ISYANA AUBREY/ALICIA BENYAMIN
Isyana Aubrey adalah nama baru yang ia dapatkan dari ibu sambungnya Dorothy Aubrey dan memilih melepaskan nama aslinya Alicia Benyamin.
Dia adalah anak dari Gaby Miranda dan juga Arnold Benyamin. Namun pada suatu malam Gaby Miranda melarikan diri dari Mansion dan membawa Alicia. Gaby pergi sebelum masa tahanan rumahnya habis, kemudian ia menitipkan Alicia pada temannya Dorothy Aubrey seorang tunawisma.
Karena merasa lelah menunggu keluarganya yang tidak kunjung menjemputnya, dan kini Alicia percaya tidak ada yang mengharapkannya lagi, ia memilih mengganti namanya menjadi Isyana Aubrey.
Dorothy ingin Isyana bersekolah. Namun, kejadian dan perjanjian yang memalukan dan menjijikkan antara Dorothy dan sang kepala sekolah swasta membuat Isyana lebih memilih keluar dari sekolah gratis tersebut, ia tidak ingin melihat ibu sambungnya menderita demi dirinya. Kejadian tersebut di ketahui oleh seorang guru di Hill School, membuat guru tersebut prihatin dan membawa Isyana masuk ke dalam Hill School sebagai penjaga perpustakaan, dan memakai atribut seragam yang sama.
Suatu hari Dorothy menderita penyakit kanker dan harus di rawat di rumah sakit dengan biaya yang tidak sedikit.
CUPLIKAN FLASHBACK ISYANA
"Tuan... Tuan... Semuanya inilah dia, kami mempersembahkan gadis perawan yang paling cantik, sebut saja dia "Lady Night" , siapa yang akan membelinya paling tinggi!" Kata sang pembawa acara.
"Kita akan bertanya dengan gadis ini, berapa harga yang akan dia buka untuk menjual keperawanannya." Kata sang pembawa acara lagi dan mengarahkan mic itu agar sang gadis menyebutkan nominalnya.
Gadis itu gemetar dan kaku, sesekali ia menurunkan rok mininya, meski ia tahu walaupun rok itu berulang kali ia tarik ke bawah tetap saja tidak akan melar dan menjadi panjang.
Postur tubuhnya tidak terlalu tinggi, berkulit putih dan tubuhnya juga tidak terlalu kecil namun cukup berisi untuk usia remajanya, dan juga cukup menggoda dengan pakaian minim itu, Lady Night memakai topeng yang menutupi matanya.
"100... 100 juta..." Kata Lady Night dengan gemetar, kerongkongannya sangat kering hingga ia kesusahan mengeluarkan suaranya.
"Oke... Lady Night membuka harga untuk keperawanannya 100juta... Untuk pria bisnis kelas atas angka ini pasti tidak akan sulit bukan? Ada yang akan menawar?" Kata sang pembawa acara memprovokasi.
"Bid di mulai sekarang!" Teriak sang pembawa acara.
"150 juta..." Kata pria yang duduk di depan panggung.
"200 juta..." Pria di ujung mengangkat papan tanda peserta lelangnya.
"250 juta..." Seorang pria lagi mengatakannya.
Lady Night menelan ludahnya berkali-kali meski sangat kering. Gadis itu pasti akan segera pingsan jika tawar-menawar ini tidak kunjung selesai.
"300 juta..." Kata seorang pria paruh baya yang sudah botak dan bertubuh gemuk dengan seringainya.
Lady Night benar-benar akan jatuh pingsan saat melihat pria tua itu menawarnya, apalagi jika tidak ada lagi yang menawar ia membayangkan tubuh gemuk itu akan menimpanya.
"Oke 350 juta... Ada yang akan menambahkan nya lagi?" Tanya sang pembawa acara.
Lady Night benar-benar cemas.
"375 juta..."
"Akhirnya..." Batin Lady Night.
"Oke... 375 juta... Apakah ada lagi?"
Cukup lama semua pria bisnis itu hanya saling berbisik, dan sebagian menggeleng tanda tidak akan meneruskan nya.
"500 juta..." Kata seorang pria pelayan.
Semua orang yang ada di ruangan itu terkejut mendengar angka 500 juta keluar dari seorang pelayan yang sedang membawa cek dan mengangkatnya.
Mereka saling berbisik mengapa harus membayar dan merogoh uang untuk seorang gadis perawan, sedangkan mereka bisa bersenang-senang dengan wanita mana saja.
Apalagi sekarang yang membeli nya justru seorang pelayan Club dengan memegang cek 500 juta.
Lady Nighy melihat seorang pria yang membelinya dengan masih memakai seragam Club, pria itu cukup tampan meski tubuh nya kurus.
"Setidaknya bukan pria tua yang gemuk tadi..." Kata Lady Night dalam hati sembari tumbuhnya masih gemetar.
"Baiklah, Closing di harga 500 juta Bid di tutup!" Kata sang pembawa acara.
Setelah itu Lady Night berada di belakang panggung dan sudah mengantongi cek untuk dirinya sendiri, 85% untuk dirinya dan 15% untuk Club yang telah membantunya mempromosikan.
