Cinta Mu

" Ia tak pernah menganggap aku sebagai putrinya!!! Yang ia pikirkan hanya harta dan kekuasaan, Baginya aku hanyalah sebuah alat pertukaran!!" Sila menangis di hadapan Evan.

" Jangan menangis lagi...!!?Jika kau tak ingin aku memberikan saham itu aku tak akan memberikannya...!!"Evan memeluk Sila.

" Dia sama saja ingin menjual ku!!? Jika kau tak mau ia pasti menawarkan aku pada pria lain...!!Meskipun pria tua bangka yang sudah beristri sekalipun dia pasti akan memberikan ku asal bisa ditukar dengan kekayaan..!!Rasanya aku benar - benar tak ingin melihatnya lagi." Sila mengusap air matanya yang terus saja keluar.

" Jika kau tak ingin melihatnya tak usah kembali ke rumah itu..!! Tinggallah di sini, Sil menikahlah dengan ku maka ia tak akan bisa membawamu pergi ataupun menjual mu pada pria lain lagi!!?Aku bersumpah akan mencintai dan memanjakan mu seumur hidup ku.." Evan menggenggam tangan Sila dan menatap matanya berharap gadis di depannya itu mau menerimanya.

" Aku...,Aku...,Aku tak tau harus bagaimana..!! Aku takut, Bagaimana jika suatu saat kau merasa bosan lalu mencampakkan dan membuang ku..." Sila menangis.

" Bodoh!!?Semua orang di dunia mungkin bisa meninggalkan mu tapi tidak dengan ku, Aku mencintai mu dari kita masih kecil hingga sekarang perasaan ku tidak pernah berkurang justru sebaliknya perasaan ini semakin dalam hingga rasanya aku tak akan sanggup untuk hidup jika harus kehilangan diri mu lagi.." Evan mengusap air mata Sila.

" Masih kecil, Bagaimana mungkin, Bukankah kita baru pertama kali bertemu.." Sila merasa bingung.

"Tuh kan kamu memang bodoh, Kita sudah pernah bertemu saat kecil, Saat itu adalah hari pemakaman ayah ku, Saat aku merasa tak ada harapan kamu datang mengulurkan tangan dan tersenyum pada ku, Kamu bilang jika tak ada yang mau hidup bersama ku kamu yang akan hidup bersama dengan ku dan menemani ku selamanya.."Evan tersenyum pada Sila.

" Tidak mungkin, Itu sudah lama sekali, Kamu, Kamu adalah anak lelaki yang menangis dan bilang ingin ikut mati bersama dengan ayahnya yang sudah meninggal itu.."Sila kaget merasa tak percaya dengan apa yang ia dengar.

" Sejak saat itu aku bersumpah akan menjadi sukses dan menjemput mu, Aku ingin menikahi mu., Memanjakan mu dan memberikan segala yang aku miliki hanya untuk mu.."Evan memeluk Sila.

"Baiklah, Aku setuju untuk menikah dengan mu tapi pernikahan ini harus dirahasiakan sampai aku benar - benar siap." Sila membalas pelukan Evan.

" Benarkah apa yang aku dengar ini!!? Kamu benar - benar setuju menikah dengan ku.." Evan melepas pelukannya dan menatap Sila dengan penuh harapan.

" Iya aku setuju menikah dengan mu tapi harus dirahasiakan dulu, Aku ingin lebih mengenal dan mengetahui tentang mu lebih dulu, Banyak hal yang tidak aku tau tentang mu, Jadi bisakah kita merahasiakannya dulu sampai aku benar - benar siap." Sila menjelaskan pada Evan.

Sila berharap Evan mau menerima syarat darinya, Ia tak ingin merasakan sakit di selingkuhi dan dibuang, Di dalam hati Sila sebenarnya masih belum yakin dan ragu, Apa keputusan yang dia ambil adalah yang terbaik baginya.

" Baiklah, Apapun yang kamu mau akan aku penuhi, Aku sangat bahagia karena kamu mau menikah dengan ku..."Evan memeluk Sila, Dia sangat bahagia ahirnya gadis yang ia cintai mau menikah dengannya.

"Terimakasih Sila!!! Terimakasih karena telah hadir dalam hidup ku...." Evan terus memeluk Sila, Ia enggan untuk melepaskan Sila.

" Huh..., Aku tidak bisa bernafas, Kau memeluk ku terlalu erat..." Sila mendorong Evan.

" Maafkan aku...!! Aku terlalu senang karena kamu mau menikah dengan ku..." Evan mencium kening Sila.

" Dasar, Jangan mencari alasan untuk memeluk dan mencium kening ku, Dasar mesum..." Wajah Sila memerah karena merasa malu.

