Hari Pertama Di Pesantren

Allahuakbar Allahuakbar...

Suara Adzan Dzuhur berkumandang, Zayn yang masih berdiri di depan gerbang di panggil oleh Ustadz Azmi pengurus senior yang sudah 9th di pesantren.

Dengan malas-malasan Zayn mengikuti perintah Ustadz Azmi ke masjid yang letaknya di lantai dua di tengah-tengah kelas santriwan dan santriwati.

Zayn menaiki tangga masjid di belakang Ustadz Azmi. Namun langkahnya terhenti saat Ustadz Azmi menoleh ke belakang.

"Loh Kamu tidak wudhu?"

"Wudhu?" Zayn balik bertanya.

"Iya, Orang yang melaksanakan shalat wajib berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil."

"Anda juga tidak berwudhu."

"Saya sudah berwudhu sebelum memanggil mu!"

"Ahh Aku tidak percaya, Nyatanya wajahmu kering."

"Astaghfirullah... Dia benar-benar menguji kesabaran ku." batin Ustadz Azmi.

"Baiklah, Mari Kita berwudhu." untuk meredakan emosi, Ustadz Azmi kembali berwudhu sekalian mendampingi Zayn.

Zayn berwudhu dengan cepat seperti orang cuci muka biasa. Hal itu membuat Zayn kembali di tegur oleh Ustadz Azmi.

"Kenapa berwudhu seperti kereta ekspres, Apa Kamu tidak membaca Do'a."

"Sudah hafal di luar kepala," ucap Zayn yang langsung melengos pergi.

Ustadz Azmi kembali menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengikuti Zayn naik ke masjid.

•••

Sore Hari.

Zayd tercengang melihat antriannya panjang di depan kamar mandi, Jumlah santri yang banyak tidak seimbang dengan jumlah kamar mandi yang ada, Membuat para santri harus sabar menunggu antrian untuk mandi. Jika tidak ingin memasang badan menunggu, Santri akan membuat barisan alat-alat mandi mereka seperti gayung atau kotak mandi sebagai tanda antrian Mereka. Zayn yang merasa tidak sabar menendang alat-alat mandi tersebut untuk mempersingkat antriannya.

hal ini membuat keributan santri yang memiliki antrian tersebut.

"Apa Kau tidak tau caranya mengantri?" tanya salah satu santri yang tidak terima alat mandinya di tendang.

"Sepertinya Kamu yang tidak tau cara mengantri sampai alat mandi mu yang harus mengantri," ucap Zayn terseyum smirk.

"Anak baru, Berani banget ngelawan Kita," triak yang lain.

"Memang perlu di hajar nih biar gak nglelunjak."

Perkelahian pun terjadi antara Zayn dan para santri yang turut membantu mengeroyok Zayn hingga membuat Ustadz Azmi yang mendengar keributan datang melerai.

"Ada apa ini, Udah mau Adzan magrib kalian malah bikin keributan."

"Dia tu Tadz yang mulai."

"Anak baru gak tau diri!"

"Kamu lagi?" tanya Ustadz Azmi pada Zayn.

"Aku tidak akan membuat keributan jika kalian menyediakan kamar mandi di setiap kamar." ucap Zayn yang meninggalkan Mereka dan membatalkan niatnya untuk mandi.

"Astaghfirullah hal adzim." Ustadz Azmi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Zayn naik ke ranjangnya dengan kesal, Kemudahan yang dulu Ia dapatkan di rumahnya benar-benar berbanding terbalik dengan kondisinya di pesantren. Dulu saat di rumah dengan nyaman Zayn dapat berendam dengan puas di kamar mandi, Tapi di pesantren jangankan berendam, Sekedar mandi saja sulit.

"Lihatlah Anak orang kaya ini tidak jadi mandi gara-gara tidak mau mengantri." ejek salah satu santri yang sekamar dengannya.

"Meskipun Aku tidak mandi satu minggu badan kalian masih kalah wangi dariku dan ketampanan ku tidak akan pernah luntur hanya karena tidak mandi," ucap Zayn yang beranjak pergi.

"Ihh sombong sekali Dia."

"Maklumlah namanya juga orang kaya."

"Mantan model."

