...Rasa Yang Tersimpan...
Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan
Langit pun berbahasa
Dan bersenandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku
Oh sahabat…
Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok dimana kita kan slalu bersama
Selamanya…
Dan dengarlah, dengarlah selalu
Itulah semua tentang kita,
cerita bahasa langit.
***
Warna pelangi di langit biru
Hanya jadi saksi bisu
Saksi kisah perjalananku denganmu
Saat perbedaan jadi keindahan
Langit pun berbahasa
Dan bersenandung ria
Lantunkan lagu rindu antara engkau dan aku
Oh sahabat…
Langit pun berbahasa
Tanda bersuka cita
Sambut esok dimana kita kan slalu bersama
Selamanya…
Dan dengarlah, dengarlah selalu
Itulah semua tentang kita,
cerita bahasa langit.
Sahabat sejati bukanlah dicari
Mencari sahabat tentu percuma
Sahabat sejati tak perlu dicari
Sahabat sejati datang sendirinya
Di kala susah datang tanpa dicari
Walau tak cerita tentang kesulitan diri
Bila tak datang sahabat sejati
Ingat yang tak terlihat selalu menemani
Kala senang orang mendekat
Kala susah orang pelupa
kala sulit dialah sahabat
Kala senang janganlah dilupa
Manusia selalu mencari sahabat
Dimana ia berada selalu mencari
Namun sahabat sejati tidak terlihat
Tak bertemu maka pada yang terlihat
Lihatlah anak-anak dahulu mencari sahabat
Tak hirau lelaki dan perempuan
Tak peduli kaya dan miskin serta agama
Walau kini mungkin cuma ada di laskar pelangi
Pada akhirnya, tiada ada sahabat sejati
Cuma biasa teman bersenda
Datanglah ke hadapan Ilahi
Karena Dialah sahabat sejati
Ketika telah mendapat sahabat sejati
Kata mencari tiada lagi berarti
Kata mencari menjelma pada menjadi
Itupun kalau ada menghendaki
Dengan keperkasaan matahari
Ia menjadi sahabat seisi bumi
Dengan lemahnya rumput mini
Ia kawan yang rebah memandang awan
Dengan hitamnya pusat bimasakti
Ia teman bintang-bintang galaxi
Dengan fananya debu angkasa
Ia bersahabat dengan cahaya
Dengan sendirinya di padang pasir
Ia berteman dengan gemintang malam
Dengan bermenungnya di gua sunyi
Ia bersahabat dengan tetesan air suci.
Dalam sebuah kesunyian
Dijalan pelita
Soal hidup yang kadang tak menentu
Merangkai kisah dalam kesendirian
Ungkapan tulus dari seseorang
Seolah menjadi sinar yang mendadak datang
Berbagi duka dan tawa
Ibarat angin yang menebar keceriaan
Atau bulan yang setia menemani kegelapan
Disaat ku jatuh dan pasrah
Kawan...
Temani bintang yang kesepian ini
Yang cahayanya nyaris pudar ini
Yang enggan menunjukkan kerlip kebahagiaannya
Ayo rangkai sebuah kisah persahabatan
Kisah yang tak pernah berakhir meski ditelan waktu
Ayo jalani bersama
Takdir kita jalani dengan penuh perjuangan
***
Sahabatku adalah terkesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman sanubari dalam kesejukan
Sahabatku adalah bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku adalah pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku adalah derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan dedaun
dalam kesucian
Sahabatku adalah untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang kehadirannya
Persahabatanku
Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya
Persahabatanku ku agungkan di nadiku
Tekadku ada di pundak mereka
Harapanku kokoh
Dalam genggaman mereka
Keharuan mana yang bisa ku dustakan
Melihat ketulusan yang tak terbantahkan
Semangat mereka begitu membara
Mencari keadilan yang tak bermuara.
Dari perca
Ku bangun sebuah persahabatan lama
Lebih lama dari layaknya orang bersahabat
Dibuhul mufakat saling mengerti
Benar-benar bersahabat pada titik atau koma
Kamipun membuat lukisan bersama sebagai pernyataan
Wajah kami, wajah perca
Hari dan waktu bertimpa
Lukisan guram kehidupan selesai juga
Namun wajah itu entah kemana arahnya?
Tak tentu letak
Saling tak bersua wajah kita
Asyik mencari kita jadinya
Terus mencari kerinduan-kerinduan kita yang makin panjang
"Rama?"
