Kemudian Zhang Yuan segera pergi menuju perkampungan kumuh. Saat sampai di sana ia tak kuasa menahan kesedihannya. Sungguhn pemandangan yang mengerikan, mengingat Kekaisaran Huangsi adalah negara yang besar dan kuat. Namun masih ada tempat yang terlantar.
“Ini mengingatkanku dengan kehidupan pemilik asli tubuh ini” kata Zhang Yuan dengan menggelengkan kepalanya.
Kemudian Zhang Yuan kembali berjalan dan memeriksa area sekitar. Setelah lama mencari akhirnya Zhang Yuan melihat dari kejauhan ada 5 orang anak-anak yang kira-kira berusia 13 dan 14 tahun sedang menebang pohon besar. Saat melihat mereka Zhang Yuan berkata “Padahal tubuh mereka kurus kering, tapi mereka masih memiliki kekuatan untuk menebang pohon yang besar.”
Zhang Yuan masih memantau mereka dari kejauhan, ia mulai memikirkan bahwa anak-anak ini sepertinya cocok untuk di retkrut.
“Huft.. kakak aku capek sekali” kata salah seorang anak.
“Bersabarlah dik tinggal sedikit lagi maka pohon ini akan tumbang” kata anak yang lain.
“Andai saja kita bisa hidup lebih baik, aku tidak akan mau melakukan ini lagi. Bahkan bayaran menebang pohon sebesar ini pun hanya dihargai 5 koin emas.” Anak yang tadi mengeluh lagi.
“Di zaman ini siapa yang mau nerima kita yang kurus kering dan tidak punya bakat. Lebih baik kita tetap bersyukur karna masih diberi bayaran” sahut anak yang lain.
“Benarkah?” kata Zhang Yuan yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Mendengar suara Zhang Yuan mereka pun kaget dan berteriak. Sebelum mereka sempat berbicara Zhang Yuan kembali melanjutkan kata-katanya.
“Kalau begitu bagaimana jika kalian ikut dengan ku” kata Zhang Yuan dengan tersenyum.
“Si.. siapa kamu!” sahut seorang anak.
“Kamu pasti orang jahat!” kata anak yang lain lagi.
“Hahaha...”
Zhang Yuan tertawa dan kemudian berkata “Aku Zhang Yuan, aku mendengar dari kejauhan bahwa kalian ingin memiliki kehidupan yang lebih baik. Jadi bagaimana jika kalian ikut denganku? Aku berencana membentuk pasukan penjaga kediamanku. Aku akan melatih kalian menjadi seorang kultivator.”
“Benarkah?” tanya mereka dengan wajah bahagia.
Kemudian Zhang Yuan menjelaskan lagi pada mereka bahwa jika mereka mau ikut maka mereka tidak perlu tinggal di perkampungan kumuh ini. Mendengar penjelasan Zhang Yuan mereka menjadi semakin bahagia. Zhang Yuan juga berkata jika mereka masih memiliki saudara atau teman-teman yang ingin ikut dengannya maka ajaklah mereka.
Setelah itu 5 orang anak tadi segera pergi dan memanggil saudara serta teman-teman mereka yang ingin pergi dari tempat itu. Setengah jam menunggu akhirnya datang rombongan anak-anak yang kira-kira berusia 13-15 tahun datang. Ada sekitar 25 orang yang berencana ikut dengan Zhang Yuan. Terlihat ada 5 orangnya adalah anak perempuan.
Zhang Yuan berpikir anak-anak perempuan mungkin nanti bisa dijadikan pelayan untuk membantu Ying’er dan Xiao Die. Kemudian Zhang Yuan mengajak mereka pergi menuju kediamannya. Sesampainya di rumah, Zhang Yuan memanggil Xiao Die dan Ying’er kemudian ia menjelaskan beberapa peraturan dan tugas-tugas yang harus di taati oleh mereka.
Xiao Die pun mengajak anak-anak perempuan untuk mandi di dalam rumah dan anak-anak lelaki mandi di sumur belakang. Setelah mereka bersih dan segar Zhang Yuan kemudian mulai mengajarkan Teknik Bela Diri pada mereka.
Teknik ini adalah Teknik yang ia dapatkan dari jarahan mayat anggota Geng Yuhan. Teknik Tinju Besi dan Teknik Mengendap di ajarkan sesuai dengan potensi masing-masing. Zhang Yuan adalah orang yang pandai dalam menilai bakat seseorang, jadi hal yang mudah bagi dia untuk mengajarkan anak-anak tersebut sesuai potensi mereka.
Kedepannya Zhang Yuan berencana untuk memperbanyak jumlah dan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan bidangnya. Ia juga berpikir untuk merekrut master ke dalam kediamannya. Dengan begini maka keselamatan Ying’er dan Xiao Die dapat terjamin dan ia juga bisa mulai membangun kekuatan.
Sekarang yang perlu Zhang Yuan persiapkan adalah sumberdaya. Saat ini Zhang Yuan masih miskin meskipun beberapa waktu lalu ia mendapat cukup banyak sumberdaya. Ketika sedang berpikir akhirnya Zhang Yuan ingat bahwa jarahan dari paman Hu waktu itu terdapat Teknik Alkimia Tingkat 2. Biar bagaimana pun paman Hu merupakan Alkemis Tingkat 2.
Kemudian Zhang Yuan pergi ke ruangannya untuk mengeluarkan Teknik tersebut dan mulai memahami isinya. Namun untuk bisa memahami Metode Pemurnian obat bukan perkara mudah. Meskipun di kehidupan sebelumnya ia sudah sering membuat Elixir, tapi di dunia ini tentu saja akan berbeda.
