Mengancam Bos Besar 2

Di ruang kantor Mikael, ruangan yang begitu wangi dan bersih juga sangat modern, berbagai alat canggih memenuhi ruangannya.

"Kalian sangat menarik!" Mikael berpura-pura memuji dua anak kembar itu

Mereka berdua tertawa puas. Arka merasa menang karena berhasil bertemu dengan orang yang dikaguminya sedangkan Arya senang bisa menendang orang yang menjelekan ibunya itu.

"Berhenti bermain-main dan kembalikan data perusahaan!!" Mikael dengan nada yang serius tatapan matanya yang dingin, meruncing dan tajam melihat anak kembar yang nakal itu. tetapi Arka bisa membalasnya dengan hal yang sama sedangkan Arya sungguh tidak mengerti apa yang adiknya dan orang dihadapannya lakukan.

"Tidak mau sebelum kau memberiku uang 100 juta dan memperkerjakan ku sebagai pegawai khusus." Arka dengan angkuhnya menolak tawaran Mikael

"Apa kau tidak takut mati bocah?" Mikael yang kesal itu melotot pada Anak berusia lima tahun itu. Mikael menodongkan pistolnya ke kepala Arka tetapi Arka hanya berdiam dengan tenang sambil menatap Mikael dengan dingin.

Sementara itu asisten pribadi Mikael yaitu Ken melihat mereka seperti seorang ayah yang sedang mendisiplinkan anaknya. Ken merupakan adik sepupunya Mikael. Ken adalah orang kepercayaan nomor satunya Mikael. Ken begitu gemas dengan kelakukan keduanya yang begitu unik.

Arka terus menatap serius Mikael dan tidak mau kalah mendominasi dari negosiasi ini. Sebelum mencapai kesepakatan Arka dengan keras kepala tetap tidak ingin beranjak dari kursinya sama sekali.

"Jika kau menembak ku tidak akan ada yang bisa mengembalikan data perusahaan mu." Dengan tenangnya Arka membalikan ancamannya.

"Bagaimana dengan dia?" Mikael menunjuk Arya yang sedang menatapnya dengan sangat tajam, sambil berwaspada bersiap untuk meluncurkan tendangannya.

"Apa? Aku? kau berani denganku? Akan ku tendang kau sampai tidak bisa merasakan lagi bagian bawah mu" Ucap Arya mengancam Mikael

"Percuma saja dia tidak mengerti komputer, dia itu kakakku tapi dia sangat bodoh sekali." Arka dengan sombongnya membandingkan dirinya dengan kakaknya itu.

"Kalau begitu. Bagaimana jika aku membunuh kakakmu?" Mikael mengalihkan pistolnya pada Arya.

"Aku akan sangat berterimakasih padamu jika itu terjadi, tapi kau juga harus ingat. Aku tetap tidak akan mengembalikan data perusahaan mu selamanya."

"Hei-Hei adik bodoh kau mau mengorbankan kakak mu sendiri hah?" Arya yang marah karena Arka dengan seenaknya membiarkan Arya mati begitu saja.

"Beraninya bocah-bocah ini mengancam ku dan memojokkan ku seperti ini" Mikael benar-benar terpojok dan tidak punya pilihan lain. Untuk memulihkan semua data perusahaan membutuhkan waktu yang sangat lama baginya dan masa itu mungkin saja perusahaannya akan diserang oleh perusahaan lain.

Mikael menatap kedua anak kembar itu secara bergantian melihat bola matanya yang penuh keseriusan membuat Mikael benar-benar dikalahkan oleh bocah berusia lima tahun itu.

"Baiklah, kalian menang."

Ken yang memihak anak kembar itu merasa senang dan ingin memeluk kedua anak kembar itu karena selama ini tidak ada yang berani menekan Mikael, namun tanpa diduga kedua anak kembar yang tidak tahu dari mana asalnya ini bisa membuat Mikael terpojok.

