4. Pernyataan

Di ruangan yang sempit, berdesakan banyak orang.  Tercium aroma rokok yang begitu menyengat di ruangan itu.  Di salah satu sisi ruangan, Panji terlihat sibuk dengan laptopnya.

Panji bersama dengan wartawan lain tengah dikejar deadline untuk mengerjakan salah satu calon berita utama yang besok akan disiarkan di berbagai stasiun TV dan diterbitkan di berbagai surat kabar.

Tiba-tiba suatu nada khas terdengar.  Suara itu berasal dari dalam tas kecil milik Panji.  Panji terbelalak.  Panji tahu betul itu suara apa.  Itu adalah suara alarm dari alat aneh yang baru saja dibelinya di Jerman.

[Mungkinkan Aliska benaran diculik?]  Panji yang kalut segera memeriksa isi pesan suara dari alat itu.

“Senior, tolong!  Aku terjebak serangan penjahat di Rumah Sakit Dewantara Group.”  Sebuah suara keluar dari alat aneh itu ketika Panji menekan tombolnya.  Itu tidak lain adalah suara Aliska yang meminta tolong.

Panji pun bergegas ke ruangan lain untuk bertemu polisi-polisi yang sedang jaga malam di situ untuk menginformasikan kasus yang butuh penanganan darurat itu sesegera mungkin.  Beruntung, Panji saat itu berada di Markas Besar Kepolisian Kota Jakarta.  Dalam waktu 20 menit, rombongan mobil polisi beserta dengan anggota Densus 88 dan para wartawan segera menuju lokasi.  Mereka tiba dalam waktu 1 jam 10 menit di lokasi kejadian.

Dengan bantuan Densus 88, anggota polisi dengan sigap mengamankan pelaku dan menenangkan korban setelah tiba di tempat kejadian.  Untunglah kejadian itu tidak banyak menelan korban jiwa, ya, hanya ada 11 korban luka ringan dan 1 orang meninggal.  Korban meninggal tidak lain adalah Office Boy yang menjadi kunci penyelamatan itu, Syarif Saleh.

Berkat jasa heroik Syarif mengirimkan sinyal SOS kepada Panji lewat alat aneh yang dimiliki oleh Aliska, kerusakan yang lebih parah dapat terhindarkan.  Panji segera mencari Aliska di sekeliling rumah sakit.  Mendengar suara seniornya yang berteriak-teriak memanggil namanya, Aliska berjalan pincang keluar dari ruangan office boy dan memanggil nama seniornya.

“Kak Panji.”

“Aliska!”

“Hiks…Hiks…Kakak, Mas OB-nya.  Hiks…Hiks…” Ujar Aliska setengah bergumam seraya memeluk Panji dan menangis sekencang-kencangnya.

“Aliska.”

“Biarkan aku seperti ini dulu Kak.  Aku ketakutan.”

Tangan gemetar Aliska memeluk Panji erat-erat.

***

Waktu menunjukkan pukul 3.50 dini hari.  Kaiser yang terbangun lebih awal merogoh sebotol jus jeruk instan di kulkas dan bersandar di sofa.  Kaiser merasa ada yang salah dini hari itu karena kakek, ayah, ibu, paman, serta bibinya terdengar geger akan sesuatu.

“Sayang, bagaimana ini? Danial juga ada di rumah sakit.  Bagaimana jika sampai terjadi apa-apa dengannya?”  Tanya Bibi Kaiser kepada suaminya.

“Tenang sayang.  Berdasarkan laporan dari orang rumah sakit, para penjahat tidak berhasil mencapai lantai 8…” Jawab Sang Suami.

Mendengar suara samar dari bibi dan pamannya itu,  Kaiser segera berlari dari ruang belakang ke ruang utama yang juga terletak di lantai satu tidak jauh dari situ.

“Apa yang Bibi maksud rumah dengan rumah sakit diserang penjahat?”  Tanya Kaiser dengan penuh kepanikan.

“Tenang dulu Sayang.  Sebaiknya kita segera ke sana untuk mengeceknya langsung.  Semuanya akan baik-baik saja.”  Ibu Kaiser menenangkan Kaiser sambil mendekap kedua telapak tangan Kaiser.

