Berlian yang terbungkus lumpur

Ratna mengajak Nindi ke salonnya, kebetulan dia juga memiliki Salon dan Spa yang letaknya nggak jauh dari rumahnya.

Dia memulai menggosok tubuh Nindi dengan body scrub, hingga kulit kusam Nindi terangkat semua.

"Tuh Nin, dakinya ikut ke angkat semua," kata Ratna.

Nindi tersenyum dan mengangguk.

Setelah perawatan badan kini gantian wajah Nindi yang akan di lulur juga oleh Ratna supaya sel sel kulit matinya terangkat.

Setalah selesai dengan perawatan dasar kini ke perawatan berikutnya, selama tiga jam Nindi di make over, kacamata tebal yang selalu dipakai Nindi telah dimusiumkan oleh Ratna, dia menggantinya dengan soft lensa berwarna coklat.

Ratna juga melepas kepangan rambut Nindi dan dengan sedikit sentuhan alat curly rambut Nindi kini nampak cantik dengan keriting yang menggantung seperti rambut para artis-artis papan atas.

Dasarnya rambut Nindi sangat indah dengan warna hitam pekat, namun Nindi kurang memperhatikan penampilannya.

Ratna kini mulai menggambar wajah Nindi dengan polesan natural. Perbedaan Nindi sebelum Mark over dan sesudah make over sangat berbeda bahkan perbedaanya lebih dari 180 derajat, "OMG Nindi, kamu cantik banget," kata Ratna takjub melihat perubahan Nindi.

Dia wanita saja sangat suka melihat wajah Nindi apalagi kaum Adam.

Ratna menyuruh Nindi bercermin.

Bola mata Nindi membesar, dia tak percaya kalau yang ada dalam pantulan kaca adalah dirinya.

Nindi menatap dirinya kelat, dia menangis dengan terisak.

"Bahkan menangis aku masih terlihat cantik," katanya yang sanggup membuat Ratna tertawa.

"Aku ingin tau sekarang, dia menolak dirimu lagi apa tidak, oh ya untuk biaya perawatan selanjutnya harus kamu tanggung sendiri, kalau aku aksih free terus bisa bangkrut aku," ujar Ratna dengan tertawa.

"Baiklah kak Ratna," sahut Nindi tersenyum.

Setelah cantik Ratna mengajak Nindi untuk makan di sebuah cafe, tak sengaja ada Gilang dan Veri yang kebetulan juga makan siang di situ namun mereka tidak tau kalau Nindi ada di situ juga mungkin lebih tepatnya tidak bisa mengenali Nindi.

Karena yang mereka kunjungi adalah cafe anak muda, jadi ada band di panggung untuk menghibur pada pengunjung.

Para pemain band di sana meminta pada pengunjung untuk menyumbang lagu, Ratna mengangkat tangannya namun saat dipanggil Nindi lah yang disuruh maju ke depan.

"Menyanyi lah Nin," titah Ratna dengan tersenyum.

"Tidak kak, batuk saja false apalagi menyanyi," tolak Nindi.

Ratna terus saja mendesak Nindi dan mau nggak mau Nindi naik ke panggung. Sebelum menyanyi Nindi menyapa para pengunjung.

"Saya akan menyanyikan lagu dari grub band seventeen yang berjudul Kemarin karena saya baru kehilangan ayah yang amat saya sayangi," kata Nindi.

Tepuk tangan riuh saat music mulai dimainkan, nampak Nindi memegangi Mic dan mulai bernyanyi

Kemarin engkau masih ada di sini

Bersamaku menikmati rasa ini

Berharap semua takkan pernah berakhir

Bersamamu

Bersamamu

Kemarin dunia terlihat sangat indah

Dan denganmu merasakan ini semua

Melewati hitam-putih hidup ini

Bersamamu

Bersamamu

Kini sendiri di sini

Mencarimu tak tahu di mana

S'moga tenang kau di sana

Selamanya

Aku s'lalu mengingatmu

Doakanmu setiap malamku

S'moga tenang kau di sana

Selamanya

Oh-wo-oh

Kini sendiri di sini

Mencarimu tak tahu di mana

S'moga tenang kau di sana

Selamanya

Aku s'lalu mengingatmu

Doakanmu setiap malamku

S'moga tenang kau di sana

Selamanya, oh-wo-wo-oh

Mendengar lalu yang dibawakan Nindi membuat semau pengunjung terhipnotis, mereka turut merasakan kesedihan Nindi, saking menghayatinya Nindi juga menangis bahkan terisak

Kenangan akan ayahnya kini menari-nari di kepalanya apalagi setelah ayahnya meninggal tidak ada yang menyayanginya bahkan suaminya Gilang sangat cuek dan acuh padanya.

