setelah sahabatnya meninggalkan resto untuk pulang, Sila pun bergegas untuk menjemput kedua anaknya. ia ingin segera pulang untuk mengistirahatkan otaknya agar tidak mengingat kejadian itu.
sampai di rumah sila menyuruh kedua anaknya berganti pakaian, makan dan istirahat dan menitipkan mereka kepada asisten rumah tangganya.
", kok vania bisa biasa ja ya diselingkuhin suaminya berkali - kali, aku yang baru di giniin ja udah galau banget", batinnya.
", ya gimana gak biasa ja ya, seluruh harta suaminya atas nama dia semua, mau cerai juga sayang kan", ia masih berperang dengan batinnya sendiri.
tanpa disadari ia mulai terlelap ke alam mimpi. mengistirahatkan pikirannya yang sedang kacau.
pukul 5.00 ia baru terbangun dari tidurnya, pikiran yang kacau sedikit tenang. dengan segera ia menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya. setelah siap dan wangi, ia turun untuk melihat kedua buah hatinya.
", wah anak mama udah ganteng dan cantik nih", ucapnya menyapa kedua bocah yang sedang asyik bermain.
", mama capek ya, tumben tidur siang", ucap si sulung memperhatikan sang mama.
", gak kok bang, cuma pengen ja", jelasnya pada adit anaknya.
_______******______
hari demi hari pun berlalu, Sila sudah tidak mau ambil pusing tentang kejadian itu, ia hanya ingin fokus pada anak, resto dan memperbaiki hubungannya dengan Aldi suaminya.
resto yang di kelolanya pun butuh perhatian yang ekstra, karena sekarang sudah sangat rame, dan sering dikontrak dengan perusahaan yang kliennya menginginkan perjamuan menu khas nusantara.
", hallo sil, lagi apa", suara vania dari seberang sana.
", lagi duduk di resto, biasa cek keuangan resto van", ucapnya pada sahabatnya.
", udah selesai belum", tanya vania.
", bentar lagi udah kelar van, emang kenapa sih, dari tadi tanya melulu", erangnya sebal.
", hehehe... temeni aku yuk, nyalon, pengen pijit deh sil", jelasnya dengan memelas
", hem... ", langsung memutuskan telpn.
tak berapa lama vania sudah muncul di resto, dan langsung menuju ruangan sila. semua karyawan resto sudah sangat hapal dengan vania, karena seringnya Wira wiri ia di resto milik sahabatnya. setelah meninggalkan pesan kepada sandra untuk menjemput kedua buah hatinya, ia segera pergi bersama sahabatnya.
tak butuh waktu lama untuk sampai di salon langganannya, vania segera turun dan masuk menjelaskan keinginannya kepada petugas.
", kamu mau nyalon juga gak", tanyanya pada sila.
biar rileks sil dan seger badannya. ", cobain ya", ajaknya
sila hanya mengangguk, toh percuma menolak permintaan sahabatnya yang satu ini.
lama mereka menjalani perawatan yang mereka inginkan, tak terasa sudah tiga jam mereka berada di salon. sila memang jarang sekali pergi ke salon, tidak seperti vania yang selalu melakukan perawatan tubuhnya di salon. sila juga tidak perlu kuatir dengan berapa biaya yang dikeluarkan , tentu saja istri sultan yang akan membayar semuanya.
", kita belanja dulu yuk sil", ajaknya pada sila
", apapun untukmu van, hari ini khusus untukmu", ucap sila
mereka berjalan menyusuri toko demi toko, mereka tidak perlu ke luar dari mall tersebut, karena salon langganannya berada di satu mall.
vania memasuki toko tas branded langganannya, sebagai sosialita tentunya keluaran terbaru akan menjadi tranding topik di kalangannya.
", pilih ja sil, mau yang mana", ucap vania
sila hanya menggeleng menolak pemberian sahabatnya, ia tak mau mengambil kesempatan pada vania, toh ia sudah terlalu baik untuknya.
", sil, itu bukannya aldi", menunjuk seorang lelaki bersama seorang wanita yang baru saja keluar dari toko sepatu.
", jadi wanita itu yang kamu lihat tempo lalu", tanyanya pada sila.
sila hanya mengangguk, tak bersuara, menatap nanar, suami yang suah menemaninya selama sepuluh tahun ini, berjalan mesra dengan wanita muda yang tak lain adalah sekretarisnya.
vania merasa bingung dengan ekspresi sahabatnya, ia mencoba mengajak sahabatnya masuk food court, dan memilih tempat duduk agak tersembunyi.
