"Sha..mampir ke rumah dulu nggak apa-apa kan?",
"Iya..., nggak apa-apa sih, Jaz juga keluarnya masih satu jam lagi.., hmmmm tapi mau ngapain ke rumah Than..?",
"Mau ambil baju, nanti sore langsung mau kencan..",
"Oh.., oke.., enak ya nggak LDR.., kencan terus.., beda sama aku..",
"Ya sabar aja..bentar lagi Bian pulang kan?",
"Hmmm...., bulan depan..",
"Asyik..berarti tugasku berkurang Sha..",
"Maksudnya?",
"Ya nggak perlu nyopirin kamu lagi..",
"Enak aja..., kalo kita ketemu klien juga tetep kamu yang nganterin aku.."
Nathan menghentikan mobilnya tepat di depan pintu rumahnya. Sharen yang awalnya enggan untuk turun, mendadak berubah haluan setelah melihat adik kesayangannya.
"Itu Javas kan..?",
"Iya siapa lagi...",
"Aku turun deh Than, ada Tante juga nggak enak kalo disini..",
Sharen menyapa Tante Farah dengan sopan. Sudah cukup lama dia tidak bertemu dengan mamanya Nathan.
"Siang Tante..", salam sopan Sharen. Dia mencium tangan Farah lalu cipika cipiki.
"Kamu kok baru keliatan Sha..",
"Iya Tante..,sibuk..",
"Sok sibuk..", sahut Javas.
"Emangnya kamu, kerjaannya pacaran mulu..", balas Sharen.
"Kan Mine sama kak Javas mau LDRan kak Sha..", jawab Yasmine, adik Nathan sekaligus kekasih dari Javas.
"Ini juga Javas mau lanjut kerja Queen, cerewet...",
"Vas.., jemputin Eljaz, pasti dia seneng banget..",
"Ogah.., Javas udah telat..
Javas pamit dulu Tante..", pamitnya pada Farah.
"Hati-hati Vas.., jangan ngebut bawa motornya..",
"Iya Tante..
Kerja dulu ya sayang..", pamitnya pada Yasmine dengan mengelus kepalanya dengan sayang.
"Iya.., jaga hati jaga pandangan ya. Awas.., nggak boleh nakal..",
"Cinta ku cuma buat kamu aja, Bebi...",
"Halah - halah bokis banget sih. Bohong tuh Mine.., dia aja kemarin mau kenalan sama temen kak Sha..",
"Model kak?",
"Iya..",
"Bohong beb.., aku nolak kok..",
"Tuh kan.., kak Javas bohong deh sama Mine..",
"Nggak cantik.., Queen bohong. Dia tuh iri.., karena LDRan.., nggak kayak kita..",
"Tapi bentar lagi, kakak nggak LDRan lagi dong.., kan gantian kalian..",
Yasmine murung , sedangkan Sharen langsung tersenyum tipis karena niatnya menggoda calon adik iparnya berhasil.
"Mine.., udah biar kak Javasnya kerja. Kak Sharen bohong..",
"Awas aja ya kak kalo bohong..",
"Nggak Bebi.., nggak usah percaya kata-kata Queen..",
Ponsel Javas berbunyi, dan dia buru-buru merespon panggilan masuk.
"Tuh.., siapa?",tanya Mine curiga.
"Tante Vina, nih..", Javas menunjukkan layar ponselnya.
"Halo Tante..",
"..........",
"Iya-iya.., Javas kesana sekarang...",
"Kenapa?", tanya Yasmine lagi.
"Udah ditungguin sama Tante Vina..",
"Jangan nakal ya..",
"Nggak Bebi..,
Kak Javas pergi dulu ya..",
Javas bak Valentino Rossi yang langsung tancap gas mengingat dirinya yang sudah ditunggu oleh Vina.
"Mine.., lain kali nggak boleh gitu, kasian Javas..",
"Iya abisnya kak Javas juga gitu mah..",
"Maaf ya Mine.., kak Sha bohong.., tadi niatnya cuma iseng ngerjain Javas aja kok..",
Yasmine mengangguk dengan senyuman manisnya yang mempertontokan kedua pipinya yang berlesung.
"Yok Sha..", ajak Nathan yang baru keluar dari dalam.
"Loh..,mau kemana? nggak makan dulu?",
"Nggak mah, ini udah buru-buru mau jemput Jaz..",
"Terus kalian pulang, mau ngapain?", tanya Tante Farah lagi.
"Mau ambil baju, nanti Nathan pulang agak malem ya, mau kencan dulu..",
"Gitu? tapi jangan malem-malem ya pulangnya..",
"Iya mah.., Nathan pamit dulu ya..", ciumnya pada pipi sang Mama.
"Sharen pamit dulu Tante..,
Mine.., kakak pamit dulu, jangan diambil hati. kak Sharen tadi cuma bercanda..",
"Hati-hati ya.., nggak usah ngebut Than..",
"Kapan-kapan kesini lagi ya kak..",
"Shopping bareng aja ya..",
"Oke..siap..
Bye-bye..",
Sharen dan Yasmine memang sangat akrab, selain karena mereka calon saudara ipar. Kedua orang tua mereka masing-masing juga bersahabat dekat. Ditambah lagi, sekarang Sharen lah yang memegang perusahaan Prime grup, tempat Aldo bekerja.