"Sekarang saatnya bukan..." Kata Lady Night dalam hati.
Sang pria pelayan masih menunggu, dan juga cukup gemetar. Kemudian berbisik pada Lady Night.
"Bukan saya yang membeli anda, seseorang hanya menyuruh saya..." Kata sang pelayan.
"Katanya anda cukup menunggu dan akan ada yang menjemput anda." Kemudian sang pelayan itu pergi meninggalkan Lady Night.
...*****...
DAX KENNEDY
Dax Kenney adalah kakak dari Laura Elsabeth Queen, selama ini Dax tidak pernah memikirkan wanita, meski banyak wanita yang mendekatinya dan menggodanya namun mereka semua di pastikan berujung pada hal mengenaskan.
Setelah menemukan sang adik, Dax pun mulai bermain dan memasuki sebuah club malam.
Pria itu kemudian terjebak pada perjanjiannya sendiri, dan menaruh hati pada tawananannya sendiri.
CUPLIKAN FLASHBACK DAX KENNEDY
"Ke... Kenapa anda membantu saya?" Tanya Isyana.
"Hmmm..." Dax melengkungkan bibirnya, mencari alasan yang tepat.
"Entahlah, mungkin karena kau mirip dengan keponakanku, dan kau harus berjuang sendirian, sedangkan keponakanku semua yang ia ingin kan selalu terpenuhi."
"Lalu anda menginginkan apa dari saya tuan?" Tanya Isyana, gadis itu tidak akan berfikir naif.
Seorang pebisnis dan apalagi pria kaya raya pasti selalu memiliki sesuatu yang di incarnya hingga pria itu harus merogoh uang yang tidak sedikit. Apalagi pria itu berniat memberikan pengobatan dan perawatan untuk ibunya yang sangat tidak murah.
"Apalagi jika bukan keperawananmu... Kau menawarkan itu dan aku membelinya." Kata Dax menyusuri leher jenjang Isyana dengan telunjuknya.
"Ke... Kenapa tidak sekarang tuan..." Tanya Isyana sembari memejam kan mata, karena sentuhan Dax terus turun.
"Dan aku terlihat sedang berhubungan dengan keponakanku sendiri? Kau masih sangat terlihat seperti anak kecil yang lebih cocok memanggilku dengan sebutan paman."
Dax mengangkat dagu milik Isyana dan menggerakkan ke kiri dan ke kanan, sembari memandang dan mengamati baik-baik wajah Isyana, dengan penilaian Dax yang sangat teliti.
"Ibu mu, akan di tempat kan di ruangan yang terbaik, dengan perawatan kelas satu, jika sampai keperawananmu hilang sebelum aku mengambilnya, kau akan menjadi budak ku untuk selamanya, apa kau menerimanya?"
"Saya mengerti, dan menerimanya!" Kata Isyana dengan mantap tanpa berfikir lebih dulu.
Gadis itu sudah sangat putus asa yang lebih penting dari sekedar keperawanan adalah sang ibu, keluarga satu-satunya yang ia miliki saat ini.
Dax tersenyum puas.
"Jangan coba-coba menipuku atau ibu mu yang akan menerima akibatnya, segala gerak-gerik mu juga akan di awasi."
"Baik tuan, saya mengerti."
Dax mendekatkan tubuhnya pada Isyana dan mengangkat tubuh mungil itu ke dalam pangkuannya, kemudian mengangkat alisnya pada Isyana, mengamati baik-baik wajah yang bersemu merah, wajah polos yang masih suci. Isyana memang memiliki paras yang cantik dengan hidung mancung.
"Te... terima kasih banyak sudah membantu saya." Isyana gugup dengan tatapan Dax.
Wajah tampan Dax seketika menghentakkan hatinya hingga membuat jantungnya berdebar sangat kencang seperti nuklir yang siap meluncur atau seperti kembang api yang meledak-ledak di langit.
"Dan setiap saat ketika aku memanggilmu kau harus datang, apapun yang sedang kau lakukan, aku tidak peduli."
"Baik tuan, saya mengerti dan akan selalu saya ingat."
"Yang paling penting, jangan pernah mendekati pria manapun." Dax mendekatkan wajahnya hingga ujung hidung mereka yang mancung saling bersentuhan.
"Sa... Saya mengerti tuan."
"Jika kau ingin berterima kasih pada ku, lakukan dengan benar." Dax menyeringai dan mulai ingin menggoda gadis kecilnya.
Kemudian dengan polosnya Isyana mencium pipi dan dahi Dax, membuat pria itu tertawa, suaranya menggema di seluruh ruangan.
"Kenapa tuan..." Isyana bertanya dengan cemas.
"Tidak apa-apa aku akan tunjukkan padamu bagaimana caranya bermain-main dan sedikit pengenalan tentang pemanasan."
Dax mengangkat tubuh Isyana dan membaringkannya di ranjang besar nya yang mewah.
~bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
GLDG
sip
2021-12-06
0
GLDG
oke
2021-12-06
0
GLDG
oie
2021-12-06
0