Ketika Ken hendak memeluk kedua anak kembar itu, Ken di pukul hingga babak belur oleh Arya. "Siapa orang ini beraninya menyentuhku." Arya yang kesal itu, melampiaskan kekesalannya, pada Ken. Sementara itu Arka sedang sibuk mengembalikan akun dan data perusahaan milik Mikael.

"Bagaiman denganku?"

"Apa maksudmu bocah?"

"Bagaimana aku bisa bekerja denganmu?"

"Kau tidak sehebat adikmu sebaiknya kau di rumah saja.

"Bagaimana kalau kau memperkerjakan ku sebagai pengawal mu?"

"Aku tidak perlu pengawal anak kecil."

"Kalau tidak tahu kalau aku ini sudah sabuk hitam lapis berlian.".

"Aku tidak percaya, dan mana ada hal yang seperti itu."

"Itu benar, Arya sudah mengalahkan guru-guru yang ibu datangkan." Arka menimpali dengan nada datar.

Mikael pun penasaran sampai mana ilmu beladiri Arya, sehingga ia pun memanggil ahli beladiri sabuk hitam yang berusia lima tahun lebih tua darinya. Selang setengah jam Ahli bela diri itu datang, lalu Mikael pun menyuruhnya untuk melawan Arya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Arya berhasil mengalahkan ahli bela diri itu dengan cepat. Mikael yang masih penasaran pun turun tangan untuk mencoba menguji Arya.

Arya merasa senang bisa melawan langsung seorang bos mafia seperti Mikael. Dengan kuda-kuda unik Arya ia siap melawan Mikael yang tingginya empat kali lipat darinya. Namun dengan gesitnya Arya memanjat tubuh besar Mikael dan mengunci leher Mikael dengan kuat hingga ia kesulitan bernafas. Mikael pun mengaku kalah, dan memperkerjakan Arya sebagai pengawalnya.

Setelah semuanya selesai, Anak kembar itu dengan tidak tahu malunya meminta bosnya sendiri untuk membawakan mereka camilan yang enak dengan alasan menyambut kerjasama antar keduanya.

"Hei Bos, belikan kami camilan. Kita perlu pesta penyambutan bukan."

Mikael pun menyuruh Asistennya itu untuk menemani mereka berdua membeli beberapa camilan. Setelah mereka pergi meninggalkan ruangan Mikael. Mikael tiba-tiba saja tertawa sendiri dan menatap kearah luar ruangan sambil mengacak-acak rambutnya.

" HAHAHAHA, Bisa-bisanya seorang bocah memperlakukan ku seperti ini. Jika seorang bocah saja bisa. Bagaimana dengan orang yang sudah bisa memegang pistol? mereka pasti akan membuatku jatuh atau terbunuh. Kalau sudah begini, lihat saja apa yang bisa dilakukan oleh bocah-bocah nakal itu."

******

Aya melihat jam yang sudah menunjukan pukul 12 siang. Ia pun menghentikan pekerjaannya dan menyerahkannya pada asistennya Tora.

Saat sampai di sekolah anak-anak, Aya tidak menemukan si kembar nakal itu di kelasnya maupun dilingkungan kelasnya. Ia sungguh khawatir dengan kedua anak kembarnya itu. Tanpa pikir panjang Aya pun memutuskan untuk menelpon Zen.

"Zen anak-anak hilang?" dengan nada panik, Aya tidak memikirkan apa yang akan dilakukan suaminya itu.

"Prok, Prok, Prok (Suara tepuk tangan) sungguh hal yang luar biasa hahah, aku menginginkan mereka pergi tetapi mereka pergi sendiri."

"Hey, jangan bilang kau yang menculiknya."

"Buat apa aku menculik anak haram mu? yang aku inginkan mereka lenyap dari dunia ini."

"Zen kau kasar sekali, dengan ini aku menggugatmu cerai. Jujur aku sudah tidak sanggup lagi dengan sikap kenak-kanakan mu itu."

