Keluarga Sultan

Suga Suryajaya Purnama putra konglomerat, pemimpin SYP Group. SYP hotel, SYP restoran, SYP hotel Daegu, SYP mall dan masih banyak aset dari SYP Group.

Sebagai Putra Sulung dari keluarga konglomerat tidaklah mudah bagi Suga, selain itu dia juga memiliki dua orang adik laki-laki yang bernama Dylan dan si bungsu bernama Jimin.

Hidup bergelimang harta, liburan keluar negri sesuka hati, hunian yang bisa disebut dengan istana, mobil dengan harga diatas rata-rata terparkir di garasi rumah yang terletak di jantung ibu kota. Sebuah perumahan elit dengan keamanan yang ketat dan fasilitas yang memuaskan bagi para penghuni yang menepati perumahan tersebut. Rata-rata dari mereka adalah seorang pejabat negeri dan para pembisnis sukses.

Rumah dengan nomor A 01 yang dibangun dengan gaya modern dan minimalis, pagar rumah menjulang tinggi berwarna hitam. Rumah dua lantai dengan luas 2000 meter persegi, lantainya dilapisi dengan marmer dan disudut plafon terdapat ukiran yang terbuat dari emas, lukisan karya pelukis ternama didunia menghiasi dinding ruang tamu.

Keluarga Suryajaya Purnama sedang mencari asisten pribadi untuk putra sulungnya, mengaku jika Suga tidak bisa menerima orang baru tak terkecuali dengan asisten pribadinya yang selalu berganti- ganti minta izin pulang karena tidak tahan dengan tingkah laku Suga.

Banyak yang minta pulang padahal baru satu atau dua hari bekerja, paling lama hanya sebulan. Sejak kecil Suga diasuh oleh bibi Sinta wanita yang sudah tidak muda lagi masih setia mengabdikan hidupnya kepada keluarga yang sudah memperkerjakannya selama belasan tahun.

Ratusan pelamar ingin bekerja sebagai asisten pribadi Suga sudah berbaris rapi dikediaman keluarga Suryajaya Purnama. Satu demi satu dari mereka masuk kedalam ruangan untuk diinterview oleh nyonya Dinar apakah cocok untuk menjadi asisten pribadi putranya.

"Kurang apa lagi udah cantik, pinter masak, bisa merawat orang lain dan pantang menyerah kenapa harus ditolak gara-gara datang bulan nggak lancar!" Cerocos gadis yang baru keluar dari ruangan nyonya Dinar, terlihat ada guratan kekecewaan yang mendalam.

Selanjutnya peserta yang terakhir, ratusan peserta telah gagal, mereka keluar dengan wajah penuh kekecewaan, tidak terima bahkan sampai menangis agar bisa bekerja dirumah ini. Selain gajinya yang tidak dibilang sedikit perbulan, nyonya Dinar menggaji para asisten pribadinya lima kali lipat gaji asisten diperusahan tempat orang lain.

Setiap Sabtu dan minggu beliau mengizinkan asisten pribadinya untuk berlibur secara bergantian, tempat tinggal yang disediakan berada dibelakang rumah utama. Tapi bukan itu alasan satu-satunya mereka ingin bekerja dirumah ini. Kediaman nyonya Dinar dipenuhi dengan lelaki tampan setiap hari mereka keluar masuk dari rumah itu, selain putra-putranya yang tampan bagaikan dewa Yunani menjadi alasan satu-satunya dari mereka berharap jika salah satu dari mereka bisa dapat dimiliki.

Terlebih lagi nyonya Dinar akan menerima jika nanti menantunya dari kalangan orang biasa, tidak harus sebanding dengannya. Kemurahan hati nyonya Dinar menjadi alasan banyak orang yang menyayanginya mengabdikan hidupnya untuk keluarga Suryajaya.

"Baiklah bibi apakah masih ada peserta lagi?" Tanya nyonya Dinar yang sedang duduk berhadapan dengan bibi Sinta.

"Sepertinya tidak ada nyonya," jawab wanita yang duduk didepannya seraya membaca daftar nama orang yang melamar kerja sebagai asisten pribadi tuan Suga.

"Maaf nyonya masih ada satu nama yang terdaftar," beliau membetulkan kacamata tebal untuk memperjelas pandangannya.

"Baiklah bibi, aku akan menunggunya."

