"Semua luka di tubuhku sembuh, tenagaku juga pulih seutuhnya, aku tidak pernah merasa sesegar ini sebelumnya, tubuhku juga menjadi sangat ringan, bagaimana ini bisa terjadi?" Ia menarik nafas perlahan kemudian membuangnya perlahan juga.
Saat ia sedang merasakan udara disekitarnya, secara mendadak walau hanya sepersekian detik ia melihat tempat tidur yang ia tempati sebelumnya bersinar, ia menyentuh tempat tidur tersebut dan merasakan rasa hangat yang sangat nyaman, jika seseorang berkata kalau tempat tidur itu mengandung sihir maka ia akan langsung percaya, bagaimanapun sama sekali tidak ada dokter yang datang untuk menyembuhkan semua luka di tubuhnya.
Zova meregangkan tubuhnya, ia merasa seluruh tubuhnya sangat kaku meskipun sudah sangat segar.
Saat ia sedang meregangkan tubuh, pintu ruangan itu terbuka dan seorang pemuda berkemeja merah, serta jubah hitam masuk kedalam ruangan.
"Orang ini, aku pikir ia akan datang lagi dengan lingkaran hitam itu, tapi sepertinya ia juga bisa masuk lewat pintu dengan sopan." Zova tertawa kecil didalam hatinya.
"Oh, kau sudah bangun ya, apa tubuhmu sudah baik-baik saja? apa masih ada yang sakit? dari wajah cerah mu sepertinya kau baik-baik saja." Pemuda itu berjalan mendekati Zova sambil tersenyum puas.
"Ya, terima kasih karena sudah menyelamatkan ku, setidaknya aku sudah bisa berjalan dengan baik." Ucap Zova kemudian menghentikan kegiatannya.
"Tidak perlu berterima kasih, ini memang sudah menjadi kewajiban ku." Ucap pemuda itu sambil tersenyum canggung.
"Kewajiban?" Zova terheran.
"Ah, bukan apa-apa lupakan saja, aku sudah menyuruh pelayan membawakan makan siang, silahkan dinikmati selagi masih hangat." Pemuda itu memanggil pelayan yang masih berada diluar ruangan.
Beberapa saat kemudian seorang pelayan wanita memasuki ruangan sambil membawa sebuah nampan dengan beberapa jenis makanan diatasnya. Pelayan itu meletakkan nampan tersebut diatas meja yang berada dekat dengan Zova, kemudian meninggalkan ruangan setelah membungkuk kepada pemuda itu.
Setelah pelayan itu pergi Zova segera duduk di kursi dan menyantap makanan yang ada dihadapannya dengan perlahan, butuh sekitar lima menit bagi Zova untuk menghabiskan semua makanan tersebut, bertepatan dengan ia meletakkan sendok di piring, pelayan wanita tadi segera masuk kedalam ruangan dan mengambil nampan itu, lalu membungkuk kepada pemuda itu kemudian meninggalkan tempat itu.
Setelah pintu ruangan ditutup dengan rapat, Zova yang sebelumnya tenang-tenang saja langsung menatap tajam pada Pemuda disebelahnya, meskipun ia tahu kalau pemuda itu lebih kuat darinya, ia tetap saja tidak akan terlalu percaya dengan iblis yang terkenal dengan kejahatannya, meskipun sekarang ia juga sudah tergolong sebagai iblis karena memiliki tanduk yang sama.
Sementara itu Elgard yang ditatap tajam oleh Zova langsung merinding, meskipun ia lebih lemah dari pria dihadapannya ia tetap saja tidak akan melupakan masa lalunya bersama pria itu yang penuh dengan ketegangan dan kekejaman.
"Hei, aku tau ini tidak sopan karena kau sudah menyelamatkan ku tapi, bolehkah aku menanyakan beberapa hal kepadamu?" Zova bertanya dengan dingin.
"Te-tentu saja boleh kok, tanyakan apapun yang membuatmu penasaran, aku akan menjawabnya semampuku." Elgard secara tidak sengaja mundur setengah langkah karena ketakutan, ia tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi kepadanya namun, pria dihadapannya mengeluarkan tekanan yang sangat kuat bahkan dapat membuatnya tidak berkutik.