"Aya, sadar dirilah kau akan jadi janda anak dua siapa yang mau dengan mu?"

"Tak apa, itu lebih baik dari pada dengan duda yang mandul sepertimu."

"APA! Apa yang kau katakan, oke, oke. kita bercerai! Sudah puas kau? Istri yang selingkuh tidak tahu malunya memperlakukan suaminya seperti ini"

Aya tidak memperdulikan ucapan Zen kepadanya.Aya hanya mencari anak-anaknya, hingga seorang penjaga toko es krim yang melihatnya mengatakan bahwa Arka dan Arya bersama dengan seorang pria besar pergi menggunakan mobil yang mencurigakan. Namun seorang kasir es krim memberikan sebuah kertas yang di tulis oleh Arka.

"Ibu aku akan mengganti uangmu jangan cemaskan aku tunggulah di rumah aku akan pulang pukul empat sore."

Aya sangat lega jika ia tidak kenapa-napa tetapi ia menghadapkan dirinya dalam bahaya hanya karena ingin menggantikan uang yang telah ia gunakan, sepertinya Aya merasa bahwa itu terlalu berlebihan. Namun kini tidak ada yang bisa ia lakukan lagi, Aya hanya bisa percaya pada anak-anaknya itu dan yakin bahwa mereka adalah anak yang kuat.

pukul empat sore Arka dan Arya pulang diantar oleh kai yang merupakan asisten Mikael. Aya tidak begitu mempersalahkan siapa yang mengantarnya, ia cukup tahu bahwa anaknya selamat.

"Kalian darimana saja? Ibuu menjemputmu di sekolah tetapi kalian tidak ada." Ucap Arya yang mencurahkan kekhawatirannya.

Dengan wajah berseri-ser mereka menjawabnya dengan serempak.

Arka-Arya : "Rahasia~"

"Apakah kalian ingin bersikap seperti ini selamanya pada ibu?"

Arka : "Aku akan memberitahumu ketika aku siap."

Arya : "Tahukah ibu kita membeli banyak sekali camilan yang enak!"

"Apa kalian menghabiskan uang ibu lagi?"

Arya : "Tidak ibu, kali ini kami yang mendapatkannya dari usaha kami sendiri, benarkan Arka?"

Arka : "Yang usaha itu aku. kakak tidak melakukan apapun."

Arya : "Apa kamu bilang? kau masih menganggap ku bodoh?"

Arka :"Kali ini bukan aku yang mengatakannya."

Arya : "Dasar kau ini mau dihajar hah?"

Aya : "Sudah-sudah, barusan ibu sudah memasak spageti kesukaan kalian."

mereka pun pergi makan bersama di ruang makan. keluarga yang harmonis ini. Aya sangat tidak ingin kehilangan apa yang sangat ia syukurinya saat ini. Anak-anaknya sangat berharga bagi Aya. Dalam hati Aya berjanji akan melindungi anak-anaknya dengan baik walaupun tanpa sosok suami yang mendampinginya nanti.

Arya :"Rasa spageti kali ini terasa enak sekali, sausnya sangat enak menempel dilidahku ibu."

Arka : "Kau pikir selama ini ibu memasak biasa-biasa saja? kurasa semua yang dimasak oleh ibu terasa enak sekali."

"Hei kalian, ibu sudah mengajari kalian berapa kali tetapi kalian selalu melakukanya."

Arka : "Jangan Makan sambil bicara. aku sudah hafal betul tetapi kakak bodoh yang satu ini yang memulainya."

Arya : "Apa kamu bilang? jika kau tidak suka jangan mengikutiku!"

Arka : "Ibu kenapa orang sepertinya bisa menjadi kakakku?"

"Sudah-sudah habiskan makanan kalian, lalu pergi mandi. ibu akan menyiapkan air hangatnya terlebih dahulu. Kalian jangan bertengkar ketika tidak ada ibu. Mengerti!?"

