Di ruang kantor Mikael, ruangan yang begitu wangi dan bersih juga sangat modern, berbagai alat canggih memenuhi ruangannya.
"Kalian sangat menarik!" Mikael berpura-pura memuji dua anak kembar itu
Mereka berdua tertawa puas. Arka merasa menang karena berhasil bertemu dengan orang yang dikaguminya sedangkan Arya senang bisa menendang orang yang menjelekan ibunya itu.
"Berhenti bermain-main dan kembalikan data perusahaan!!" Mikael dengan nada yang serius tatapan matanya yang dingin, meruncing dan tajam melihat anak kembar yang nakal itu. tetapi Arka bisa membalasnya dengan hal yang sama sedangkan Arya sungguh tidak mengerti apa yang adiknya dan orang dihadapannya lakukan.
"Tidak mau sebelum kau memberiku uang 100 juta dan memperkerjakan ku sebagai pegawai khusus." Arka dengan angkuhnya menolak tawaran Mikael
"Apa kau tidak takut mati bocah?" Mikael yang kesal itu melotot pada Anak berusia lima tahun itu. Mikael menodongkan pistolnya ke kepala Arka tetapi Arka hanya berdiam dengan tenang sambil menatap Mikael dengan dingin.
Sementara itu asisten pribadi Mikael yaitu Ken melihat mereka seperti seorang ayah yang sedang mendisiplinkan anaknya. Ken merupakan adik sepupunya Mikael. Ken adalah orang kepercayaan nomor satunya Mikael. Ken begitu gemas dengan kelakukan keduanya yang begitu unik.
Arka terus menatap serius Mikael dan tidak mau kalah mendominasi dari negosiasi ini. Sebelum mencapai kesepakatan Arka dengan keras kepala tetap tidak ingin beranjak dari kursinya sama sekali.
"Jika kau menembak ku tidak akan ada yang bisa mengembalikan data perusahaan mu." Dengan tenangnya Arka membalikan ancamannya.
"Bagaimana dengan dia?" Mikael menunjuk Arya yang sedang menatapnya dengan sangat tajam, sambil berwaspada bersiap untuk meluncurkan tendangannya.
"Apa? Aku? kau berani denganku? Akan ku tendang kau sampai tidak bisa merasakan lagi bagian bawah mu" Ucap Arya mengancam Mikael
"Percuma saja dia tidak mengerti komputer, dia itu kakakku tapi dia sangat bodoh sekali." Arka dengan sombongnya membandingkan dirinya dengan kakaknya itu.
"Kalau begitu. Bagaimana jika aku membunuh kakakmu?" Mikael mengalihkan pistolnya pada Arya.
"Aku akan sangat berterimakasih padamu jika itu terjadi, tapi kau juga harus ingat. Aku tetap tidak akan mengembalikan data perusahaan mu selamanya."
"Hei-Hei adik bodoh kau mau mengorbankan kakak mu sendiri hah?" Arya yang marah karena Arka dengan seenaknya membiarkan Arya mati begitu saja.
"Beraninya bocah-bocah ini mengancam ku dan memojokkan ku seperti ini" Mikael benar-benar terpojok dan tidak punya pilihan lain. Untuk memulihkan semua data perusahaan membutuhkan waktu yang sangat lama baginya dan masa itu mungkin saja perusahaannya akan diserang oleh perusahaan lain.
Mikael menatap kedua anak kembar itu secara bergantian melihat bola matanya yang penuh keseriusan membuat Mikael benar-benar dikalahkan oleh bocah berusia lima tahun itu.
"Baiklah, kalian menang."
Ken yang memihak anak kembar itu merasa senang dan ingin memeluk kedua anak kembar itu karena selama ini tidak ada yang berani menekan Mikael, namun tanpa diduga kedua anak kembar yang tidak tahu dari mana asalnya ini bisa membuat Mikael terpojok.
Ketika Ken hendak memeluk kedua anak kembar itu, Ken di pukul hingga babak belur oleh Arya. "Siapa orang ini beraninya menyentuhku." Arya yang kesal itu, melampiaskan kekesalannya, pada Ken. Sementara itu Arka sedang sibuk mengembalikan akun dan data perusahaan milik Mikael.