"Kau itu siapa? kenapa kau menyelamatkanku dari para dewa itu? lalu saat ini aku berada dimana? dan meski aku tidak sengaja mendengarnya tapi, kenapa kau memanggilku Ayah?" Zova bertanya dengan dingin.
Elgard yang mendengar pertanyaan itu sangat terkejut, 'kenapa ia tahu kalau aku memanggilnya Ayah?' pikir Elgard.
"Aku ingin mengetahui semua yang aku tanyakan tadi, tentunya dengan kebenaran tanpa kebohongan." Ujar Zova tanpa mengubah ekspresinya, yang membuat Elgard semakin merinding.
"Dia ini, meskipun ingatannya belum kembali tapi sikap serta perilakunya benar-benar sama seperti dulu, yah lagi pula tidak masalah jika aku menjawab dengan jujur." Ucap Elgard dalam hati, ia tidak sadar bahwa saat ini wajahnya terlihat aneh.
Elgard menarik nafas perlahan untuk menenangkan diri, kemudian menghembuskan nya dengan kasar. "Huh, tidak perlu terburu-buru, aku bisa saja menjawab pertanyaanmu disini sekarang juga tapi, akan membuang sangat banyak waktu, jika kau mau mengikuti ke suatu tempat maka jawaban yang kau dapat akan lebih lengkap, bahkan kau dapat mengetahui jawabannya dalam sekejap." Ujar Elgard memberi saran dengan ekspresi santainya yang dipaksakan.
Zova yang mendengar itu hanya mendengus pelan kemudian berkata. "Baiklah aku akan mengikuti mu, lagi pula berada di tempat ini selama berhari-hari tanpa berbuat apapun terasa sangat bosan." Jawabnya.
Setelah itu mereka berdua pergi dari ruangan itu dan berjalan disebuah lorong yang sangat panjang, bahkan setelah berjalan selama beberapa menit ujungnya sama sekali tidak terlihat.
Setelah berjalan selama sepuluh menit, Elgard akhirnya berhenti berjalan dan berkata. " Kita sudah sampai." Ucapnya.
"Sampai?" Zova bingung, saat ini mereka masih berada di lorong panjang itu dan belum berpindah tapi Elgard berkata sudah sampai, jika Elgard belum melakukan pergerakan, Zova pasti sudah menganggapnya sebagai orang gila.
~TANG!!~
~CTAM!!~
~BAMN!!~
Suara mekanik aneh terdengar selama beberapa saat, Kemudian di detik berikutnya sebuah pintu besar berukiran prisma muncul dihadapan Elgard.
Pintu tersebut terbuka dan menampakkan ruangan yang sangat gelap, Elgard menatap kesana selama beberapa saat kemudian mengangguk.
"Ayo masuk, tujuan kita ada didalam sana." Ucap Elgard kemudian masuk kedalam ruangan tersembunyi itu, dan diikuti Zova dari belakang.
Setiap langkah mereka sebuah obor akan menyala dan setelah berjalan cukup jauh semua obor sudah menyala dan menampakkan ruangan yang cukup kotor dengan aura kegelapan yang memenuhi ruangan.
Saat melihat kesekitar perhatian Zova teralihkan oleh sebuah kubus putih transparan di bagian tengah ruangan, didalam kubus itu ia dapat melihat sebuah kristal ungu gelap yang begitu indah dan mengkilap.
Elgard meminta Zova yang berada di sudut ruangan untuk mendekat kemudian menyentuh kubus itu, saat Zova menyentuhnya tangannya langsung menembus kubus itu dengan mudah, hal tersebut membuat ia sedikit terkejut namun ia langsung mengabaikannya dan memasukkan tangannya lebih dalam lagi.
Setelah berada di sebelah kristal ungu tersebut, tangan Zova langsung menggenggam nya dan mengeluarkannya dari dalam kubus secara perlahan.
Setelah berhasil mengeluarkan kristal, Zova merasakan suatu perasaan yang sangat akrab dengan kristal itu, ia memperhatikan kristal itu dari dekat, namun saat ia akan memutarnya, kristal itu bergerak kemudian masuk kedalam tubuhnya dan menimbulkan reaksi tertentu.
Tubuh Zova langsung diselimuti oleh kegelapan yang sangat pekat, bahkan sehelai rambutnya sama sekali tidak terlihat.
