bab 5

setelah sahabatnya meninggalkan resto untuk pulang, Sila pun bergegas untuk menjemput kedua anaknya. ia ingin segera pulang untuk mengistirahatkan otaknya agar tidak mengingat kejadian itu.

sampai di rumah sila menyuruh kedua anaknya berganti pakaian, makan dan istirahat dan menitipkan mereka kepada asisten rumah tangganya.

", kok vania bisa biasa ja ya diselingkuhin suaminya berkali - kali, aku yang baru di giniin ja udah galau banget", batinnya.

", ya gimana gak biasa ja ya, seluruh harta suaminya atas nama dia semua, mau cerai juga sayang kan", ia masih berperang dengan batinnya sendiri.

tanpa disadari ia mulai terlelap ke alam mimpi. mengistirahatkan pikirannya yang sedang kacau.

pukul 5.00 ia baru terbangun dari tidurnya, pikiran yang kacau sedikit tenang. dengan segera ia menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya. setelah siap dan wangi, ia turun untuk melihat kedua buah hatinya.

", wah anak mama udah ganteng dan cantik nih", ucapnya menyapa kedua bocah yang sedang asyik bermain.

", mama capek ya, tumben tidur siang", ucap si sulung memperhatikan sang mama.

", gak kok bang, cuma pengen ja", jelasnya pada adit anaknya.

_______******______

hari demi hari pun berlalu, Sila sudah tidak mau ambil pusing tentang kejadian itu, ia hanya ingin fokus pada anak, resto dan memperbaiki hubungannya dengan Aldi suaminya.

resto yang di kelolanya pun butuh perhatian yang ekstra, karena sekarang sudah sangat rame, dan sering dikontrak dengan perusahaan yang kliennya menginginkan perjamuan menu khas nusantara.

", hallo sil, lagi apa", suara vania dari seberang sana.

", lagi duduk di resto, biasa cek keuangan resto van", ucapnya pada sahabatnya.

", udah selesai belum", tanya vania.

", bentar lagi udah kelar van, emang kenapa sih, dari tadi tanya melulu", erangnya sebal.

", hehehe... temeni aku yuk, nyalon, pengen pijit deh sil", jelasnya dengan memelas

", hem... ", langsung memutuskan telpn.

tak berapa lama vania sudah muncul di resto, dan langsung menuju ruangan sila. semua karyawan resto sudah sangat hapal dengan vania, karena seringnya Wira wiri ia di resto milik sahabatnya. setelah meninggalkan pesan kepada sandra untuk menjemput kedua buah hatinya, ia segera pergi bersama sahabatnya.

tak butuh waktu lama untuk sampai di salon langganannya, vania segera turun dan masuk menjelaskan keinginannya kepada petugas.

", kamu mau nyalon juga gak", tanyanya pada sila.

biar rileks sil dan seger badannya. ", cobain ya", ajaknya

sila hanya mengangguk, toh percuma menolak permintaan sahabatnya yang satu ini.

lama mereka menjalani perawatan yang mereka inginkan, tak terasa sudah tiga jam mereka berada di salon. sila memang jarang sekali pergi ke salon, tidak seperti vania yang selalu melakukan perawatan tubuhnya di salon. sila juga tidak perlu kuatir dengan berapa biaya yang dikeluarkan , tentu saja istri sultan yang akan membayar semuanya.

", kita belanja dulu yuk sil", ajaknya pada sila

", apapun untukmu van, hari ini khusus untukmu", ucap sila

mereka berjalan menyusuri toko demi toko, mereka tidak perlu ke luar dari mall tersebut, karena salon langganannya berada di satu mall.

vania memasuki toko tas branded langganannya, sebagai sosialita tentunya keluaran terbaru akan menjadi tranding topik di kalangannya.

", pilih ja sil, mau yang mana", ucap vania

sila hanya menggeleng menolak pemberian sahabatnya, ia tak mau mengambil kesempatan pada vania, toh ia sudah terlalu baik untuknya.

", sil, itu bukannya aldi", menunjuk seorang lelaki bersama seorang wanita yang baru saja keluar dari toko sepatu.

", jadi wanita itu yang kamu lihat tempo lalu", tanyanya pada sila.

sila hanya mengangguk, tak bersuara, menatap nanar, suami yang suah menemaninya selama sepuluh tahun ini, berjalan mesra dengan wanita muda yang tak lain adalah sekretarisnya.

vania merasa bingung dengan ekspresi sahabatnya, ia mencoba mengajak sahabatnya masuk food court, dan memilih tempat duduk agak tersembunyi.

", sil.. sil... ", vania mencoba membuyarkan lamunannya , menyentuh punggung tangan sahabatnya.

", menangislah jika kamu ingin menangis, jangan di pendam, tak baik untuk hatimu", ucapnya.

sila memeluk sahabatnya dan menangis tanpa suara, sakit tentu saja, untuk kesekian kalinya ia harus melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain. jika tidak demi kedua anaknya, entah apa yang akan dilakukannya.

", apa yang akan kamu lakukan sil", tanya pada sahabatnya setelah agak tenang.

", entahlah van, aku masih bingung, anak - anak menjadi pertimbangan ku saat ini, aku gak bisa mengambil keputusan dengan gegabah", ucapnya.

", apa aku perlu menyelidikinya untukmu", ungkapnya.

", terserah kau saja, kau lebih berpengalaman dalam hal ini", ucap sila pada vania.

", mungkin itu lebih baik, jika suatu saat aku membutuhkan bukti", ucapnya setuju

tak butuh waktu lama bagi vania untuk menghubungi orang suruhannya, yang biasa ia tugas kan untuk mematai - matai suaminya. setelah mendapatkan foto Aldi dari sila, vania segera mengirimkannya kepada orang suruhannya.

setelah dikira cukup, mereka langsung pulang. vania mengantar sahabatnya menuju resto untuk mengambil mobilnya.

