bab 5 kematian Kevin

19.19

Manis mulai gelisah, orang yang dinantinya tak kunjung datang.. Ia hanya mondar mandir dari teras depan rumah sampai ruang kluarga bawah.. Sesekali ia mengecek ponsel yang terus diganggam nya.

" Tunggu sini aja napa sih nis, mondar mandir aja dari tadi . Nggak capek apa?" seru mama Rina ketika dilihatnya Manis sampai diruang tengah. Semua anggota kluarga berkumpul disana, sekedar menemani mama Rina nonton acara favoritnya.

" Tauk tuh jalan yang dia lewatin, dah alus kek di setrika. " timpal Daniel dengan cengiran khas nya.

" Duduk sini.. " ucap mama rina lagi menunjuk tempat disebelahnya

Manis. terdiam. tanpa kata. ia hanya berdiri mematung ditempat terakhir ia terhenti. dilihatnya skali lagi benda pipih ditangan nya, namun tetap tak ada tanda tanda Kevin menghubungi.

" Sini nak, " ucap mama Rina sekali lagi, ditepuk tepuk nya sofa samping ia duduk agar manis duduk disampingnya.

masih terdiam, Manis mulai melangkah mendekati mama Rina dan duduk didekatnya.

" Nah gini kan manis... tenang.." ucap mama Rina lagi, " mungkin Kevin lagi dijalan, bentar lagi juga sampai."

sejenak Manis menenang,namun hatinya masih gelisah.. pikiran nya tak menentu.

tepat pukul 20.00 malam, ponsel Manis berdering, ia yg masih terduduk disofa samping mama Rina langsung berdiri dan mengangkat ponselnya.. yaa, itu nomer Kevin.

" kok lama banged sih?? aku dah nunggu dari tadi. udah sampai mana?" ucap Manis tidak sabar.. ia terdiam mendengar suara diseberang sana, ekpresi wajahnya berubah.. dan membuka suara,,

" benar, saia istrinya.. " suaranya bergetar

Kembali ia terdiam, mama papa dan Daniel yang ada diruangan itu, serentak memusatkan perhatian kearah Manis. ada apa gerangan begitulah kira2 yang mereka pikirkan. mungkin.

Wajah Manis berubah, seperti tubuh yang ditinggalkan ruuh nya.. Dia melemas,terduduk disofa tepat di tempat ia berdiri. ponsel yg semula tertempel ditelinganya, perlahan turun karna tangan nya yang melemas, hingga terlepas dari genggamannya..

" Ada apa nis? " tanya mama Rina yang mulai ikut gelisah melihat reaksi menantu pertamanya. Manis hanya terdiam. pandangannya terasa kosong.

Daniiel yang menyadari ada yang janggal, langsung mengambil alih ponsel Manis yang tergeletak dilantai, dan menempelkannya ditelinga.

" Halo? " ucap Daniel, memastikan adanya reaksi suara dari seberang sana

" Saia adiknya... " sejenak Daniel terdiam, dia mendengarkan dengan seksama.

" baiklah. " ucapnya menutup panggilan.

" kenapa Niel? " tanya papa Yori terlihat gusar .

" Kevin kecelakaan pa "

" Apa??! " seru papa dan mama serentak. mama Rina melemas mendengar berita itu..

" Aku akan kerumah sakit.. " sabung Daniel lagi , diletakkan nya ponsel Manis di dekat pemiliknya. dan mulai melangkah.

" Aku ikut " ucap Manis berdiri dari duduknya,

" Mama juga " mama Rina juga mulai beranjak dari duduknya,

" Biar papa yang nyetir. " ucap papa Yori, " Sama sama kita kesana "

Sebuah mobil berwarna perak mulai melaju, dengan kecepatan sedang menuju sebuah rumah sakit. Di daerah jawa barat, butuh waktu 2 setengah jam untuk sampai kesana. Tampak papa Yori tengah konsentrasi menyetir, Daniel dikursi penumpang sementara mama Rina terus memeluk Manis dikursi belakang. Air mata tampak menggenang lalu mengalir dipipi mama Rina. Bagaimana dengan Manis? Dia hanya terdiam, dengan tatapan mata yang kosong, mungkin jiwa dan pikirannya ikut melayang bersama kabar yang terbang terbawa angin malam itu.

Melalui kaca. mobil Daniel melirik Manis, ada rasa iba dan sedih dimatanya.. Orang yang harusnya paling bersedih dan menitikan air mata justru terlihat paling tegar.

