Interlude 1 - Keinginan Semua Orang

Yami akhirnya tervonis meninggal, ketika mereka semua sampai ke Rumah sakit, tapi bagaimanapun, mereka berusaha untuk tidak menangis.

Dan 1 orang tidak menangis, Shina. Dia bukannya tidak sedih, hanya kehilangan pikirannya.

Ketika pertama kali dia diberi tahu bahwa Yami meninggal, ekspresinya berubah kosong, bahkan di hatinya pun kosong. Hanya ada kalimat “Ini semua salahku.” Dalam hatinya. Dia benar benar tidak berbicara apapun, bahkan di pemakaman Yami. Dia hanya mematung, ikut kesana kemari mengikuti kakaknya, Shino.

“Kamu makanlah dulu,” Shino yang khawatir pada adikknya yang sedari tadi diam sejak dari pemakaman mencoba mengambil sepiring makanan untuknya. Sedangkan Shina hanya diam, tetap meringkuk di dalam selimutnya sambil berekspresi kosong.

“Baiklah. Aku akan keluar. Makanannya, kutaruh sini saja ya!” Shino yang mengerti keadaan Shina kemudian beringsut pergi, menaruh makanan di meja makan samping Shina.

Shino bukannya tidak sedih. Dia sangat sedih, dia ingin menangis. Temannya, yang paling dekat dengannya. Harus pergi. Dan itu di acara yang disarankan olehnya? Dan Shino tidak boleh menyalahkan dirinya sendiri?

“Itu, itu tidak bisa diterima!” dia meninju tembok sambil menutupi wajahnya. Dia terduduk di dekat pintu, bersandar di tembok. Berat rasanya untuk mengatakan hal hal tegar di depan orang lain, sementara hatinya sendiri hancur.

Shino adalah orang yang paling mngerti Yami. Bahkan melebihi apa yang disebut teman. Dia juga memiliki otak yang cerdas, mampu memahami semua situasi, dia memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan kemampuan pemahaman karakter yang tinggi. Dia bisa dibilang berbakat untuk psikolog di usia muda.

“Kau sering mengatakan bahwa kau menyesa mencari teman, bukan?” Shino menggumam perlahan.

“Kalau begitu, aku hanya perlu membencimu, dan semua kenangan itu akan hilang,” kini Shino tertawa enteng, bagai melupakan masalahnya. Tapi yang ada hanya tawa mengerikan yang terdengar frustasi.

“Aku, sangat membencimu, kah? Mana mungkin akubisa melakukan itu, kan? Aku sudah bersamanya sejak SMP, dan aku sudah mengenal karakternya. Aku menyukainya apapun kekurangannya. Aku sering bermimpi untuk kami bertiga untuk bercanda bersama, tertawa bersama,” Shino menarik nafas panjang.

“Bahkan aku juga memikirkan, ketika kami tua, dan akhirnya mencari pekerjaan yang sama, tetap berhubungan dan ber reuni satu sama lain. Aku bahkan memimpikan Yami dan Shina menikah, dan aku menjadi kakak iparnya. Karena aku tahu, Shina menyukainya,”

“Dan kini, aku harus membencinya? Begitu? Hanya untuk melarikan diri dari perasaan bersalah ini? Aku,” Shino kini meringkuk, menekan wajahnya kebawah, menutupinya dengan lengan, mulai menangis.

“Aku tidak akan bisa melakukan itu, tidak akan pernah!” Shinoa berbisik pelan, menangis. Kemudian ibunya datang, memeluknya, menenangkannya.

Ini adalah kenyataan. Ini bukanlah novel, manga atau kartun. Ketika kamu meninggal, tdak mungkin orang orang yang ada di sekitar dilupakan, seperti tidak ada sesuatu apapun. Mereka yang ditinggalkan memiliki beban tersendiri, bahkan jika itu orang orang yang tidak dikenal seperti Yami.

***

“Shina! Ayo kita berangkat!” Shino memanggil Shina yang masih mengurung diri di kamarnya untuk segera berangkat sekolah. Tidak ada jawaban, Shino sedikit bingung, tapi dia sedikitnya mengerti ada apa denganya.

“Aku masuk ya!” Shino perlahan membuka pintu kamar Shina mengintip sedikit demi sedikit. Di dalam, dia melihat setumpuk selimut yang menggunung di atas tempat tidur. Dia yakin itu Shina.

“Shina! Kita berangkat sekolah! Ayo kamu siap siap dulu!” Shino berusaha tegar. Melihat adikknya seperti itu, kakak mana yang tidak terkoyak hatinya? Shino perlahan duduk di kasur Shina menggoyangkan tubuhnya perlahan.

“Shina, apa kamu tidur? Bangun! Ini sudah pagi! Kita harus berangkat sekolah!” Shino mengatakan itu dengan semangat, berusaha menghibur Shina. Dia menarik selimut yang menutupi tubuhnya seketika, ketika akhirnya Shina terlihat. Wajahnya tidak berubah sedikitpun dari yang kemarin, kecuali ada tambahan kehitaman di bawah pelupuk matanya.

Matanya juga sembab, karena dia menangis semalaman. Padahal jika pagi, Shina bisa menahan dirinya untuk tidak menangis. Tapi ketika malam, dia memimpikan kenangan kenangan yang dia ambil bersama Yami, membuatnya terbangun.

Dia selalu ingat, betapa dia mencintainya, betapa dia ingin terus bersamanya. Dan ketika dia tertidur, semua ingatan itu masuk ke dalam pikirannya, membuatnya terus terjaga hingga pagi. Dia tidak tidur semalaman.

“Ayo berangkat! Disana, kita bisa bertemu Ibu Kaila!” kata Shinoa masih menarik narik tubuh Shina.

“Aku tidak mau,” Shina berkata datar, tanpa emosi sedikitpun. Suaranya menjadi seperti robot, karena sejatinya dia sudah kehilangan sebagian besar emosinya, kecuali rasa sedih yang terus bersarang di tubuhnya.

Shino mengerutkan jidatnya, mengepalkan tangannya. Kesal. Dia kesal mengapa tidak bisa berbuat apapun saat ini. Dia menoleh ke meja, dilihatnya makanan yang kemarin dia bawa, tidak berubah kedudukannya sedikitpun.

“Kamu tidak makan?”

“Aku tidak lapar,” Shina menjawab dengan mudah, lagi. Shino menduga, kini Shina tidak ingin melakukan apapun. Ekstrim memang, tapi secara psikological, ini adalah gejala utama depresi. Dan dia yakin adiknya dalam masa itu.

