Dimas menghabiskan sepanjang siang sampai sore hari untuk mengganti bagian yang rusak dari ponselnya sebelum akhirnya meletakan ponsel tersebut di dalam antrian realisasi.
[Item ponsel cerdas paling dasar berhasil memasuki antrian realisasi, dibutuhkan (01.00.00) untuk item berhasil direalisasikan]
Suara Lunar terdengar saat Dimas meletakan ponsel ke dalam antrian. Dimas mengembalikan penampilan laboratorium seperti semula dan menutup laboratorium di benaknya. Dimas untuk sementara mengurungkan niatnya untuk menanamkan kecerdasan buatan di ponselnya karena saat ini Dimas dan orang tuanya sedang bahaya mati terpanggang oleh suhu tinggi.
Saat ini sudah malam hari, sudah lebih dari 6 jam semenjak Meteor menabrak Bumi dan radiasi karena tabrakan meteor telah melemah hingga tidak lagi dapat merusak peralatan elektronik. Sebagai ganti dari radiasi yang melemah, saat ini suhu global sudah mulai memanas. Serpihan meteor yang jatuh di hutan menyebabkan hutan terbakar hebat dan membunuh banyak hewan di dalamnya, asap kebakaran terbang ke langit bersama dengan abu vulkanik hasil letusan gunung berapi berkumpul untuk menghalangi sinar matahari mencapai matahari.
Meskipun saat ini malam hari di tempat perlindungan keluarga Dimas, namun karena kenaikan suhu membuat malam hari masih terasa panas. Saat ini di wilayah khatulistiwa tepatnya di pulau Kalimantan telah mencapai 50°C yang sangat mengerikan, untungnya di tempat perlindungan keluarga Dimas berada di bawah di kedalaman tanah sehingga suhu di permukaan tidak terlalu berdampak pada tempat perlindungan. Dengan ventilasi udara yang memastikan keluarga mereka tidak mati lemas suhu di dalam ruangan berhasil ditekan sampai 37°C yang sudah cukup baik, ditambah ruangan utama dan juga kedua kamar telah ditambahkan AC yang membuat suhu di ruangan tersebut bisa mencapai 24°C.
Hal ini baru pembukaan, dalam waktu 1 atau 2 hari peningkatan suhu global akan mencapai puncaknya dimana diperkirakan wilayah khatulistiwa akan mencapai 200°C dan Bumi akan menjadi oven raksasa yang memanggang semua makhluk hidup. Tentu saja pemerintah sudah siap dengan hal ini dan membuat tempat perlindungan berada puluhan meter dibawah tanah agar suhu di luar tidak terlalu mempengaruhi bagian dalam tempat perlindungan. Tempat perlindungan pribadi keluarga Dimas juga berada di bawah tanah, namun tempat perlindungan pribadi keluarga Dimas hanya berada di kedalaman 7 meter dibawah tanah yang masih lumayan terpengaruh dengan cuaca di luar.
AC yang digunakan di tempat perlindungan keluarga Dimas hanyalah AC sentral biasa yang dialiri oleh listrik dari generator di dalam tempat perlindungan. Sebagai pemilik perusahaan minyak swasta sebelumnya keluarga Dimas memiliki stok minyak yang lebih banyak dari persediaan lainnya yang mana semuanya akan digunakan untuk bahan bakar generator dan juga bahan bakar mobil RV yang sudah dimodifikasi oleh ayah Dimas.
Meskipun muatan listrik yang dihasilkan masih memiliki kelebihan daya setelah semua AC beserta peralatan elektronik lainnya menyala namun AC sentral biasa tidak akan sanggup melawan suhu yang lebih tinggi dari yang saat ini. Dimas perlu untuk memperkuat pendinginan dari AC atau mencari cara lain agar keluarganya seperti mengungsi ke ruangan pendingin yang biasanya digunakan untuk menyimpan daging dalam jumlah banyak.
Dimas berpikir bahwa mengungsi ke ruangan pendingin adalah ide yang cukup bagus, pada saat permukaan Bumi mencapai suhu 200°C suhu di dalam tempat perlindungan diperkirakan akan mencapai suhu 100°C - 120°C dan suhu di ruangan pendingin diperkirakan masih berada di bawah suhu normal.
Namun setelah beberapa pemikiran akhirnya Dimas menggelengkan kepala dan menolak gagasan untuk mengungsi ke ruangan pendingin. Dimas memikirkan dirinya tidur di samping daging yang masih mentah dibuat bergidik.
"Meskipun ruangan pendingin saat itu masih tetap dingin tapi tanpa adanya ventilasi di dalam ruangan pendingin bukankah itu sama dengan bunuh diri?" Dimas bergumam.
Dimas kemudian membuka bank teknologi dan mencari teknologi apa yang bisa membantunya untuk membantu mengatasi masalah kenaikan suhu global kali ini. Dimas terus mencari hingga akhirnya dia menemukan sesuatu yang menurutnya bagus yang dinamai "temperature controller" yang mana teknologi ini memungkinkan AC untuk terus menjaga suhu berada pada suhu yang diinginkan bahkan dalam cuaca yang sangat panas maupun sangat dingin.
"Dimas, ayo makan malam, ibumu sudah selesai memasak" Pintu kamar tiba tiba terbuka dan Dimas melihat ayahnya di depan pintu.