"Model nyasar, Hahaha..."

Para santri terus membicarakannya dengan di iringi tawa mengejek.

•••

Setelah melaksanakan shalat magrib, Kini waktunya para santri makan malam, Makan malam di pesantren jelas jauh berbeda dari makan malam di rumah apa lagi di restoran mewah.

Di sini para santri wajib antri sambil membawa nampan makan stainless sebagai pengganti piring.

Zayn yang terbiasa hidup mewah melihat keadaan itu membuat dirinya kesal dan kembali ngomel sendiri.

"Apa-apaan ini, Ini pesantren atau penjara?"

"Kenapa?" saut santri yang berdiri di depan Zayn.

"Hanya narapidana yang menggunakan piring seperti ini."

"Ini lebih baik, Di pesantren lain Kamu harus makan bersama di atas daun pisang dengan lauk seadanya."

"Oh ya ampun, Andai saja Aku tidak merasa begitu lapar, Aku tidak sudi melakukan ini." batin Zayn.

Akhirnya Zayn mendapat antrian. Namun bukannya senang, Zayn kembali tercengang melihat lauk yang ada di nampannya.

Hanya sayur asem dan teri kacang sebagai lauk.

"Oh ya ampun." Zayn menepuk keningnya.

"Capek-capek ngantri panjang, Dapetnya ini doang!" Zayn membanting sendok ke nampan hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

"Bersyukurlah dengan nikmat yang ada di depan mu." ucapan lembut penuh ketenangan membuat Zayn menoleh ke arah suara.

Pria itu tersenyum dan mendekati Zayn, Kemudian duduk di depannya.

"Sebagaimana diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).” (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).

Zayn terdiam mendengar ucapannya.

"Perkenalkan Saya Adnan Hafizh, Ustadz Azmi sudah menceritakan tentang mu."

Zayn menjabat tangan Ustadz muda tersebut. Kemudian memperhatikan wajahnya yang di penuhi bulu-bulu halus memenuhi rahang dan dagunya serta kumis tipis yang membuat penampilannya semakin terlihat tampan dan berkarisma.

"Anda Ustadz?" tanya Zayn.

"Para santri memanggilnya begitu, Tapi Aku pribadi masih merasa menjadi santrinya Abah Hasyim."

"Siapa Abah Hasyim?"

Adnan tertawa menggelengkan kepalanya.

"Pak Kiai Haji Hasyim Hasbullah pendiri sekaligus pemimpin Pondok ini, Memangnya Kamu tidak menemui beliau?"

"Ketemu, Tapi Aku tidak tanya namanya."

Adnan kembali tertawa.

Adnan yang sudah 17th mengabdi di pondok pesantren tersebut membuatnya terbiasa menemui berbagai macam karakter para santri yang membuat Pengurus dan Ustadz lain sakit kepala.

Bersambung...

