Arkha tengah menyusuri jalan yang masih ramai oleh pengendara. Dia ingin melupakan sejenak masalah yang tengah mendera di kehidupannya yang selama ini baik-baik saja. Mobil Arkha terhenti, saat matanya menangkap bayangan seseorang yang sangat dia kenal. Orang itu tengah sibuk mengantarkan makanan ke meja satu, lalu beralih ke meja lainnya. Wanita itu terlihat sangat letih, tetapi masih semangat dalam menyelesaikan pekerjaannya meskipun malam terbilang sudah larut.
Lagi dan lagi, bibir Arkha terangkat membentuk sebuah simpul senyuman yang jahil. Entah mengapa, setiap kali melihat wanita itu, ide jahil selalu muncul di kepalanya. Arkha juga heran sekaligus penasaran dengan wanita itu. Kenapa wanita itu tidak mencari dirinya, setelah mereka bermalam bersama di sebuah kamar hotel. Logika-nya, kalau wanita lain pasti akan mencari pria yang telah tidur dengan mereka, dan akan meminta pertanggung jawaban. Namun, tidak dengan wanita ini. Wanita ini bahkan tidak mencari dirinya. Benar-benar wanita yang unik.
Arkha menepikan mobilnya tepat di seberang kedai makanan yang menjadi tempat kerja wanita itu. Aekha berniat ingin singgah, sekaligus ingin melihat bagaimana reaksi wanita itu setelah melihat dirinya. Akankah wanita itu memukul dirinya, karena beranggapan merenggut kehormatannya, atau malah meminta pertanggung jawaban kepadanya. Entahlah, Arkha akan tahu setelah mereka berhadapan nanti.
Arkha mengambil tempat kosong yang terletak di bawah pohon. Tempat itu lumayan untuknya mengamati gerak gerik wanita yang ia perngkap untuk masuk ke dalam permainannya nanti.
Jentikan jemari Arkha lakukan, agar pelayan kedai makanan tersebut menghampirinya. Arkha berharap, pelayan yang menghampiri mejanya adalah wanita yang memiliki netra kehijauan itu.
Mungkin, malam ini takdir berpihak kepadanya lagi. Seakan sang pemilik kehidupan mendengar permintaannya, wanita itulah yang menghampiri meja Arkha. Wanita itu berjalan sedikit terburu, karena memang tempat yang Arkha tempati terletak sedikit lebih jauh dari dapur kedai tersebut.
"Selamat malam, Tuan. Mau pesan apa?" Tanya wanita itu dengan nada yang ramah, juga sopan. Lalu memberikan buku menu yang ada di kedai makanan ini. Kanaya segera menundukkan kepalanya, saat tahu siapa yang menjadi pelanggannya kali ini.
[Kenapa Harus bertemu dengan pria ini?] Batin Kanaya. Dia berusaha sebisa mungkin menghundari tataoan Arkha. Agar Arjha tidak mengenali dirinya.
Arkha menerima buku menu itu, lalu membukanya. Membaca setiap menu yang tersedia di kedai ini. Lalu dia memutuskan untuk memesan pasta carbonara, serta orange juice untuk minumannya. Setelah pesananannya dicatat, Arkha mengembalikan buku menu tersebut kepada pelayan kedai. Namun, saat pelayan itu menarik buku menu, Arkha menahannya.
"Apa Kau lupa denganku, Nona?" Sapa Arkha dengan nada yang datar. Terdengar menyeramkan di telinga Kanaya.
Badan Kanaya menegang, saat tak sengaja tatapan mata mereka bertemu. Tatapan pria di hadapannya ini begitu menyeramkan. Sampai-sampai Kanaya menundukkan kepalanya kembali. Tangannya gemetar, takut jika dirinya akan diculik oleh pria perenggut kehormatannya, pikir Kanaya. Nyatanya semua itu hanya tipuan semata yang dilakukan oleh Arkha.
"Maaf, Tuan. Pesanan anda akan segera di antar, permisi." Kanaya memilih menghindari pertanyaan pria yang memiliki tatapan menyeramkan bagi Kanaya. Dia harus segera menjauh dari pria itu, sebelum dirinya akan dijual ke rumah bordir. Karena penampilan pria itu sama halnya seperti preman-preman yang sering datang kepadanya untuk menagih hutang Aldirk, mantan kekasih sialannya itu.
"Aku mau kau yang mengantar pesanan itu ke sini," perintah Arkha dengan suara datarnya. "Jika kau berani kabur--" ucapan Arkha terhenti saat wanita itu memotongnya.
"Tolong Tuan, jangan jual saya!" Pinta Kanaya seraya berlutut di depan Arkha.
Apa yang dilakukan Kanaya, membuat Arkha terkejut, tapi kemudian bibirnya mengulas senyuman penuh arti. Arkha akan memanfaatkan kesalahpahaman Kanaya terhadapnya, untuk melancarkan permainannya.
"Maka dari itu, temani aku malam ini," perkataan Arkha terdengar begitu ambigu di telinga Kanaya.
Mas, Mas... jangan mulai deh🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
ReD
Ih kmu gedenya nyereminn 🤣🤣
2022-11-11
1
Ney Maniez
🤦♀🤦♀
2022-10-24
0
iin
Yg aneh Arkha deh... mengingat settingnya kayaknya lebih wajar tu cewek cuma nganggep merem hanya sekedar ONS, gak mikir sampe minta pertanggung jawaban macam di Indonesia 😁 iya gak sih?
2021-12-21
2