Meskipun Gilang tidak pernah bicara kasar pada Nindi namun sikap cuek dan acuh Gilang sangat membuat Nindi merasa sakit hati.

Untuk apa dia menikahinya jika tidak bisa hidup bersama, jika tau seperti ini pasti Nindi tidak akan menikah dengan Gilang.

Seusai menyanyi Nindi berterima kasih pada seluruh pengunjung.

"Terima kasih, maaf jika lagunya sedih. Lagu tadi untuk almarhum ayah saya yang telah meninggal dan maaf jika suara saya merdu atau merusak dunia," kata Nindi dengan tertawa.

Tepuk tangan riuh terdengar, semua pengunjung sangat suka sekali dengan suara maupun lagu yang dibawakan oleh Nindi.

Nindi turun hendak kembali ke tempat duduknya, saat bersamaan dia berpapasan dengan Veri maupun Gilang.

Nindi nampak melihat Gilang yang sedari tadi juga curi-curi pandang padanya.

" Kak Ratna, itu tadi suamiku tapi kok dia nggak mengenaliku ya?" tanya Nindi heran.

Ratna membolakan matanya, "Jadi suami kamu lelaki cakep itu Nin?" tanya Ratna kaget dengan tangan menunjuk Gilang dan Veri yang hendak naik mobilnya.

"Iya kak Ratna," jawab Nindi dengan tersenyum.

"Pantes saja, tapi kalian seperti beauty and the beast, Suami kamu beauty nya sedangkan ku teh beastnya," goda Ratna dengan tertawa.

Nindi melemparkan tatapan mautnya pada Ratna, kesal dengan Ratna yang mengatai dirinya the beast.

"Tapi sekarang kan cantik, pake banget malah. Kamu tu seperti batu berlian yang terbungkus lumpur tau nggak, pantas suami kamu tidak mengenali kamu tadi," ucap Ratna.

Nindi tersenyum dia sungguh tidak percaya kalau dirinya sungguh prospek sekali.

"Aku akan membuat Gilang bertekuk lutut padaku," gumam Nindi dengan tertawa.

"Teruslah bedandan seperti ini, lambat laun dia pasti cinta ma kamu," sahut Ratna.

"Tapi inginku nggak gitu kak, bairlah dia mengenaliku sebagai Nindi si buruk rupa, aku ingin bertemu dengannya di luar rumah," kata Nindi penuh keyakinan.

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Nindi kemudian dengan raut wajah yang lesu karean bingung harus bagaimana bertemu dengan Gilang di laur rumah.

Ratna dan Nidni nampak berfikir, mereka membolak balikkan otak mereka bagaimana caranya.

Nindi yang tidak mendapatkan ide mengusap rambutnya kasar.

"Entahlah kak," sahutnya pasrah

Ide brilian muncul di otak Ratna, dia pun membisikkan idenya pada Nindi dan Nindi tersenyum puas akan ide Ratna.

"Kenapa tak terpikirkan olehku ya kak," kata Nindi

"Otakmu tak secanggih otakku," sahut Ratna terkekeh.

"Iya iya, kak Ratna the best," timpal Nindi

"Tapi ingat Nin, belum tentu ini berhasil jadi jika gagal kita tetap cari rencana yang lain, Ok," ujar Ratna.

Karena hari semakin sore mereka berdua memutuskan pulang, apartemen Nindi lebih dekat daripada rumah Ratna.

Namun sebelum kembali ke apartemennya Nindi memakai kembali peralatan cupunya, kacamata yang rencananya dimusiumkan kini dipakai kembali dan dalam sekejap Nindi berubah jadi the beast lagi.

Dengan langkah pelan, Nindi melangkahkan kaki menuju apartemen Gilang, sesampainya di rumah Nindi beres-beres lalu masak untuk dirinya sendiri karena Gilang tidak pernah makan di rumah.

