Part 01
Ajak Jimin pada Naya yang sedari tadi hanya membaca buku tebalnya
Naya yang mendengarnya pun
tersenyum lesu, dan langsung berdiri
mengikuti langkah kaki sahabatnya.
Sekarang keduanya sudah berada dikantin, mereka memilih tempat
duduk disebelah pohon yang lumayan rindang, sejuk sekali disini. Mereka memang tak salah mencari tempat.
Kim Naya
Kau disini saja, aku akan pergi membeli makanan...
Belum sempat Jimin berkata, Naya sudah lebih dulu pergi, padahal Jimin juga ingin ikut membeli makanan. ya sudah lah mau tak mau ia harus menunggu.
Oh Sehun
Hei sudah lama tidak bertemu ya?
Seseorang menepuk pundak Jimin sontak membuatnya menoleh kebelakang, ingin menlihat siapa yang berani mengganggu aktifitas tak pentinnya.
Park Jimin
Kau kemana saja, jadi kau pindah sekolah disini?
Oh Sehun
hm, begitulah, orang tua ku memutuskan untuk kembali ke korea. setelah menetap di kanada selama tiga tahun.
Park Jimin
Jadi kau tinggal dimana saat ini?
Oh Sehun
Aku tinggal dirumah yang lama. orang tuaku sengaja tidak menjualnya pada orang lain.
Kim Naya
Sudah lama menunggu, jimin
Ucap Naya yang tiba-tiba datang membawa nampan burger dan spagetti. ia menyergit mendapati Jimin tidak sendirian.
Park Jimin
Ah, tidak, Naya duduk lah aku akan memperkenalkan teman lamaku ?
Park Jimin
Nay, ini Sehun, dan Sehun ini Naya.
Jimin mencoba memperkenalkan satu persatu temannya
Ucap Sehun dan langsung mengulurkan tangannya untuk berjabat.
Ucap Naya sambil membalas jabatan tangan Sehun sekilas dan langsung melepasnya.
Cih, dingin sekali sikapnya
Park Jimin
Jangan bersikap dingin padanya Nay, dia sahabatku juga.
Aish kenapa Jimin mempunyai teman sepertinya sih? ya aku akui dia memang cantik bahkan sangat.
Tak ambil pusing Sehun melahap makanan yang di sodorkan oleh Jimin, tak peduli dengan Naya yang tiba-tiba beranjak dari kursi meninggalkan mereka berdu. ingin membeli makanan lagi mungkin.?
Oh Sehun
Kau menemukan orang sedingin itu dimana sih?
Park Jimin
Aku dan Naya memang sudah dekat sejak kelas satu, saat pertama kali aku masuk sekolah ini aku tidal memiliki teman, hanya dia yang mengajaku bicara. dia sering menolongku ketika aku sering tersesat ketika pergi kesekolah dan pulang kerumah. semenjak itu kami sering mengobrol. tapi akhir-akhir ini sepertinya ia sibuk dengan tugasnya.
Sehun hanya mengangguk, dan tak tahu harus menjawab apa.
Park Jimin
Dia dulu seorang yang sangat ceria, tapi ia jadi mendadak dingin kepada siapapun kecuali aku, ia begini karena soeang pria, sama seperti kau.
Oh Sehun
Eh? Apa maksud perkataanmu?
Park Jimin
Ah, tidak. Lupakan saja
Park Jimin
cepat habiskan makananmu, sebentar lagi jam pelajaran di mulai.
Oh Sehun
Kau ingin menungguku makan, wah aku terharu?
Kim Naya
Kau pulang bersama Seulgi?
Ucap Naya sambil melirik sekilas ke arah pintu kelas.
Park Jimin
Maaf, aku tidak bisa pulang bersamamu
Kim Naya
Tidak masalah, cepat,, dia menunggumu
Ponsel Naya berbunyi, di lihat pesan masuk dari kakaknya.
Kim Kai
Naya-ssi oppa tidak bisa pulang bersamamu, ada jadwal tambahan, tidak apa-apa kan, jaga dirimu.
Naya langsung memasukkan kembali Ponselnya tanpa ingin membalasnya dan langsung berjalan gontai keluar kelas. Sudah lumayan sepi disini. la
tak mengerti kenapa hari ini begitu
membosankan.
Setelah sampai di halte bus, Naya segera menempatkan dirinya di kursi kosong.
sudah hampir lima menit ia menuggu bus, namun belum datang juga. untuk mengurangi rasa bosannya ia memasangkan earphone di telinganya, namun sebelum itu ada seseorang yang memanggil namanya.
Oh Sehun
Naya-ssi. kau menunggu di sini
Naya langsung mendongak melihat siapa yang baru saja memanggil namanya. ah ternyata Sehun
Oh Sehun
Kai tidak pulang besamamu?
Oh Sehun
Aku melihatmu semalam, kau berdiri di atap rumah mu, apa yang kau lakukan.
Naya diam saja tidak menjawab
Oh Sehun
Ah maafkan aku, bukan maksudku bertanya seperti itu. hm, kita betetangga.
Oh Sehun
aku harap kita bisa menjadi teman
Dari kejauhan Naya sudah melihat Bus sedang berkendara menuju halte bus.
Kim Naya
Busnya sudah datang
Naya langsung masuk dan melihat kearah kursi kosong lalu ia duduk disana.
tiba-tiba Sehun mengikutinya dan duduk di sebelah Naya.
Naya tidak mempermasalahkan itu
Suasana menjadi hening ketika Naya lebih memilih mendengarkan musik di Earphone nya. sesekli Sehun menatap ke arah Naya
dengan mata tertutup, wajah cerh
ah cantiknya, bibir berwarna cerry itu, Ah sungguh sangat cantik. Gumam Sehun
Kim Naya
Sedang melihat apa?
Sontak Sehun mengalihkan padangannya, Ah dia menruntuki dirinya sendiri kenapa ia bisa begitu lama memperharikan Naya. Aish Sehun jadi malu jadinya.
Oh Sehun
Tidak, aku melihat kerah luar tadi...
Kim Naya
Pabbo, aku tahu sedari tadi melihatku, walau mataku terpejam tapi aku tahu.
Oh Sehun
Aku tidak melihatmu.
Elak Sehun karena ia merasa malu
Sepanjang sisa perjalanan mereka habiskan dengan diam. Sehun tak mau lagi melihat kearah Naya karena takut kejadian memalukan tadi terulang lagi.
la melihat rumah-rumah berjajar dengan rapinya, eh sepertinya ini sudah dekat dengan rumahnya. Dan benar saja pagar putih rumahnya sudah terlihat dari sini. Tak mau berlama-lama di bus ia pun langsung berdiri dan mulai memberhentikan bus tepat didepan dirumahnya, dikeluarkan lah uang pas untuk membayar ongkos bus ini pada supir
Akhirnya mereka berdua turun dari bis.
Oh Sehun
Jadi ini rumahmu. wah sangat besar ya..
Kim Naya
Jangan berlebihan.
ucap Naya dan lansung membuka gerbang dan masuk kedalam rumah.
salanjutnya Sehun pun masuk kedalam rumah nya.
Comments