📌 SUPORT KAKAK SULUNG ZAYN BIAR MELEJIT KAYA PAPA FARAZ 😍

Terpopuler

Comments

anita

anita

bc awal sdh bengek thor..thor..krg ajar bianget zaynnnnn🤣🤣🤣🤣

2024-03-23

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

masih awal y zayn jd blm ikhlas 😅😅😅

2022-12-13

0

kang baca novel

kang baca novel

gibah dosa cuy😒

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tiba Di Pesantren
3 Hari Pertama Di Pesantren
4 Tes Baca Al-Qur'an
5 Terus Berulah
6 Kemarahan Pak Kiai
7 Jatuh Cinta Pandangan Pertama
8 Meminta Ampun
9 Membuat Pak Kiai Tercengang
10 Kasmaran
11 Gercep
12 Pesona Zayn
13 Gombalan Tajwid
14 Ke-Gep
15 Aksi Cepat Zayn
16 Naleni
17 Bersaing Cinta Dengan Ustadz
18 Di Sepertiga Malam
19 Do'a Meminta Jodoh
20 Persaingan Cinta
21 Persaingan Sengit
22 Menyatakan Cinta
23 Kegalauan Hati
24 Kerinduan Ning Faza
25 Kembali Tersenyum
26 Keyakinan Zayn
27 Otw Ziarah Wali Songo
28 Tiga Makam Wali
29 Uhibuk Fi Salati
30 Wisata Religi 4 Wali
31 Uhibuki
32 Cemburu
33 Terciduk
34 Sidang
35 Do'a Jatuh Cinta
36 Menunggu Keputusan
37 Keputusan Untuk Zayn
38 Kepergian Zayn
39 Pentingnya Rasa Malu
40 Muhasabah Diri
41 Menjalani Ujian
42 Kesedihan Zayn.
43 Keikhlasan Hati
44 Ikhlas Melepaskan
45 Kembali Ke Pesantren
46 Berbalas Gombalan Tajwid
47 Khutbah Jum'at
48 Gadis Bar-bar
49 Lamaran
50 Konflik
51 Mengejutkan
52 Anta Tanii Al-katiiira Bilnisbati Liii
53 Mencari Bukti
54 Pertemuan
55 Hati Yang Terusik
56 Fakta Carissa
57 Apakah Ada Rasa?
58 Kembali Bersama
59 Menuju Hari H
60 Qabultu
61 Kecupan Pertama
62 Malam Pertama
63 Mendebarkan
64 Menuju Puncak
65 Terusik
66 Resepsi
67 Cemburu
68 Mandi Bersama
69 Catatan Author
70 Mempertimbangkan
71 Pertengkaran
72 Lamaran
73 Teka-teki
74 Flashback Devita
75 Persiapan
76 Undangan
77 SAH
78 Do'a Malam Pertama
79 Mandi Wajib
80 Last Bab
81 Extra Bab
82 Extra Bab (Minta Jatah)
83 HIJRAHNYA BUNGA DESA
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Prolog
2
Tiba Di Pesantren
3
Hari Pertama Di Pesantren
4
Tes Baca Al-Qur'an
5
Terus Berulah
6
Kemarahan Pak Kiai
7
Jatuh Cinta Pandangan Pertama
8
Meminta Ampun
9
Membuat Pak Kiai Tercengang
10
Kasmaran
11
Gercep
12
Pesona Zayn
13
Gombalan Tajwid
14
Ke-Gep
15
Aksi Cepat Zayn
16
Naleni
17
Bersaing Cinta Dengan Ustadz
18
Di Sepertiga Malam
19
Do'a Meminta Jodoh
20
Persaingan Cinta
21
Persaingan Sengit
22
Menyatakan Cinta
23
Kegalauan Hati
24
Kerinduan Ning Faza
25
Kembali Tersenyum
26
Keyakinan Zayn
27
Otw Ziarah Wali Songo
28
Tiga Makam Wali
29
Uhibuk Fi Salati
30
Wisata Religi 4 Wali
31
Uhibuki
32
Cemburu
33
Terciduk
34
Sidang
35
Do'a Jatuh Cinta
36
Menunggu Keputusan
37
Keputusan Untuk Zayn
38
Kepergian Zayn
39
Pentingnya Rasa Malu
40
Muhasabah Diri
41
Menjalani Ujian
42
Kesedihan Zayn.
43
Keikhlasan Hati
44
Ikhlas Melepaskan
45
Kembali Ke Pesantren
46
Berbalas Gombalan Tajwid
47
Khutbah Jum'at
48
Gadis Bar-bar
49
Lamaran
50
Konflik
51
Mengejutkan
52
Anta Tanii Al-katiiira Bilnisbati Liii
53
Mencari Bukti
54
Pertemuan
55
Hati Yang Terusik
56
Fakta Carissa
57
Apakah Ada Rasa?
58
Kembali Bersama
59
Menuju Hari H
60
Qabultu
61
Kecupan Pertama
62
Malam Pertama
63
Mendebarkan
64
Menuju Puncak
65
Terusik
66
Resepsi
67
Cemburu
68
Mandi Bersama
69
Catatan Author
70
Mempertimbangkan
71
Pertengkaran
72
Lamaran
73
Teka-teki
74
Flashback Devita
75
Persiapan
76
Undangan
77
SAH
78
Do'a Malam Pertama
79
Mandi Wajib
80
Last Bab
81
Extra Bab
82
Extra Bab (Minta Jatah)
83
HIJRAHNYA BUNGA DESA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!