***

Pukul 6.05 pagi, rombongan keluarga Kaiser tiba di rumah sakit.  Hampir semua peralatan yang terletak di lantai 1 dan 7 rumah sakit hancur berantakan.  Untunglah para penjahat tidak sempat ke lantai 3 dan 4 rumah sakit tempat ke-35 pasien miskin rawat inap dengan penyakit yang bisa dikategorikan mengancam jiwa yang kebanyakan menggunakan peralatan penopang kehidupan, yang disponsori oleh uang jajan Kaiser, serta lantai 8 rumah sakit di mana 6 pasien VIP berada.

Kaiser dan rombongan segera naik lift ke lantai 8 dan menuju kamar 808 tempat di mana Danial, sepupu Kaiser, dirawat.  Setelah menyaksikan keadaan Danial yang tertidur tanpa lecet sedikitpun, Kaiser segera meminta izin pamit untuk mengunjungi sahabatnya Dios di kamar 801.

***

Di ruangan itu terbaring layu seorang pemuda cantik.  Badannya putih namun kurus kering.  Kedua penjaga yang menjaganya tampak membungkukkan kepala pada seorang pemuda yang penuh keeleganan yang memilki rambut halus jatuh dan kulit yang putih dengan mata birunya yang berkilau layaknya berlian yang memasuki ruangan itu.

“Bagaimana perkembangannya?”  Tanya Sang Pemuda yang tidak lain adalah Kaiser.

“Sama sekali belum ada perubahan Tuan Muda.  Kondisinya masih sama seperti sebelumnya.”  Kata seorang penjaga yang tampak lebih tua.

“Aku paham.  Kalian berdua bisa keluar.”

Kedua penjaga itu lantas menundukkan kepalanya dan bergerak ke luar ruangan.

Kaiser berjalan perlahan menghampiri sahabatnya Dios yang terbaring layu di ranjang itu.  Matanya biru berkilau.  Tampak air mata siap jatuh di mata bak berlian itu.

“Dios, syukurlah kamu baik-baik saja.  Maaf, maafkan aku.  Aku tak bisa melindungimu.”

Air mata runtuh satu-persatu di mata yang indah nan menawan itu.

“Tuan Muda.”

Di tengah keheningan ruangan,  seorang gadis masuk menginterupsi keheningan itu.

“Agni, kamu datang ya.”

“Maafkan saya Tuan Muda karena baru sempat hadir.  Ada sedikit kendala di rumah dalam persiapan menuju ke tempat ini.”

“Apaan.  Tidak usah minta maaf begitu.  Lagipula tidak ada yang perlu kita lakukan karena masalahnya sudah berakhir.  Syukurlah, tidak ada hal-hal merepotkan yang benar-benar terjadi.”

“…”

“Jadi, kamu sudah memeriksanya?  Apakah kamu menemukan sesuatu?”

“Iya Tuan Muda.  Ada 11 orang luka ringan dan 1 orang meninggal karena kejadian ini.”

Kaiser terperangah pada ucapan ‘1 orang meninggal’ yang diucapkan Agni.

“Jadi, siapa yang meninggal?”

“Itu… Dia… OB yang tugas jaga malam kemarin Tuan Muda, Kak Syarif.”

Mendengar nama Kak Syarif disebutkan, Kaiser menunduk.  Kedua tangannya menggenggam kuat-kuat.  Tampak sorot mata yang tajam di balik pupilnya yang indah.

“Kakak yang malang.  Mengapa sampai akhir, hidup Kakak begitu malang.  Apakah kita sudah menemukan siapa dalang di balik serangan ini?”

“Itu… Berdasarkan rekaman suara yang ditempatkan pada alat pengaman antara lantai 7 dan 8, pelakunya kemungkinan adalah orang-orang dari Sungsin Group.

“Ahhhhhhhhh, lagi-lagi mereka!  Sebegitunyakah mereka ingin membunuh Dios!  Apa yang sebenarnya pemuda malang ini lakukan kepada mereka?!  Selama ini Dios hidup baik-baik tanpa pernah sekalipun berkontak dengan mereka.  Tetapi mereka tiba-tiba menghampiri Dios dan merundungnya.  Bukankah itu aneh?  Apa mereka tidak malu karena rasa superioritas mereka ditujukan pada seorang pemuda yang lemah yang bahkan tidak bisa melawan?!  Jangankan manusia, hewan pun tidak akan mungkin disakitinya.  Pemuda yang lemah lembut begitu…Kenapa…Kenapa mereka sebegitu inginnya menghancurkannya.”