", sil.. sil... ", vania mencoba membuyarkan lamunannya , menyentuh punggung tangan sahabatnya.
", menangislah jika kamu ingin menangis, jangan di pendam, tak baik untuk hatimu", ucapnya.
sila memeluk sahabatnya dan menangis tanpa suara, sakit tentu saja, untuk kesekian kalinya ia harus melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain. jika tidak demi kedua anaknya, entah apa yang akan dilakukannya.
", apa yang akan kamu lakukan sil", tanya pada sahabatnya setelah agak tenang.
", entahlah van, aku masih bingung, anak - anak menjadi pertimbangan ku saat ini, aku gak bisa mengambil keputusan dengan gegabah", ucapnya.
", apa aku perlu menyelidikinya untukmu", ungkapnya.
", terserah kau saja, kau lebih berpengalaman dalam hal ini", ucap sila pada vania.
", mungkin itu lebih baik, jika suatu saat aku membutuhkan bukti", ucapnya setuju
tak butuh waktu lama bagi vania untuk menghubungi orang suruhannya, yang biasa ia tugas kan untuk mematai - matai suaminya. setelah mendapatkan foto Aldi dari sila, vania segera mengirimkannya kepada orang suruhannya.
setelah dikira cukup, mereka langsung pulang. vania mengantar sahabatnya menuju resto untuk mengambil mobilnya.
", jangan terlalu dipikirkan, ingat masih ada adit dan dania yang membutuhkanmu", ucap vania menyemangati sahabatnya.
mereka berpisah, vania langsung tancap gas menuju kediamannya, sedang Sila mengambil mobilnya dan langsung pulang kerumahnya.
sampai di garasi rumahnya, ia mendapati mobil suaminya sudah terparkir di garasi.
", tumben sudah pulang", batinnya.
setelah memarkirkan mobilnya, ia segera masuk kedalam rumahnya. ia terkejut mendapati wanita yang bermesraan dengan suaminya duduk manis di ruang tamu. sedangkan suaminya turun dari tangga membawa koper kecil, yang biasa ia gunakan untuk pergi keluar kota.
", mama udah pulang, baru mau aku telpon, papa mau keluar kota ma, mungkin satu sampe dua hari", ucapnya pada sila
", kok mendadak pa, biasanya jauh - jauh hari udah bilang", tanyanya dan mencoba menenangkan hati yang sedang bergejolak.
", papa yang lupa kasih tau mama", jelasnya.
",ya jelaslah lupa lah asyik pacaran sama sekretaris mu yang ganjen itu", batinnya.
", ma... ma... ", panggil aldi membuyarkan lamunan istrinya.
", jelas lah papa lupa, akhir - akhir ini kan papa sibuk banget", sindirnya
setelah berpamitan dengan kedua anaknya, Aldi segera berangkat. sila hanya bisa menhembuskan nafasnya kesal, tak disangka orang yang dicintainya memberikan sakit yang seperti ini. ia berusaha bersikap sebiasa mungkin di depan anak - anaknya. meski ia terluka hatinya.
", aldi membawa pulang wanita itu, dan mereka pergi keluar kota selama dua hari ", pesan singkat yang dikrim kan kepada vania sahabatnya.
sila menyuruh art nya untuk mengurus kedua anaknya, ia ingin beristirahat dan menenangkan hatinya yang panas. tak ada lagi niat untuk memasak seperti hobinya selama ini , ia hanya ingin fokus menata hati dan menyiapkan mentalnya untuk kejutan - kejutan selanjutnya, ia tak ingin menangisi laki - laki yang sudah melukai dirinya dan kedua anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Ranny Yanti
sakit mmg rasa'y klu d hianati oleh orng yg kita cintai..kisah in mengingakan aku pada masa lalu ku dl 😭😭😭
2022-03-21
3
Muhamad fajar Saputra pratama
yg sabar ya sila buang aja si Aldi jauh² jgn di tangisan laki modelan gitu mah mendingan di lepas aja dari pada makan ati nnti lama² kena batin kasian kan anak juga kena imbas nya mendingan dari skrng kasih pengertian Ama anak² nya
2022-02-28
6
Anna Franciskaa
ku rasa hampir smua wanita pernah di hianati. hanya porsinya yg berbeda.
2022-02-23
1