Arka :'Mengerti Bu"

Arya :"Baik Bu percayakan saja pada Arya"

namun akhirnya mereka tetap bertengkar.

Terpopuler

Comments

Raihan

Raihan

visual thor ☺

2022-02-05

0

Ryu Keira

Ryu Keira

hanya di manga saja yang ada bocil 5 tahun udah pinter gitu udah tau beladiri gitu udah tau komputer

2021-11-12

1

wu xiyuan

wu xiyuan

wkwk hidup tanpa bertengkar menurut arya dan arka itu sangat sulit yh sepertinya

2021-08-09

2

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Merubah Kehidupan
2 Anak Kuat dan Anak Jenius
3 Mengancam Bos Besar Mafia
4 Mengancam Bos Besar 2
5 Aplikasi Balas Dendam
6 Kenangan Kakak
7 Permainan Detektif
8 Rencana
9 Perceraian
10 Percikan awal
11 Identitas
12 Trauma
13 Sahabat Baik
14 Rahasia Arka dan Arya
15 Penyerangan
16 Anak Pahlawan
17 Pengorbanan
18 Bencana Awal
19 Pria misterius
20 Raphael
21 Kerja sama
22 Fakta dibaliknya
23 benang kusut
24 Sakit
25 Panggilan darurat
26 Mendesak
27 Sakit 2
28 Musuh yang datang
29 Debutnya Mikael kecil
30 Sakit 3
31 Ciuman tak terduga
32 Alasan kembali
33 Berantakan
34 Bertengkar
35 Pertemuan petinggi Mafia
36 Pertemuan Petinggi Mafia 2
37 Pertemuan Petinggi Mafia 3
38 Berharga
39 Hidup kembali
40 Insomnia
41 Andres Dominguez
42 Andres Dominguez 2
43 Kematian salah satu petinggi
44 Kematian Salah Satu Petinggi 2
45 Kematian Salah Satu Petinggi 3
46 Kematian Salah Satu Petinggi 4
47 Kematian Salah Satu Petinggi 5
48 Kematian Salah Satu Petinggi 6
49 Mencari Kebenaran
50 Run!
51 Sedikit Masa lalu
52 Pengumuman
53 Amarah
54 Menghentikan Mikael
55 Pria Aneh
56 Menyerang
57 pengumuman
58 Serius
59 Takut atau Trauma
60 (Season 2) Awal pembalasan
61 (Season 2) Mengigit umpan
62 (Season 2) Penculikan
63 (Season 2) Penculikan 2
64 (Season 2) Penculikan 3
65 (Season 2) Dirgantara
66 (Season 2) Penculikan 4
67 (Season 2) Penculikan 5
68 (Season 2) Penculikan 6
69 (Season 2) Dirgantara 2
70 (season 2) Arya
71 (Season 2) Arya 2
72 (Season 2) Arya (3)
73 (Season 2) Giovanni Gumelar
74 (Season 2) Berburu dalam sarang
75 (Season 2) Berburu dalam Sarang
76 (Season 2) Berburu Dalam Sarang
77 (Season 2) Pria hebat dalam bermain kasino.
78 (season 2) Pria Hebat Dalam Kasino
79 (Season 2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
80 (Season 2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
81 (Season2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
82 (Season 2) Pria Hebat dalam Bermain Kasino
83 (Season 2) Anak-anak nakal
84 (Season 2) Anak-anak Nakal
85 (Season 2) Anak-anak Nakal
86 (Season 2) Berubah Haluan
87 (Season2) Berubah Haluan
88 (Season2) Pemberontakan keluarga Gumelar
89 (Season2) Kehilangan lagi
90 (Season2) Perseteruan Keluarga Gumelar
91 (Season2) Ingatan yang terlintas
92 (Season 2) Mengejar
93 (Season 2) Akhir Reino Gumelar
94 (Season2) Kau yang mengetahui kelemahan ku
