Part 2

" Yah sampai di sini aja. " Ucap Hani yang menyuruh Ayah nya untuk memberhentikan mobil di jarak yang cukup jauh dari sekolah.

" Kenapa? " Tanya Ayah nya heran.

" Aku mau ke tempat foto copy dulu, ada yang mau di foto copy soalnya. " Jawabnya berbohong, Alasan Hani ingin turun di situ tak lain agar kedua teman barunya tidak melihat Hani turun dari dalam mobil pengantar makanan. Kedua orang tua Hani memang bukanlah orang tajir, mereka hanya memiliki warung makan yang menyediakan layanan catering sehingga setiap pagi jika Ayahnya mengantar makanan Hani akan ikut.

Setelah berhasil turun dari dalam mobil Hani pun berjalan mengendap-endap menuju trotoar setelah Ayahnya pergi barulah ia bisa bernafas lega, Ini pertama kalinya Hani merasa malu di antar oleh orang tuanya tapi hal itu tetap di lakukannya agar Hani tetap berada di jajaran murid populer.

Di gerbang sekolah Hani melihat dua teman barunya yaitu Tania dan Anna sedang berjalan bersama memasuki sekolah, Hani yang tak mau ketinggalan momen itu pun mempercepat langkahnya dan menyapa mereka ketika dirinya sudah sampai di sebelah Tania.

" Pagi guys. " Ucapnya di sambut hangat oleh mereka berdua.

Ketiganya berjalan menuju kelas di barengi gelak tawa mereka yang membuat beberapa murid menatapnya heran, Di samping itu Hani merasa senang karena bisa berbaur bersama mereka berdua yang notabenenya sangat populer bahkan di kalangan senior sekalipun.

\*

Istirahat pertama, Hani mengajak dua teman lainnya ke kantin dan langsung di setujui oleh mereka berdua. Setibanya di kantin mereka memesan minuman dan makanan yang berbeda sesuai selera mereka, Karena mereka memilih meja yang berada di tengah sontak beberapa siswa kelas lain melirik ke arah meja mereka dan menyoraki Anna, Di antara mereka bertiga Anna lah yang paling banyak penggemarnya, selain cantik dia juga terkenal cerdas dalam semua mata pelajaran, satu lagi yang membuat Hani merasa cemburu tapi hal itu tidak membuatnya minder.

" An minta nomor wa dong. " Sahut seorang siswa cowok yang berambut cepak tengah menyodorkan ponselnya ke arah Anna yang sedang asik menikmati semangkuk baksonya.

" Gue nggak punya wa. " Balasnya cuek, Itulah Anna yang juga terkenal cuek.

" Dia udah bilang nggak punya udah lah jangan berdiri di situ terus, ganggu kita lagi makan aja. " Sahut Tania mencoba mengusir cowok itu

Baru saja cowok itu hendak pergi, tiba-tiba saja matanya tertuju pada Hani yang sedang menatapnya heran sontak cowok itu kembali dan mendekati Hani dengan meminta nomor whatsapp nya.

" Kalo Anna nggak mau ngasih, kamu juga boleh. " Lontarnya pada Hani yang saat ini terbelalak kaget mendengarnya.

" Jangan di kasih Han, " Sahut Tania lagi.

" Maaf, aku lupa bawa hp. " Jawabnya sangat polos.

Alhasil cowok itu pergi tanpa mendapatkan nomor siapapun, Ketiganya kembali asik menimati pesanan mereka di barengi tawa kecil karena ulah Tania saat mempraktikkan cowok itu saat meminta nomor ponsel mereka.

" Abis sekolah kita hang out yuk. " Ajak Anna yang telah selesai menghabiskan makanannya.

" Ide Bagus, gimana kalau kita nongkrong di cafe Up normal? Di sana tuh instagramable banget buat foto-foto, gimana? " Sambung Tania melirik Hani dan Anna secara bergantian.

" Setuju, Lo udah sering nongkrong di sana juga kan Han? " Sahut Anna sontak membuat Hani tersedak mendengarnya.

" Lo gak apa-apa kan ? Minum yang benar dong, ampe belepotan gitu." Tania menyerahkan tissu kepada Hani untuk membersihkan minuman yang tumpah.

Setelah Hani selesai membersihkan minumannya, Anna kembali menanyakan pertanyaan yang sama dan lagi-lagi Hani terpaksa berbohong bahwa dirinya sudah sering kesana bahkan sampai bosan karena tiap minggu dirinya selalu berkunjung ke cafe itu untuk hang out bareng teman SMP nya dulu.