Pemuda yang marah yang berusaha kuat menahan ledakan emosinya, tak terbendung lagi, dia meremas bagian tajam kursi sehingga tangannya berdarah.

“Tuan Muda tenanglah.”  Agni yang melihat itu, berusaha menenangkannya.

“Maaf, aku hanya terbawa emosi.”

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.  Yang masuk adalah ayah Kaiser, Lucias Dewantara.

“Ayah?”

“Nak.”

“Ayah sudah tahu pelakunya?”

“Ya.”

“Bisakah aku memohon satu permohonan kepada Ayah?”

Sang Ayah kemudian melangkah maju dan mendekap bahu putranya.

“Apapun keinginanmu putraku.”

“Tolong hancurkan mereka.”

“Serahkan hal ini pada orang dewasa.  Kami pasti akan membalas dua kali, tidak, empat kali lipat dari apa yang mereka lakukan.  Sang Paman yang ikut masuk bersama kakek dan ibu Kaiser berkata dengan tegas menyatakan niatnya.

“Terima kasih,  Ayah, Paman, Kakek, Ibu.  Tidak hanya Dios, mereka tanpa pikir panjang tega menghilangkan nyawa seseorang.  Kali ini, Kak Syarif… Aku takkan pernah memaafkan perbuatan mereka.”

“Sabar Sayang.”  Ibu Kaiser menepuk bahu yang lain dari putranya.

Sepasang suami-istri itu memeluk erat-erat putra mereka.  Tangis jatuh dari wajah mereka bertiga.

[Orang-orang seperti itu pantas mati.  Aku…Aku akan membunuh kalian] Kata Kaiser dalam hati.

***

Pagi hari pukul 7, berita-berita televisi dan surat kabar dipenuhi berita mencengangkan.

“Salah seorang pelaku pembulian siswa SMP yang hampir merenggut nyawa korban kembali menyerang korban dengan menggunakan fasilitas perusahaan ayahnya begitu masa tahanan rumahnya selama 2 tahun berakhir.  Motif diduga karena dendam sebab korbanlah yang menyebabkan pelaku menjalani tahanan rumah.”

Berita menjadi sulit untuk ditutup-tutupi perihal puluhan wartawan yang telah datang bersamaan dengan polisi seketika mendapati bukti rekaman suara di alat pengaman pada tangga lantai 8 yang dibeberkan oleh salah satu penjaga keamanan di rumah sakit tersebut.

“Menurutmu, berita apa yang akan muncul besok pagi?”

“Kerugian milyaran rupiah Dewantara Group, banyak pasien yang meninggal karena pemadaman listrik di RS Dewantara, manejemen Dewantara Group yang buruk.”

“Hahahahaha!”

“Habis ini kita mau ke mana?”

“Ya ke mana lagi, ke markaslah, ke Sungsin Security Center Building untuk berpesta dari uang bonus dari Bos.  Hahahahaha!”

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ

⧗⃟ᷢʷ

ceritanya bagus banget

2022-05-28

1

Bpearlpul

Bpearlpul

salam dari My Arrogant Princess, gomen aku baru sempet mampir

2022-05-19

1

anggita

anggita

kaiser,, dios..