Seorang scurity membuka pagar rumah, menemui Bella yang masih berdiri didepan pagar."Selamat siang Nona, apa anda salah satu yang mendaftar menjadi asisten pribadi tuan Presdir?" Tanya si scurity karena hari ini banyak orang yang datang kerumah tuannya untuk bekerja di tempat ini. Seratus orang telah mendaftar satu persatu dari mereka keluar dengan wajah kecewa. Sembilan puluh sembilan pelamar telah ditolak dan Bella menjadi peserta terakhir "Iya. Benar." jawab Bella seadanya

Scurity mempersilahkan Bella masuk, lalu mengantarkannya ke ruangan Nyonya besar rumah ini. Bella berjalan mengekor dibelakang scurity tak lama sudah ada wanita yang telah menunggu didepan pintu utama.

Wanita yang tidak muda lagi, tapi terlihat cantik wajahnya yang terlihat begitu ramah wanita itu tersenyum saat Bella sudah dekat dengannya.

Dia adalah bibi Sinta wanita kepercayaan Nyonya Dinar untuk mengurus rumahnya dan

mengurus Suga dari dia bayi.

"Aku bibi Sinta, kalau ada apa-apa kau bisa bertanya padaku. Ada dua larangan dirumah ini yang tidak boleh kau langgar," kata wanita itu menasehati Bella apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan.

Bella memperhatikan setiap kata demi kata dengan saksama, ini bukan hanya tentang uang tapi ada tanggung jawab sebagai anak sulung.

Bibi Sinta melanjutkan perkataannya." Kau tidak boleh bergunjing, membicarakan tentang keluarga ini dengan pelayanan lain, jika kau mengetahui sesuatu maka diam simpan semuanya rapat-rapat Nyonya Dinar tidak suka para pelayan bergosip dibelakang membicarakan keburukan orang lain."

"Baiklah bibi aku mengerti." Disepanjang perjalanan menuju ruangan nyonya Dinar. Bella dimanjakan dengan disain interior rumah yang begitu mewah dan serba mahal. Lukisan yang terpajang di dinding dekat ruang penyimpanan penghargaan, lukisan itu adalah lukisan seniman ternama di Eropa dengan harga mencapai ratusan juta dolar untuk mendapatkannya.

"Ada lagi kau tidak boleh membangunkan atau mengganggu Tuan muda Suga jika dia sedang tidur," ada aura tidak mengenakan disana, bibi Sinta banyak mengetahui tentang keluarga ini karena dia mengabdikan dirinya dari dia masih muda sampai diusianya sekarang yang sudah enam puluh lima tahun.

"Memangnya kenapa kalau tuan muda sedang tidur diganggu?"

"Kau adalah asisten pribadi tuan muda, nanti juga kau akan tahu sendiri, hanya pesan saja dariku jangan pernah lakukan itu."

Bella berhenti sejenak menatap foto berukuran besar yang terpajang dengan apiknya di ruang keluarga.

Kenapa banyak sekali pria tampan. Lihatlah dia si paling tampan memiliki hidung mancung dan Rahang tegas, lumayan tinggi juga dia terlihat seperti bukan manusia, apa dia jelmaan dewa Yunani dan pria yang berdiri sebelah pria tampan, dia juga tidak kalah tampan Senyuman yang manis menunjukkan deretan gigi rapinya, matanya sampai terpejam ketika ia tertawa. Ya dia sangat imut lalu siapa dia pria berkulit putih pucat mata sipit dengan ekspresi datar, apa itu tuan Suga? Batin Bella dikala menatap foto mereka satu persatu.

"Dia yang memiliki kulit putih pucat dan mata sipit dengan wajah datarnya, dia adalah tuan muda Suga anak sulung nyonya Dinar dan tuan Suryajaya. Sebelahnya si tampan dengan hidung mancung dan Rahang tegas dan matanya yang indah dia adalah tuan muda Dylan tapi nyonya sering memanggilnya dengan panggilan Tae-Tae, dia anak kedua keluarga ini."

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

***Author POV:

Hai... Makasih banyak yang udah mampir 💜 Jangan lupa tekan tombol like dan beri komentar positifnya kakak cantik.

Salam hangat dari Nona bucin. Jangan lupa jaga kesehatan selalu dan semoga dimudahkan segala urusannya, Semangat !!!💜💜💜💜💜

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸***

Terpopuler

Comments

mama zha

mama zha

semangat terus thor

2023-06-18

0

triana 13

triana 13

like

2021-12-15

0

lina

lina

mulai dukung

2021-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!