“Baiklah. Setelah aku pulang nanti, kamu harus makan! Apapun yang terjadi, aku akan memasukkan makanan ke dalam mulutmu!” Shino sedikit bercanda sambil tersenyum, tapi dengan cepat senyum itu menghilang. Dia pergi keluar, menutup pintu.

“Yami,” Shina merintih pelan kembali memeluk dirinya sendiri.

***

“Kudengar Yami Ayama meninggal lho!” berita dengan cepat menyebar di pagi hari itu. Shino hanya terdiam, menundukkan kepalannya sambil mendengarkan baik baik yang dibicarakan orang lain.

“Yahh, dia orangnya suram seperti itu! Bukankah itu bagus untuknya?” seorang berandal di kelas mengatakannya.

“Bukankah itu terlalu kejam, Renga?”

“Tidak ini buk…” beranda bernama Renga itu terdorong ke tembok, bersamaan dengan Shino yang mencengkeram bajunya sekuat mungkin. Wajahnya terlihat tidak stabil, karena amarahnya memuncak. Dia bereaksi karena kata kata Renga yang tidak memiliki adab, dan secara terang terangan tidak memperdulikan Yami.

“A-apa?!” Renga setidaknya merasa gentar dengan ini.

“Kau coba mengatakanya lagi, aku tidak akan segan padamu,” Shino dalam emosi yang memuncak, masih mengintmidas Renga. Murid murid lain yang penasaran juga berkumpul di sekitar, hanya menonton.

“Apa aku salah? Dia sudah terlalu suram untuk hidup, buk…” kalimatnya terhenti oleh sesuatu yang membuat pipinya terbang menjauh. Shino sudah tidak sabar untuk segera memukul wajah Renga tanpa ampun.

“Aku sudah meperingatkanmu!” Shino tidak memberkan sedikitpun belas kasihan pada Renga. Sebaliknya, Renga tidak mendapat kesempatan menyentuh Shino karena posisi yang tidak menguntungkan.

“Hei hei! Hentikan perkelahian ini! Renga! Kamu ke ruang BK! Dan Shino. Hufft, aku tak tahu kenapa kau lakukan ini, tapi kemungkinna ada penyebabnya. Cari Ibu Kaila dan bicarakan masalh ini dengannya! Jika kalian bertemu lagi, saya ingin kalian menjelaskan yang sejuur jujurnya!” jelas pak satpam, yang sepertnya sudah mengenal Shino. Shino hanya diam, mengangguk. Sebenarnya, dalam hatinya tdak menyesali perbuatannya seidikitpun

“Aduuh, apa yang kamu lakukan, Shino?!” Kaila bertanya dengan nada datar. Dia sepertinya juga kurang bersemangat hari ini. Wajahnya tampak lelah dan suram.

“Dia mengatakan hal buruk tentang Yami, dan aku tidak bisa membiarkannya!” Shino dengan cepat langsung menuju ke sumber masalah.

“Aku sudah memperingatkannya dengan kalimat, tapi dia justru semakin menjadi jadi. Jadi, aku tidak tahan lagi untuk tidak memukulnya,” jelas Shino singkat, padat dan jelas. Kaila terdiam kembali mengingat Yami. Salah satu murid terbaiknya, yang sering ia ak bercanda dengan Shino juga. Walau keribadiannya sedikit melenceng, tapi dia orang yang baik. Kaila sedikit tersnyum.

“Ahh, kalau itu. Aku tidak bisa menyangkal kata kata itu,” Kaila terdiam menunduk sedih.

“Hei Shino! Bagaimana jika aku mengunjungi Shina nanti? Dia tidak masuk, kan hari ini?” tanya Ibu Kaila sambil menunjukkan wajah yang penuh dengan rasa keibuan yang kuat.

“Baiklah! Saya akan mnghubunginya nanti untuk Ibu,” Shino mengangguk dengan senang.

Dia berpikir, mungkin berbicara dengan Kaila bisa meringankan beban Shina sekarang. Mungkin ini percakapan yang Shino tidak bisa masuk ke dalamnya.

***

“Ibu Kaila!” Shino berteriak kepada Kaila yang sedang menunggu di dekat gerbang dengan kunci mobi di tangannya.

“Sepertinya, ibu tidak perlu datang hari ini? Aku sudah menghubungi Shina dan dia tidak menjawab, bahkan tidak menyentuh HP nya sama sekali. Jadi, maafkan saya!” Shino dengan cepat menunduk meminta maaf.

“Tidak apa! Justru di saat seperti ini aku dibuthkan!” Kaila berkata dengan semangat.

“Jadi, bagaimana kondisi dia?” Kaila memulai percakapan di dalam mobil.

“Dia sama sekali tidak mau makan. Bahkan semalam dia tidak tidur,” jelas Shino. Kaila mengangguk.

“Separah itukah?”

“Ya. Dia sepertinya meyalahkan dirinya sendiri atas kematian Yami. Karena itu, sekarang dia sepertinya sedang depresi. Bahkan aku sebagai kakaknya tidak tahu, apa yang harus kulakukan,” Shino kembali mengenang dengan ekspresi suram.

“Dengan kata lain, dia hanya mendengarkan kata kata Yami, kah?” kalimat Kaila menutup percakapan itu dengan cukup canggung.

Mereka berdua segera sampai ke rumah Shino yang kosong ditinggal pemiliknya bekerja.

“Silahkan masuk, bu!” segera, Shino membukakan pintu. Dia mengambil minum, beberapa hal yang seharusnya disuguhkan ke tamu.

“Tidak usah. Mari kita langsung ke kamar Shina!” Kaila yang khawatir akan Shina ingin segera bertemu dengannya.

“Baiklah. Kalu begitu, mari.” Shino segera membimbing Kaila untuk masuk. Di dalam, masih terdapat Shina yang terus meringkuk di selimutnya, tidak menangs, tidak bergeak, ataupun berekspresi apapun. Hatinya seperti tersegel.

“Shina! Ibu Kaila datang lo! Kau setidaknya beri salam!” kata Shino menyalakan lampu.

“Bu Kaila?” Shina merespons pelan. Kaila menarik nafas panjang.

“Hei, Shina! Apa yang kau lakukan disini? Apa kau merasa bahwa ini semua salahmu?” teriak Kaila. Dia berniat memprovokasi Shina. Tapi yang dia lakukan hanya diam.

Sementara itu, Shino mengambil ponsel Shina. Dia mengecek beberapa pesan, termasuk pesan darinya yang tidak dibaca. Sebenarnya, tidak ada pesan yang dibaca karena Shina sama sekali tidak membuka ponselnya.

Sampai akhirnya, dia menemukan sesuatu.

