Minggu-minggu yang melelahkan. Rasanya tenaga kami benar-benar terkuras habis, mulai dari membereskan perabotan, menata barang-barang, mempersiapkan acara selamatan hingga bersosialisasi dengan lingkungan tetangga sekitar.
Kebetulan rumah yang kami tempati ini letaknya berada di ujung jalan. Posisinya benar-benar mojok, agak menjorok ke sudut jalan dari rumah tetangga sebelah kanan dan kiri. Jadi kesannya benar-benar eksklusif. Mau tidak mau sebagai pendatang baru, kami harus segera berbaur dengan tetangga sekitar, biar bisa lebih kenal dan akrab.
Besok, aku juga harus mengantar Mama mencari sekolah baru buat Ratna. Kami sudah bertanya ke tetangga tentang referensi SMA yang bagus untuk Ratna. Sementara Galih, dia sangat antusias mengurus persiapan kuliahnya sendiri. Saking semangatnya, dalam sehari, dia bisa bolak balik ke kampus sampai dua kali hanya untuk mengurus administrasi, hehehehe.
Semua berjalan baik. Tak ada keanehan pada rumah ini. Bahkan Ratna berkata padaku, kalau dia bisa tidur pulas tiap malam. Begitu pula Galih. Berarti benar yang dikatakan Mang Udin, rumah ini tidak seram. Kalaupun ada penghuninya, tidak akan mengganggu.
Sekarang pukul setengah satu malam. Aku belum juga bisa memejamkan mata. Dari luar jendela, terdengar sayup-sayup lagu dangdut dari arah poskamling. Kamar yang kutempati ini memang bersebelahan dengan pelataran samping yang bersebrangan dengan poskamling. Pelataran samping yang sangat luas dan dipenuhi dengan pohon-pohon kecil dan aneka bunga.
Aku benar-benar kagum dengan pemilik rumah ini. Bagaimana rumah kuno yang sudah seharusnya sudah lapuk dimakan usia tetap terlihat kokoh dan terawat. Pemilik rumah ini benar-benar menghargai pemberian leluhurnya.
Nilai estetika dan sejarah dari rumah ini masih sangat melekat kuat dan anggun. Pantas saja, Ayah jatuh cinta dengan rumah ini. Kalau dijual, kira-kira bakal dilepas dengan harga berapa ya? hehehehe, tapi pemiliknya kan sudah mengatakan tidak akan menjual rumah ini.
Menurut cerita Mang Udin, rumah ini sempat beberapa kali dijadikan sebagai lokasi syuting film dan sinetron, tapi entah kenapa Sang Pemilik tidak mengizinkannya lagi sekarang. Kekagumanku makin bertambah saat aku menata perabotan kemarin.
Saat menelusuri ruang demi ruang dan meneliti satu persatu tiap-tiap bagian, ada begitu banyak ornamen dan detail dari rumah ini yang seolah membawa siapa saja untuk memasuki kehidupan tempo dulu. Luar biasa.
Seperti yang kulakukan saat ini. Aku membayangkan kehidupan pemilik rumah ini pada zaman dulu. Seperti apakah keluarga Van Kemmers? apakah mereka keluarga Belanda biasa yang mencari kehidupan di bumi Indonesia? ataukah mereka dari kalangan penjajah yang bertindak kasar dan semena-mena seperti Van Mook?
Bagaimana tentang sejarah kehidupan mereka selanjutnya? apakah mereka sudah kembali ke Negeri Belanda sebelum Indonesia merdeka? aku begitu penasaran ingin mengetahui lebih dalam.
Hmmm, kira-kira masih adakah petunjuk yang tersisa yang tertinggal di rumah ini? mungkin, masih ada bukti peninggalan keluarga Van Kemmers yang tersembunyi baik berupa foto atau seperti hiasan dari lempengan besi yang terdapat di dinding dapur yang bertuliskan nama keluarga mereka, atau bukti lain yang menyiratkan jejak kehidupan mereka di masa lampau.
Jujur, pada dasarnya aku kurang menyukai sejarah. Waktu sekolah dulu, nilai sejarahku selalu pas-pasan. Tapi entah kenapa ya? aku jadi tertarik untuk mengurai sejarah tentang rumah ini, terutama kehidupan penghuni pertamanya, yaitu keluarga VAN KEMMERS.
Hmmm, aroma apa ini ya? seketika hidungku mencium bau semerbak yang menyegarkan. Aroma parfum apakah ini? seperti perpaduan antara citrus dan golden rose, atau apa ya? mendadak aku teringat Friska, sosok yang pernah ada di hatiku selama sekian tahun. Aroma parfum ini begitu mirip seperti yang sering dipakai Friska. Aroma golden rose. Tapi beda, aroma yang kucium ini, seperti ada perpaduan antara golden rose, citrus atau strawberry ya? ah, tapi seperti ada campuran aroma plum dan sandalwood..Duh, bau apa sih ini? aku sulit untuk menebak. Yang jelas baunya sangat enak, aku seperti dibuai dalam aroma semerbak yang memabukkan dan membawaku melesat menuju alam mimpi.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
SENJA ROMANCE
Van Mook pembantai berdarah dingin kan ya?
2022-11-14
0