" Hei, Kenapa kau jadi bilang aku mesum...!! Sejak kapan kau memberiku nama panggilan begitu, Aku hanya bersikap seperti ini pada mu.." Evan tersenyum pada Sila yang wajahnya memerah karena malu, Bahkan Sila sendiri tak mengerti kenapa ia merasa seperti ini.

" Sudahlah, Aku tidak mau memperdulikan mu lagi..." Sila beranjak pergi meninggalkan Evan.

" Hei..., Jangan marah aku tidak akan mempermainkan mu lagi..!! Hei, Kau mau kemana.."Evan menarik tangan Sila hingga membuat Sila menabrak tubuhnya Evan.

" Huh...,Kau.... kau...., Apa yang kau lakukan..." Sila berusaha berdiri dari jatuh menimpa Evan karena tabrakan tadi.

Evan menahan Sila dengan kedua tangannya membuat sila tak bisa bangun dari atas tubuh Evan, Bagi Sila posisi seperti ini sangatlah tidak nyaman.

" Huh...., Lepaskan aku..., Jika begini aku tak akan bisa bangun..." Sila berusaha untuk lepas dari pelukan Evan.

"Jangan bergerak sembarangan jika kau tak ingin terjadi sesuatu yang tak akan bisa kau bayangkan dan aku tidak akan melepaskan mu, Jika aku melepaskan tangan ku kau pasti akan berusaha untuk menghindari ku lagi.." Evan tersenyum penuh kemenangan dan tak melepaskan tangannya dari tubuh Sila.

" Kau... Kau... Jangan macam - macam dan kapan aku menghindari mu, Aku hanya merasa lelah dan ingin istirahat di kamar saja.." Sila memalingkan wajahnya sembari meronta dan berusaha melepaskan diri.

" kau bahkan tak berani menatap ku dan sudah ku bilang jangan bergerak sembarangan." Evan mengendorkan tangannya.

" Aku sudah menatap mu jadi bisakah kau melepaskan aku sekarang dan bagaimana aku bisa tak bergerak terus jika kau tak melepaskan ku." Sila menatap wajah Evan.

Sebenarnya Sila merasa malu untuk bertatapan mata dengan Evan, Wajahnya memerah., Badannya terasa seperti akan terbakar jika ia lebih lama lagi berada di dekat pria tampan yang sangat mencintainya itu, Entah apa yang terjadi, Sesuatu di dalam hatinya menghangat, Ada perasaan aneh yang muncul di sana tanpa Sila sadari.

" Kenapa wajahmu memerah..? Apa kau demam.." Evan mengulurkan tangannya ke dahi Sila ia ingin melihat apakah Sila sedang demam.

" Apa yang kau lakukan..."Sila menghindar. ia berhasil melepaskan diri dari Evan. Gadis itu sontak berlari menuju ke kamar atas dengan cepat sebelum pria itu menangkapnya lagi.

" Huh dasar, Apa wajahnya memerah karena malu ya...!!? Bener - bener deh, Aku jadi ingin semakin menggodanya." Evan tersenyum sendiri melihat tingkah laku gadis itu.

Gadis mungil, Kulit hitam manis dan saat tersenyum membuat jantung Evan serasa ingin berhenti. Begitu polos dan mudah merasa malu, Membuat Evan ingin memanjakannya dengan segala apa yang dimilikinya.

" Besok aku akan membawanya ke biro pencatatan sipil untuk mendapatkan surat nikah., Tidak boleh terlalu lama jika tidak gadis itu bisa berubah pikiran lagi., Masalah pesta belakangan yang terpenting sekarang kami harus segera menikah lebih dulu."Evan bergumam sendiri. Evan menelfon Leon untuk mengurus semuanya, Ia ingin besok pagi semua sudah siap. Di sisi lain di dalam kamar Sila tidak bisa tidur, Dia memikirkan apakah keputusannya untuk menikah dengan Evan sudah benar, Ia bahkan tak tau mengenai Evan sedikit pun. Evan tau semua tentang Sila, Dia memiliki kekayaan yang berlimpah, Kekuasaan yang mendominasi., Di dalam maupun luar negeri ia memiliki aset yang tak terhitung jumlahnya ., Memiliki tubuh six pec, Putih bersih dan wajah yang begitu tampan. Gadis manapun yang melihat Evan pasti akan tergila - gila padanya, Sementara Sila hanyalah anak dari keluarga biasa., Bahkan ia adalah anak yang tak di inginkan di keluarganya, Wajahnya standar, Tak cantik bahkan kulitnya hitam. Sila berpikir bagaimana jika suatu saat Evan meninggalkan dia dan memilih wanita yang lebih cantik darinya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

***Aku adalah orang tak berpunya

Tak memiliki hal istimewa

Tak secantik para gadis di sana

Namun kenapa aku yang kau cinta

Tak akan menyesalkah diri mu

Pergilah, carilah yang sebanding dengan mu

Jangan pandang aku yang hina ini

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

🤗Selamat membaca🤗

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!