Bersama Riziq

Sesampainya di pesantren, Aisyah dan Dewi pun berjalan menuju rumahnya bi Ratna. Namun dari kejauhan nampak Riziq yang kini berjalan mendekat.

" Asalamualaikum " ucap Aisyah dan Dewi.

" Waalaikum salam " jawab Riziq.

Aisyah pun memberikan es cendol itu pada Riziq. Riziq begitu sangat senang, ia bukan senang karna mendapatkan es cendol, tapi ia senang karna ia merasa mempunyai kakak perempuan.

" Makasih ya uni " ucap Riziq sambil tersenyum.

" Oh ia ziq bantuin uni bawa belanjaan ke rumahnya umi salamah ya kamu ga ada kelaskan hari ini ? "tanya Aisyah sambil memberikan sebagian belanjaannya pada Riziq. Riziq hanya mengangguk.

" Ya sudah aku pulang duluan ya ke rumahnya bi Ratna " ucap Dewi sambil membawa belanjaannya bi Ratna.

" Asalamualaikum "

" Waalaikumsalam " jawab Aisyah dan Riziq.

Setelah kepergian Dewi, kini Aisyah dan Riziq pun berjalan menuju rumahnya umi Salamah

" Ziq kamu sudah lama tinggal di pesantren ? " tanya Aisyah sabil berjalan.

" Dari umur 4 tahun aku sudah di sini " jawab Riziq. Aisah pun mengangguk ngangguk.

" Berarti udah lama ya " tutur Aisyah.

Setelah sampai di rumahnya umi Salamah, mereka pun memberikan salam, tidak lama kemudian umi Salamah membuka pintu lalu tersenyum melihat mereka.

" Waalaikum salam " jawab umi Salamah.

" Umi aku bawa belanjaan " ucap Aisyah sambil memperlihatkan kantong belanjaannya. Umi pun tersenyum.

" Ayo masuk " ajak umi salamah.Aisyah tersenyum sambil melangkah masuk, namun tidak dengan Riziq.

" Uni aku mau pergi dulu sebentar lagi masuk kelas " ucap Riziq sambil memberikan kantong belanjaannya ke tangan Aisyah.

" Makasih ya ziq " ucap Aisyah sambil tersenyum.

" Kamu gak mau makan dulu di sini ziq ? " tanya umi Salamah, Riziq hanya tersenyum.

" Lain kali saja umi asalamualaikum " ucap Riziq sambil berlalu. Kini Aisyah dan umi sudah masuk ke dapur. Aisyah mulai membereskan belanjaannya, memasukannya ke dalam lemari es. Kini Aisyah lebih sering di rumahnya umi Salamah, karna bi Ratna kini sibuk di kantin.

" Umi tinggal sama siapa di rumah ini ? " tanya Aisyah sambil mengupas bawang.

"Umi tinggal berdua sama abi ,anak - anak umi sudah menikah, yang pertama ustad Soleh, dia di karuniai 2 orang anak laki laki dia mengajar di pesantren ini rumahnya juga tidak jauh dari sini, dan yang kedua ustad Usman, dia sudah menikah namun ia dan istrinya tinggal di kairo untuk melanjutkan study nya di sana " tutur umi Salamah. Aisyah pun mengangguk.

" Kamu punya berapa sodara ? " tanya umi pada Aisyah.

" Aku anak tunggal umi, orang tuaku belum lama ini meninggal, jadi aku ikut mamang kesini " jawab Aisyah dengan masih mengiris bawang, umi tersenyum sambil mengelus lembut kepalanya Aisyah, entah sejak kapan ia begitu menyayangi Aisyah.

Setelah lama berkutat di dapur akhirnya selesai juga pekerjaan Aisyah.

" Umi masakannya sudah siap " ucap Aisyah sambil mengelap meja makan, namun tak ada sautan dari umi Salamah. Perlahan ia berjalan menuju ruang tamu mencari umi, ia terkejut melihat umi terduduk di lantai dengan wajah yang pucat.

" Umi " panggil Aisyah sambil berlari mendekat.

" Umi kenapa ? " tanya Aisyah panik.

"Umi tidak apa - apa umi cuma lelah butuh istirahat " ucap umi Salamah sambil mencoba bangkit dari duduknya, perlahan Aisyah membantu umi untuk berdiri.

" Umi kita ke dokter ya muka umi pucat, apa perlu aku menghubungi kiyai husen " tanya Aisyah. Umi Salamah hanya menggelengkan kepalanya.

" Ya sudah aku anter ke dokter ya mi " ajak Aisyah. Umi hanya mengangguk, biasanya ia tak pernah mau di bawa ke dokter ia merasa putus asa karna sakitnya tak kunjung sembuh.

Aisyah membawa umi ke clinik terdekat yang ada di pesantren dengan bantuan beberapa santri.

Setelah pulang dari dokter, Aisyah tak tega meninggalkan umi sendirian di rumah.

" Mi aku temenin umi ya di sini sampai ada yang bisa gantiin aku buat jagain umi " pinta Aisyah. Umi mengangguk tersenyum ia sangat senang jika Aisyah mau menjaganya, ia merasa punya seorang anak perempuan.

"Makasih ya Aisyah " ucap umi sambil mengelus lembut kepalanya Aisyah.

Aisyah menjaga umi Salamah sampai sore. Tak ada yang bisa menjaga umi karna kesibukan masing masing, kiyai Husen kini sedang berada di luar kota. Aisyah sangat sabar dan telaten mengurus umi Salamah,

tidak lama setelah itu ada yang membuka pintu.

" Asalamualaikum "

terdengar suara laki laki mengucap salam, ia adalah ustad Soleh anak pertamanya umi salamah.

"Waalaikum salam " jawab Aisyah dan umi. Ketika ustad Soleh masuk, ia terkejut melihat umi nya kini sedang berbaring di tempat tidur, ia juga terdiam melihat Aisyah yang sedang berdiri di sebelah umi.

" Umi kenapa ? " tanya ustad Soleh cemas.

" Umi tidak apa - apa, Aisyah sudah membawa umi ke dokter " tutur umi Salamah.

Ustad Soleh pun menatap lekat pada Aisyah karna ia baru pertama kali melihat Aisyah. Aisyah hanya tersenyum.

" Ini Aisyah, dia keponakannya bi Ratna, dia yang membantu umi disini " tutur umi menjelaskan. Ustad Soleh pun tesenyum pada Aisyah.

" Terima kasih Aisyah, sudah menjaga umi " ucap ustad Soleh.

" Sama - sama " ucap Aisyah sambil tersenyum.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-07-21

1

susi 2020

susi 2020

🙄🙄😲😘

2023-07-21

1

❀Cha❀

❀Cha❀

Bahagia selalu, Aisyah, wkwkwk 😂

2021-01-01

3

lihat semua
Episodes
1 Ajakan
2 Kantin
3 Umi salamah
4 Tempat pavorit
5 Bersama Riziq
6 Pertemuan pertama
7 Hukuman
8 Pertemuan kedua
9 Pertanyaan
10 Sayangnya umi.
11 Hukuman Aisyah
12 Keinginan umi
13 Hukuman kedua
14 Lelah
15 Hukuman yang ke tiga
16 Hafalan
17 Aisyah panik
18 Jangan marah
19 Perhatian
20 Perempuan
21 Menanam bibit
22 Senyuman itu.
23 kedatangan tamu
24 Lantunan alquran
25 Ada rasa
26 Senyuman
27 puisi
28 Puisi balasan
29 bahagia
30 sekotak kue
31 Makan bersama
32 Perjodohan
33 Ancaman Riziq
34 Salat istikharah
35 keputusan
36 Menerima
37 Amarah Riziq
38 Dilema Aisyah
39 Pernikahan
40 Belajar melupakan
41 Jodoh
42 Tatapan Intens
43 Membujuk
44 Abi dan umi
45 Menerima
46 Emosi Riziq
47 Pilihan.
48 Janji Aisyah.
49 Kepergian Riziq
50 Tangisan Aisyah
51 Ikhlas
52 Menolak
53 Cemburunya
54 Ta'aruf
55 Duka Aisyah
56 Kehidupan Baru
57 Melepas rindu.
58 Mengingatkan
59 Caranya Mencintaimu
60 Ustad Riziq
61 Kertas itu
62 Mencintaimu
63 Kuterima
64 Pernikahan.
65 Lembaran baru
66 Berdebar
67 Panggilan itu
68 Menggodamu
69 Kewajiban
70 Aisyah Istriku
71 Berkasih sayang
72 Mengikuti sunah
73 Masak Bersama
74 Cemburu tak jelas
75 Maaf
76 Hubungan
77 Minyak wangi
78 Hamil
79 Mual dan pusing
80 Ngidam part 1
81 Ngidam part 2
82 Perut buncit
83 Genit
84 Lipstik
85 Kelakuan Aisyah
86 Melahirkan.
87 Kebersamaan.
88 Ibu terbaik
89 Adam dan Hawa.
90 Siapa dia?
91 Cemburunya Aisyah.
92 Zahra.
93 Berbagi.
94 Tawa Aisyah.
95 Tanda lipstik
96 Riziq.
97 17 cara.
98 Ustad Rasyid.
99 Zahra vs Yasmin.
100 Kalah.
101 Goda aku
102 Hukuman
103 Belanja
104 Merepotkan
105 Makan makan
106 Lelah
107 Rasa
108 Tawaran
109 Rencana
110 Menang.
111 Di hukum
112 Menagih
113 Merayu.
114 menolaknya
115 Tanda terima kasih.
116 Pulang kampung
117 Memancing
118 Oleh oleh
119 Rasa tak suka
120 Hamil ?
121 Salah orang
122 Rindu
123 menutup wajah
124 Takdir
125 Warisan??
126 Zahira Rahmadia Al fiqri
127 Jangan genit
128 Uji coba
129 Mangga muda
130 Tersesat
131 Protes
132 Cemburunya Riziq
133 Jaga jarak
134 Di keroyok
135 Basah kuyup
136 Dajjal
137 Menyelinap.
138 Istighfar
139 Rumah sakit
140 Gara gara kertas
141 Menjenguk
142 Usman & Riziq
143 Pertandingan putra
144 Pertandingan putri
145 Menagih hadiah.
146 Masakannya Zahira
147 Kelebihannya.
148 Belajar.
149 Nasehat m'bah
150 Menjemput
151 5000 rupiah
152 Merobek
153 Baju gamis
154 Berbelanja
155 Kecerdasannya
156 Hawa
157 Kebun binatang
158 Hilang
159 Pulang liburan
160 Masa lalu
161 Tagisan Zahira
162 Tertabrak
163 Busway
164 Ucapan
165 Pertanyaan Riziq
166 Menginjak
167 Pasar kambing
168 Jawaban Aisyah.
169 Takbiran
170 Kurban
171 Perdebatan.
172 Menatap
173 Bakar bakar
174 Keselek
175 Bahagiakah?
176 Aisyah vs Zahira
177 Kecemburuan.
178 Menghutang waktu
179 Do'a
180 Merah putih
181 Kepiting
182 Jodoh
183 Pantun
184 Zahira.
185 Pendaftaran
186 Sandal.
187 Tulisan Yusuf
188 Sakit
189 Menjenguk Hawa
190 Melahirkan.
191 Anum
192 Persiapan
193 Perlombaan.
194 Perlombaan 2
195 Bakakak ayam
196 Tahun baru Islam
197 Ngantuk.
198 Paper bag
199 Pidato
200 Kertas
201 Terima kasih.
202 Akhir Zaman
203 Perubahan
204 Niat
205 Nasehat
206 Barakallah fii umrik
207 Tespek
208 Mengobrol
209 Ngidam
210 Makan makan
211 Kebahagiaan bersama
212 Pengumuman
213 pengumuman novel baru
Episodes