Terpopuler

Comments

Siti Hawa

Siti Hawa

" batuk aja fals gimana mau nyanyi " aduhhh 🤣🤣🤣

2022-12-28

0

Kisti

Kisti

heheee mnarik ni kisahnya 👍

2022-11-11

0

paty

paty

walau sdh di make over, tetap sj org tdk mkn berubah total jd aneh gilang kenal istrinya

2022-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Nikahi anakku
2 Hubungan seperti apa ini
3 Berlian yang terbungkus lumpur
4 Ada apa denganku
5 Jatuh cinta
6 Semakin dekat
7 Membenci dan mencintai orang yang sama
8 Terburu-buru
9 Kalut
10 Kalut part 2
11 Gilang mulai curiga.
12 Gilang tau
13 Sama-sama salah
14 Jangan hina istriku
15 Pengumuman
16 Apa yang kamu berikan pada istriku
17 Akhirnya
18 Sindrom kangen
19 Inilah menantu mama
20 Resign
21 Brantas bibit pelakor
22 Brantas bibit pelakor part 2
23 Apa yang terjadi denganku
24 Panas
25 Apa yang telah kita lakukan pak
26 Budak Alex
27 Jujur
28 Menunda rencana
29 Ketika orang jahat mulai terpapar Virus cinta
30 Pergi
31 Uring-uringan tak jelas hingga masuk RS
32 Nita hamil, Alex dan Celo yang frustasi
33 Celo dibuat frustasi
34 Celo semakin frustasi
35 Malam panas Gilang
36 Kekesalan Celo
37 Akhirnya positif
38 Berubahnya Alex
39 Di ganggu nomor tak dikenal
40 Doktrin Rian
41 Seperti orang gila
42 Aku bahagia
43 Kalah pamor
44 Ketidaktauandiri Rian
45 Pulang
46 Mulai cekcok
47 Segera menikah
48 Pertanyaan Alex
49 Kesal dengan Rian
50 Berantem
51 Membeli mobil baru
52 Kecewa dengan Nindi
53 Sampai kapan seperti ini
54 Nikah
55 Semakin keterlaluan
56 Kecelakaan
57 Jadi kamu
58 Bertahan sakit pergi tak mampu
59 Mama pingsan
60 Melihat kamu tersenyum sudah cukup buat aku
61 Kedatangan Nita dan Alex
62 akal licik Gilang
63 Aku tau jauh di lubuk hati, kamu sudah memaafkan aku
64 Kegalauan Celo
65 Gencatan senjata
66 Kena Razia
67 Lanjut di kamar
68 Di kamar Mandi
69 Celo galau
70 Ada Masalah
71 Sudah jatuh ketiban tangga
72 Karena grebek
73 Mama dan papa keluar negeri
74 Semakin membaik
75 Siasat Alex
76 Akhirnya
77 Debat di dapur
78 Aku ini kamu anggap apa
79 Hanya pemuas naf*su
80 Sembuh
81 Dunia tak selebar daun kelor
82 Kamu mencintai aku apa tidak
83 Beli perhiasan
84 Gilang kenapa?
85 Berdebat
86 Ke rumah sakit
87 positif
88 Janji jangan mendua
89 Firasat buruk
90 Datang lagi
91 Dia siapa mas?
92 Ada meeting
93 Tega kamu mas
94 Bertengkar
95 Ribut
96 Sampai subuh
97 Panas sendiri
98 Istri kamu?
99 Seperti pembantu
100 Menyesal
101 Papa lelah
102 Nita pulang
103 Nyidam aneh
104 Bertemu lagi
105 Mangga yang masak di pohon
106 Mie ayam
107 Demi kamu aku mau kerja sama
108 Nyidam yang tidak masuk akal
109 Bunga dan cincin untuk yang terkasih
110 Boyband abal-abal
111 Lebih suka cingur kamu
112 Hilang
113 Meminta bantuan Alex
114 Berantem di depan umum
115 ada titik terang
116 Pingsan
117 Hubungi suami kamu
118 Pulang
119 Gulat panas
120 Pengumuman
121 Lontong sate
122 Sewot
123 Rasa Farah
124 Ketuban pecah
125 Nindi melahirkan, Nita dan Indira hamil
126 Sama-sama ngidam
127 Kita satu keluarga
128 Terakhir
129 pengumuman.
130 Beautiful revenge