Dimas yang sebelumnya ingin mencoba mempelajari teknologi "temperature controller" membatalkan hal itu dan segera pergi ke ruang tengah bersama dengan ayahnya. Tempat perlindungan mereka sebagian besar adalah ruang multifungsi seperti ruang tengah yang mana saat ini merupakan gabungan dari ruang tengah asli dengan ruang makan dan juga dapur. Ruangan tengah seperti namanya berada tepat di tengah tempat perlindungan, bagian depan yang memisahkan ruang tengah dan pintu masuk adalah ruangan tempat generator yang menyediakan listrik di tempat perlindungan, di sebelah kiri ada dua kamar untuk dimas dan orang tuanya dan di bagian kanan adalah greenhouse sebagai sumber makanan yang berkelanjutan sedangkan di belakang ruang tengah adalah gudang yang digunakan untuk menyimpan semua persediaan keluarga mereka, untuk toilet dan kamar mandi juga ada di samping ruang generator di bagian depan.
Luas seluruh tempat perlindungan mereka adalah 15m x 20m yang mana sebagian besar digunakan untuk greenhouse tempat menanam tanaman. Seluruh persediaan cukup untuk keluarga mereka hidup 3 hingga 5 tahun dalam keadaan hidup seadanya bahkan jika mereka dapat berhemat persediaan akan cukup untuk 6 tahun.
Saat ini Dimas dan ayahnya sudah duduk di meja makan, hidangan yang tersaji hanyalah hidangan sederhana dengan porsi yang tidak terlalu banyak. Meskipun berbeda dari makanan yang selalu beraneka ragam sebelumnya namun tidak ada yang membuat komentar tentang makanan karena saat ini Bumi dalam masa kiamat.
Dimas melihat ibunya dan mengingat kejadian sebelumnya di pintu masuk tempat perlindungan. Dimas menyadari bahwa tindakannya sebelumnya memang berbahaya, terlebih ibunya sudah kehilangan satu anaknya pasti tidak ingin hal kehilangan anak lainnya.
"Bu" Panggil Dimas kepada ibunya.
Ibu Dimas yang baru saja duduk menoleh ke arah anaknya memanggil dan terus memandanginya tanpa berkata apa apa. Dimas tau dari sikap ibunya saat ini bahwa ibunya masih kesal kepada dirinya yang membuat Dimas merasa tertekan.
"Bu… aku minta maaf tentang tindakanku sebelumnya" Ucap Dimas namun tidak ada balasan dari ibunya
"Saat itu aku tanpa pikir panjang menghampiri serpihan meteor yang jatuh di depan rumah dan mengambilnya…" Dimas terus menjelaskan kepada ibunya sementara ibunya saat ini masih mendengarkan dengan diam, sementara itu ayah Dimas juga ikut mendengarkan sambil makan makanan yang sudah disiapkan untuknya. Dimas terus menjelaskan sampai 15 menit berlalu, ayahnya sudah selesai makan dan ibunya juga sudah makan dari tadi.
"Sudahi ocehanmu dan cepat pergi tidur!, besok bantu ayahmu menanam sayur dan buah di greenhouse" Ibu Dimas menyela penjelasan Dimas setelah dia selesai makan, dia tidak tahan dengan anaknya yang terus meminta maaf sambil menjelaskan panjang lebar dan memutuskan untuk menghentikannya.
"Baik Bu!" Dimas berkata dengan senang, Ibunya telah menjawab perkataannya yang berarti dia sudah tidak marah lagi. Oleh karena itu Dimas makan dengan lahap meskipun makanan itu sudah dingin karena terlalu lama dibiarkan.
Setelah selesai makan keluarga tiga orang itu duduk berkumpul di ruang tengah sambil mendengarkan radio yang menjadi satu satunya tempat keluarga mereka mendapat informasi tentang dunia luar tanpa harus keluar dari tempat perlindungan. Karena radiasi yang dihasilkan oleh meteor sebelumnya seluruh jaringan telah runtuh dan menyebabkan manusia hanya bisa menggunakan radio untuk komunikasi jarak jauh.
Informasi ini dibawakan oleh pemerintah secara langsung, informasinya berisi tentang perkiraan kenaikan suhu global dalam beberapa hari kedepan yang mana sama dengan tebakan yang Dimas buat sebelumnya serta himbauan pemerintah untuk pergi ke tempat perlindungan resmi agar lebih aman
"Apa kita harus pindah ke tempat perlindungan resmi agar melewati kenaikan suhu global ini?" Ibu Dimas berkata dengan cemas.
Ayah Dimas juga memikirkan hal itu, mereka semua tau sampai mana batas tempat perlindungan mereka, saat suhu global mencapai suhu tertinggi dalam 2 hari kedepan maka dapat dipastikan mereka sudah dalam keadaan matang jika mereka terus di tempat perlindungan. Menurut ayah Dimas lebih baik pindah ke tempat perlindungan resmi terdekat untuk sementara waktu, kemudian setelah suhu global mulai turun keluarga mereka akan pulang ke tempat perlindungan pribadi.
"Itu benar, tempat perlindungan kita tidak memiliki kemampuan untuk menahan panas sampai 200°C, kita membangun tempat perlindungan ini untuk menghadapi musim dingin yang berkepanjangan. Kita melupakan bahwa suhu global akan naik ratusan derajat terlebih dahulu sebelum turun sampai suhu minus nantinya" Ayah Dimas berkata dengan tegas.
Kedua suami istri itu mengangguk dan akan pergi untuk mempersiapkan persediaan yang cukup untuk mereka gunakan di tempat perlindungan buatan namun Dimas tiba tiba angkat bicara saat ini.
"Kita tidak bisa meninggalkan tempat perlindungan ini. Ayo kita tingkatkan AC agar lebih dingin" Ucap Dimas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
kenta jaya
ayoo.. /Sleep/
2024-06-07
0
weh gw tinggal di kalsel😁
2023-07-28
1
pengikutmu
lanjutt
2022-01-10
2