih berharga daripada kaka lo sendiri yah." ucap Sarah diiringi tawanya yang keras. dan tak terasa mobil sudah berhenti tepat dihadapan mereka. pak Harto sang supir segera keluar dari mobil.

"siang non Sarah, non glory. maaf non saya telat" sapa pak Harto

"siang pak" jawab bersamaan Sarah dan glory.

"gapapa pak. saya minta tolong ya buat anterin glory pulang ke rumahnya. dia lagi gak enak badan. tolong bapa pastiin dia pulang dengan selamat" ucap Sarah pada pak Harto.

"posesif banget lu sar. serasa punya pacar gue" cerca glory tiba-tiba

"biarin!" jawab Sarah

"baik non, InsyaAllah saya pastikan non glory pulang dengan selamat" jawab pak Harto

"terimakasih pak" ucap Sarah.

"yaudah sana lo pergi" ucap Sarah sambil mendorong glory menuju mobil sedangkan pak Harto membukakan pintu mobil untuk glory. dan glory segera masuk mobil.

"terima kasih pak Harto" ucap glory

"sama-sama non" jawab pak Harto segera menutup pintu mobil dan sedikit berlari mengelilingi bagian depan mobil menuju kursi kemudi. glory membuka sedikit kaca mobil.

"makasih ya sar, gue pulang. nanti kalo ada tugas kasih tau gue. terus nanti kalo ada catatan gue pinjem buku lo." pamit glory

"iya sama-sama, gue tau apa yang harus gue lakuin buat lo. lo hati-hati ya" ucap Sarah pada glory. dan glory hanya menjawab dengan anggukan kepala dan senyum tipisnya.

"titip glory ya pak" ucap Sarah lagi kali ini untuk pak Harto.

"siap non, saya jalan dulu" jawab pak Harto.

"oke, hati-hati"

Dalam mobil, glory menggerutu sendiri. duduk bersandar pada kursi mobil sambil memejamkan matanya karena merasa pusing.

"sial banget gue hari ini. masuk sekolah telat, ketemu preman terus kena pukul di pipi sampai memar, harus ketemu dan nabrak orang rese berkali-kali, baju gue yang basah, gue disuruh ikut olimpiade, gak enak badan pula. lengkap banget kesialan gue" gerutu nya dalam hati. hingga tidak terasa akhirnya glo tertidur.

setelah 20 menit mobil berhenti tepat di rumah mewah keluarga Melvian.

"non glory, non... maaf bapak membangunkan.. tapi ini sudah sampai rumah." ucap pak Harto membuat glo mengerjapkan matanya perlahan mulai terbuka dan segera glory bangun melihat sekitar luar. ternyata memang sudah sampai rumah. glory mencari dompet nya dari dalam tas dan mengambil uang seratus ribu beberapa lembar.

" maaf ya pak saya ketiduran. oh iya pak, terima kasih ya pak. ini buat bapak dan keluarga" ucap glory sambil memberikan uang yang sebelumnya dia ambil dari dompet.

"gak usah non, saya juga disuruh non Sarah. dan lagi saya ikhlas kok" jawab pak Harto.

"gapapa pak rezeki anak-anak pak Harto loh. terima ya pak, atau saya lapor ke Sarah kalo pak Harto ga anterin saya sampai rumah?" jawab glory pada pak Harto sedikit mengancam. akhirnya pak Harto menerima uang tersebut.

"terima kasih non glory"

"sama-sama pak, saya turun duluan ya pak"

"bentar non saya bukain pintunya"

"gak usah pak, saya sendiri aja. saya pamit pak"

"iya non hati-hati dan terimakasih ya non sekali lagi"

"siap pak, saya juga terima kasih" ucap glory segera turun dari mobil. glory berjalan pelan masuk ke dalam rumah yang cukup besar dan mewah itu.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

nyicil baca sekalian ninggalin jejak

2022-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!