Berbagai kenangan, ingatan, pengalaman, perasaan, bahkan kekuatan yang ia lupakan kembali masuk dengan ekstrim tanpa henti menuju sesuatu berbentuk kristal ungu didalam tubuhnya, atau dapat disebut sebagai IntiMuasalnya.
Matanya yang sebelumnya semerah darah menjadi ungu gelap, tubuhnya yang cukup kurus menjadi semakin tinggi dan berotot, tanduknya yang sekecil telinganya mulai membesar, bahkan Aura disekitar tubuhnya menjadi lebih gelap.
Saat itu juga di seluruh tempat yang ada didunia itu bergetar dan mengalami gempa besar, tekanan yang sangat kuat menimpa seluruh makhluk hidup dan membuat mereka merasakan ketakutan yang luar biasa.
Makhluk hidup dengan jiwa yang lemah tanpa kekuatan akan langsung pingsan seketika, dengan darah yang bercucuran di seluruh tubuhnya.
sedangkan mereka yang berjiwa lemah dengan kekuatan akan merasakan rasa sakit yang sangat hebat, serta keputusasaan dan ketakutan yang mendalam serta trauma yang tidak terlupakan.
Walau hanya terjadi dalam 5 detik, semua makhluk hidup di dunia itu ketakutan setengah mati, tidak banyak yang mengetahuinya namun ada sebuah legenda, dimana seluruh kehidupan di dunia itu adalah kehidupan yang dibawa oleh seorang Raja Iblis dari sebuah dunia.
Dan Raja Iblis itu adalah seseorang yang sangat ditakuti seluruh orang pada masanya, namun sudah lama ia menghilang bahkan dianggap sudah mati.
Namun kini mereka dapat merasakan kalau sesuatu dengan Aura yang sama sedang menekan mereka, hal ini seperti memberikan peringatan kepada mereka bahkan Sosok yang bahkan disegani oleh seluruh makhluk di Alam Semesta bahkan Dewa itu sendiri akan tunduk kepadanya. Telah Kembali.
...----------------...
"Ah, memang benar kau sama sekali tidak perlu menjawab pertanyaanmu tadi Elgard, sebenarnya aku memiliki ratusan, tidak, ribuan pertanyaan sebelumnya tapi, setelah aku menerima seluruh ingatanku kau juga tidak perlu menjawab semua itu." Ucap Zova dengan dingin.
Perkataan yang di lontarkan Zova barusan membuat Elgard tercengang, ia terdiam selama beberapa saat sebelum ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat bahagia ketika melihat sosok dihadapannya.
"Selamat Datang kembali Ayah, aku tidak menyangka kalau ini benar-benar hanya membutuhkan ratusan tahun." Ucap Elgard dengan lirih.
"Setelah melihat ini kau masih ragu? tapi yah berkat itu juga kekuatanku tidak pulih seutuhnya, maaf tapi bisakah kau meninggalkanku disini Selema satu Minggu? setidaknya sampai 10% kekuatanku kembali dalam waktu singkat itu." Jelas Zova.
Saat mendengar hal tersebut Elgard yang sebelumnya berniat untuk memeluk Zova mulai mengurungkan niatnya, meskipun ia tidak rela tapi ia sama sekali tidak mengeluh akan hal tersebut.
Bagaimanapun aura Zova pasti sudah menyebar keseluruh penjuruh dunia itu, dan beberapa orang yang membenci mereka pasti akan menyerang Kerajaan Iblis untuk menghentikan proses kebangkitan Iblis yang paling ditakuti di seluruh Alam semesta.
"Meskipun belum kekuatan penuh, 10% kekuatan Zova sebenarnya sudah sangat berlebihan hanya untuk menghadapi semut-semut yang akan datang nantinya, tapi seperti kata pepatah, "Sediakan payung sebelum hujan." dari pada menyesalinya di akhir lebih baik ia mempersiapkan diri terlebih dahulu.
"Padahal Ibu dan Adik sangat merindukanmu tapi, Ayah malah langsung mengurung diri setelah bangkit?" Ucap Elgard dengan wajah cemberutnya.
"Sudah jangan hanya mengeluh terus, kau pasti tau alasannya bukan? setidaknya jika kau menjelaskan hal ini dengan benar, mereka pasti akan mengerti dan mengampunimu." Ucap Zova membuat Elgard merinding, kemudian ia berjalan keluar dari ruangan itu sambil menenangkan diri.
