Sedikit Iri

Keira
Keira
Kak, aku duluan ya! [mengecup pipi Kai dengan cepat]
Keira
Keira
[berlari menuju kelasnya]
Kai
Kai
[menggelengkan kepala sambil menatap Keira]
Kai
Kai
Dua bulan lagi umurmu 17 tahun ....
Kai
Kai
Aku harap di masa ini semua mimpi buruk itu tidak akan terulang kembali.
jam makan siang
Kai
Kai
[menunggu Kei di depan kelas]
Seisi sekolah sudah tahu kalau Kai sangat protektif pada Kei. Bahkan saat makan siang pun Kai akan selalu menemani Kei meskipun Kei bersama dengan teman-temannya.
Tentu saja teman Kei tidak ada yang keberatan karena Kai adalah idola di sekolah mereka dan setiap hari mereka bisa duduk bersama dengan Kai dan membuat seisi sekolah iri pada mereka.
Kai
Kai
Kamu melupakan makan siangmu. [memberikan tas makan siang kepada Kei]
Keira
Keira
Eh iya. Terima kasih, Kak.
Keira
Keira
Entah bagaimana aku kalau tidak ada kakak. [terkekeh]
Kei memang sangat bergantung pada Kai. Sepertinya hampir semua keperluannya Kai yang mengurusnya.
Kai
Kai
[menggantungkan lengannya di bahu Kei]
Pemandangan seperti ini sudah biasa terlihat di sekolah mereka. Bahkan banyak yang mengatakan kalau mereka berdua lebih cocok menjadi sepasang kekasih dari pada kakak beradik.
Langkah mereka terhenti ketika salah satu murid di sekolah itu berdiri di hadapan mereka dan lalu memberikan Kei sesuatu.
Leo
Leo
Kei, aku membawakanmu sesuatu. Semoga kamu menyukainya.
Leo
Leo
[dengan segera pergi setelah Kei menerima pemberiannya]
Tidak mudah mendekati Kei karena Kai akan selalu berada di sampingnya.
Kai
Kai
Dia belum menyerah?
Kai
Kai
[melihat ke arah kotak yang sedang Kei pegang]
Keira
Keira
Kak, jangan terlihat mengerikan kepada setiap teman lelakiku.
Keira
Keira
Nanti adikmu ini tidak laku-laku.
Kai
Kai
Memang kamu sudah berpikir untuk berpacaran, huh?
Keira
Keira
Teman-temanku sudah banyak yang punya pacar.
Kai
Kai
Kamu mau pacaran hanya karena temanmu punya pacar? [menaikkan sebelah alisnya]
Keira
Keira
[tertawa]
Keira
Keira
Aku hanya bercanda!
Keira
Keira
Aku sudah punya kakak. Untuk apa aku mencari seorang pacar.
Keira
Keira
Kakak selalu ada di sampingku.
Kai
Kai
[tersenyum]
Kai
Kai
Kakak tidak akan menyerahkanmu pada sembarangan lelaki.
Kai
Kai
Mereka harus menghadapiku dulu.
Keira
Keira
Fix, aku tidak akan pernah punya pacar kalau begitu.
Keira
Keira
Mana ada yang bisa menghadapimu.
Keira
Keira
Tapi rasanya tidak adil. [duduk di bangku kantin]
Kai
Kai
[duduk di samping Kei]
Kai
Kai
Apanya yang tidak adil?
Keira
Keira
Iya. Kakak bebas didekati tanpa bisa aku halangi.
Keira
Keira
Mereka tidak takut padaku seperti para murid pria takut padamu.
Kai
Kai
Aku selalu menolak mereka.
Kai
Kai
Semua pemberian mereka tidak ada satupun yang aku terima.
Keira
Keira
[tertawa]
Kai
Kai
Kenapa kamu tertawa?
Keira
Keira
Aku lupa betapa dinginnya kakakku ini kalau menghadapi orang lain.
Keira
Keira
[membuka bekal makanannya]
Keira
Keira
Kasihan tahu, Kak.
Keira
Keira
Tapi aku bingung, meskipun mereka tahu sikap dingin Kakak, mereka tetap pantang menyerah.
Keira
Keira
Ada saja yang bergantian mencoba menarik perhatian Kakak.
Kai
Kai
Mereka bisa mencoba sesuka mereka.
Kai
Kai
Bagiku, hanya kamu yang terpenting.
Kai
Kai
[berwajah datar dan mulai menikmati makan siangnya]
Keira
Keira
[menunduk menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah memerah]
Keira
Keira
Kenapa Kakak bisa mengucapkan kata-kata seperti itu tanpa ekspresi apa pun? [dalam hati]
Keira
Keira
Kenapa aku selalu berdebar setiap kali kakak mengucapkan hal-hal seperti ini padaku? [dalam hati]
Terpopuler

Comments

Fania Jelita

Fania Jelita

❤❤

2021-10-15

1

Anna Triana

Anna Triana

❤❤❤❤

2021-10-07

0

Dina Tarigan

Dina Tarigan

lanjuutkan

2021-10-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!