Setelah berpikir panjang akhirnya Zhang Yuan terpikirkan cara membuat Elixir dari dunia lamanya agar bisa sesuai dengan tubuh praktisi Seni Bela Diri. Kemudan ia segera mengeluarkan bahan obat yang ada di cincin ruang. Bahan obat yang dimiliki Zhang Yuan saat ini antara lain adalah 2 Gingsen berusia 200 tahun, 4 Bunga Lotus dan 7 Rumput Roh ditambah dengan Ganji yang mereka ambil di dalam hutan. Tanaman tersebut merupakan bahan obat tingkat 2.
“Meskipun hanya ada segini saja tapi ini sudah cukup untuk membuat 2 botol Elixir Pondasi Tubuh. Aku yakin Elixir ini akan berguna untuk mereka yang ingin meningkatkan fisik tubuhnya, dan juga hanya dengan bahan obat tingkat 2 aku bisa memaksimalkan untuk membuat Elixir yang setara dengan tingkat 3.” Kata Zhang Yuan dengan yakin.
Kemudian Zhang Yuan segera memurnikan bahan-bahan obat tersebut secara manual dengan dimasak, saat ini Zhang Yuan belum memiliki Esensi Api untuk melakukan pemurnian bahan obat dengan tungku.
Membuat Elixir secara manual ternyata memakan waktu yang cukup lama, karena ia harus mencampurkan bahan bahan tersebut dengan waktu yang pas. Setelah lima jam Zhang Yuan memasaknya akhirnya Elixir tersebut jadi dan segera ia memasukkannya ke
dalam botol porselen.
Dengan memakai pakaian dan tudung hitam, Zhang Yuan segera menuju ke Rumah Lelang Wuye. Tempat itu adalah salah satu Rumah Lelang terbaik di Kota Ina. Sesampainya di sana, Zhang Yuan menuju ke meja resepsionis.
“Selamat datang tuan, apakah anda ingin membeli tiket peserta lelang?’ tanya mba-mba resepsionis.
Zhang Yuan kemudian mengeluarkan botol Elixir dan memberikannya ke mba resepsionis. Mba-mba tersebut mencium bau Elixir dan terkejut “Tuan, ini benar adalah Elixir tingkat 3 tapi aku tidak tau detailnya.”
Pada dasarnya pembuatan Elixir ini merupakan perpaduan dari pengetahuan kehidupan lamanya dan disesuaikan dengan bahan obat dunia ini. Jadi hal lumrah jika orang ini tidak tau detail Elixir tersebut.
“Tuan apakah anda bisa menunggu sebentar? Saya akan menemui manager terlebih dahulu” kata mba resepsionis.
“Ya silahkan”
Kemudian mba resepsionis itu segera pergi untuk menemui managernya, tak berselang lama datanglah mba resepsionis yang tadi bersama seorang wanita yang tak lain adalah manager Rumah Lelang Wuye.
“Tuan, perkenalkan saya Wuye Ling manager sekaligus pemilik Rumah Lelang ini. Kalau boleh tau siapakah tuan ini dan dari keluarga mana?” tanya Wuye Ling.
“Itu tidak penting siapa identitasku, jadi apakah Elixir ini bisa dilelang?” tanya Zhang Yuan acuh tak acuh.
Melihat reaksi Zhang Yuan yang seperti itu, Wuye Ling memahami bahwa sifat dasar Alkemis itu terkesan arogan. Jadi Wuye Ling tidak mempermasalahkan nya
“Tuan, bisakah anda memberikan penjelasan terkait Elixir ini?” tanya Wuye Ling.
Kemudian Zhang Yuan menjelaskan bahwa Elixir tersebut bermanfaat unutk meningkatkan tubuh fisik seorang praktisi bela diri dalam berlatih. Peningkatan yang bisa didapatkannya ialah sebesar 30%. Tentu saja 30% itu adalah kemajuan yang sangat baik, biasanya sebuah Elixir atau pil obat hanya bisa meningkatkan fisik tubuh seorang praktisi sebesar 10%. Mendengar penjelasan Zhang Yuan manager itu tampak terkejut dan merasa senang.
“Tuan silahkan masuk ke ruang pelelangan. Lelangnya akan segera dimulai dan Elixir anda akan dilelang disana.” Kata Wuye Ling sambil meminta resepsionis tadi mengantar Zhang Yuan keruangannya.
“Lewat sini tuan” kata mba resepsionis mempersilahkan Zhang Yuan.
Sesaat sembari melihat Zhang Yuan pergi, Wuye Ling kelihatan heran “Sejak kapan di Kota ini akan ada seorang Alkemis tingkat 3, padahal...”
Belum selesai Wuye Ling berkata kemudian muncul sosok hitam di belakangnya sambil menunduk dan berkata “Nona apakah kita perlu memata-matai orang itu?”
“Ikuti saja dia dari belakang, pastikan jangan sampai ketahuan. Kita tidak boleh memprovokasi orang itu dan kita harus berusaha membuat orang itu tertarik dengan kita.” Kata Wuye Ling sambil melambaikan tangannya.
“Baik nona”
Setelah itu sosok hitam tersebut tiba-tiba menghilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Diamond
lanjutt
2021-11-27
1
bulu ijo
(bakat)itu cuman sampingan
.sejujurnya tak ada (sampah)
.cuman satu orang yang mau menjadi kuat kunci nya (kerja keras) tekad tak pernah padam.
.sudah banyak contohnya
2021-10-30
5
SETIYA (menjalani masa hukumn)
NO COMMENT!!
2021-10-10
2