Bab 3

Di sinilah ia saat ini, duduk di hadapan penghulu yang akan menikahkannya dengan Reymond. Setelah kemarin ia menerima bantuan dari pria itu, kini ia tidak bisa lagi menolak pernikahan itu lagi

FLASHBACK ON

Setelah Fatma menghubungi Zio untuk meminta bantuannya, ternyata yang menemuinya bukan hanya Zio, tapi Reymond juga ikut dengannya.

"Tuan, kenapa anda juga datang?'' tanya Fatma yang melihat Reymond datang bersama Zio.

Reymond membuang tatapannya, seandainya ia tidak memanfaatkan waktu saat ini, mungkin Fatma tidak akan pernah menerima tawarannya.

"Aku datang kemari untuk membuat kesepakatan denganmu," jawab Reymond tanpa menatap Fatma.

Fatma mengerutkan keningnya, "Maksud anda kesepakatan apa, Tuan?" tanya Fatma tidak mengerti.

Reymond memasukkan tangannya ke saku celana, lalu menatap lurus gadis yang ada di depannya, "Aku akan melunasi biaya pengobatan adikmu, tapi gantinya kamu harus menikah denganku besok pagi di kantor KUA."

"Maaf?"

"Itupun kalau kamu ingin kedua adikmu sembuh total. Jika kamu menolaknya, maka aku akan membiarkan mereka," ucap Reymond.

"Haruskah aku menerima pernikahan itu? Tapi bagaimana dengan kedua adikku jika aku menolak?" batin Fatma seraya memejamkan matanya.

Raymond memperhatikan gadis itu, sangat kentara jika dia sedang tidak baik-baik saja dan baginya itu adalah waktu yang pas untuk menekannya.

Fatma menarik nafas panjang sebelum akhirnya ia menjawab, "Baiklah, saya menyetujui pernikahan itu," ucap Fatma akhirnya. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tapi saat ini kedua adiknya lebih penting.

Reymond tersenyum puas mendengar jawaban Fatma, "Good. Oke, aku akan membayar semua pengobatan adikmu." Raymond pun menyuruh Zio untuk mengurus semuanya.

"Terima kasih," ucap Fatma datar. "Semoga aku mengambil keputusan yang benar," batinnya.

Setelah Reymond dan Zio membayar pengobatan adik Fatma, mereka pun langsung bergegas meninggalkannya karena masih mempunyai urusan lain, sedangkan Fatma sendiri memilih untuk menemani kedua adiknya yang masih berada di ruang perawatan puskesmas itu.

"Aku tidak tahu keputusanku ini benar atau tidak, tapi saat ini aku tidak bisa egois dengan hanya memikirkan diri sendiri," batin Fatma termenung.

Tio memperhatikan kakak perempuannya yang sedari tadi hanya diam tanpa mengatakan apapun, "Kak, apa Kakak baik-baik saja?" tanya Tio khawatir yang pada kakaknya.

Fatma beberapa kali mengerjakan matanya karena cukup terkejut dengan pertanyaan Tio. "Akh, hmmm. I–iya, Kakak baik-baik saja." Fatimah memberikan senyumannya pada Tio.

Tio yang mengerti jika kakaknya sedang tidak baik-baik saja hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Berbeda dengan Tio, Tantri terlihat sangat senang dan sumringah saat mendengar jika kakaknya menerima pernikahan itu.

"Pilihan yang bagus, Kak," ucap Tantri pada Fatma, ia sangat tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh kakak perempuannya.

"Ya, semoga saja." Fatma menjawab dengan tidak yakin.

Setelah itu mereka pun tidak saling berbicara lagi dan hanya terdiam dengan pikiran masing-masing sambil menunggu cairan infusan milik Tantri dan Tio habis.

FLASHBACK OFF

Fatma asyik dengan lamunannya hingga ia tidak menyadari jika Reymond sudah duduk di sampingnya berhadapan dan dengan penghulu.