Mobil perak mulai memasuki areal rumah sakit,

Serta merta mereka memasuki IGD tampak seorang perawat memberikan arahan keruang ICU . Ada beberapa petugas polisi lalu lintas disana, papa Yori menghampiri ,disusul oleh Daniel dan sedikit berbincang, ada kala ia menunjuk kearah Manis dan kluarga. Ada beberapa kali perubahan ekspresi wajahnya. Lalu papa Yori pamit mengikuti para petugas salantas tersebut keluar rumah sakit. Sementara Daniel tetap tinggal.

Sejenak mereka menunggu, seorang dokter paruh baya muncul dan terbentuklah kerumunan satu keluarga.

" Pak Kevin datang dengan kondisi yang memprihatinkan , ada pendarahan diotak. Dan ada beberapa bagian tubuhnya yang hancur. " ucap dokter menjelaskan,

" Bila ingin melihat, silahkan masuk. bila tak sanggup sebaiknya jangan ."

Mama Rina melemah, dan menangis histeris dlm pelukan anaknya..

" Sa - saya , " ucap Manis lirih, " Ingin melihatnya ."

" Ibu istrinya? "

" Benar "

" Kuatkan diri anda bu, bila sekiranya ini berat, sebaiknya jangan dilanjutkan ! " dokter itu membuka pintu ICU dan mempersilahkan Manis masuk.

didalam tampak sebuah jasad yang terbujur kaku, dengan beberapa bagian yang tubuh yang tampak hancur, darah segar masih tanpak mengalir dan bau anyir yg cukup membuat hidung terenyit.

Manis mendekat, itu adalah jasad Kevin. sungguh sedih hatinya, sampai ia tak mampu mengeluarkan air mata.. Hanya diam.. Dan mata yang bergerak memandang setiap inci tubuh dari jasad suaminya. Sungguh kejutan yang sangat luarbiasa baginya..

Disentuhnya jari-jari tangan yang telah kaku dan menggenggamnya.

Dari balik pintu masuk menyembul kepala seorang pria, yang lalu melangkah mendekat. Dan berhenti tepat dibelakang manis. Dia menatap tubuh yang sama yg terbaring tak bernyawa.

" Kejutan macam apa ini Vin? " ucap Manis lirih, " Aku tak pernah mengharapkan kejutan seperti ini dari mu. "

Digenggamnya dengan erat tangan Kevin yg telah kaku dan mendingin. Pandangan pria itu berpindah pada wanita didepan nya . Dengan tatapan mengiba .

" Bangunlah !! Dan kejutkan aku sekali lagi..." sambungnya lagi , ia mencium tangan suaminya..

Sejenak sunyi ...

" Kak Manis , kubantu kamu keluar kak, " ucap pria itu, yang tak lain adalah Daniel.

" Temani mama, aku akan mengurus sisa nya. " lanjut nya lagi

ia memapah kakak iparnya keluar, yang ia tau mungkin ia akan bertambah gila jika terus berada disana. melihat tubuh orang yang disayanginya telah tiada.

Setelah mengurus administrasi dan berkas berkas lainya mereka kembali kerumah. Mengurus pemakaman dan lain sebagai nya. Hingga jasad Kevin dikebumikan.. Tak ada airmata yg Manis berhasil titik kan. Dia hanya terdiam.. Tubuhnya bagai cangkang tak berpenghuni. Berbeda dengan mama Rina yg menangis histeris hingga pingsan, papa Yori yg selalu menemani pun tak kuasa menahan sedih hatinya. Sementara Daniel terlihat lebih tegar walau tergambar kesedihan diwajahnya.. namun ia lebih bisa mengontrol diri.

Tujuh hari berlalu.. Namun aura kesedihan masih menyelimuti kediaman papa Yori. seluruh keluarga sih tak percaya dan merasa kehilangan..

Manis masih tetep bekerja setelah masa cuti nya habis. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja, walau ia sering kehilangan fokusnya. Seperti hari ini, ia sempat mengacaukan mesin yang tengah ia kerjakan. Hingga ahirnya, Pak indra memanggilnya, pak indra adalah kepala departemen enginer. Yang mana Manis salah satu orang yang berada dibawahnya.

Beliau memanggil secara personal, membahas kinerja Manis yang menurun.

Hingga Manis memutus kan untuk mengambil cuti sementara waktu .

