Britania tahun 2058 , pangkalan militer sektor B
Perang bergejolak antara pasukan Sekutu dengan pasukan Poros. Britania salah satu negara Sekutu memiliki kemajuan teknologi persenjataan yang membuat mereka memenangkan perang beberapa kali. Namun, seperti kata pepatah, kehidupan bagai roda yang berputar. Belajar dari kekalahan, pasukan Poros berhasil menekan pasukan Sekutu. Dan kini mereka berhasil mendekati salah satu markas pangkalan militer terkuat di Britania. Pangkalan militer ini menjadi pusat militer di negara tersebut karena divisi pengembangan teknologi persenjataannya.
Door door ....
Desing peluru terdengar di segala arah, satu persatu tubuh manusia yang terkena tembakan pun berjatuhan. Teriakan bergema menambah suasana menjadi semakin mencekam. Di sebuah lorong terlihat dua orang yang sedang berlari, seorang wanita paruh baya menggenggam erat tangan seorang gadis usia 18 tahun. Didepannya terdapat sebuah pintu besi kokoh, wanita itu menekan beberapa angka dan pintu pun terbuka. Setelah keduanya masuk, pintu tertutup secara otomatis.
Didalam ruangan, terlihat beberapa perangkat komputer. Lingkaran besi besar dengan bentuk seperti cincin berdiri kokoh di tengah-tengah ruangan.
" Ibu kenapa kita ke laboratorium? " gadis itu bertanya pada wanita paruh baya tersebut yang tak lain adalah ibunya.
Tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan putrinya, mata Rosy fokus pada sebuah layar monitor dengan cepat tangannya mengotak atik keyboard. Tombol enter menjadi akhir operasi Rosy. Sebuah cahaya kebiruan tiba-tiba muncul di tengah cincin besi.
Rosy menarik putrinya Gaia ke depan cincin besi tersebut.
" Dengarkan ibu sayang, kau harus hidup dengan baik. Ibu dan ayah menyayangimu. bawalah snowy bersamamu, dia akan menemanimu. " rosy menyerahkan seekor kucing persia putih pada Gaia. kemudian di peluknya erat putri tercintanya itu merasa berat melepaskannya.
" aku tidak mau bu. “ air mata Gaia mulai menghiasi wajahnya. Ia tak ingin meninggalkan ayah dan ibunya pada kekacauan saat ini.
" Gaia mungkin tempat itu asing bagimu, tapi ibu yakin kau pasti bisa melaluinya. "
" Tidak. aku tidak mau. Kenapa ibu tidak pergi bersamaku. Aku tidak ingin sendirian bu. " Gaia memeluk erat ibunya, enggan meninggalkannya. Air matanya semakin deras.
Melihat putrinya yang memeluknya erat dan menangis tersedu-sedu. Hati Rosy terasa hancur, namun apa daya. Dia tak mungkin membiarkan putrinya mati sia-sia disini.
" Sayang... ibu harus disini menemani ayahmu. Ibu harus ada disampingnya saat suka maupun duka. Kelak saat kau bertemu dengan Cintamu, kau akan mengerti bagaimana perasaan ibu."
Rosy dan suaminya bekerja di pangkalan militer sebagai pengembang teknologi senjata. Berbagai penelitian dan penemuan mereka berada di tempat ini. Jika jatuh ke pihak musuh bisa dipastikan akhir dari pasukan sekutu.
" Kami menyayangimu Gaia. " Rosy memberikan sebuah ciuman terakhir di kening Gaia, ciuman yang mungkin akan menjadi salam perpisahan anak dan ibu itu.
Rosy mendorong Gaia masuk ke lingkaran cahaya pada lubang cincing.
" Tidakkkk!!!! " teriak Gaia, tangannya yang menggantung di udara gagal meraih tangan ibunya. Padangan nya seketika kabur karena perpindahan dari alat teleportasi.
Seketika sosok putrinya Gaia menghilang dari hadapan Rosy. Air mata yang dari tadi ditahannya terasa berat, hingga akhirnya lolos membasahi pipi.
'maafkan ibu Gaia. Hiduplah dengan baik.'
Tidak lama kemudian,
Boom boom boom!!!
Terdengar beberapa ledakan. Seperti efek domino, ledakan itu meledakan satu persatu bangunan pangkalan militer tersebut. Membuatnya berubah menjadi lautan api.
******************
Dingin.
Gaia merasakan dingin menusuk tulangnya. Membuat kesadarannya perlahan kembali. Matanya yang sembab sulit untuk terbuka. Seluruh tubuhnya terasa sakit dan perasaan mual bergejolak di perutnya. 'ah, ini pasti efek teleportasi.'