Tidak ada tenda ataupun gaun indah yang dikenakan oleh Fatma, dia hanya memakai baju muslim putih lengkap dengan kerudung, bahkan ia juga tidak memakai make up sama sekali. Bahkan tetangga yang melihat Fatma, Tio dan Tantri dijemput oleh bibi dan pamannya mengira jika mereka akan pergi ke pengajian.

Reymond tadi sempat menatap Fatma sesaat, dia tidak mempermasalahkan penampilan Fatma karena menurutnya itu tidak penting.

Fatma POV

Sekarang aku di sini, duduk di depan penghulu yang akan menikahkanku dengan Tuan Reymond. Aku tidak mengetahui alasan dia yang kukuh mintaku untuk menikah dengannya, sejujurnya aku sangat berat melakukan hal ini, tapi aku tidak mempunyai pilihan lain selain menerimanya.

Di sini yang paling terlihat bahagia bukanlah aku ataupun calon suamiku, melainkan Bibi Fani dan juga Paman Andre, aku sempat curiga kepada mereka karena melihat ekspresinya. Mungkinkah mereka menjual ku dengan alasan untuk membayar hutang dan menyekolahkan adik-adik? Akupun tidak tahu.

Aku terlalu asyik melamun hingga tidak sadar jika Tuan Reymond sudah duduk di sampingku. Akh, sebentar lagi ijab qobul akan dimulai. Aku menundukkan kepala karena gugup, meskipun acara ini hanya ijab qobul, tetap saja membuat jantungku berdebar.

Apalagi saat mendengar pria di sampingku ini mengucapkan kata-kata sakral sebagai janjinya di hadapan Tuhan, dengan lancar dia menyebut namaku dan nama ayah kandungku, tanpa sadar air mata ini menetes begitu saja. Dalam waktu beberapa detik, kini aku sudah menjadi seorang istri.

Hanya tujuh orang yang menyaksikan pernikahanku dengan Tuan Raymond, meskipun tidak meriah, tapi itu menjadikan suasana yang sakral.

Setelah ijab qobul dan pembacaan doa selesai, penghulu menyuruhku untuk meraih tangan Tuan Reymond dan menciumnya sebagai tanda hormat padanya. Entah benar atau hanya perasaanku saja, jika Tuan Reymond terlihat sangat enggan saat ku sentuh tangannya.

Paman dan bibi pun menghampiri saat Tuan Reymond sudah berada jauh dariku, "Tidak sulit, kan, menikah dengannya?" bisik Bibi Fani padaku.

"Senang, Bibi terlihat bahagia," ucapku dengan niatan menyindir, tapi sepertinya bibi tidak merasa tersindir olehku, bahkan dia tertawa renyah.

"Keponakanku memang pintar," pujinya padaku, aku menatapnya dengan pandangan tidak percaya, kenapa dia sampai bisa berpikiran seperti itu? Aku benar-benar tidak mengerti dengan pikiran mereka.

Fatma POV end.

Setelah selesai melangsungkan pernikahan sederhana itu, Reymond membawa Fatma bersamanya. sedangkan Tio dan Tantri ikut bersama bibi dan Paman Andre.

Sepanjangan perjalanan, Fatma tidak mengatakan apa-apa, dia hanya duduk manis dan menatap keluar dengan tautan tangan yang tidak terlepas.

Reymond sesekali menatap kearah gadis yang kini sudah resmi menjadi istrinya, bukan karena ia terpana, melainkan dia tidak percaya jika mereka sudah menikah.

"Gila saja aku mengikuti sarannya dengan menikahi gadis udik ini," batin Reymond sambil mencibir Fatma.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya mereka pun sampai di kediaman Reymond.

"Wow, menakjubkan," gumam Fatma saat ia melihat sebuah bangunan megah didepannya tidak lupa para pelayan juga sudah berada di depan pintu masuk bangunan itu.

Raymond kembali mencibir dan menggelengkan kepalanya pelan saat melihat Fatma yang menatap takjub pada kediamannya. "Dasar udik," gumamnya.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya." Sambut para pelayan.

