Chapter 05. Pelatihan III

Keesokan harinya, Yan Lan bangun sebelum matahari terbit seperti jadwal yang telah ditetapkan oleh Kakek Wu Kong. Dia tidak berani telat lagi karena peringatan yang kakek Wu Kong berikan tadi malam.

Yan Lan langsung berlari ke halaman tempatnya latihan. Sesampainya di halaman, Yan Lan melihat kakek Wu Kong sudah menunggunya dan di dekat Kakek Wu Kong ada tong tempat biasanya orang menaruh air.

"Oh kamu ternyata sudah datang, kakek kira kamu akan telat lagi" kata kakek Wu Kong menyapa Yan Lan yang baru sampai di halaman.

"Hehehhe" tawa Yan Lan mendengar perkataan kakek Wu Kong.

"Baiklah seperti yang kakek katakan tadi malam, bahwa sebelum latihan kamu berendam dulu di dalam tong ini. Ini adalah air yang sudah di campur dengan bunga matahari.

Tapi sebelum itu, kamu makan buah ini" kata kakek Wu sambil melemparkan buah sebesar kepalan tangan orang dewasa yang berwarna kuning keemasan.

Yan Lan langsung menangkap buah yang di lemparkan oleh kakek Wu Kong.

"Buah apa ini guru?" tanya Yan Lan penasaran melihat buah ditangannya yang tampak asing baginya.

"Itu namanya buah naga emas yang sudah berusia ribuan tahun. Hasiat dari buah naga emas adalah memperkuat fisik, kualitas tulang dan jiwa. Apabila kamu makan buah naga emas dan berendam dengan air bunga matahari maka hasiat keduanya akan bertambah sampai sepuluh kali lipat" kata kakek Wu Kong menjelaskan tentang buah naga emas.

Di dunia kultivator ini, hanya segelintir orang mengetahui tentang buah naga emas. kakek Wu Kong saja baru melihat bentuk buah naga emas setelah dia tinggal di wilayah inti Hutan Hitam. Di luar sana orang-orang hanya pernah mendengar namanya buah naga emas tapi tidak pernah melihat bentuk buahnya. sehingga buah naga emas hanya dikatakan sebagai sebuah mitos.

sumber: google (Buah Naga Emas)

Yan Lan yang mendengar penjelasan kakek Wu Kong tentang hasiat buah naga emas langsung memakannya. Setelah Yan Lan memakan buah naga emas, dia merasakan bahwa rasa buah naga emas terasa sangat manis tapi di sisi lain juga terasa agak dingin disertai dengan bijinya yang meleleh di mulut. Merasakan rasa buah naga emas yang tidak begitu buruk, Yan Lan dengan cepat menghabiskannya.

Yan Lan yang sudah menghabiskan buah naga emas langsung masuk ke dalam tong air untuk berendam. Ketika berendam Yan Lan merasakan tubuhnya seakan di tusuk-tusuk oleh ribuan jarum. Itulah yang akan dirasakan apabila menggabungkan kedua bahan tersebut.

"Akhhhhhh...." teriak Yan Lan yang merasakan tubuhnya di tusuk-tusuk ribuan jarum.

Yan Lan terus berteriak kesakitan tanpa henti dan merasa sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit yang dia rasakan.

"Lan'er tetap jaga kesadaran mu, jika tidak jiwa dan tubuh mu akan rusak" teriak kakek Wu memberi peringatan kepada Yan Lan.

Sebenarnya kejadian ini bukanlah kesalahan dari kakek Wu Kong, karena Yan Lan main nyelonong masuk ke dalam tong air sebelum kakek Wu Kong memberinya perintah.

"Akhhhhh...." teriakan Yan Lan memenuhi wilayah inti Hutan Hitam. Tapi karena peringatan dari kakek Wu Kong Yan Lan terus berusaha agar tidak kehilangan kesadarannya.

Satu jam akhirnya berlalu, kini tidak ada suara teriakan lagi yang terdengar.

"Hah hah hah" Yan Lan ngos-ngosan sebelum akhirnya dia kehilangan kesadarannya.

Kakek Wu Kong yang melihat Yan Lan pingsan langsung mengangkat Yan Lan dari dalam tong air kemudian merebahkannya di bawah pohon tempat biasanya kakek Wu Kong tidur-tiduran.

...****************...

Dua jam kemudian, Yan Lan akhirnya sadar dari pingsannya. Kakek Wu Kong yang melihat Yan Lan telah sadar langsung meminumkan ramuan untuk mengembalikan tenaganya.

"Minumlah ini dulu supaya tenaga mu kembali pulih " kata kakek Wu Kong.

