Bab 4. Perpisahan untuk pertemuan
Butiran salju yang turun di desa Jiang tak juga berhenti. Semakin lama malah semakin lebat dan membuat desa Jiang terlihat putih sepenuhnya.
Ketika sang Surya belum benar-benar bersinar, Long Tian meminta Wang Tian Sin untuk bersiap. Hari ini mereka akan menempuh perjalanan panjang menuju gunung Long Hong.
"Xiao Lang, kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Long Tian.
"Sudah, Tuan. Saya sudah menyiapkan kuda dan perbekalan hingga kita tiba di provinsi Qin." ucap Xiao Lang. Long Tian mengangguk puas dan menemui Jiang Ni yang sudah menunggu mereka di lantai satu penginapan.
"Nona Jiang, kau sudah menghitung semua yang kuhabiskan selama di sini?" tanya Wang Tian Sin.
Jiang Ni mengangguk dan memberikan buku kecil kepada Long Tian.
"Tuan Long, sebelumnya anda sudah memberi saya sepuluh tael perak, itu cukup untuk membayar biaya menginap dan lainnya. Untuk masalah Organisasi tangan setan yang mengacau, Tuan tidak perlu memikirkannya."
Long Tian mengangguk dan menyerahkan kantong kecil kepada Jiang Ni. "Kau dapat membukanya saat aku sudah pergi."
"Baik, Tuan Long. Terima kasih telah menginap di tempat ini. Semoga dewa memberi kami kesempatan untuk menyambut Tuan Long di lain waktu." Jiang Ni membungkuk hormat pada Long Tian.
"Jika ada kesempatan aku akan kembali dan menikmati arak serta daging asap di sini."
Terdengar langkah kaki mendekat dan membuat wajah Jiang Ni kembali merona. Long Tian menoleh dan mendapati Wang Tian Sin sedang mendatanginya bersama dengan Xiao Lang.
"Sin'er, ucapkan salam perpisahan kepada Jiang Ni. Dia telah merawatmu dengan baik malam itu. Jangan lupa berterima kasih juga."
Wang Tian Sin ikut memerah mukanya saat mendengar ucapan gurunya. "Apa maksud guru? Bukankah guru dan Lang gege yang merawatku?"
Xiao Lang dan Long Tian kompak menggeleng, membuat pipi Wang Tian Sin semakin memerah. "Aku hanya membantu Tuan Long saat di pemandian. Setelah itu, Nona Jiang yang merawat Tuan Muda Wang semalaman."
"Nona Jiang, terima kasih telah merawatku. Aku tidak akan melupakan kebaikan Nona Jiang. Suatu saat akau pasti membalasnya."
Udara pagi ini begitu dingin, tetapi ada hal yang sudah membuat badan Jiang Ni hangat. Tidak! Bukan badan, melainkan hatinya yang selama ini dingin.
Jiang Ni mencubit pipinya dan merasakan sakit. 'Bukan mimpi.'
Seperti mendapat token menjadi bidadari surga, Jiang Ni merasa hari ini menjadi sejarah dalam hidupnya, karena ucapan terima kasih dari orang yang sangat dikaguminya.
"Tuan Muda Wang tidak perlu seperti itu. Ini sudah menjadi kewajiban saya." Jiang Ni tersadar ada kata yang salah dalam kalimatnya. Kewajiaban? Bukankah merawat pria adalah tugas wanita dari pria itu.
Rasanya Jiang Ni ingin mencari meja dan bersembunyi di bawahnya. Secara tidak langsung dirinya baru saja mendeklarasikan jika dia adalah wanita Wang Tian Sin.
Jiang Ni membungkuk dan meminta maaf pada Wang Tian Sin. "Sebaiknya anda melupakan perkataan saya sebelumnya, Tuan Muda Wang. Tidak seharusnya kalimat itu keluar dari mulut saya."
Wang Tian Sin menggeleng dan melemparkan senyumnya pada Jiang Ni. "Tidak perlu seperti itu, Nona Jiang. Aku tetap berterima kasih padamu. Jika yang merawatku malam itu adalah guru dan temanku, pasti kulitku yang mulus bisa pecah-pecah dan lecet."
Pletak!
Long Tian menyentil kepala Wang Tian Sin dengan cukup keras hingga kepala pemuda itu terdorong.
"Guru ...!"
"Apa-apaan kau ini? Ini masih musim dingin dan kau malah membuatnya seperti musim semi. Lihatlah! Banyak bunga yang bermekaran di sana."
"Di sana? Di mana guru?" Wang Tian Sin mengamati sekelilingnya, tetapi tak mendapati satu pun bunga yang sedang mekar. Bahkan kuncup pun tidak.
"Di mana lagi kalau bukan di hati gadis ini?" tunjuk Long Tian kepada Jiang Ni. Jiang Ni semakin merona dan hanya bisa menunduk malu.
"Tuan, matahari sebentar lagi terbit. Jika kita tetap menundanya tidak akan baik." Perdebatan kecil itu berakhir setelah Xiao Lang meminta mereka untuk segera pergi dari tempat itu. Wang Tian Sin dan Long Tian mengangguk pelan.
"Baiklah, Nona Jiang. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih karena telah membantuku."