", jangan terlalu dipikirkan, ingat masih ada adit dan dania yang membutuhkanmu", ucap vania menyemangati sahabatnya.

mereka berpisah, vania langsung tancap gas menuju kediamannya, sedang Sila mengambil mobilnya dan langsung pulang kerumahnya.

sampai di garasi rumahnya, ia mendapati mobil suaminya sudah terparkir di garasi.

", tumben sudah pulang", batinnya.

setelah memarkirkan mobilnya, ia segera masuk kedalam rumahnya. ia terkejut mendapati wanita yang bermesraan dengan suaminya duduk manis di ruang tamu. sedangkan suaminya turun dari tangga membawa koper kecil, yang biasa ia gunakan untuk pergi keluar kota.

", mama udah pulang, baru mau aku telpon, papa mau keluar kota ma, mungkin satu sampe dua hari", ucapnya pada sila

", kok mendadak pa, biasanya jauh - jauh hari udah bilang", tanyanya dan mencoba menenangkan hati yang sedang bergejolak.

", papa yang lupa kasih tau mama", jelasnya.

",ya jelaslah lupa lah asyik pacaran sama sekretaris mu yang ganjen itu", batinnya.

", ma... ma... ", panggil aldi membuyarkan lamunan istrinya.

", jelas lah papa lupa, akhir - akhir ini kan papa sibuk banget", sindirnya

setelah berpamitan dengan kedua anaknya, Aldi segera berangkat. sila hanya bisa menhembuskan nafasnya kesal, tak disangka orang yang dicintainya memberikan sakit yang seperti ini. ia berusaha bersikap sebiasa mungkin di depan anak - anaknya. meski ia terluka hatinya.

", aldi membawa pulang wanita itu, dan mereka pergi keluar kota selama dua hari ", pesan singkat yang dikrim kan kepada vania sahabatnya.

sila menyuruh art nya untuk mengurus kedua anaknya, ia ingin beristirahat dan menenangkan hatinya yang panas. tak ada lagi niat untuk memasak seperti hobinya selama ini , ia hanya ingin fokus menata hati dan menyiapkan mentalnya untuk kejutan - kejutan selanjutnya, ia tak ingin menangisi laki - laki yang sudah melukai dirinya dan kedua anaknya.

Terpopuler

Comments

Ranny Yanti

Ranny Yanti

sakit mmg rasa'y klu d hianati oleh orng yg kita cintai..kisah in mengingakan aku pada masa lalu ku dl 😭😭😭

2022-03-21

3

Muhamad fajar Saputra pratama

Muhamad fajar Saputra pratama

yg sabar ya sila buang aja si Aldi jauh² jgn di tangisan laki modelan gitu mah mendingan di lepas aja dari pada makan ati nnti lama² kena batin kasian kan anak juga kena imbas nya mendingan dari skrng kasih pengertian Ama anak² nya

2022-02-28

6

Anna Franciskaa

Anna Franciskaa

ku rasa hampir smua wanita pernah di hianati. hanya porsinya yg berbeda.

2022-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37 untuk 21+
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81 untuk 21+
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bB 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95 gelisah
96 bab 96 malas
97 bab 97 kunjungan Aldi
98 bab 98 dokter cabul
99 bab 99 vitamin kesuburan
100 bab 100 serba salah
101 bab 101 berdoa dan berusaha
102 bab 102 kembali ke paris
103 bab 103 berpuasa
104 bab 104 lanjut puasa
105 bab 105 pulang ke rumah lama
106 bab 106 Vania kesal
107 bab 107 Arsya kesal
108 bab 108 orang misterius
109 bab 109
110 bab 110 memberi hukuman
111 bab 111 romantis
112 bab 112 bukti cinta
113 bab 113 hamil
114 bab 114 pertengkaran
115 bab 115 Menenangkan diri
116 bab 116 penyesalan
117 bab 117 kedatangan Vania
118 bab 118 kedatangan Oma Cintya
119 bab 119
120 bab 120 bertemu Aldi
121 bab 121 menemui Sonia
122 bab 122 menemukan titik terang
123 bab 123 terbang ke Swiss
124 bab 124 pertemuan
125 bab 125 pertemuan 2
126 bab 126 pelanggan kamar 102
127 bab 127 memaafkan
128 bab 128 permintaan Oma Cintya
Episodes

Updated 128 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37 untuk 21+
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81 untuk 21+
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bB 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95 gelisah
96
bab 96 malas
97
bab 97 kunjungan Aldi
98
bab 98 dokter cabul
99
bab 99 vitamin kesuburan
100
bab 100 serba salah
101
bab 101 berdoa dan berusaha
102
bab 102 kembali ke paris
103
bab 103 berpuasa
104
bab 104 lanjut puasa
105
bab 105 pulang ke rumah lama
106
bab 106 Vania kesal
107
bab 107 Arsya kesal
108
bab 108 orang misterius
109
bab 109
110
bab 110 memberi hukuman
111
bab 111 romantis
112
bab 112 bukti cinta
113
bab 113 hamil
114
bab 114 pertengkaran
115
bab 115 Menenangkan diri
116
bab 116 penyesalan
117
bab 117 kedatangan Vania
118
bab 118 kedatangan Oma Cintya
119
bab 119
120
bab 120 bertemu Aldi
121
bab 121 menemui Sonia
122
bab 122 menemukan titik terang
123
bab 123 terbang ke Swiss
124
bab 124 pertemuan
125
bab 125 pertemuan 2
126
bab 126 pelanggan kamar 102
127
bab 127 memaafkan
128
bab 128 permintaan Oma Cintya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!