Matanya membesar, berkilat kilat penuh air mata. Dia memastikannya kembali, dan itu memang benar. Rasa haru menyelimuti dirinya seketika.

Tapi, kata kata Kaila memecah itu semua.

“Baiklah! Baiklah kalau itu yang kau mau! Semua orang terus mengatakan bahwa itu bukan salahmu, kan?” bibir Kaila bergetar.

Kaila berencana untuk membuat hati Shina yang berisi Yami hancur, dan membangunnya dengan yang baru. Walau keras, rencana itu pasti berhasil.

“Baiklah aku akan mengatakannya. Itu salahmu! Itu semua salahmu! Bagaimana? Apa kau puas?” Shina mengernyit, mulai bereaksi atas itu.

“Kau benar…” dari matanya mulai mengalir air mata. Ekspresinya juga mulai muncul.

“Kau benar!” dia kembali setengah berteriak. Air mata semakin deras mengalir di matanya.

“Kau benar, Ibu Kaila! Aku aku! Apa yang harus aku lakukan?!” Shina kmudian berkata maju, lalu menangis keras. Dia memeluk Kaila erat erat.

“Yami juga pasti tidak mau kamu terus seperti ini, Shina! Dia pasti ingin melihatmu bahagia. Walau kita tidak bisa mengetahui, apa yang Yami inginkan. Tapi jika melihat dia sampai mengorbankan nyawa untukmu, maka aku yakin, dia ingin kamu bahagia,” Kaila mengelus lembut rambut Shina yang ada di pelukannya.

“Maaf mengganggu momen mengharukan ini. Tapi, apa ada yang mau bertanya langsung pada Yami?” Shino mengangkat ponsel Shina.

“Eh?”

“Apa maksumu, Shino?” Shina melirik tajam ke arah Shino.

“Tangkap!” Shino melempar ponsel Shina, membeikan padanya. Seketika, mata Shina membesar melihat sesuatu di sana.

“Ini bukan trik milikmu, bukan?”

“Tentu saja! Lihat saja hari dan waktunya, itu tepat. Bagaimana?” Shino bertanya menantang.

Sebenarnya, yang ada di dalam sana adalah pesan suara dari Yami, yang dikirim olehnya kemarin ketika dia brada di atas atap, sebelum dihajar habis habisan oleh criminal kelas kakap di sana. Dia sempat merekam sesuatu, dan itu adalah rekaman yang dia siapkan untuk saat saat seperti ini.

“Buka saja!” Shino sebenarnya sudah tidak sabar untuk mengetahui isi pesan suara itu. Shina mengangguk pelan, membuka pesan suara itu.

“Yo halo! Ini aku! Ini kemungkinan pesan terakhirku. Kalau tidak, mari kita tertawakan pesan ini bersama sama lagi,”

“Ini!” Shina menghentikan sesaat.

“Ini suara Yami! Ini asli rekaman darinya!” Shina berteriak kegirangan.

“Ah baiklah. Aku tidak punya banyak waktu. Aku tidak ingin meninggalkan banyak kata, karena tujuanku meninggalkan pesan seperti ini adalah untuk Shina, karena aku yakin dia akan menyalahkan dirinya sendiri, dan tidak tidur semalaman. Bahkan tidak makan sama sekali,” Yami sedikit mengejek di sana. Semua tersenyum pelan.

“Dan dia tidak akan masuk sekolah keesokan harinya, dan sama sekali tidak memegang ponselnya. Dan yang menemukan ini, kalau tidak Shino, maka akan ditemukan seminggu kemudian!” suara ledakan mulai terdengar.

“Kita ambil kemungkinan pertama. Jika itu terjadi, aku yakin Ibu Kaila ada di sana sekarang!”

“Bagaimana?!” Kaila terkejut karena pernyataan Yami.

“Aku akan langsung ke intinya. Aku akan mati hari ini, dan aku tidak ingin kalian, terutama Shina sedih. Jadi, aku punya permintaan.” Suasana menjadi hening.

“Aku akan bertemu dengan dewa di sana, dan meminta untuk bereinkarnasi. Selain itu, aku akan meminta untuk mengabulkan keinginan kecil kalian.”

“Jadi, kalian bisa meminta apapun, seperti aku bahagia, atau bahkan aku diberi banyak teman juga bisa. Apapun itu. Aku akan mengusahakanya!”

“Tapi sepertinya, aku hanya sampai sini. Jadi, aku ingin bilang, aku mencintai kalian semua. Jangan lah bersedih, karena jika kalian menangis, aku akan merasa sakit. Carilah penggantiku, walau itu tidak akan ada! Whoa ha ha ha!!” rekaman pun berhenti di sana.

“Aha ha ha! Apa itu? Yami yang kukenal mengatakan hal hal seperti itu? Itu aneh!” Shina tertawa lepas, setelah mendengar itu semua.

“Tapi untuk permintaannya, apa yang akan kita lakukan?” Shino menggumam perlahan. Semuanya terdiam, denga wajah serius. Tapi tidak ada suasana tegang diantara mereka. Justru suasana canda yang muncul disana.

“Aku sudah memutuskannya!” Shina berteriak.

“Aku ingin bereinkarnasi di dunia dan waktu yang sama dengan Yami, dan aku ingin dia mengingatnya!” teriak Shina, menyatukan tangannya berdoa. Semua yang ada di sana tersenyum, saling berpandangan.

“Jangan lupakan kamu, Shina! Kami ingin bereinkarnasi di dunia yang sama dengan Yami, dan kami ingin Yami mengingat kami semua!”

Terpopuler

Comments

Selpiya aaa

Selpiya aaa

Yami itu perempuan atau laki-laki sih ?

2022-10-17

0

Frando Kanan

Frando Kanan

ingin reinkarnasi....kh...? gw jg pengen mw tuh....

2022-08-18

0

Frando Kanan

Frando Kanan

kaila? nma yg gk asing...

2022-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog: Bab 1 - Keseharianku yang Tenang Berakhir Hari Ini.
2 Prolog: Bab 2 - Kekuatan Hati
3 Prolog: Bab 3 - Last Battle
4 Interlude 1 - Keinginan Semua Orang
5 ACT 1: A LITTLE CREATURE WHO LEARNS ABOUT ANOTHER WORLD
6 ACT 1: Bab 1 - Panduan Sebelum Masuk Dunia Lain!
7 ACT 1: Bab 2 - First "Status"
8 ACT 1: Bab 3 - Insiden Kecil yang Menyenangkan!
9 ACT 1: Bab 4 - Ras di Dunia Lain
10 ACT :1 Bab 5 - Sedikit Tentang Sihir
11 ACT 1: Bab 6 - Sensasi yang Pernah Aku Rasakan
12 ACT 1: Bab 7 - Pelatihan "Iblis" (1)
13 ACT 1: Bab 8 - Pelatihan "Iblis" (2)
14 ACT 1: Bab 9 - Menjadi Guru!
15 ACT 1: Bab 10 - Efek Cheat
16 ACT 1: Bab 11 - Kota Eldergale
17 ACT 1: Bab 12 - "Rumia Eldorbach"
18 ACT 1: Bab 13 - Pertanda Bencana
19 ACT 1: Bab 14 - Pengejaran
20 ACT 1: Bab 15 - Kebetulan?!
21 ACT 1: Bab 16 - Reinkarnator
22 ACT 1: Bab 17 - Sebuah Petunjuk
23 ACT 1: Bab 18 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (1)
24 ACT 1: Bab 19 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (2)
25 ACT 1: Bab 20 - Escape Plan
26 ACT 1: Bab 21 - Manager Tea Paradise
27 ACT 1: Bab 22 - Shinigami
28 ACT 1: Bab 23 - Di Tempat Itu
29 ACT 1: Bab 24 - Diskusi kecil
30 ACT 1: Bab 25 - Kecerobohan Suzu
31 ACT 1: Bab 26 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan
32 ACT 1: Bab 27 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan (2)
33 ACT 1: Bab 28 - Pembantaian
34 ACT 1: Interlude 1 - Syila's story
35 ACT 1: EPILOG
36 Pengumuman
37 ACT 2: A HUMAN WHO TRY TO FIGHT THE DESTINY Prolog
38 ACT 2: Bab 1 - Childe Royze
39 ACT 2: Bab 2 - Pembicaraan Dalam Acara Minum Teh
40 ACT 2: Interlude 1 - Masalah Edna
41 ACT 2: Bab 3 - Manusia di Dunia Lain
42 ACT 2: Bab 4 - Perpisahan dengan Soeye
43 ACT 2: Bab 5 - Tujuan Baru
44 ACT 2: Bab 6 - Masalah Masing Masing Orang
45 ACT 2: Bab 7 - Bors Larvest dan Sedikit tentang Sihir
46 ACT 2: Bab 8 - Mari belajar sihir!
47 ACT 2: Bab 9 - Tempat aneh
48 ACT 2: Bab 10 - Gua Penuh Harta
49 ACT 2: Bab 11 - Yang Benar Saja!
50 ACT 2:Bab 12 - Itu adalah Sebuah Kesalahan
51 ACT 2: Bab 13 - Let's Begin the Battle
52 ACT 2: Bab 14 - End Game?
53 ACT 2: Bab 15 - Persiapan Untuk Ultimate Skill
54 ACT 2: Bab 16 - Ultimate Skill
55 ACT 2: Bab 17 - Hasil Melawan Naga
56 ACT 2: Bab 18 - Racun yang Manis
57 ACT 2: Bab 19 - Janji di Masa Lalu
58 ACT 2: Interlude 2 - Masalah Suzu
59 ACT 2: Bab 20 - Sebuah Awal
60 ACT 2: Bab 21 - Latihan
61 ACT 2: Bab 22 - Apostle
62 ACT 2: Bab 23 - Sebuah Hari yang Damai
63 ACT 2: Bab 24 - Sampai di Kota Cerida
64 ACT 2: Bab 25 - Seal
65 ACT 2: Bab 26 - Naif
66 ACT 2: Bab 27 - Keinginan Kecil dan Aneh ku
67 ACT 2: Bab 28 - Masa Lalu
68 ACT 2: Bab 29 - I am the Sadistic!!!
69 ACT 2: Bab 30 - Investigasi
70 ACT 2: Bab 31 - Pengetahuan Adalah Kekuatan!!
71 ACT 2: Bab 32 - Guildmaster Kota Cerida!
72 ACT 2: Bab 33 - Sanctuary
73 ACT 2: Bab 34 - Guild yang Aneh?
74 ACT 2: Bab 35 - Adventurer Guild Kota Furyuun
75 ACT 2: Bab 36 - Sebelum Kekacauan Terjadi
76 ACT 2: Bab 37 - Sedikit Kebenaran Dalam Dungeon
77 ACT 2: Bab 38 - Kekacauan!
78 ACT 2: Bab 39 - King of Hell Bee
79 ACT 2: Bab 40 - Malam Hari di Furyuun
80 ACT 2: Bab 41 - Hasil Mengelilingi Dungeon!!
81 ACT 2: Bab 42 - Penginapan
82 ACT 2: Bab 43 - Akademi
83 ACT 2: Bab 44 - Sedikit Persiapan
84 ACT 2: Bab 45 - Pertunjukan Kecil di Akademi
85 ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
86 ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
87 ACT 2: Bab 47 - Ren vs Suzu
88 ACT 2: Bab 48 - Reuni Kakak Beradik
89 ACT 2: Bab 49 - Dewa Dewi Dunia Lain
90 ACT 2: Bab 50 - Status Suzu
91 ACT 2: Bab 51 - Dungeon Rank-B
92 ACT 2: Bab 52 - Lilin Yang Mulai Redup
93 ACT 2: Bab 53 - Keputusasaan
94 ACT 2: Interlude 3 - Di Kota Furyuun
95 ACT 2: Bab 54 - Sebelum Semua Berakhir
96 ACT 2: Bab 55 - Kenyataan
97 ACT 2: Bab 56 - Pertemuan Terakhir
98 ACT 2: EPILOG
99 PENGUMUMAN ENDING ACT 2
100 ACT 3: A HUMAN WHO START THE ADVENTURE (PROLOG)
101 ACT 3: Bab 1 - Perjalanan Kecil
102 ACT 3: Bab 2 - Keadaan di Furyuun
103 ACT 3: Bab 3 - Lari!
104 ACT 3: Bab 4 - Penculikan yang Gagal
105 ACT 3: Bab 5 - Koneksi
106 ACT 3: Bab 6 - Sebelum Bertemu
107 ACT 3: Bab 7 - Momen yang Harus Dijaga
108 ACT 3: Bab 8 - Reuni dan Rencana
109 ACT 3: Bab 9 - Rencana
110 ACT 3: Bab 10 - Bermain di Pasar Gelap!
111 ACT 3: Bab 11 - Jackpot!
112 ACT 3: Bab 12 - Percakapan
113 ACT 3: Bab 13 - Anak yang Merepotkan
114 ACT 3: Bab 14 - Pembicaraan di Guild
115 ACT 3: Bab 15 - Misi Mustahil
116 ACT 3: Bab 16 - Pancingan
117 ACT 3: Bab 17 - Semua Rencana!
118 ACT 3: Bab 18 - Kebenaran yang Diselip Kebohongan
119 ACT 3: Bab 19 - Selamat Malam!
120 ACT 3: Bab 20 - Seed
121 ACT 3: Bab 21 - Kematian?
122 ACT 3: Bab 22 - Kebangkitan dan Mimpi Buruk
123 ACT 3: Bab 23 - Keributan di Pagi Hari
124 ACT 3: Bab 24 - Sebelum Melanjutkan Perjalanan
125 ACT 3: Interlude 1 - Diary dan Keberangkatan
126 ACT 3: Bab 27 - Di Tengah Perjalanan
127 ACT 3: Bab 28 - Pertemuan