"Sudah sejak kapan kamu suka sama dia?" Tanya sambil mengerutkan dahi di wajahnya
"Kamu ngomong apa sih?" Tanyaku
"Ini kok .." belum aku sempat ngomong eh dia lantas hendak pergi ke kantin
"Eh.. aku ke kantin dulu ya!" Ujarnya
Aku masih bingung kenapa dia begitu seperti ada sesuatu yang dia tutup-tutupi.
Kamipun membuat lukisan bersama sebagai pernyataan
Wajah kami, wajah perca
Hari dan waktu bertimpa
Lukisan guram kehidupan selesai juga
Namun wajah itu entah kemana arahnya?
Tak tentu letak
Saling tak bersua wajah kita
Asyik mencari kita jadinya
Terus mencari kerinduan-kerinduan kita yang makin panjang
"Rama?"
"Sudah sejak kapan kamu suka sama dia?" Tanya sambil mengerutkan dahi di wajahnya
"Kamu ngomong apa sih?" Tanyaku
"Ini kok .." belum aku sempat ngomong eh dia lantas hendak pergi ke kantin
"Eh.. aku ke kantin dulu ya!" Ujarnya
Aku masih bingung kenapa dia begitu seperti ada sesuatu yang dia tutup-tutupi.
***
Persahabatan itu seperti permen kapas rasanya manis banget, ada rasa cinta, kenangan dan juga kerinduan bahkan ada juga rasa cemburu penghianatan dan hal-hal konyol. Ya itulah persahabatan, kadang terasa garing kayak renjinang, dan seperti kacang asin yang baru dikupas. Kalau Sahabat kamu? Punya rasa apa?
Aku hanya ingin kamu tahu meski dalam kejauhan aku selalu ada untukmu, meski semua cinta yang ku beri mungkin tak sebesar dengan pengorbanan yang kau beri untukku.Ketika hujan datang, aku tidak akan bisa bermain ditaman. Taman ini adalah taman yang paling indah aku paling suka saat bisa bermain dengan Satria dia adalah sahabatku kami sejak dahulu sering bermain bersama bermain layang-layang. Aku adalah Cantika, aku dan Satria kami bersekolah di tempat yang sama yaitu SMK Persada Bandung. Entah kenapa meski padahal tadi cuacanya cerah tapi kenapa tiba-tiba jadi hujan begini, aku dan Satria pun basah kuyup dan kami mulai berteduh di bawah rindang pohon yang besar. Saat aku berteduh aku sangat kedinginan dan kemudian Satria memberi aku jaketnya,
"Pakai ini biar kamu gak kedinginan" katanya
Sembari tersenyum aku memakai jaket yang dipinjamkan Satria
Entah kenapa sore ini langit tak mendukung kami berdua, memang pada saat itu seharusnya ada Nada teman sekelas kami yang juga merupakan sahabat kami berdua, dia juga suka bermain bersama kami cuma pada saat itu dia sedang tidak ada di rumahnya katanya sedang kerumah neneknya. Aku dan Satria sangat dekat kami berdua sering bermain bersama sampai dikira berpacaran padahal aku dan Satria hanya sebatas teman sedangkan Arjuna dia memang agak terlihat aneh dia memang sangat keras sifatnya karna dia seorang atlet pencak silat makanya antara Satria dan Arjuna mereka berdua hampir mirip tapi yang membuat mereka berbeda adalah sifatnya kalau Satria dia memang cukup kalem dan tidak banyak bicara, jika bersamanya aku merasa seperti dilindungi dan seperti kakak sendiri, maklum aku adalah anak semata wayang.
Hujan gemercik hampri reda, dan tinggal tetes demi tetes, kemudian tiba-tiba ada suara dari kejauhan memanggil nama Satria. Ternyata dia adalah Jelita dia adalah teman SMPku di Jakarta, dulu aku sempat tinggal di Jakarta hanya 2 tahun saja karna saat itu ayahku di pindahkan kerja di Jakarta tapi sekarang aku memilih balik sekolah di Bandung dan ayah dan ibuku tetap di Jakarta. Aku di Bandung hanya bersama tanteku, saat itu Jelita datang dengan menggunakan payung tapi payungnya malah dibuat rusak olehnya bukannya menolongku malah bikin kerjaan. Begitulah Jelita dari dahulu tak berubah apapun yang di pegang pasti di rusak olehnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments