Taehyung menendang bebatuan kecil di dekat kakinya. Dia menatap hujan dengan wajah masam. Kepalanya dia senderkan pada tiang halte pemberhentian bus.
Dia memejamkan matanya dan mereka ulang peristiwa hari ini.
Sebenarnya rencana yang ingin dia lakukan dan selalu ia lakukan adalah pulang bersama Jimin dengan menaiki bus.
Tapi karena Alpha posesif Min Yoongi itu, dirinya harus mengalah. Memang sudah waktunya dia harus mengalah karena Jimin sudah memiliki mate.
Tapi sialnya hujan tiba-tiba turun dengan deras saat Taehyung sudah menunggu seperti di halte. Dia berpikir kalau busnya akan terlambat karena hujan ini.
Tae
Kapan busnya datang?
Ketika mendengar suara percikan air, Taehyung langsung membuka matanya dan melirik ke arah sumber suara itu berasal. Ternyata itu berasal dari seorang pria yang bajunya basah karena kehujanan.
Berdasarkan dari bau scentnya, dia menduga kalau pria itu adalah Jeon Jungkook. Walau penciuman seorang Beta tidak setajam milik Alpha maupun Omega tapi Taehyung sangat hafal scent milik true Alpha di kampusnya itu.
Aku tidak tahu kalau dia naik bus yang sama denganku. Batinnya.
Taehyung mengalihkan pandangannya, lebih memilih untuk memperhatikan jalanan di depannya.
Jungkook
Hujannya sangat deras ya?
Taehyung sedikit terlonjak mendengar pertanyaan itu. Dia tidak menyangka kalau Jungkook akan mengajaknya bicara.
Tae
Begitulah.
Dan suasana menjadi canggung.
Jungkook
Err-kau benar Kim Taehyung bukan?
Tae
Apa kau memiliki sesuatu urusan denganku? Kalau tidak, jangan ajak aku bicara. Sampai di sini saja Jeon.
Jungkook
Wah, kau seperti yang lainnya katakan.
Taehyung mengepalkan tangannya.
Tae
Mengatakan apa?
Jungkook
Kau dingin.
Jungkook
Tapi itu wajar karena banyak Alpha yang menggodamu.
Tae
Dan kau salah satu dari mereka?
Jungkook
Sayangnya tidak. Aku tidak mau membuat mateku kecewa saat dia mengetahui kalau aku menggoda orang lain.
Tae
Matemu beruntung karena memiliki Alpha yang memiliki pemikiran seperti dirimu.
Jungkook
Sebenarnya yang lebih aku takutkan kalau mateku adalah seorang atlet beladiri. Aku bisa habis di tangannya nanti.
Tae
Pffft-
Taehyung tertawa.
Tae
Itu tidak mungkin.
Jungkook
Mungkin saja. Kan tidak ada yang tahu.
Tae
Kalau kau membayangkan matemu adalah seorang atlet, aku malah sebaliknya. Kupikir seorang omega yang cantik dan anggun akan sangat cocok denganmu.
Jungkook
Kau mengatakan hal yang sama dengan yang lain.
Tae
Kalau begitu, itu artinya matemu memang cocok seperti itu.
Jungkook
Tapi aku lebih menyukai tantangan.
Tae
Memang ya true Alpha.
Jungkook
Huh?
Jungkook
Kau bilang apa?
Tae
True.. Alpha?
Jungkook
Katakan-
Tae
Oh, busnya sudah datang!
Taehyung memekik, dia segera bangkit dari duduknya dan melangkah maju. Sayangnya dia tidak melihat di mana ia berpijak. Dia menginjak genangan air yang membuatnya tergelincir.
Merasakan tubuhnya yang terhuyung, Taehyung langsung menutup matanya. Siap menerima rasa sakit setelah ini.
Namun dengan sigap, Jungkook melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung menahan agar dirinya dan Taehyung tidak terjatuh bersamaan.
Merasa dirinya tidak menghantam tanah, Taehyung perlahan membuka matanya. Pandangannya tertuju pada iris mata Jungkook yang terlihat jelas pantulan dirinya.
Tae
J-jeon...
Selama seperkian detik, mereka berdua diam di posisi seperti itu.
Rasanya Taehyung tidak bisa bergerak seakan bumi berhenti berputar. Dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari mata Bambi Jungkook, sangat indah. Jungkook pun demikian, dia merasa sepertinya dunia akan runtuh saat dia mengalihkan pandangannya dari Taehyung.
Sedetik kemudian tubuh keduanya memanas. Detak jantung mereka menjadi lebih cepat namun terdengar seirama. Terasa seperti ada cakaran yang membuat dada mereka menjadi perih.
Jungkook menggeram, menatap Taehyung dengan mata gelapnya.
Jungkook
Mate?
Kesadaran Taehyung seketika kembali.
Tae
T-tidak.
Taehyung langsung mendorong Jungkook dan berlari memasuki bus yang sudah berhenti di halte itu.
Setelah Taehyung masuk, bus itu bersiap untuk meninggalkan tempat ini.
Taehyung bisa melihat wajah terkejut Jungkook dari dalam bus. Dia mengalihkan pandangannya dan mengepalkan tangannya.
Tae
I-ini pasti.. sebuah k-kesalahan.
Tae
Pasti..
Detik itu juga jantungnya menjadi sakit seperti ditusuk sesuatu.
Comments