128 ACT 3: Bab 29 - Balas Dendam dan Keputusasaan
129 ACT 3: Bab 30 - Efek Skill
130 ACT 3: Bab 31 - Diary dan Gadis Aneh
131 ACT 3: Bab 32 - Seorang Putri
132 ACT 3: Bab 33 - Beberapa Cerita
133 ACT 3: Bab 34 - Ibukota
134 ACT 3: Bab 35 - Pergi ke Gereja!
135 ACT 3: Bab 36 - Awal Kekacauan
136 ACT 3: Bab 37 - Rencana kecil
137 ACT 3: Bab 38 - Kekacauan?
138 ACT 3: Bab 39 - Pertemuan
139 ACT 3: Bab 40 - Seven Knights
140 ACT 3: Bab 41 - Pertanda Sesuatu yang Buruk
141 ACT 3: Bab 42 - Liontin Biru
142 ACT 3: Bab 43 - Kei dan Ren
143 ACT 3: EPILOG
144 Pengumuman Akhir ACT 3 dan ilustrasi.
145 ACT 4: A HUMAN WHO RESTART THE ADVENTURE - PROLOG
146 ACT 4: Bab 1 - Bangun
147 ACT 4: Bab 2 - Kehidupan Tenang di Furyuun
148 ACT 4: Interlude 1 - Hari di Akademi
149 ACT 4: Bab 3 - Pertarungan Assasin
150 ACT 4: Bab 4 - Rematch
151 ACT 3: Bab 5 - Berangkat
152 ACT 3: Bab 6 - Kota Fuheng dan Orang Aneh
153 ACT 4: Bab 7 - Adventurer Guild dan Pembimbing
154 ACT 4: Bab 8 - Tidak Sengaja
155 ACT 4: Bab 9 - Salah Paham
156 ACT 4: Bab 10 - Pohon Dunia
157 ACT 4: Bab 11 - Sebelum Berburu
158 ACT 4: Bab 12 - Menyusup
159 ACT 4: Bab 13 - Pertemuan
160 ACT 4: Bab 14 - Pertempuran
161 ACT 4: Bab 15 - Mendekati Akhir
162 ACT 4: Bab 16 - Cerita Masa Lalu yang Terhubung ke Masa Depan
163 ACT 4: Bab 17 - Purify!
164 ACT 4: Bab 18 - Kembali ke Pohon Dunia!
165 ACT 4: Bab 19 - Sova
166 ACT 4: Bab 20 - Sedikit Cerita
167 ACT 4: Bab 21 - Ritual Aneh
168 ACT 4: Bab 22 - Sore Hari yang Indah.
169 ACT 4: Bab 23 - Bangun
170 ACT 4: Bab 24 - Alpha
171 ACT 4: Bab 25 - Arti dari Memberi Sebuah Nama
172 Ilustrasi...
173 ACT 3: Bab 27 - Semua, Bangun!!
174 ACT 4: Bab 28 - Bingung
175 ACT 4: Bab 29 - Percakapan
176 ACT 4:Bab 30 - Serangan di Malam Hari
177 ACT 4:Bab 31 - Berangkat
178 ACT 4: Interlude 1 - Catatan Harian Beta 1 (Masa Lalu)
179 ACT 4: Bab 32 - Perjalanan....
180 ACT 4: Bab 33 - Berburu
181 ACT 4: Bab 34 - Kemampuan
182 ACT 4: Bab 35 - Diculik?
183 ACT 4: Bab 36 - Ketemu!
184 ACT 4: Bab 37 - Pertemuan
185 ACT 4: Bab 38 - Info Tambahan.
186 ACT 4: Bab 39 - Kembali ke Kota Fuheng!
187 ACT 4: Bab 40 - Back to Adventurer Guild
188 ACT 4: Interlude 2 - Catatan Harian Beta 2 (Pertempuran Melawan Master)
189 ACT 4: EPILOG
190 ACT 5 - A HUMAN WHO FIND NEW POWER
191 ACT 5: Bab 1 - Sedikit Kehidupan Tenang
192 ACT 5: Bab 2 - Ke kota Li Tian!
193 ACT 5:Bab 3 - Adventurer Guild Li Tian!!
194 ACT 5: Bab 4 - Misi Pertama
195 ACT 5: Bab 5 - Jimat
196 ACT 5: Bab 6 - Semua Sesuai Rencana.
197 ACT 5: Bab 7 - Putri yang Aneh
198 ACT 5: Bab 8 - Rahasia
199 ACT 5: Bab 9 - Rumah Keluarga Li
200 ACT 5: Bab 10 - Rumah Keluarga Li 2
201 ACT 5: Bab 11 - Pembicaraan
202 ACT 5: Bab 12 - Aneh?
203 ACT 5: Bab 13 - Pertemuan
204 ACT 5: Bab 14 - Pertarungan Kecil
205 ACT 5: Bab 15 - Syarat
206 ACT 4: Bab 16 - Menjadi Murid!
207 ACT 5: Bab 17 - Latihan dan Dunia Roh
208 ACT 5: Bab 18 - Anak Aneh di Dunia Roh!
209 ACT 5: Bab 19 - Sedikit Rahasia Dunia
210 ACT 5: Bab 20 - Energi Kehidupan
211 ACT 5: Bab 21 - Pertarungan di Tempat Lain
212 ACT 5: Bab 22 - Pertarungan dengan Ras Demon!
213 ACT 5: Bab 23 - Penentuan dan Bayangan Hitam
214 ACT 5: Bab 24 - Sedikit Tanda Bahaya
215 ACT 5: Bab 25 - Menjadi Penonton
216 ACT 5: Bab 26 - Kembalinya Shinigami!
217 ACT 5: Bab 27 - Bersandiwara
218 ACT 5: Bab 28 - Sedikit Berisik Disini
219 ACT 5: Bab 29 - Rossie
220 ACT5: Bab 30 - Orang Orang yang Merepotkan
221 ACT 5: Bab 31 - Rapat
222 ACT 5: Bab 32 - Rapat 2 dan Deja Vu
223 ACT 5: Bab 33 - Rencana Kecil.
224 ACT 5: Bab 34 - Party Adventurer Guild (1)
225 ACT 5: Bab 36 - Party Adventurer Guild (2)
226 ACT 5: Bab 37 - Tidak Ada Istirahat.
227 ACT 5: Bab 38 - Dain
228 ACT 5: Bab 39 - Fungsi Jimat
229 ACT 5: Bab 40 - Rencana Rahasia
230 ACT 5: Bab 41 - Penculikan
231 ACT 5: Bab 42 - Keadaan Penjara
232 ACT 5: Bab 43 - Persiapan
233 ACT 5: Bab 44 - Skill Aneh
234 ACT 5: Bab 45 - Pencarian
235 ACT 5: Bab 46 - Rencana Berangkat
236 ACT 5: Bab 47 - Ruangan Aneh
237 ACT 5: Bab 48 - Kebenaran...
238 ACT 5: Bab 49 - Sedikit cerita
239 ACT 5: Bab 50 - Sebelum Berpisah
240 ACT 5: EPILOG
241 ACT6: PAST FOR THE FUTURE - PROLOG
242 ACT 6: Bab 1 - Mimpi Atau Kenyataan?
243 ACT 6: Bab 2 - Memulai Perubahan
244 ACT 6: Bab 3 - Masa Lalu
245 ACT 6: Bab 4 - Semua Rencana
246 ACT 6: Bab 5 - Persiapan
247 ACT 6: Interlude 1 - Hanya Sebuah Gosip
248 ACT 6: Bab 6 - Sedikit Demi Sedikit
249 ACT 6: Bab 7 - Permulaan
250 ACT 6: Bab 8 - Pertempuran yang Dimulai
251 ACT 6: Bab 9 - Pertarungan(2)
252 ACT 6: Bab 10 - Sebelum bencana
253 ACT 6: Bab 11 - Game Mulai!
254 ACT 6: Bab 12 - Pertempuran di Eldergale (1)
255 ACT 6: Bab 13 - Pertempuran di Eldergale (2)
256 ACT 6: Bab 14 - Pertempuran di Eldergale (3)
257 ACT 6: Bab 15 - Sedikit Tekad
258 ACT 6: Bab 16 - Kilas Balik dan Penghancuran
259 ACT 6: Bab 17 - Di Sisi Lain
260 ACT 6: Bab 18 - Bola Salju dan Gempa Bagaikan Neraka
261 ACT 6: Bab 19 - Pertemuan pertama
262 ACT 6: Bab 20 - Kejutan Kecil dan Apostle Pertama
263 Act 6: Bab 21 - Sebagian Kecil
Episodes