Updated 213 Episodes

1
Ajakan
2
Kantin
3
Umi salamah
4
Tempat pavorit
5
Bersama Riziq
6
Pertemuan pertama
7
Hukuman
8
Pertemuan kedua
9
Pertanyaan
10
Sayangnya umi.
11
Hukuman Aisyah
12
Keinginan umi
13
Hukuman kedua
14
Lelah
15
Hukuman yang ke tiga
16
Hafalan
17
Aisyah panik
18
Jangan marah
19
Perhatian
20
Perempuan
21
Menanam bibit
22
Senyuman itu.
23
kedatangan tamu
24
Lantunan alquran
25
Ada rasa
26
Senyuman
27
puisi
28
Puisi balasan
29
bahagia
30
sekotak kue
31
Makan bersama
32
Perjodohan
33
Ancaman Riziq
34
Salat istikharah
35
keputusan
36
Menerima
37
Amarah Riziq
38
Dilema Aisyah
39
Pernikahan
40
Belajar melupakan
41
Jodoh
42
Tatapan Intens
43
Membujuk
44
Abi dan umi
45
Menerima
46
Emosi Riziq
47
Pilihan.
48
Janji Aisyah.
49
Kepergian Riziq
50
Tangisan Aisyah
51
Ikhlas
52
Menolak
53
Cemburunya
54
Ta'aruf
55
Duka Aisyah
56
Kehidupan Baru
57
Melepas rindu.
58
Mengingatkan
59
Caranya Mencintaimu
60
Ustad Riziq
61
Kertas itu
62
Mencintaimu
63
Kuterima
64
Pernikahan.
65
Lembaran baru
66
Berdebar
67
Panggilan itu
68
Menggodamu
69
Kewajiban
70
Aisyah Istriku
71
Berkasih sayang
72
Mengikuti sunah
73
Masak Bersama
74
Cemburu tak jelas
75
Maaf
76
Hubungan
77
Minyak wangi
78
Hamil
79
Mual dan pusing
80
Ngidam part 1
81
Ngidam part 2
82
Perut buncit
83
Genit
84
Lipstik
85
Kelakuan Aisyah
86
Melahirkan.
87
Kebersamaan.
88
Ibu terbaik
89
Adam dan Hawa.
90
Siapa dia?
91
Cemburunya Aisyah.
92
Zahra.
93
Berbagi.
94
Tawa Aisyah.
95
Tanda lipstik
96
Riziq.
97
17 cara.
98
Ustad Rasyid.
99
Zahra vs Yasmin.
100
Kalah.
101
Goda aku
102
Hukuman
103
Belanja
104
Merepotkan
105
Makan makan
106
Lelah
107
Rasa
108
Tawaran
109
Rencana
110
Menang.
111
Di hukum
112
Menagih
113
Merayu.
114
menolaknya
115
Tanda terima kasih.
116
Pulang kampung
117
Memancing
118
Oleh oleh
119
Rasa tak suka
120
Hamil ?
121
Salah orang
122
Rindu
123
menutup wajah
124
Takdir
125
Warisan??
126
Zahira Rahmadia Al fiqri
127
Jangan genit
128
Uji coba
129
Mangga muda
130
Tersesat
131
Protes
132
Cemburunya Riziq
133
Jaga jarak
134
Di keroyok
135
Basah kuyup
136
Dajjal
137
Menyelinap.
138
Istighfar
139
Rumah sakit
140
Gara gara kertas
141
Menjenguk
142
Usman & Riziq
143
Pertandingan putra
144
Pertandingan putri
145
Menagih hadiah.
146
Masakannya Zahira
147
Kelebihannya.
148
Belajar.
149
Nasehat m'bah
150
Menjemput
151
5000 rupiah
152
Merobek
153
Baju gamis
154
Berbelanja
155
Kecerdasannya
156
Hawa
157
Kebun binatang
158
Hilang
159
Pulang liburan
160
Masa lalu
161
Tagisan Zahira
162
Tertabrak
163
Busway
164
Ucapan
165
Pertanyaan Riziq
166
Menginjak
167
Pasar kambing
168
Jawaban Aisyah.
169
Takbiran
170
Kurban
171
Perdebatan.
172
Menatap
173
Bakar bakar
174
Keselek
175
Bahagiakah?
176
Aisyah vs Zahira
177
Kecemburuan.
178
Menghutang waktu
179
Do'a
180
Merah putih
181
Kepiting
182
Jodoh
183
Pantun
184
Zahira.
185
Pendaftaran
186
Sandal.
187
Tulisan Yusuf
188
Sakit
189
Menjenguk Hawa
190
Melahirkan.
191
Anum
192
Persiapan
193
Perlombaan.
194
Perlombaan 2
195
Bakakak ayam
196
Tahun baru Islam
197
Ngantuk.
198
Paper bag
199
Pidato
200
Kertas
201
Terima kasih.
202
Akhir Zaman
203
Perubahan
204
Niat
205
Nasehat
206
Barakallah fii umrik
207
Tespek
208
Mengobrol
209
Ngidam
210
Makan makan
211
Kebahagiaan bersama
212
Pengumuman
213
pengumuman novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!