95 (Season2) Kepala kepolisian
96 (Season2) Kepala polisian dan Lamaran
97 (Season2) Yang terbaik
98 (Season2) Harus disegerakan
99 (season2) Pencarian data
100 (Season2) Pertemuan yang menegangkan
101 Season 2 Persidangan
102 (Season2) Hari Pernikahan
103 (Season2) Hari pernikahan 2
104 (Season2) Hari pernikahan 3
105 (Season2) Hari Pernikahan 4
106 (Season2) Hari Pernikahan 5
107 (Season2) Permainan Awal
108 (Season2) Awal permainan 2
109 (Season2) Awal permainan 3
110 (season2) Professor Franklin
111 (Season2) Senjata tekhnologi
112 (season 2) Keluarga Rudyantara
113 (Season2) Keluarga Rudyantara 2
114 (Season2) Menguak kepalsuan
115 (Season2) Perasaan
116 (Season2) Malam
117 (Season2) Edward Dirgantara
118 Review Episode sebelumnya
119 (season3) Rumah Bordil
120 (Season 3) Bermain main
121 (Season 3) Melawan mawar berduri
122 (Season 3) Melawan mawar berduri 2
123 (season 3) Melawan mawar berduri 3
124 (Season 3) Berburu Anjing Gila
125 (Season 3) Nomor tak Dikenal
126 ( Season 3) Keluarga atau Cinta
127 (Season3) Keluarga atau Cinta 2
128 (Season 3) Keluarga atau Cinta 3
129 (Season3) Menangkap Anjing gila 2
130 (Season 3) Tertipu menipu penipu 1
131 (Season 3) Salah Paham
132 (Season3) Tertipu Menipu Penipu 2
133 (Season3) Tertipu Menipu Penipu 3
134 (Season3) Tertipu menipu dan Penipu 4
135 (Season3) Tertipu Menipu dan Penipu 5
136 (Season 3) Tertipu Menipu dan Penipu 5
137 (Season3) Cinta dan Benci
138 (Season3) Cinta dan Benci 2
139 (Season 3) Cinta dan Benci 3
140 (Season3) Malaikat dan Iblis
141 (Season3) Malaikat dan Iblis
142 (Season3) Malaikat atau Iblis
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal yang Merubah Kehidupan
2
Anak Kuat dan Anak Jenius
3
Mengancam Bos Besar Mafia
4
Mengancam Bos Besar 2
5
Aplikasi Balas Dendam
6
Kenangan Kakak
7
Permainan Detektif
8
Rencana
9
Perceraian
10
Percikan awal
11
Identitas
12
Trauma
13
Sahabat Baik
14
Rahasia Arka dan Arya
15
Penyerangan
16
Anak Pahlawan
17
Pengorbanan
18
Bencana Awal
19
Pria misterius
20
Raphael
21
Kerja sama
22
Fakta dibaliknya
23
benang kusut
24
Sakit
25
Panggilan darurat
26
Mendesak
27
Sakit 2
28
Musuh yang datang
29
Debutnya Mikael kecil
30
Sakit 3
31
Ciuman tak terduga
32
Alasan kembali
33
Berantakan
34
Bertengkar
35
Pertemuan petinggi Mafia
36
Pertemuan Petinggi Mafia 2
37
Pertemuan Petinggi Mafia 3
38
Berharga
39
Hidup kembali
40
Insomnia
41
Andres Dominguez
42
Andres Dominguez 2
43
Kematian salah satu petinggi
44
Kematian Salah Satu Petinggi 2
45
Kematian Salah Satu Petinggi 3
46
Kematian Salah Satu Petinggi 4
47
Kematian Salah Satu Petinggi 5
48
Kematian Salah Satu Petinggi 6
49
Mencari Kebenaran
50
Run!
51
Sedikit Masa lalu
52
Pengumuman
53
Amarah
54
Menghentikan Mikael
55
Pria Aneh
56
Menyerang
57
pengumuman
58
Serius
59
Takut atau Trauma
60
(Season 2) Awal pembalasan