Updated 263 Episodes

1
Prolog: Bab 1 - Keseharianku yang Tenang Berakhir Hari Ini.
2
Prolog: Bab 2 - Kekuatan Hati
3
Prolog: Bab 3 - Last Battle
4
Interlude 1 - Keinginan Semua Orang
5
ACT 1: A LITTLE CREATURE WHO LEARNS ABOUT ANOTHER WORLD
6
ACT 1: Bab 1 - Panduan Sebelum Masuk Dunia Lain!
7
ACT 1: Bab 2 - First "Status"
8
ACT 1: Bab 3 - Insiden Kecil yang Menyenangkan!
9
ACT 1: Bab 4 - Ras di Dunia Lain
10
ACT :1 Bab 5 - Sedikit Tentang Sihir
11
ACT 1: Bab 6 - Sensasi yang Pernah Aku Rasakan
12
ACT 1: Bab 7 - Pelatihan "Iblis" (1)
13
ACT 1: Bab 8 - Pelatihan "Iblis" (2)
14
ACT 1: Bab 9 - Menjadi Guru!
15
ACT 1: Bab 10 - Efek Cheat
16
ACT 1: Bab 11 - Kota Eldergale
17
ACT 1: Bab 12 - "Rumia Eldorbach"
18
ACT 1: Bab 13 - Pertanda Bencana
19
ACT 1: Bab 14 - Pengejaran
20
ACT 1: Bab 15 - Kebetulan?!
21
ACT 1: Bab 16 - Reinkarnator
22
ACT 1: Bab 17 - Sebuah Petunjuk
23
ACT 1: Bab 18 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (1)
24
ACT 1: Bab 19 - Rapat yang Tidak Menyenangkan (2)
25
ACT 1: Bab 20 - Escape Plan
26
ACT 1: Bab 21 - Manager Tea Paradise
27
ACT 1: Bab 22 - Shinigami
28
ACT 1: Bab 23 - Di Tempat Itu
29
ACT 1: Bab 24 - Diskusi kecil
30
ACT 1: Bab 25 - Kecerobohan Suzu
31
ACT 1: Bab 26 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan
32
ACT 1: Bab 27 - Kegelapan yang Mengincar Kegelapan (2)
33
ACT 1: Bab 28 - Pembantaian
34
ACT 1: Interlude 1 - Syila's story
35
ACT 1: EPILOG
36
Pengumuman
37
ACT 2: A HUMAN WHO TRY TO FIGHT THE DESTINY Prolog
38
ACT 2: Bab 1 - Childe Royze
39
ACT 2: Bab 2 - Pembicaraan Dalam Acara Minum Teh
40
ACT 2: Interlude 1 - Masalah Edna
41
ACT 2: Bab 3 - Manusia di Dunia Lain
42
ACT 2: Bab 4 - Perpisahan dengan Soeye
43
ACT 2: Bab 5 - Tujuan Baru
44
ACT 2: Bab 6 - Masalah Masing Masing Orang
45
ACT 2: Bab 7 - Bors Larvest dan Sedikit tentang Sihir
46
ACT 2: Bab 8 - Mari belajar sihir!
47
ACT 2: Bab 9 - Tempat aneh
48
ACT 2: Bab 10 - Gua Penuh Harta
49
ACT 2: Bab 11 - Yang Benar Saja!
50
ACT 2:Bab 12 - Itu adalah Sebuah Kesalahan
51
ACT 2: Bab 13 - Let's Begin the Battle
52
ACT 2: Bab 14 - End Game?
53
ACT 2: Bab 15 - Persiapan Untuk Ultimate Skill
54
ACT 2: Bab 16 - Ultimate Skill
55
ACT 2: Bab 17 - Hasil Melawan Naga
56
ACT 2: Bab 18 - Racun yang Manis
57
ACT 2: Bab 19 - Janji di Masa Lalu
58
ACT 2: Interlude 2 - Masalah Suzu
59
ACT 2: Bab 20 - Sebuah Awal
60
ACT 2: Bab 21 - Latihan
61
ACT 2: Bab 22 - Apostle
62
ACT 2: Bab 23 - Sebuah Hari yang Damai
63
ACT 2: Bab 24 - Sampai di Kota Cerida
64
ACT 2: Bab 25 - Seal
65
ACT 2: Bab 26 - Naif
66
ACT 2: Bab 27 - Keinginan Kecil dan Aneh ku
67
ACT 2: Bab 28 - Masa Lalu
68
ACT 2: Bab 29 - I am the Sadistic!!!
69
ACT 2: Bab 30 - Investigasi
70
ACT 2: Bab 31 - Pengetahuan Adalah Kekuatan!!
71
ACT 2: Bab 32 - Guildmaster Kota Cerida!
72
ACT 2: Bab 33 - Sanctuary
73
ACT 2: Bab 34 - Guild yang Aneh?
74
ACT 2: Bab 35 - Adventurer Guild Kota Furyuun
75
ACT 2: Bab 36 - Sebelum Kekacauan Terjadi
76
ACT 2: Bab 37 - Sedikit Kebenaran Dalam Dungeon
77
ACT 2: Bab 38 - Kekacauan!
78
ACT 2: Bab 39 - King of Hell Bee
79
ACT 2: Bab 40 - Malam Hari di Furyuun
80
ACT 2: Bab 41 - Hasil Mengelilingi Dungeon!!
81
ACT 2: Bab 42 - Penginapan
82
ACT 2: Bab 43 - Akademi
83
ACT 2: Bab 44 - Sedikit Persiapan
84
ACT 2: Bab 45 - Pertunjukan Kecil di Akademi
85
ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
86
ACT 2: Bab 46 - Pertandingan?
87
ACT 2: Bab 47 - Ren vs Suzu
88
ACT 2: Bab 48 - Reuni Kakak Beradik
89
ACT 2: Bab 49 - Dewa Dewi Dunia Lain
90
ACT 2: Bab 50 - Status Suzu
91
ACT 2: Bab 51 - Dungeon Rank-B
92
ACT 2: Bab 52 - Lilin Yang Mulai Redup
93
ACT 2: Bab 53 - Keputusasaan
94
ACT 2: Interlude 3 - Di Kota Furyuun
95
ACT 2: Bab 54 - Sebelum Semua Berakhir
96
ACT 2: Bab 55 - Kenyataan
97
ACT 2: Bab 56 - Pertemuan Terakhir
98
ACT 2: EPILOG
99
PENGUMUMAN ENDING ACT 2
100
ACT 3: A HUMAN WHO START THE ADVENTURE (PROLOG)
101
ACT 3: Bab 1 - Perjalanan Kecil
102
ACT 3: Bab 2 - Keadaan di Furyuun
103
ACT 3: Bab 3 - Lari!
104
ACT 3: Bab 4 - Penculikan yang Gagal
105
ACT 3: Bab 5 - Koneksi
106
ACT 3: Bab 6 - Sebelum Bertemu
107
ACT 3: Bab 7 - Momen yang Harus Dijaga
108
ACT 3: Bab 8 - Reuni dan Rencana
109
ACT 3: Bab 9 - Rencana
110
ACT 3: Bab 10 - Bermain di Pasar Gelap!
111
ACT 3: Bab 11 - Jackpot!
112
ACT 3: Bab 12 - Percakapan
113
ACT 3: Bab 13 - Anak yang Merepotkan
114
ACT 3: Bab 14 - Pembicaraan di Guild
115
ACT 3: Bab 15 - Misi Mustahil
116
ACT 3: Bab 16 - Pancingan
117
ACT 3: Bab 17 - Semua Rencana!
118
ACT 3: Bab 18 - Kebenaran yang Diselip Kebohongan
119
ACT 3: Bab 19 - Selamat Malam!
120
ACT 3: Bab 20 - Seed
121
ACT 3: Bab 21 - Kematian?
122
ACT 3: Bab 22 - Kebangkitan dan Mimpi Buruk
123
ACT 3: Bab 23 - Keributan di Pagi Hari
124
ACT 3: Bab 24 - Sebelum Melanjutkan Perjalanan
125
ACT 3: Interlude 1 - Diary dan Keberangkatan
126
ACT 3: Bab 27 - Di Tengah Perjalanan
127
ACT 3: Bab 28 - Pertemuan
128
ACT 3: Bab 29 - Balas Dendam dan Keputusasaan
129
ACT 3: Bab 30 - Efek Skill
130
ACT 3: Bab 31 - Diary dan Gadis Aneh
131
ACT 3: Bab 32 - Seorang Putri
132
ACT 3: Bab 33 - Beberapa Cerita
133
ACT 3: Bab 34 - Ibukota
134
ACT 3: Bab 35 - Pergi ke Gereja!
135
ACT 3: Bab 36 - Awal Kekacauan
136
ACT 3: Bab 37 - Rencana kecil
137
ACT 3: Bab 38 - Kekacauan?
138
ACT 3: Bab 39 - Pertemuan
139
ACT 3: Bab 40 - Seven Knights
140
ACT 3: Bab 41 - Pertanda Sesuatu yang Buruk
141
ACT 3: Bab 42 - Liontin Biru
142
ACT 3: Bab 43 - Kei dan Ren
143
ACT 3: EPILOG
144
Pengumuman Akhir ACT 3 dan ilustrasi.
145
ACT 4: A HUMAN WHO RESTART THE ADVENTURE - PROLOG
146
ACT 4: Bab 1 - Bangun
147
ACT 4: Bab 2 - Kehidupan Tenang di Furyuun
148
ACT 4: Interlude 1 - Hari di Akademi
149
ACT 4: Bab 3 - Pertarungan Assasin
150
ACT 4: Bab 4 - Rematch
151
ACT 3: Bab 5 - Berangkat
152
ACT 3: Bab 6 - Kota Fuheng dan Orang Aneh
153
ACT 4: Bab 7 - Adventurer Guild dan Pembimbing
154
ACT 4: Bab 8 - Tidak Sengaja
155
ACT 4: Bab 9 - Salah Paham
156
ACT 4: Bab 10 - Pohon Dunia
157
ACT 4: Bab 11 - Sebelum Berburu
158
ACT 4: Bab 12 - Menyusup
159
ACT 4: Bab 13 - Pertemuan
160
ACT 4: Bab 14 - Pertempuran
161
ACT 4: Bab 15 - Mendekati Akhir
162
ACT 4: Bab 16 - Cerita Masa Lalu yang Terhubung ke Masa Depan
163
ACT 4: Bab 17 - Purify!
164
ACT 4: Bab 18 - Kembali ke Pohon Dunia!
165
ACT 4: Bab 19 - Sova
166
ACT 4: Bab 20 - Sedikit Cerita
167
ACT 4: Bab 21 - Ritual Aneh
168
ACT 4: Bab 22 - Sore Hari yang Indah.
169
ACT 4: Bab 23 - Bangun
170
ACT 4: Bab 24 - Alpha
171
ACT 4: Bab 25 - Arti dari Memberi Sebuah Nama
172
Ilustrasi...
173
ACT 3: Bab 27 - Semua, Bangun!!
174
ACT 4: Bab 28 - Bingung
175
ACT 4: Bab 29 - Percakapan
176
ACT 4:Bab 30 - Serangan di Malam Hari