2022-02-19

2

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Charm Seorang Pangeran
3 3. Serangan Tengah Malam
4 4. Pernyataan
5 5. Gratitude
6 6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7 7. Pembalasan Dimulai!
8 8. Konfrontasi
9 9. Di Balik Topeng Kesucian
10 10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11 11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12 12. Masa yang Indah Itu
13 13. Vet Tcin dari NTV News
14 14. Makna Sebuah Investigasi
15 15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16 16. Trauma Danial
17 17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18 18. Pemulung yang Malang
19 19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20 20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21 21. Kekuatan Sentimen Publik
22 22. Suara Hati Rihana
23 23. Motif
24 24. Selama Kita Tidak Menyerah
25 25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26 26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27 27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28 28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29 29. Nafas yang Terengah-Engah
30 30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31 31. Kesaksian Berharga Andika
32 32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33 33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34 34. Intuisi Dono
35 35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36 36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37 37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38 38. Hukuman yang Pantas
39 39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40 40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41 41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42 42. Arkias Dewantara
43 43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44 44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45 45. Handuk yang Lusuh
46 46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47 47. Reuni di Pasar Malam
48 48. Resolusi
49 49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50 50. Orang Tua yang Layak
51 51. Foto yang Bersimbah Darah
52 52. Senyuman Terakhir Araka
53 53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54 54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55 55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56 56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57 57. Pelarian Tirta
58 58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59 59. Tertutup Rapat-Rapat
60 60. Deskripsi Pelaku
61 61. Wajah yang Tampan
62 62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63 63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64 64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65 65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66 66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67 67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68 68. Ketulusan yang Naif
69 69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70 70. Aliran Cakra
71 71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72 72. Hipnotis Massal
73 73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74 74. Mencekam
75 75. Kemarahan Lu Shou
76 76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77 77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78 78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79 79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80 80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81 81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82 82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83 83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84 84. Undangan Loki
85 85. Kaiser vs Loki
86 86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87 87. Kekuatan Loki
88 88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89 89. Rahasia
90 90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91 91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92 92. Rahasia Fetish Silva
93 93. Itu Bukan Cinta!
94 94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95 95. Keinginan Sang Nona Egois
96 96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97 97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98 98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99 99. Beban Mental Kaiser
100 100. Ingatan Samar
101 Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102 101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103 102. Identitas Calon Korban Terakhir
104 103. Idealisme Kaiser Cilik
105 104. Yang Tersembunyi
106 105. Demi Kebahagiaan Amanda
107 106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108 BONUS CHARA
109 107. Hidangan Terakhir
110 108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111 109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112 110. Analisis Dirga