131 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
132 Married with a Stranger
133 Hanya Persinggahan
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Nikahi anakku
2
Hubungan seperti apa ini
3
Berlian yang terbungkus lumpur
4
Ada apa denganku
5
Jatuh cinta
6
Semakin dekat
7
Membenci dan mencintai orang yang sama
8
Terburu-buru
9
Kalut
10
Kalut part 2
11
Gilang mulai curiga.
12
Gilang tau
13
Sama-sama salah
14
Jangan hina istriku
15
Pengumuman
16
Apa yang kamu berikan pada istriku
17
Akhirnya
18
Sindrom kangen
19
Inilah menantu mama
20
Resign
21
Brantas bibit pelakor
22
Brantas bibit pelakor part 2
23
Apa yang terjadi denganku
24
Panas
25
Apa yang telah kita lakukan pak
26
Budak Alex
27
Jujur
28
Menunda rencana
29
Ketika orang jahat mulai terpapar Virus cinta
30
Pergi
31
Uring-uringan tak jelas hingga masuk RS
32
Nita hamil, Alex dan Celo yang frustasi
33
Celo dibuat frustasi
34
Celo semakin frustasi
35
Malam panas Gilang
36
Kekesalan Celo
37
Akhirnya positif
38
Berubahnya Alex
39
Di ganggu nomor tak dikenal
40
Doktrin Rian
41
Seperti orang gila
42
Aku bahagia
43
Kalah pamor
44
Ketidaktauandiri Rian
45
Pulang
46
Mulai cekcok
47
Segera menikah
48
Pertanyaan Alex
49
Kesal dengan Rian
50
Berantem
51
Membeli mobil baru
52
Kecewa dengan Nindi
53
Sampai kapan seperti ini
54
Nikah
55
Semakin keterlaluan
56
Kecelakaan
57
Jadi kamu
58
Bertahan sakit pergi tak mampu
59
Mama pingsan
60
Melihat kamu tersenyum sudah cukup buat aku
61
Kedatangan Nita dan Alex
62
akal licik Gilang
63
Aku tau jauh di lubuk hati, kamu sudah memaafkan aku
64
Kegalauan Celo
65
Gencatan senjata
66
Kena Razia
67
Lanjut di kamar
68
Di kamar Mandi
69
Celo galau
70
Ada Masalah
71
Sudah jatuh ketiban tangga
72
Karena grebek
73
Mama dan papa keluar negeri
74
Semakin membaik
75
Siasat Alex
76
Akhirnya
77
Debat di dapur
78
Aku ini kamu anggap apa
79
Hanya pemuas naf*su
80
Sembuh
81
Dunia tak selebar daun kelor
82
Kamu mencintai aku apa tidak
83
Beli perhiasan
84
Gilang kenapa?
85
Berdebat
86
Ke rumah sakit
87
positif
88
Janji jangan mendua
89
Firasat buruk
90
Datang lagi
91
Dia siapa mas?
92
Ada meeting
93
Tega kamu mas
94
Bertengkar
95
Ribut
96
Sampai subuh
97
Panas sendiri
98
Istri kamu?
99
Seperti pembantu
100
Menyesal
101
Papa lelah
102
Nita pulang
103
Nyidam aneh
104
Bertemu lagi
105
Mangga yang masak di pohon
106
Mie ayam
107
Demi kamu aku mau kerja sama
108
Nyidam yang tidak masuk akal
109
Bunga dan cincin untuk yang terkasih
110
Boyband abal-abal
111
Lebih suka cingur kamu
112
Hilang
113
Meminta bantuan Alex
114
Berantem di depan umum
115
ada titik terang
116
Pingsan
117
Hubungi suami kamu
118
Pulang
119
Gulat panas
120
Pengumuman
121
Lontong sate
122
Sewot
123
Rasa Farah
124
Ketuban pecah
125
Nindi melahirkan, Nita dan Indira hamil
126
Sama-sama ngidam
127
Kita satu keluarga
128
Terakhir
129
pengumuman.
130
Beautiful revenge
131
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
132
Married with a Stranger
133
Hanya Persinggahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!