177
ACT 4:Bab 31 - Berangkat
178
ACT 4: Interlude 1 - Catatan Harian Beta 1 (Masa Lalu)
179
ACT 4: Bab 32 - Perjalanan....
180
ACT 4: Bab 33 - Berburu
181
ACT 4: Bab 34 - Kemampuan
182
ACT 4: Bab 35 - Diculik?
183
ACT 4: Bab 36 - Ketemu!
184
ACT 4: Bab 37 - Pertemuan
185
ACT 4: Bab 38 - Info Tambahan.
186
ACT 4: Bab 39 - Kembali ke Kota Fuheng!
187
ACT 4: Bab 40 - Back to Adventurer Guild
188
ACT 4: Interlude 2 - Catatan Harian Beta 2 (Pertempuran Melawan Master)
189
ACT 4: EPILOG
190
ACT 5 - A HUMAN WHO FIND NEW POWER
191
ACT 5: Bab 1 - Sedikit Kehidupan Tenang
192
ACT 5: Bab 2 - Ke kota Li Tian!
193
ACT 5:Bab 3 - Adventurer Guild Li Tian!!
194
ACT 5: Bab 4 - Misi Pertama
195
ACT 5: Bab 5 - Jimat
196
ACT 5: Bab 6 - Semua Sesuai Rencana.
197
ACT 5: Bab 7 - Putri yang Aneh
198
ACT 5: Bab 8 - Rahasia
199
ACT 5: Bab 9 - Rumah Keluarga Li
200
ACT 5: Bab 10 - Rumah Keluarga Li 2
201
ACT 5: Bab 11 - Pembicaraan
202
ACT 5: Bab 12 - Aneh?
203
ACT 5: Bab 13 - Pertemuan
204
ACT 5: Bab 14 - Pertarungan Kecil
205
ACT 5: Bab 15 - Syarat
206
ACT 4: Bab 16 - Menjadi Murid!
207
ACT 5: Bab 17 - Latihan dan Dunia Roh
208
ACT 5: Bab 18 - Anak Aneh di Dunia Roh!
209
ACT 5: Bab 19 - Sedikit Rahasia Dunia
210
ACT 5: Bab 20 - Energi Kehidupan
211
ACT 5: Bab 21 - Pertarungan di Tempat Lain
212
ACT 5: Bab 22 - Pertarungan dengan Ras Demon!
213
ACT 5: Bab 23 - Penentuan dan Bayangan Hitam
214
ACT 5: Bab 24 - Sedikit Tanda Bahaya
215
ACT 5: Bab 25 - Menjadi Penonton
216
ACT 5: Bab 26 - Kembalinya Shinigami!
217
ACT 5: Bab 27 - Bersandiwara
218
ACT 5: Bab 28 - Sedikit Berisik Disini
219
ACT 5: Bab 29 - Rossie
220
ACT5: Bab 30 - Orang Orang yang Merepotkan
221
ACT 5: Bab 31 - Rapat
222
ACT 5: Bab 32 - Rapat 2 dan Deja Vu
223
ACT 5: Bab 33 - Rencana Kecil.
224
ACT 5: Bab 34 - Party Adventurer Guild (1)
225
ACT 5: Bab 36 - Party Adventurer Guild (2)
226
ACT 5: Bab 37 - Tidak Ada Istirahat.
227
ACT 5: Bab 38 - Dain
228
ACT 5: Bab 39 - Fungsi Jimat
229
ACT 5: Bab 40 - Rencana Rahasia
230
ACT 5: Bab 41 - Penculikan
231
ACT 5: Bab 42 - Keadaan Penjara
232
ACT 5: Bab 43 - Persiapan
233
ACT 5: Bab 44 - Skill Aneh
234
ACT 5: Bab 45 - Pencarian
235
ACT 5: Bab 46 - Rencana Berangkat
236
ACT 5: Bab 47 - Ruangan Aneh
237
ACT 5: Bab 48 - Kebenaran...
238
ACT 5: Bab 49 - Sedikit cerita
239
ACT 5: Bab 50 - Sebelum Berpisah
240
ACT 5: EPILOG
241
ACT6: PAST FOR THE FUTURE - PROLOG
242
ACT 6: Bab 1 - Mimpi Atau Kenyataan?
243
ACT 6: Bab 2 - Memulai Perubahan
244
ACT 6: Bab 3 - Masa Lalu
245
ACT 6: Bab 4 - Semua Rencana
246
ACT 6: Bab 5 - Persiapan
247
ACT 6: Interlude 1 - Hanya Sebuah Gosip
248
ACT 6: Bab 6 - Sedikit Demi Sedikit
249
ACT 6: Bab 7 - Permulaan
250
ACT 6: Bab 8 - Pertempuran yang Dimulai
251
ACT 6: Bab 9 - Pertarungan(2)
252
ACT 6: Bab 10 - Sebelum bencana
253
ACT 6: Bab 11 - Game Mulai!
254
ACT 6: Bab 12 - Pertempuran di Eldergale (1)
255
ACT 6: Bab 13 - Pertempuran di Eldergale (2)
256
ACT 6: Bab 14 - Pertempuran di Eldergale (3)
257
ACT 6: Bab 15 - Sedikit Tekad
258
ACT 6: Bab 16 - Kilas Balik dan Penghancuran
259
ACT 6: Bab 17 - Di Sisi Lain
260
ACT 6: Bab 18 - Bola Salju dan Gempa Bagaikan Neraka
261
ACT 6: Bab 19 - Pertemuan pertama
262
ACT 6: Bab 20 - Kejutan Kecil dan Apostle Pertama
263
Act 6: Bab 21 - Sebagian Kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!