Suaminya menatap ke arah yang ditunjuk oleh istrinya satu set box bayi berpaduan antara warna biru dan putih yang sangat lucu.
" Kita beli satu set itu ya dad." Pinta istrinya
" Ok." Jawab suaminya singkat.
" Daddy gendong Aska, mommy yang akan pilih semua barang-barang." Ucap istrinya sambil menyerahkan Aska.
Suaminya menggendong Aska sambil sekali-sekali menggoyangkan ke dua tangannya agar tertidur pulas.
Hampir satu jam istrinya belanja dan akhirnya selesai suaminya langsung membayar semua belanjaan istrinya kemudian merekapun pulang ke mansion.
" Daddy bagaimana dengan baby sister apakah sudah ada di mansion?" Tanya istrinya sambil bersandar di kursi belakang pengemudi.
" Sudah." Jawab suaminya singkat sambil ikut bersandar.
" Syukurlah." Jawab istrinya ikut singkat.
" Memangnya kenapa?" Tanya suaminya
" Aku cape dad, gendong bayi." Ucap istrinya manja.
" Ya sudah daddy gendong saja." Ucap suaminya.
" Baiklah." Jawab istrinya sambil menyerahkan bayi tersebut.
Suaminya menerima bayi tersebut dan menggendongnya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
( " ***Bagaimana mau punya anak, baru gendong sebentar saja sudah mengeluh." Ucap suaminya dalam hati ).
( " Aduh nyonya, baru juga gendong sebentar sudah mengeluh bagaimana kalau sudah punya anak? kasihan tuan muda sudah bekerja keras malah nyonya muda menghambur - hamburkan uang dan di tambah menggendong bayi sebentar sudah mengeluh padahal di mall hampir satu jam menggendong tuan muda kecil." Ucap sopir pribadinya dalam hati*** ).
Lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di mansion istrinya langsung turun tanpa memperdulikan bayinya sedangkan suaminya dengan sabar turun dari mobil sambil menggendong bayi mungil tersebut.
Lima Tahun Kemudian
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya kini usia Araska sudah menginjak lima tahun. Ibu angkatnya tidak pernah memperdulikan keberadaan Araska hanya ayah angkatnya yang perduli dan sering memperhatikannya karena ayah angkatnya sangat menyukai anak-anak terlebih Araska di rawat sejak bayi.
" Daddy, kenapa sudah lima tahun aku belum hamil juga?" Keluh istrinya sambil duduk di ruang tamu.
" Coba kamu kurangi kumpul-kumpul dengan teman-temanmu dan juga kurangi aktivitasmu jalan-jalanmu siapa tahu kamu bisa hamil." Ucap suaminya sambil membelai rambut istrinya dengan lembut.
" Hah... tidak dad, itu sama saja membunuhku." Tolak istrinya dengan nada tegas.
Suaminya Menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
" Kalau begitu terserah mommy saja, mau hamil atau tidak Daddy tidak perduli." Ucap suaminya yang lama kelamaan kesal dengan sifat istrinya
" Daddy kenapa marah-marah sama mommy!" Teriak istrinya tidak terima sambil menatap tajam ke arah suaminya.
" Gimana daddy tidak marah, mommy tiap hari mengeluh ingin hamil tapi setiap hari mommy pergi terus, menghambur-hamburkan uang, jalan sama teman-teman yang tidak jelas." Ucap suaminya dengan nada satu oktaf
" Daddy, mommy itu di rumah stress karena itulah mommy jalan-jalan bersama teman-teman mommy." Ucap istrinya tidak mau kalah
" Kalau mommy stress kan bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bukannya jalan-jalan yang tidak ada manfaatnya atau bisa juga mengurus Aska dia semakin lama semakin bertambah besar dia butuh kasih sayang dari kita." Ucap suaminya berusaha menasehati istrinya yang sangat keras kepala.
" Mommy malas mengurus Aska karena Aska bukan anak kandung kita, kalau kita pinta anak kandung baru mommy akan mengurusnya." Ucap istrinya dengan nada satu oktaf.