113 111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114 112. Seorang Kakak yang Bodoh
115 Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116 113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117 114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118 115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119 116. Hari Ujian
120 117. Umpan Hawa Membunuh
121 118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122 119. Teror Tirta
123 120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124 121. Pertarungan 5 vs 1
125 122. Kemunculan The Numbers
126 123. Kaiser vs Tirta
127 124. Kekalahan Tirta
128 125. Dia Adalah Kapten Maya
129 126. Ada Apa dengan Agni?
130 127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131 128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132 129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133 130. Perpisahan dengan Wilda
134 131. Kemarahan Jeynal
135 132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136 133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137 134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138 135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139 136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140 137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141 138. Hukuman yang Tidak Pantas
142 139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143 140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144 141. Selamat Tinggal, Airi
145 142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146 143. Keraguan Kaiser
147 144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148 145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149 146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150 147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151 148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152 149. Kesepian Hati Danial
153 150. Demi Adik Sepupuku
154 151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155 152. Arti Keberadaannya
156 153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157 154. Arti Balas Dendamnya
158 155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159 156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160 157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161 158. Kebenaran
162 159. Alasan Dios
163 160. Lemah
164 161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165 162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166 163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167 164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168 165. EPILOG
169 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 169 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Charm Seorang Pangeran
3
3. Serangan Tengah Malam
4
4. Pernyataan
5
5. Gratitude
6
6. Ancaman Sang Tuan Muda Teladan
7
7. Pembalasan Dimulai!
8
8. Konfrontasi
9
9. Di Balik Topeng Kesucian
10
10. Jangan Sia-Siakan Air Matamu
11
11. Keberuntunganku Adalah Menjadikanmu Sahabatku
12
12. Masa yang Indah Itu
13
13. Vet Tcin dari NTV News
14
14. Makna Sebuah Investigasi
15
15. Di Manakah Jiwa Jurnalismemu Wahai Para Pers?
16
16. Trauma Danial
17
17. Pelaku yang Lincah, Pendek, dan Kidal
18
18. Pemulung yang Malang
19
19. Anak yang Malang Itu Bernama Amanda
20
20. Di Balik Harga Diri Seorang Jurnalis
21
21. Kekuatan Sentimen Publik
22
22. Suara Hati Rihana
23
23. Motif
24
24. Selama Kita Tidak Menyerah
25
25. Pemain Basket yang Kukagumi, Kaiser
26
26. Novel Fantasi di Perpustakaan Terpencil
27
27. Dunia yang Ingin Diwujudkan oleh Seorang Pemuda yang Idealis
28
28. Semakin Tinggi Kau Merangkak Naik ke Tempat yang Tak Seharusnya, Semakin Sakit Ketika Kau Jatuh
29
29. Nafas yang Terengah-Engah
30
30. Di Nisanmu Aku Berjanji
31
31. Kesaksian Berharga Andika
32
32. Anak yang Buruk, Anakku atau Anakmu?
33
33. Pertemuan Kembali dengan Senior Pembuli
34
34. Intuisi Dono
35
35. Gadis Naif yang Mempermalukan Dirinya Sendiri, Dialah Alicia
36
36. Wilda, Sang Gadis Misterius
37
37. Tolong Kembalikan Senyum Gadis Polos Itu
38
38. Hukuman yang Pantas
39
39. Dunia yang Ingin Digapai oleh Seorang Putri Konglomerat Bernama Ratih
40
40. Warna Mata yang Indah Tersembunyi di Balik Kacamata Itu
41
41. Hidup yang Indah Karena Teman-Teman yang Baik
42
42. Arkias Dewantara
43
43. Kehangatan di Balik Jilbab Panjang Nenek Nafisah
44
44. Permohonan Maaf yang Tak Tersampaikan
45
45. Handuk yang Lusuh
46
46. Kuberharap, Tapi Bukan Berarti Kumenginginkannya untuk Terjadi
47
47. Reuni di Pasar Malam
48
48. Resolusi
49
49. Rupanya Pahlawanku Itu Adalah Kaiser
50
50. Orang Tua yang Layak
51
51. Foto yang Bersimbah Darah
52
52. Senyuman Terakhir Araka
53
53. Seorang Polisi yang Mendrama di TKP
54
54. Forum 12 Orang di Ruangan Tertutup
55