▪▪▪▪▪

Terpopuler

Comments

kosong

kosong

😫😫😫😫😫😫😑😑😑

2022-01-23

2

Elly Mei

Elly Mei

ini sih beneran sedih..di tinggal pas lagi sayang sayange

2022-01-19

1

Inti Fatul

Inti Fatul

Kejutannya nggak bisa dilupain

2021-12-30

2

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Kevin
2 bab 2 Kembali nya Kevin
3 bab 3 Diantara kalian
4 bab 4 keyakinan
5 bab 5 kematian Kevin
6 bab 6 kejutan Kevin
7 bab 7 rencana keluar kota
8 bab 8 pertemuan kembali dengan Adik ipar
9 bab 9 pindah Rumah
10 bab 10 Hari pertama dirumah Daniel
11 bab 11 ketahuan papa dan mama
12 Visual 1
13 bab 12 pernikahan dadakan
14 bab 13 ngambek
15 bab 14 jejak Kevin
16 bab 15 mimpi buruk
17 bab 16 ciuman Daniel
18 Bab 17 Menghindar
19 bab 18 Tingkah Daniel
20 Bab 19 Laporan ke HRD
21 Bab 20 Mengambil berkas
22 Bab 21 Terselip
23 Bab 22 Mencari yang hilang
24 bab 23 Devi
25 bab 24 USG
26 bab 25 otewe cinta
27 bab 26 otewe part 2
28 bab 27 Astaga
29 Bab 28 Cemburu
30 Bab 29 menggoda
31 Bab 30 sesuatu
32 bab 31 Emosi Devi
33 Bab 32 Yuda
34 Bab 33 Kelakuan Yuda
35 bab 34 masakan Daniel
36 bab 35 Bocor !?
37 bab 36 kempes
38 bab 37 Mbok Mina
39 Bab 38 cinta pertama Daniel
40 bab 39 gadis kecil di masa lalu
41 bab 40 cerita tentang Rudy
42 Bab 41 Gowes
43 bab 42 Sinta Marah
44 Visual 2
45 Bab 43 Bersalin
46 bab 44 Mavin Kenan Arkana
47 Bab 45 out
48 bab 46 AB Rhesus Negatif
49 Bab 47 kemarahan manis
50 Bab 48 ujian
51 Bab 49 Haruskah berpisah
52 Bab 50 Flash back
53 bab 51 Rasa itu
54 bab 52 Luluh
55 bab 53 Main Lagi [ full adegan dewasa skip aja buat yang nggak suka ]
56 bab 54 main ke pantai
57 bab 55 Wanita Asing
58 bab 56 Like father like son
59 bab 57 Benarkah mantan Daniel
60 bab 58 Gagal lagi
61 bab 59 family gatering
62 Bab 60 bagian akhir
Episodes

Updated 62 Episodes

1
bab 1 Kevin
2
bab 2 Kembali nya Kevin
3
bab 3 Diantara kalian
4
bab 4 keyakinan
5
bab 5 kematian Kevin
6
bab 6 kejutan Kevin
7
bab 7 rencana keluar kota
8
bab 8 pertemuan kembali dengan Adik ipar
9
bab 9 pindah Rumah
10
bab 10 Hari pertama dirumah Daniel
11
bab 11 ketahuan papa dan mama
12
Visual 1
13
bab 12 pernikahan dadakan
14
bab 13 ngambek
15
bab 14 jejak Kevin
16
bab 15 mimpi buruk
17
bab 16 ciuman Daniel
18
Bab 17 Menghindar
19
bab 18 Tingkah Daniel
20
Bab 19 Laporan ke HRD
21
Bab 20 Mengambil berkas
22
Bab 21 Terselip
23
Bab 22 Mencari yang hilang
24
bab 23 Devi
25
bab 24 USG
26
bab 25 otewe cinta
27
bab 26 otewe part 2
28
bab 27 Astaga
29
Bab 28 Cemburu
30
Bab 29 menggoda
31
Bab 30 sesuatu
32
bab 31 Emosi Devi
33
Bab 32 Yuda
34
Bab 33 Kelakuan Yuda
35
bab 34 masakan Daniel
36
bab 35 Bocor !?
37
bab 36 kempes
38
bab 37 Mbok Mina
39
Bab 38 cinta pertama Daniel
40
bab 39 gadis kecil di masa lalu
41
bab 40 cerita tentang Rudy
42
Bab 41 Gowes
43
bab 42 Sinta Marah
44
Visual 2
45
Bab 43 Bersalin
46
bab 44 Mavin Kenan Arkana
47
Bab 45 out
48
bab 46 AB Rhesus Negatif
49
Bab 47 kemarahan manis
50
Bab 48 ujian
51
Bab 49 Haruskah berpisah
52
Bab 50 Flash back
53
bab 51 Rasa itu
54
bab 52 Luluh
55
bab 53 Main Lagi [ full adegan dewasa skip aja buat yang nggak suka ]
56
bab 54 main ke pantai
57
bab 55 Wanita Asing
58
bab 56 Like father like son
59
bab 57 Benarkah mantan Daniel
60
bab 58 Gagal lagi
61
bab 59 family gatering
62
Bab 60 bagian akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!