"Halo ganteng..., gimana sekolahnya.., asyik nggak..?",
"Asyik..",
"Jaz, udah makan belum?",
Jaz menggeleng.
"Pasti menu makanan disekolah nggak enak ya? makanya kamu nggak mau makan?",
Jaz mengangguk.
"Let's go.., kita cari makanan yuk..",
Nathan menggendong Jaz menuju ke mobilnya. Jaz terlihat lebih nyaman di dekat Nathan dibandingkan dengan Javas yang selalu bersikap dingin kepadanya.
"Jaz mau duduk di depan atau dibelakang?", tanya Nathan.
Jaz menunjuk pintu mobil bagian belakang yang artinya dia ingin duduk di kursi bagian belakang.
"Moma pakein seat beltnya dulu..",
Jaz memang pelit bicara, dia tidak seperti balita pada umumnya yang banyak berbicara atau mengoceh atau berceloteh tidak jelas.
"Jaz laper? mau makan itu?", tanya Nathan yang melihat Jaz melihat fokus pada makanan yang tadi dikirim oleh secret Admirernya Sharen.
"Itu kan punya kamu Than..",
"Nggak apa-apa, kalo Jaz mau biar dimakan dia aja..",
"Terus kamu makannya gimana? belum makan siang loh..",
"Gampang, aku kan bisa makan di rumah kamu..",
"Oh.., gitu..,modus lu..",
"Hahaha biarin..",
Nathan melajukan kendaraannya menuju rumah Sharen. Menjemput Eljaz adalah salah satu kegiatan yang sering mereka berdua lakukan. Tak jarang, Nathan sendiri lah yang menjemput Eljaz sekolah. Itulah sebabnya Eljaz terlihat sengat nyaman dengan Nathan.
"Mau gini terus Sha?",
"Apanya?",
"Nggak pengen ada yang bantuin urus Jaz?",
"Belum Than.., paling dibantu sama maid di rumah..",
"Kalo pas kamu nggak bisa jemput sekolah, gimana?",
"Kan ada kamu..",
"Kalo kita lagi meeting di luar?",
"Ya yang jemput Maid sama driver di rumah..",
"Iya.., tapi sering nggak maunya kan? ujung-ujungnya kamu..aku.., atau kita lagi..",
"Ya gimana, Jaz kan tanggung jawabku..",
"Aku tau.., tapi paling nggak ada yang lebih perhatiin dia..",
"Karena jaz speech delay..?",
"Jaz nggak speech delay, dia cuma mau ngobrol sama orang tertentu aja..,buktinya sama aku juga dia mau ngomong. Kalo aku pas jemput dia sendiri, Jaz mau ngomong banyak. Ya.., nggak banyak juga.., cuma lumayan lah.., dia selalu respon kalo aku tanya..",
"Maksud kamu, Jaz kurang perhatian gitu?",
"Ya.., aku sih nggak bisa bilang gitu Sha, karena aku tau kamu perhatian banget sama dia. Tapi, kan kamu nggak bisa 24 jam sama dia.., ya kan?",
"Terus aku harus gimana?",
"Cari baby sitter buat Jaz, kalo bisa yang umurnya masih muda.., biar Jaz tuh kayak punya temen ngobrol gitu..",
"Aku belum bisa.., aku nggak tega..",
"Seleksi aja dulu Sha...., nggak usah buru-buru, cari referensi dulu maksudnya..",
"Iya sih.., nanti aku pikir-pikir dulu..",
Sharen menghela nafasnya dalam-dalam.
"Kenapa?",
"Nggak apa-apa.., berat jadi aku..",
"Ya.., aku tahu. Jangan sungkan cerita kalo ada yang ngeganjel di hati kamu..",
"Banyak Than..",
"Mau cerita abis ini? kita antar Jaz pulang dulu..",
"Nggak usah.., aku udah biasa.
Jadi anak pertama, berat ya..?",
"Ya.., tanggung jawabnya emang lebih gede..",
"Tapi aku bisa..", Sharen tersenyum kecut.
"Minggu depan aku ke KL, ikut yuk.., sekalian jalan-jalan..",
"Kamu tau kan? kenapa aku nggak mau pergi jauh dari Indo?",
"Cuma 3 hari Sha..",
Sharen menggeleng.
"Kamu tau kan? Sebenarnya aku pengen banget nerusin kuliah keluar, apalagi pacar aku juga disana. Tapi, aku nggak bisa..",
"Jangan mengorbankan diri kamu sendiri Sha..",
"Semuanya buat Jaz, Javas, Oma, Dad..., aku sayang mereka..",
"Your mom?",
"Of course, my mom.., dia alasan terkuat..",
"You're the greatest woman I've ever known, after my mother of course.."
"Hahaha thank you...",
Masih ada teka-teki ya?
Siapa Eljaz? kenapa sama Sharen? dimana Aira sama Rendra?
Wait.., alurnya emang lemot..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
kangbacaaiueo
tuh, mau kencan... tapi gak jadi. karenaaaa...?
2022-09-20
0
玫瑰
Eljaz ni anak siapa 🤔
2022-04-28
0
▫️
apa Jaz adik queen dan Aira meninggal saat melahirkan queen sehingga vas bersikap dingin ke jaz
2022-04-11
0