"Bagaiman denganku?"
"Apa maksudmu bocah?"
"Bagaimana aku bisa bekerja denganmu?"
"Kau tidak sehebat adikmu sebaiknya kau di rumah saja.
"Bagaimana kalau kau memperkerjakan ku sebagai pengawal mu?"
"Aku tidak perlu pengawal anak kecil."
"Kalau tidak tahu kalau aku ini sudah sabuk hitam lapis berlian.".
"Aku tidak percaya, dan mana ada hal yang seperti itu."
"Itu benar, Arya sudah mengalahkan guru-guru yang ibu datangkan." Arka menimpali dengan nada datar.
Mikael pun penasaran sampai mana ilmu beladiri Arya, sehingga ia pun memanggil ahli beladiri sabuk hitam yang berusia lima tahun lebih tua darinya. Selang setengah jam Ahli bela diri itu datang, lalu Mikael pun menyuruhnya untuk melawan Arya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Arya berhasil mengalahkan ahli bela diri itu dengan cepat. Mikael yang masih penasaran pun turun tangan untuk mencoba menguji Arya.
Arya merasa senang bisa melawan langsung seorang bos mafia seperti Mikael. Dengan kuda-kuda unik Arya ia siap melawan Mikael yang tingginya empat kali lipat darinya. Namun dengan gesitnya Arya memanjat tubuh besar Mikael dan mengunci leher Mikael dengan kuat hingga ia kesulitan bernafas. Mikael pun mengaku kalah, dan memperkerjakan Arya sebagai pengawalnya.
Setelah semuanya selesai, Anak kembar itu dengan tidak tahu malunya meminta bosnya sendiri untuk membawakan mereka camilan yang enak dengan alasan menyambut kerjasama antar keduanya.
"Hei Bos, belikan kami camilan. Kita perlu pesta penyambutan bukan."
Mikael pun menyuruh Asistennya itu untuk menemani mereka berdua membeli beberapa camilan. Setelah mereka pergi meninggalkan ruangan Mikael. Mikael tiba-tiba saja tertawa sendiri dan menatap kearah luar ruangan sambil mengacak-acak rambutnya.
" HAHAHAHA, Bisa-bisanya seorang bocah memperlakukan ku seperti ini. Jika seorang bocah saja bisa. Bagaimana dengan orang yang sudah bisa memegang pistol? mereka pasti akan membuatku jatuh atau terbunuh. Kalau sudah begini, lihat saja apa yang bisa dilakukan oleh bocah-bocah nakal itu."
******
Aya melihat jam yang sudah menunjukan pukul 12 siang. Ia pun menghentikan pekerjaannya dan menyerahkannya pada asistennya Tora.
Saat sampai di sekolah anak-anak, Aya tidak menemukan si kembar nakal itu di kelasnya maupun dilingkungan kelasnya. Ia sungguh khawatir dengan kedua anak kembarnya itu. Tanpa pikir panjang Aya pun memutuskan untuk menelpon Zen.
"Zen anak-anak hilang?" dengan nada panik, Aya tidak memikirkan apa yang akan dilakukan suaminya itu.
"Prok, Prok, Prok (Suara tepuk tangan) sungguh hal yang luar biasa hahah, aku menginginkan mereka pergi tetapi mereka pergi sendiri."
"Hey, jangan bilang kau yang menculiknya."
"Buat apa aku menculik anak haram mu? yang aku inginkan mereka lenyap dari dunia ini."
"Zen kau kasar sekali, dengan ini aku menggugatmu cerai. Jujur aku sudah tidak sanggup lagi dengan sikap kenak-kanakan mu itu."
"Aya, sadar dirilah kau akan jadi janda anak dua siapa yang mau dengan mu?"
"Tak apa, itu lebih baik dari pada dengan duda yang mandul sepertimu."