" Mommy!!! jangan teriak-teriak kalau kedengaran Aska kasihan dia!! apalagi kita sudah menganggap Aska putra kandung kita jadi tolong mommy jangan bicara itu lagi." Pinta suaminya
" Sampai kapanpun mommy tidak akan menyayangi Aska karena dia bukan putra kandung kita." Ucap istrinya
" Atau jangan-jangan Aska itu sebenarnya putra kandungmu dengan selingkuhannya dan kamu pura-pura mengajakku ke panti asuhan supaya mengadopsi Aska." Ucap istrinya
plak
" Tutup mulutmu, kamu semakin lama semakin berani. Apakah itu yang diajarkan oleh teman-temanmu untuk tidak menghargai suamimu hah!!!" Bentak suaminya kemudian menampar pipi istrinya untuk pertama kalinya.
" Kau!!!" Ucap istrinya sambil memegangi pipinya yang terasa sakit kemudian berlari ke arah tangga tapi baru beberapa langkah berlari perutnya terasa kram.
" Perutku...sakit.... Mas Reno tolong!!" Teriak istrinya sambil memegangi perutnya dan memanggil nama suaminya.
" Rina!!" Teriak suaminya sambil berlari ke arah istrinya.
bruk
Rina langsung tidak sadarkan diri untunglah suaminya langsung menangkap tubuh istrinya
" Pengawal, siapkan mobil!!" Teriak Reno sambil menggendong istrinya ala bridal style.
" Baik tuan." Jawab bodyguard yang merangkap sebagai sopir.
Merekapun langsung berangkat ke rumah sakit dan tanpa sepengetahuan mereka sepasang mata menatapnya dengan sendu. Dia adalah Aska hatinya sangat terluka ketika mengetahui kalau dirinya ternyata anak angkat.
" Ternyata mommy tidak pernah memelukku karena ternyata aku ini hanya anak angkat." Ucap Aska sambil menahan rasa sakit di hatinya.
" Kenapa orang tuaku membuangku? kenapa orang tidak ada yang mencintaiku? hanya daddy saja yang mencintaiku padahal daddy bukan daddy kandungku." Sambung Aska.
Aska membalikkan badannya dan berjalan ke arah kamarnya dan berbaring di ranjang sambil menangis untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya. Setelah puas menangis Aska memejamkan matanya dan tidak berapa lama dirinya sudah tertidur lelap.
xxxxxxx
Kini Reno sedang menunggu di ruang UGD dan tidak berapa lama pintu UGD terbuka tampak seorang dokter berjalan ke arah dirinya.
" Bagaimana keadaan istriku dok?" Tanya Reno
" Istri tuan baik-baik saja hanya saja jangan melakukan aktivitas yang berat-berat dulu." Ucap dokter tersebut
" Memangnya istriku sakit apa dok?" Tanya Reno
" Istri tuan tidak sakit tapi istri tuan sekarang sedang hamil." Ucap Dokter tersebut
" Hamil?? Istriku hamil dok?" Tanya Reno tidak percaya.
" Iya benar istri tuan sekarang sedang hamil untuk memastikan berapa usia kandungan bisa di cek di dokter kandungan." Ucap dokter tersebut.
" Terima kasih dok, boleh saya melihat istriku?" Tanya Reno
" Boleh, sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan." Ucap dokter tersebut
" Baik dok." Jawab Reno
" Kalau begitu saya permisi dulu mau lihat kondisi pasien lainnya." Ucap dokter tersebut.
Reno hanya menganggukkan kepalanya kemudian dokter itupun pergi meninggalkan Reno. Tidak berapa lama pintu UGD terbuka kembali dua orang perawat mendorong brankar menuju ke ruang perawatan VVIP.
" Sayang." Panggil Reno sambil membelai perut istrinya yang masih rata.
" Huh..." Ucap Rina sambil memalingkan wajahnya.
" Sayang... maafkan aku... kamu ingin apa? Apapun yang kamu minta aku akan mengabulkannya." Ucap Reno
" Benarkah?" Tanya Rina sambil menatap wajah suaminya.
" Iya benar, mommy ingin minta apa?" Tanya suaminya
" Aku ingin daddy jangan melarangku ataupun menasehati ku untuk bersenang-senang dengan teman-temanku bahkan menghabiskan uang daddy." Ucap Rina tanpa dosa.
Reno memejamkan matanya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan.
" Tapi dengan satu syarat." Ucap Reno akhirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
IG : @thatya0316
semangat kak
2022-02-13
0