Yan Lan tanpa berpikir dua kali meminum ramuan yang diberikan oleh kakek Wu Kong. Setelah meminum ramuan yang diberikan, Yan Lan merasakan bahwa tenaganya perlahan mulai kembali.

Sepuluh menit berlalu, akhirnya tenaga Yan Lan kembali seperti semula.

"Lain kali, sebelum kakek memberi perintah untuk melakukan sesuatu, jangan dilakukan. Karena tenaga mu sudah kembali, sekarang kita lanjutkan latihannya" kata kakek Wu Kong yang memberikan nasihat sekaligus perintah.

"Baik guru, maaf kalau saya membuat guru khawatir" jawab Yan Lan.

Yan Lan kemudian berdiri dan mengikuti kakek Wu Kong dari belakang.

...****************...

Dua tahun berlalu dengan cepat, saat ini Yan Lan sedang berendam seperti biasa sebelum mulai melakukan pelatihan.

Krakkk...krakkkk

Suara tulang Yan Lan patah tanda-tanda tulangnya akan naik tingkat

Krakkkkk.....Krakkkkk

Suara patahan tulang terus terdengar.

"Akhhhhhh....Akhhhhh.. Akhhhh..." teriak Yan Lan kesakitan.

Memang bagi Yan Lan kejadian seperti ini sudah sering dia alami, tapi tetap saja semakin tinggi tingkat tulang yang akan di tempuh, semakin sakit dan lama juga proses yang harus dilalui untuk pergantian tulang.

Tiga jam akhirnya berlalu, Yan Lan akhirnya berhasil menaikkan kualitas tulangnya ke tingkat naga putih. Tingkat ini memang melebihi dari rencana kakek Wu Kong, tapi karena gabungan dari bunga matahari dan buah naga emas sehingga membuat Yan Lan mencapai tulang naga putih.

Meski sudah melebihi rencana, tapi kakek Wu Kong sangat senang atas pencapaian Yan Lan selama dua tahun ini. Semakin tinggi kualitas fisik dan tulang seorang kultivator, maka semakin cepat juga proses penyerapan qi.

Yan Lan keluar dari dalam tong air, perubahan dapat terlihat dengan jelas dibandingkan ketika baru mulai berlatih.

Dalam dua tahun ini banyak perubahan yang terjadi pada diri Yan Lan. Baik dari segi kekuatannya yang sudah bisa di sandingkan dengan kultivator yang berada di ranah pembentukan qi*** (bintang tiga) meski Yan Lan belum mulai berkultivasi, Maupun dari segi fisiknya tambah tinggi dan badannya yang berotot.

Selain latihan fisik dan meningkatkan kualitas tulang, Yan Lan juga setiap hari membaca buku-buku yang ada di perpustakaan milik kakek Wu Kong yang berada di ruang bawah tanah sebagai tempat rahasia yang di bangun oleh kakek Wu Kong. Pengetahuan Yan Lan tentang kultivasi, alkemis, formasi dan lain-lain sangat luas. Yan telah menghabiskan ribuan buku yang dia baca selama dua tahun ini. Sekarang Yan Lan tinggal mempraktikkan ilmu yang dia dapat.

"Baiklah, hari ini tepat dua tahun yang kakek rencanakan untuk latihan fisik dan meningkatkan kualitas tulang" kata kakek Wu Kong

"Selanjutnya kamu akan memulai berkultivasi. Karena kamu telah paham tata cara berkultivasi, maka kakek tidak perlu menjelaskannya" lanjut kakek Wu Kong.

"Sekarang kamu ikut kakek" perintah kakek Wu Kong.

Kakek Wu Kong kemudian membawa Yan Lan terbang ke tempat dia biasanya berkultivasi.

Setelah terbang sekitar lima belas menit, kakek Wu Kong sampai ke tempat yang di tuju.

Didepan kakek Wu Kong dan Yan Lan terdapat tempat yang terlihat seperti altar yang sebesar arena ring tinju.

"Nah Lan'er, inilah tempat yang biasanya kakek pakai untuk berkultivasi. Sekarang tempat ini akan menjadi tempat kamu berkultivasi. Qi yang terdapat di dalam altar ini sangat padat bahkan berkali-kali lipat dari tempat kita berdiri ini, karena kakek telah memasang formasi pengumpul qi di sekitar altar" kata kakek Wu.

Mendengar penjelasan dari kakek Wu Kong, tanpa mau berlama-lama lagi, Yan Lan berjalan menuju ke tengah-tengah altar. Lalu dia duduk mengambil sikap lotus untuk memulai berkultivasi.

semenit, lima menit, sepuluh menit, lima belas menit.

Booommm....

Booommm....

Booommm....

Booommm....

#Bersambung

...Terus dukung Thor ya readers...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***