"APA! Apa yang kau katakan, oke, oke. kita bercerai! Sudah puas kau? Istri yang selingkuh tidak tahu malunya memperlakukan suaminya seperti ini"
Aya tidak memperdulikan ucapan Zen kepadanya.Aya hanya mencari anak-anaknya, hingga seorang penjaga toko es krim yang melihatnya mengatakan bahwa Arka dan Arya bersama dengan seorang pria besar pergi menggunakan mobil yang mencurigakan. Namun seorang kasir es krim memberikan sebuah kertas yang di tulis oleh Arka.
"Ibu aku akan mengganti uangmu jangan cemaskan aku tunggulah di rumah aku akan pulang pukul empat sore."
Aya sangat lega jika ia tidak kenapa-napa tetapi ia menghadapkan dirinya dalam bahaya hanya karena ingin menggantikan uang yang telah ia gunakan, sepertinya Aya merasa bahwa itu terlalu berlebihan. Namun kini tidak ada yang bisa ia lakukan lagi, Aya hanya bisa percaya pada anak-anaknya itu dan yakin bahwa mereka adalah anak yang kuat.
pukul empat sore Arka dan Arya pulang diantar oleh kai yang merupakan asisten Mikael. Aya tidak begitu mempersalahkan siapa yang mengantarnya, ia cukup tahu bahwa anaknya selamat.
"Kalian darimana saja? Ibuu menjemputmu di sekolah tetapi kalian tidak ada." Ucap Arya yang mencurahkan kekhawatirannya.
Dengan wajah berseri-ser mereka menjawabnya dengan serempak.
Arka-Arya : "Rahasia~"
"Apakah kalian ingin bersikap seperti ini selamanya pada ibu?"
Arka : "Aku akan memberitahumu ketika aku siap."
Arya : "Tahukah ibu kita membeli banyak sekali camilan yang enak!"
"Apa kalian menghabiskan uang ibu lagi?"
Arya : "Tidak ibu, kali ini kami yang mendapatkannya dari usaha kami sendiri, benarkan Arka?"
Arka : "Yang usaha itu aku. kakak tidak melakukan apapun."
Arya : "Apa kamu bilang? kau masih menganggap ku bodoh?"
Arka :"Kali ini bukan aku yang mengatakannya."
Arya : "Dasar kau ini mau dihajar hah?"
Aya : "Sudah-sudah, barusan ibu sudah memasak spageti kesukaan kalian."
mereka pun pergi makan bersama di ruang makan. keluarga yang harmonis ini. Aya sangat tidak ingin kehilangan apa yang sangat ia syukurinya saat ini. Anak-anaknya sangat berharga bagi Aya. Dalam hati Aya berjanji akan melindungi anak-anaknya dengan baik walaupun tanpa sosok suami yang mendampinginya nanti.
Arya :"Rasa spageti kali ini terasa enak sekali, sausnya sangat enak menempel dilidahku ibu."
Arka : "Kau pikir selama ini ibu memasak biasa-biasa saja? kurasa semua yang dimasak oleh ibu terasa enak sekali."
"Hei kalian, ibu sudah mengajari kalian berapa kali tetapi kalian selalu melakukanya."
Arka : "Jangan Makan sambil bicara. aku sudah hafal betul tetapi kakak bodoh yang satu ini yang memulainya."
Arya : "Apa kamu bilang? jika kau tidak suka jangan mengikutiku!"
Arka : "Ibu kenapa orang sepertinya bisa menjadi kakakku?"
"Sudah-sudah habiskan makanan kalian, lalu pergi mandi. ibu akan menyiapkan air hangatnya terlebih dahulu. Kalian jangan bertengkar ketika tidak ada ibu. Mengerti!?"
Arka :'Mengerti Bu"
Arya :"Baik Bu percayakan saja pada Arya"
namun akhirnya mereka tetap bertengkar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Raihan
visual thor ☺
2022-02-05
0
Ryu Keira
hanya di manga saja yang ada bocil 5 tahun udah pinter gitu udah tau beladiri gitu udah tau komputer
2021-11-12
1
wu xiyuan
wkwk hidup tanpa bertengkar menurut arya dan arka itu sangat sulit yh sepertinya
2021-08-09
2