61
(Season 2) Mengigit umpan
62
(Season 2) Penculikan
63
(Season 2) Penculikan 2
64
(Season 2) Penculikan 3
65
(Season 2) Dirgantara
66
(Season 2) Penculikan 4
67
(Season 2) Penculikan 5
68
(Season 2) Penculikan 6
69
(Season 2) Dirgantara 2
70
(season 2) Arya
71
(Season 2) Arya 2
72
(Season 2) Arya (3)
73
(Season 2) Giovanni Gumelar
74
(Season 2) Berburu dalam sarang
75
(Season 2) Berburu dalam Sarang
76
(Season 2) Berburu Dalam Sarang
77
(Season 2) Pria hebat dalam bermain kasino.
78
(season 2) Pria Hebat Dalam Kasino
79
(Season 2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
80
(Season 2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
81
(Season2) Pria Hebat Dalam Bermain Kasino
82
(Season 2) Pria Hebat dalam Bermain Kasino
83
(Season 2) Anak-anak nakal
84
(Season 2) Anak-anak Nakal
85
(Season 2) Anak-anak Nakal
86
(Season 2) Berubah Haluan
87
(Season2) Berubah Haluan
88
(Season2) Pemberontakan keluarga Gumelar
89
(Season2) Kehilangan lagi
90
(Season2) Perseteruan Keluarga Gumelar
91
(Season2) Ingatan yang terlintas
92
(Season 2) Mengejar
93
(Season 2) Akhir Reino Gumelar
94
(Season2) Kau yang mengetahui kelemahan ku
95
(Season2) Kepala kepolisian
96
(Season2) Kepala polisian dan Lamaran
97
(Season2) Yang terbaik
98
(Season2) Harus disegerakan
99
(season2) Pencarian data
100
(Season2) Pertemuan yang menegangkan
101
Season 2 Persidangan
102
(Season2) Hari Pernikahan
103
(Season2) Hari pernikahan 2
104
(Season2) Hari pernikahan 3
105
(Season2) Hari Pernikahan 4
106
(Season2) Hari Pernikahan 5
107
(Season2) Permainan Awal
108
(Season2) Awal permainan 2
109
(Season2) Awal permainan 3
110
(season2) Professor Franklin
111
(Season2) Senjata tekhnologi
112
(season 2) Keluarga Rudyantara
113
(Season2) Keluarga Rudyantara 2
114
(Season2) Menguak kepalsuan
115
(Season2) Perasaan
116
(Season2) Malam
117
(Season2) Edward Dirgantara
118
Review Episode sebelumnya
119
(season3) Rumah Bordil
120
(Season 3) Bermain main
121
(Season 3) Melawan mawar berduri
122
(Season 3) Melawan mawar berduri 2
123
(season 3) Melawan mawar berduri 3
124
(Season 3) Berburu Anjing Gila
125
(Season 3) Nomor tak Dikenal
126
( Season 3) Keluarga atau Cinta
127
(Season3) Keluarga atau Cinta 2
128
(Season 3) Keluarga atau Cinta 3
129
(Season3) Menangkap Anjing gila 2
130
(Season 3) Tertipu menipu penipu 1
131
(Season 3) Salah Paham
132
(Season3) Tertipu Menipu Penipu 2
133
(Season3) Tertipu Menipu Penipu 3
134
(Season3) Tertipu menipu dan Penipu 4
135
(Season3) Tertipu Menipu dan Penipu 5
136
(Season 3) Tertipu Menipu dan Penipu 5
137
(Season3) Cinta dan Benci
138
(Season3) Cinta dan Benci 2
139
(Season 3) Cinta dan Benci 3
140
(Season3) Malaikat dan Iblis
141
(Season3) Malaikat dan Iblis
142
(Season3) Malaikat atau Iblis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!