55. Pada Foto yang Digenggam Eratnya
56
56. Di Nisan Araka, Rencana Balas Dendam Lu Tianfeng
57
57. Pelarian Tirta
58
58. Munculnya Kultivator Level D, Shinomiya Airi
59
59. Tertutup Rapat-Rapat
60
60. Deskripsi Pelaku
61
61. Wajah yang Tampan
62
62. Sahabatku Ternyata Adalah Seorang Mata-Mata
63
63. Pertemuan Kaiser dan Lu Shou
64
64. Pertemuan Kaiser dan Shinomiya Airi
65
65. Rahasia Besar yang Disimpan oleh Sang Pembunuh Barantai
66
66. Munculnya Sosok Misterius Kedua
67
67. Membuka Tabir Misteri Identitas Dios
68
68. Ketulusan yang Naif
69
69. Shinomiya Airi ke Sekolah
70
70. Aliran Cakra
71
71. Aku Melupakan Nama Pemberianku pada Anakku Sendiri
72
72. Hipnotis Massal
73
73. Malam Pembantaian Berdarah Di Shanghai
74
74. Mencekam
75
75. Kemarahan Lu Shou
76
76. Ingatan Sebelas Tahun Lalu, Alasan Kedekatan Kaiser dan Dios
77
77. Misteri Hubungan Aizen dan Dios
78
78. Misteri Penyebab Trauma Danial
79
79. Kebaikan Tiba-Tiba Sang Ayah, Shinomiya Aizen
80
80. Sensasi Mimpi Jeritan Kesedihan Hati Kaiser
81
81. Seorang Kakek Kesepian yang Membuat Sensasi
82
82. Jajak Pendapat Pak Sudarmin yang Berujung Kemalangan
83
83. Ada Apa dengan Novel-Novel Itu?
84
84. Undangan Loki
85
85. Kaiser vs Loki
86
86. Keterlibatan Organisasi Terbangkitkan dari Barat
87
87. Kekuatan Loki
88
88. Munculnya Tersangka Baru, Kanzaki Kazuki
89
89. Rahasia
90
90. Jey dan Dirga, Gegi yang Malang
91
91. Awal dari Kejatuhan Pak Sudarmin
92
92. Rahasia Fetish Silva
93
93. Itu Bukan Cinta!
94
94. Pertemuan Kembali Silva dan Kaiser
95
95. Keinginan Sang Nona Egois
96
96. Rupanya Aku Hanyalah Karakter Ariel dalam Little Mermaid
97
97. Mengungkap Asal-Usul Jingmi
98
98. Semuanya Tak Ada Artinya Lagi
99
99. Beban Mental Kaiser
100
100. Ingatan Samar
101
Mohon Doanya (Go Fighting in You Are Writer Season 6)
102
101. Yang Mengganjal di Hati Tuan Muda Lembut Itu
103
102. Identitas Calon Korban Terakhir
104
103. Idealisme Kaiser Cilik
105
104. Yang Tersembunyi
106
105. Demi Kebahagiaan Amanda
107
106. Dilema Tirta, yang Tak Dianggap Karena Perbedaan Kasta
108
BONUS CHARA
109
107. Hidangan Terakhir
110
108. Akhir yang Tragis dari Suatu Keangkuhan
111
109. Sebuah Ratapan di Pemakaman
112
110. Analisis Dirga
113
111. Rasa Iri yang Membakar Diri Sendiri
114
112. Seorang Kakak yang Bodoh
115
Selamat buat para pemenang 'You are Writer Season 6'
116
113. Rahasia Kelam di Balik Trauma Danial
117
114. Surat Ancaman kepada Danial dari Seseorang yang Mengaku sebagai Kakak Dios
118
115. Terkuaknya Identitas Pembunuh Berantai Joker Hitam
119
116. Hari Ujian
120
117. Umpan Hawa Membunuh
121
118. Pembantaian Berdarah di Hari Pertama Ujian Kenaikan Kelas SMA Angkasa Jaya
122
119. Teror Tirta
123
120. Pesona Kaiser, Kekaguman Wilda
124
121. Pertarungan 5 vs 1
125
122. Kemunculan The Numbers
126
123. Kaiser vs Tirta
127
124. Kekalahan Tirta
128
125. Dia Adalah Kapten Maya
129
126. Ada Apa dengan Agni?
130
127. Aku Tak Dapat Lagi Bersembunyi di Balik Identitas sebagai Anak Baik-Baik
131
128. Arti Sosok Airi Bagi Kaiser
132
129. Masa Lalu Wilda yang Kelam
133
130. Perpisahan dengan Wilda
134
131. Kemarahan Jeynal
135
132. Seorang Pembunuh yang tak Ingin Dibunuh
136
133. Rasa Sakit Itu Dibalas dengan Sakit yang Berjuta-Juta Kali Lipat
137
134. Hapus Anggapanmu Bahwa Psikopat adalah Mereka yang Terlihat Baik
138
135. Kekuatan Loki 2, Menelisik ke Ingatan yang Tersembunyi
139
136. Dunia Astral yang Berisikan Tumpukan Ingatan
140
137. Tamu tak Terduga, Kunjungan Sang Joker Hitam ke Kediaman Keluarga Dewantara
141
138. Hukuman yang Tidak Pantas
142
139. Pertemuan Kapten Maya dan Dirga
143
140. Kebimbangan Airi, Rasa Bersalah Danial
144
141. Selamat Tinggal, Airi
145
142. Penemuan Mayat Jingmi dan Pembunuh dari Klan Kanzaki
146
143. Keraguan Kaiser
147
144. Rencana Pembunuhan Kaiser oleh Para Lintah Keluarga Dewantara
148
145. Hanya Aku yang Bisa Mengganggunya
149
146. Rasa Nostalgia Aneh Apa Ini?
150
147. Turut Bergabungnya Kembali Lu Shou dalam Kekacauan Itu
151
148. Ketenangan sebelum Tibanya Badai
152
149. Kesepian Hati Danial
153
150. Demi Adik Sepupuku
154
151. Menuju Ke Tempat Pertarungan Terakhir
155
152. Arti Keberadaannya
156
153. Demi Dios, Maka Tolong Jangan Menyerah, Kak Jey
157
154. Arti Balas Dendamnya
158
155. Whisper of Devil yang Membumihanguskan Sejarah Panjang Keluarga Isnandar dalam Semalam
159
156. Mastermind Sebenarnya dari Pembulian Dios
160
157. Side Effect Mind Control: Pandangan Prekognitif Dios
161
158. Kebenaran
162
159. Alasan Dios
163
160. Lemah
164
161. Sang Protagonis yang Memutuskan untuk Tak Lagi Berpaling
165
162. Tanggung Jawab dan Hukuman
166
163. Keputusan Akhir sang Pembunuh Berantai Joker Hitam
167
164. Saatnya Melangkah ke Depan - (TAMAT)
168
165. EPILOG
169
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!