Tiga ekor kuda berwarna hitam meninggalkan desa Jiang menuju barat. Mereka akan melakukan perjalanan hingga kota Qin menggunakan kuda. Kondisi Wang Tian Sin yang masih lemah membuat Long Tian berpikir jika perjalanan lebih aman dengan kuda.
"Guru, aku sudah bisa menggunakan ilmu meringankan tubuh, kenapa guru malah ingin berkuda?"
Long Tian mendengkus dan menatap tajam muridnya. "Murid bodoh. Jika kau terlalu sering menggunakan tenaga dalam, racun itu akan mengganas. Kau mau mati muda, Hah?"
"Guru kenapa sangat suka membentakku? Aku hanya bertanya," balas Wang Tian Sin memonyongkan bibirnya. Selama ini Long Tian berhenti memakinya hanya di depan gadis atau pun musuh. Selebihnya tidak akan.
"Karena kau murid bodoh," ujar Long Tian.
Wang Tian Sin hanya bisa memonyongkan bibirnya. "Eh ... Propinsi Qin?" tanya Wang Tian Sin.
"Iya. Kenapa? Kita harus mengisi perbekalan di tempat itu sebelum ke utara."
"Aku memiliki kawan di tempat itu. Aku akan menemuinya. Boleh, kan?" ucap Wang Tian Sin.
"Kita di tempat itu hanya sehari, jika kau tidak menemukannya dalam waktu itu, maka kita harus tetap pergi. Kau paham?" Wang Tian Sin mengangguk senang.
Tiga tahun lalu saat awal perjalanannya dimulai, ia bertemu dengan seorang pemuda bermarga Qin yang sedang kesulitan. Wang Tian Sin menolongnya dan sebagai balas budi, Qin Guan mengangkat saudara kepada Wang Tian Sin. Qin Guan yang lebih tua menjadi kakak dan Wang Tian Sin menjadi adik. Namun, semenjak mereka berpisah, mereka berdua belum pernah bertemu lagi.
Wang Tian Sin tidak sabar untuk sampai di provinsi Qin dan bertemu kakak angkatnya. Walau propinsi Qin begitu luas, tapi Wang Tian Sin yakin dirinya akan berhasil menemui Qin Guan.
Sepanjang jalan yang mereka lewati, warna putih lebih mendominasi akibat salju yang masih turun. Wang Tian Sin merasa jika tubuhnya kaku, tidak seperti biasanya. Namun, pemuda itu tidak mengatakan apa pun kepada Long Tian.
"Lang Gege, apakah kita sudah dekat dengan kota?" tanya Wang Tian Sin.
Xiao Lang mengangguk, "setelah melewati hutan ini, kita akan masuk ke provinsi Qin. Dan tak lama kemudian kita akan tiba di kota Qin, Tuan Muda."
Wang Tian Sin memgangguk dan kembali memperhatikan jalannya. Tangan kanannya memegang tali kekang dengan erat, sementara tangan kirinya terus mencengkeram lukanya yang mulai sakit.
Saat musim dingin melanda, matahari tak betah berlama-lama hingga lebih cepat tenggelam. Saat ini Wang Tian Sin, Long Tian dan Xiao Lang berkuda dalam kegelapan yang mulai merayap. Untung saja hutan telah dilalui, dan gerbang kota sudah di depan mata.
Xiao Lang turun dari kuda dan menunjukkan sebuah lencana kepada penjaga kota.
"Silakan masuk, Tuan Muda," ucap Penjaga kota begitu hormat. Xiao Lang mengangguk dan kembali menaiki kudanya.
Propinsi Qin adalah salah satu propinsi terbesar di kekaisaran Yin, memiliki 300.000 prajurit berkuda yang tangguh hingga provinsi ini begitu ditakuti. Bahkan oleh pihak kekaisaran sekali pun. Tak heran jika banyak prajurit yang berlalu-lalang berpatroli di setiap sudut kota.
Provinsi Qin dipimpin oleh gubernur Qin Huang, mantan perwira militer kekaisaran, sekaligus teman lama orang ayah Wang Tian Sin, Wang Jian.
Xiao Lang membawa Wang Tian Sin dan Long Tian ke sebuah penginapan. Long Tian dan Xiao Lang langsung menuju peninapan sementara Wang Tian Sin pergi ke kedai arak sejuta kenangan untuk menunggu seseorang.
Saat memasuki gerbang kota, Wang Tian Sin meminta seorang prajurit untuk menemui Qin Guan dan mengatakan jika adiknya sedang menunggu di tempat biasa. Prajurit itu menurut dan langsung pergi ke kediaman Qin Guan untuk melapor.
"Tempat ini masih saja seperti dulu." Wang Tian Sin duduk di kursi dekat jendela agar bisa melihat pemandangan malam kota Qin. Seorang pelayan datang menyambutnya dengan senyuman.
"Tuan muda, ada yang bisa saya bantu?"
"Aku ingin seguci arak beras kuning, semangkuk daging asap, sepiring kacang goreng. Itu saja," ucap Wang Tian Sin cepat. Pelayan itu membungkuk dan pergi meninggalkan Wang Tian Sin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Abdullah
up
2022-03-13
2
Abdullah
oke
2022-03-13
1
Abdullah
update
2022-03-13
1