Mengingat kata 'teleportasi' membuat hatinya sedih, sakit karena kehilangan orang tua yang amat disayanginya. Mata sembabnya terasa panas, seakan air mata akan meluncur kembali keluar dari kedua mata gadis itu.
" Gaia. " Sebuah suara membuat Gaia membuka matanya. Dia mengalihkan matanya ke arah sumber suara. Seekor kucing persia putih sedang duduk memandang gadis muda didepannya. Mata emasnya yang memperlihatkan sebuah kekhawatiran menyala karena kegelapan malam. " Apa kau baik-baik saja? “
Gaia mengangguk. Mulutnya terasa berat untuk berbicara. 'Bukan saatnya untuk bersedih, aku harus segera keluar dari tempat ini.' Gaia melihat sekeliling, hanya pepohonan besar yang ada di sekelilingnya. ' apakah ini hutan '. Kemudian pandangannya beralih pada gundukan tanah di atas tubuhnya. Dia mengernyitkan keningnya, lalu melihat sebuah papan kayu di ujung sisi lain. Sebuah papan polos tanpa ukiran apapun. Tersadar ia duduk di atas makam membuatnya langsung bergerak mundur hingga terjungkal.
Melihat reaksi terkejut gadis didepannya membuat snowy tertawa kecil.
"Diam lah. “ Gaia mendengus kesal mendengar tawa kucingnya.
" Baiklah, baiklah... " Snowy yang masih terkekeh mendekati Gaia.
Snowy adalah kucing spesial. Kenapa itu spesial? karena kucing itu bisa berbicara dan berpikir layaknya manusia. Sebuah chip tertanam di otaknya. Ia adalah hasil eksperimen ibu dan ayahnya. Teknologi 'humanoid', adalah sebuah proyek kecerdasan buatan dalam proses pengembangan manusia super. Humanoid sendiri sebenarnya adalah tubuh manusia yang telah mengalami rekayasa genetik, dengan otak yang ditanamkan sebuah chip. Kuat, cerdas, dan mudah di kontrol, Humanoid menjadi tentara terbaik dan ideal bagi pemerintahan Britania. Namun, manusia tetaplah manusia, berawal dari sifat tamak, menyebabkan pengkhianatan. Dan pengkhianatan awal dari kehancuran. Pasukan Sekutu yang awalnya memimpin peperangan harus kalah karena pengkhianatan.
Gaia menggelengkan kepalanya mencoba fokus pada sekelilingnya. Dia memperhatikan keadaan sekitar, gelap dan sunyi.
" Kita ada dimana? “
" Entahlah. Tapi sepertinya Teleportasi ibumu membuat kita tidak hanya mengalami perpindahan tempat, tapi mungkin perpindahan waktu juga. "
Gaia memejamkan matanya seakan setuju dengan jawaban kucingnya tersebut. Melihat sekelilingnya yang seperti hutan belantara dia yakin bahwa dirinya berada di masa lalu. ketika dirinya sedang fokus akan pikirannya, Snowy mengeluarkan peringatan.
" Ada yang datang! “
Sebuah cahaya perlahan mendekat. Mata Gaia dan Snowy menatap tajam arah datangnya cahaya tersebut, menunggu sosok yang akan segera mereka temui. Takut-takut jika itu perampok atau bandit gunung. Tanpa diduga, seorang wanita paruh baya yang muncul. Tangan kanannya memegang lampu lampion dan tangan kirinya memegang keranjang.
Melihat ada orang lain, wanita paruh baya itu pun menyipitkan matanya mencoba melihat dengan jelas siapa gerangan sosok dihadapannya itu. Seketika matanya melebar memperlihatkan raut wajah terkejut. Sementara keranjang ditangannya terjatuh.
'Mungkin dia berpikir aku hantu'. Dengan pakaian dress putih pendek selutut yang dihiasi corak tanah yang mengotori pakaiannya, dia terlihat seperti mayat hidup yang baru bangkit dari kubur. Gaia menebak reaksi wanita tersebut selanjutnya adalah lari.
Namun,
Wanita itu berjalan mendekati Gaia, tangannya gemetar mencoba menyentuh pipinya. Wajah yang tadi memperlihatkan keterkejutan kini berubah menjadi seperti aliran sungai.
" Yan er... " sebuah nama meluncur keluar dari mulut wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
_cloetffny
baru part awal udah nangis
2023-10-14
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
perpindahannya terlampau jauh😁
2023-08-10
1
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
jangan2 itu tubuh gadis yg sama atau si Mo Ziyan... makanya kan Gaia yg gantiin🤔🤔
2023-08-10
1