"Jangan panggil dia Nyonya, perlakuan dia seperti pelayan yang lainnya!" perintah Reymond seraya meninggalkannya begitu saja.

Fatma menatap tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu padanya, "Kenapa? Kenapa hatiku sakit saat ia memperlakukanku seperti ini?" batin Fatma sambil memegang dadanya yang terasa sesak.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" tanya seorang pelayan yang menghampirinya

Fatma pun tersadar dan mengalihkan perhatiannya pada pelayan itu, "Saya baik-baik saja, Kak," jawab Fatma.

"Maaf, tapi bisakah Nona ikut dengan ku?" tanya pelayan itu.

Fatma pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Baik, Kak."

Mereka berdua jalan menuju lorong yang akan membawanya ke paviliun belakang mension itu, sepanjang perjalanan tidak henti-hentinya Fatma mengagumi semua hal yang ia lalui. Beberapa menit berlalu, kini mereka sudah sampai di depan sebuah pintu yang akan menjadi kamarnya.

"Nah, ini kamar kita, Nona," ucap pelayan itu seraya membuka pintu kamar. Di sana terdapat tiga tempat tidur yang terpisah dua diantaranya sudah terisi dan hanya satu lagi yang masih kosong.

"Maaf karena menempatkan Nona di sini, tapi ini adalah perintah dari Tuan Raymond," sesal pelayan itu seraya menundukkan kepalanya.

Fatma merasa tidak enak hati karena baru kali ini ada yang menundukkan kepala padanya, "Tidak apa-apa, Kak. Saya pasti akan betah tinggal di sini," ucap Fatma. "Kalau saya boleh tahu, nama Kakak siapa?" tanya Fatma, mencairkan suasana.

"Perkenalkan, namaku Rere," ucap pelayan itu sambil mengulurkan tangannya.

Dengan segera, Fatma pun menerima uluran tangan itu. "Namaku Fatma. Salam kenal, Kak Rere," ucapnya terlihat gembira.

Setelah mereka berkenalan, tiba-tiba kepala pelayan datang menghampirinya. "Nona, Tuan Reymond ingin berbicara dengan anda."

"Oh, iya, baik, Pak," jawab Fatma, ia pun berpamitan pada Rere untuk menghadap Reymond.

Fatma mengikuti langkah kepala pelayan itu dengan perasaan berdebar, ia sangat takut terjadi sesuatu.

"Silakan masuk, Nona."

Dengan ragu, Fatma pun melangkah memasuki ruangan yang ia tebak itu adalah ruang kerja Reymond.

Di sana, ia melihat Reymond sedang duduk. Perlahan, Fatma menghampirinya. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"

Reymond kembali menatap Fatma, sebelum akhirnya ia melemparkan beberapa kertas di hadapan Fatma. "Baca itu baik-baik!" perintahnya.

Fatma mengambil kertas yang di berikan Reymond padanya, untuk dibacanya dengan seksama. Ia begitu terkejut saat membaca bagian akhir dari surat itu. "Kontrak pernikahan?" tanyanya tidak percaya.

Reymond menarik sebelah sudut bibirnya dengan pandangan remeh, "Memangnya apa lagi? Apa kamu berharap menjadi Cinderella di dunia nyata? Jangan mimpi!"

Fatma memejamkan matanya, ia berusaha untuk tetap terlihat tenang, "Tenang Fatma, kamu jangan emosi," gumamnya dalam hati.

"Maaf, Tuan. Tapi apa maksudnya dengan hanya menjadi istri di depan keluarga?" tanya Fatma tidak mengerti.

"Aku akan menikahi kekasihku."

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA

TERIMAKASIH 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Echa04

Echa04

ck... padahal cuma 3rts rb doang... 🙄

2023-02-02

0

Nova Lasari

Nova Lasari

nyesek 😅

2022-03-24

0

siccasiccasic

siccasiccasic

Udik udik, tar glow up jadi bucin baru tau rasa loe!!

2022-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!