" Kalo gitu kita kesana, Yuk cabut. Kelas bentar lagi mulai. " Lanjut Anna yang mulai beranjak meninggalkan kantin di ikuti oleh Hani dan Tania.

\*

Selama mata pelajaran terakhir sedang berlangsung, Hani tampak gelisah di bangkunya sembari menatap arloji di tangannya yang di mana sebentar lagi kelas akan berakhir dan itu artinya Hani akan pergi hang out bersama Tania dan Anna.

Saat guru sedang menjelaskan perhatian Hani terus tertuju pada ketakutannya setelah pulang sekolah nanti, ia tak seharusnya berbohong pernah ke cafe itu bahkan mengatakannya setiap seminggu sekali, hal bodoh baru yang di lakukannya benar-benar membuat Hani bingung harus berbuat apa, dirinya bahkan tak tahu di mana cafe up normal itu berada.

Searching, Itulah yang ada di kepala Hani saat ini, dia segera merogoh tasnya untuk mengambil ponsel dan mulai mengetik kata kunci pencarian pada internet tentang keberadaan cafe tersebut, Kedua bola mata Hani melebar dengan sempurna saat melihat hasil dari pencariannya.

Cafe up normal itu sendiri terletak di daerah ibu kota di mana cafe itu merupakan salah satu tempat terpopuler bagi anak remaja untuk sekedar menghabiskan waktu bersama, Lagi-lagi Hani terbelalak ketika melihat daftar menu yang di mana harganya setara dengan uang jajannya selama seminggu.

" Sepertinya aku harus puasa. " Gumam Hani tak sengaja menjatuhkan kepalanya di atas meja sehingga membuat suara terbentur yang cukup keras, semua mata sekarang tertuju kepadanya dan perlahan Hani mengangkat kepalanya menatap teman kelasnya dan juga gurunya dengan senyum kecil sambil meminta maaf.

" Kamu kenapa Hani? Ini belum jam tidur siang, jangan tidur dulu oke, pelajaranku sebentar lagi akan selesai. " Sahut bu Reni yang untungnya tidak marah karena ulah Hani barusan.

" Baik bu. " Jawabnya sambil memperbaiki rambutnya yang sempat berantakan.

" Lo kenapa sih? Ngantuk?? " Bisik Tania dan di balas gelengan pelan dari Hani.

Dering bel tanda pelajaran telah berakhir seketika membuat semua murid bersorak gembira kecuali Hani yang terlihat memasukkan bukunya ke dalam tasnya dengan malas, Tania dan Anna sudah menyuruhnya cepat-cepat agar mereka dapat segera pergi ke cafe itu.

Hani beranjak dari kursinya dan mulai mengikuti langkah dua temannya yang sudah meninggalkan kelas, di koridor sekolah mereka tiba-tiba bertemu dengan Helen yang langsung mengajak Hani untuk pulang bareng, Tania dan Anan melirik Helen dengan tatapan heran kemudian Hani menjelaskan kepada mereka bahwa Helen adalah teman SMP nya yang sering di temuinya.

" Oh jadi kalian sering hang out bareng, gimana kalau lo ikut kita aja ke cafe tempat kalian sering nongkrong. " Ajak Anna seketika membuat Hani tercekat.

" Cafe? " Gumam Helen tidak mengerti.

" Sayangnya Helen tidak bisa, Dia ini anak yang rajin dan sangat patuh sama bonyok nya ( Bokap Nyokap ) jadi dia nggak bisa ikut bareng kita, iya kan Len? " Lirik Hani yang mengerjapkan matanya sebelah agar Helen mengiyakannya.

" Benar, gue sibuk.. Lain kali aja. " Jawabnya di balas anggukan paham dari Anna.

Setelah itu mereka bertiga kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Helen yang masih berdiri di sana dengan tatapan memelas, Saat ini Helen benar-benar prihatin dengan Hani yang terlihat sudah seperti orang lain di matanya.

Terpopuler

Comments

Siska

Siska

mampir ya thor, udah ninggalin jejak juga
tetap semangat up nya 😀
jangan lupa di feedback ya kakak 😀
mari saling mendukung

2020-06-12

0

Kimol

Kimol

Aku mampir: boomlike + vote + rate 5* Ceritanya bagus😘 Semangat terus ya thor Jangan lupa mampir juga + fav juga boleh:

*Rex & Ren
*The Stories

tengkyu

2020-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!