Setelah itu Zova langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju sebuah lingkaran sihir berpola aneh, dengan elemen kegelapan sebagai penopang utamanya dan abu sihir kelas semesta sebagai bahan lukisnya.
"Yah.. selama 14 Tahun aku tinggal di-bumi, aku jadi memaklumi dan mengerti alasan para Dewa itu menciptakan ulang planet kecil itu, teknologi para manusia ditempat itu bahkan akan menjadi lebih mengerikan dari 100% kekuatanku, jika sampai mereka mencapai puncak pengetahuan" Ucap Zova sembari memperbaiki beberapa bagian lukisan lingkaran sihir yang rusak.
Seusai memperbaiki lingkaran sihir itu, Zova langsung duduk bersila di bagian tengahnya, dan mengambil sebuah Buku sihir bersampul hitam pada bagian depan dan bersampul putih dibagian belakangnya, dari penyimpanan dimensinya.
Ia meneteskan setetes darahnya pada buku itu, dan beberapa saat kemudian buku itu melayang dihadapan Zova, dan terbuka secara perlahan.
Tubuh Zova mendadak diselimuti Aura Kegelapan dan Cahaya yang saling mendukung satu sama lain, tidak seperti Kegelapan dan Cahaya diluar sana yang biasanya saling mendominasi.
Tubuh Zova mulai pulih secara perlahan, tidak ingin menyia-nyiakan waktunya, Zova mengambil sebuah Pedang Hitam-Putih dari dalam IntiMuasal-nya, dan meletakkan pedang itu tepat dibawah buku yang sedang melayang.
Kecepatan pemulihan kekuatannya meningkat 10 kali lebih deras dari pada sebelum pedang itu diletakkan.
Walaupun seperti itu 1% kekuatannya masih belum dapat di pulihkan karena sangkin kuat kekuatannya, butuh sekitar 17 jam untuk memulihkan setidaknya 1% Kekuatan miliknya dan hal itu akan terus berlanjut sampai 1 Minggu kedepan.
—Wilayah Manusia Kekaisaran Belfuze-
"Yang Mulia Bukan kah Aura yang Barusan itu!" Teriak Seorang Mentri.
"Ya.. Tidak salah lagi itu adalah Aura miliknya, walaupun aku tidak pernah bertemu langsung tapi menurut cerita Ayah dan Kakekku Hanya 1 Iblis di Dunia ini yang memiliki Aura sekuat itu selain para Dewa" Ucapnya dengan tubuh yang Menggigil karena Ketakutan.
Saat itu mereka sedang mengadakan rapat dengan seluruh Petinggi kekaisaran dan Raja dari kerajaan Sekutu, namun secara tiba-tiba Aura yang sangat kuat dengan Tekanan yang Luar Biasa menerjang seluruh wilayah dan menebar ketakutan dimana-mana.
Bahkan Seorang Raja dari Kerajaan Sentokushi yaitu salah seorang dari para Raja yang ikut dalam rapat tersebut berteriak histeris karena tidak dapat menahan Ketakutannya.
Sementara itu dibalik kegelapan, seseorang yang terus mengawasi rapat tersebut hampir saja pingsan ditempat.
"Ap-apa..apaan itu tadi, jangan bilang Iblis yang di legenda itu?.. tidak perlu ditanya lagi.. mana ada makhluk hidup yang punya kekuatan seperti itu selain dirinya dan bawahannya" dengan sedikit usaha dia berkultivasi selama 10 menit untuk menenangkan pikiran dan aliran spiritualnya.
"Karena kehadiran dirinya.. sepertinya ini akan sedikit sulit untuk menghancurkan Kekaisaran Iblis, tapi semakin banyak juga cara yang dapat dilakukan.. contohnya saja...."
Ia melirik orang-orang diruangan rapat tersebut, kemudian ia terpikirkan sebuah rencana yang lumayan beresiko tetapi 60:40 pasti akan berhasil.
Dengan memastikan semuanya berada dalam genggamannya, ia mulai mengucapkan kata-kata andalannya.
"Waktunya beraksi"
...—To Be Continued—...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Goe Soka Cara Loe
lanjut
2022-11-13
1
Lua Karies
kuah
2022-04-06
0
Chaos
ruh
2022-04-05
0