Change III - Ranjang

***

"Huft~ semoga tidak naik." Glenda merapalkan kalimat itu dalam benaknya. Ia melangkah perlahan, melepaskan sandal yang digunakannya dan naik ke atas timbangan digital yang ada dihadapannya. Jantungnya berdebar hebat, bukan hal biasa baginya. Karena yang ia takutkan di seluruh bumi alam ini hanya satu, dan itu adalah berat badannya naik.

Glenda membuka matanya pelan, ia melongo. Shock bukan main saat mendapati angka di timbangan itu menunjukkan 88kg. Mimpi buruk, niatnya yang setelah lulus SMA ingin menjadi kurus bahkan tidak terwujud. Alih-alih menjadi kurus, ia bahkan berhasil menaikkan berat badannya beberapa kilogram dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Sudah lima tahun berlalu semenjak ia lulus SMA, dan setelah memutuskan tidak ingin bekerja atau kuliah dulu sebelum menjadi kurus, yang ia lakukan dirumahnya justru kebalikan dari niat awalnya. Yang Glenda lakukan setiap hari hanyalah bermalas-malasan sambil ngemil di atas tempat tidurnya dengan ditemani setumpuk majalah kecantikan. Mengagumi para model cantik yang tampil di sana.

Glenda menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tidurnya, ia benar-benar tidak percaya dengan yang baru saja dilihatnya di timbangan. Apa yang ia takut-takutkan itu benar-benar terjadi, berat badannya naik dan berhasil membuatnya shock. "Bobotku hampir mencapai satu kwintal," gumamnya dengan wajah pucat.

Karena bobotnya yang terlalu berat ditambah ia yang menjatuhkan diri terlalu kasar, ranjang itu sampai rusak. Dua kaki ranjangnya patah, bagian tengah papan ranjangnya juga sampai lepas dari pakunya, membuat kasur empuknya keluar melewati rangka ranjangnya. Glenda terbelalak saat tubuhnya meringsek masuk bersama kasurnya. Bergegas ia bangun, dan bersamaan dengan itu ranjangnya rubuh.

"Aih, tampaknya bukan hanya aku yang menolak untuk gemuk. Bahkan ranjang tidurku sendiri saja tidak sudi aku tempati," gumamnya yang hanya bisa diam meratapi ranjang tidurnya yang rusak. Sementara itu, Fidela yang mendengar suara berisik dari kamar putri semata wayangnya itu bergegas menghampiri kamarnya.

"Glenda, ada apa sayang. Kenapa begitu berisik…" Fidela terdiam terpaku ditempatnya saat melihat ranjang putrinya yang sudah hancur berkeping-keping, sedangkan Glenda yang mendapati ibunya tiba di sana hanya bisa tersenyum kikuk ke arahnya.

"Maaf, ma… ranjangnya, rusak," ucapnya.

"Astaga sayang, sudah mama bilang jangan melompat di atas tempat tidur. Lihat, ini sudah ranjang ke-lima dalam Minggu ini. Dan yang lebih parahnya, ranjang ini belum sampai dua hari ada di rumah ini tapi kau sudah menghancurkannya."

"Aku benar-benar tidak sengaja, ma…"

Fidela menghela napas pelan, ia kemudian menghampiri Glenda dan berdiri dihadapannya. "Kau bilang ingin mengecilkan badan agar kau bisa sekolah modeling, sampai-sampai kau menolak permintaan papa untuk kuliah jurusan bisnis. Tapi ini sudah lima tahun semenjak kau lulus SMA, dan kau masih malas-malasan. Kalau kau memang benar-benar ingin menjadi model, maka tunjukkan pada papa dan mama. Tunjukkan kalau kau bisa mengecilkan tubuhmu serta menurunkan berat badanmu, setidaknya berusahalah. Karena tidak ada sesuatu yang tidak disertai usaha, kalau kau ingin kurus maka kau harus berolahraga agar beratmu turun. Dengan begitu kau bisa mencapai semua yang kau impikan, sayang." Fidela mengusap wajah putrinya penuh kelembutan, ia tersenyum simpul.

"Baiklah… besok aku akan berolahraga, aku akan lari pagi setelah itu pergi ke gym."

***

Terpopuler

Comments

Sky

Sky

argh Thor!!! aku suka banget sama ceritamu ini!!!

2022-02-15

0

Sky

Sky

gila sih, beruntung banget si Glenda di tolongin cwo gamteng

2022-02-15

0

Sky

Sky

duh ketemu cowok ganteng dong

2022-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!