Di Bumi Madani yang sendu, mentari pagi memeluk hangat hati seorang dara setelah beberapa hari dirundung pilu.
Aulia
Ternyata kamu cemburu. (tersenyum)
Aulia
Aku bahagia sekali mengetahui perasaanmu padaku. Sampai-sampai... kau sebut namaku dalam karya perdanamu yang aku tahu.
Aulia
Aku juga bangga pada diriku, ternyata sosokku mampu menginspirasimu berkarya walaupun bermula dari kesalah pahaman.
Aulia
Haruskah kujelaskan padanya?
Aulia
Ah... tak usah. Aku menikmatinya. Aku pengen kamu cemburu juga walaupun kamu cemburu pada orang yang salah, aku tetap menikmatinya. (tersenyum lebih lebar)
Terdengar beberapa langkah kaki dari luar ruangan semakin mendekat dan berhenti tepat di depan pintu ruangan kuberada.
Tiga orang berbaju haznat lengkap dengan atributnya masuk setelah membuka pintu
Dokter Albert
Selamat pagi Aulia. Sudah sehat? Wajahnya cerah sekali hari ini? (senyum lega walau tertutup masker & face shield)
Aulia
Sejak kemarin juga sudah sehat Om, Om aja yang tak kasih Aul pulang.
Dokter Albert
Sehat koq loyo, gak bisa bangun, gak ada semangat? Hayo...
Aulia
Beda lah...
Dokter Albert
Apa bedanya? (menyela)
Aq males berdebat, masih teringat chat story RP.
Dokter Albert
Sebenarnya corona itu salah satu jenis penyakit yang bisa disembuhkan. Tapi harus sabar, tetap semangat dan tidak boleh berputus asa.
Dokter Albert
Kemarin Aulia seperti tidak punya semangat hidup, jadi Om tidak berani mengijinkan Aulia pulang.
Kalau Om ijinkan pulang, terus di rumah drop lagi, bikin kuatir Mama lagi, ngrepotin Mama lagi, trus gimana coba?
Dokter Albert
Mama Aulia galak, bisa-bisa kami kena kasus menelantarkan pasien, hahaha...
Nurse 1
Diambil darahnya ya kak...
Aq menyodorkan lengan kiriku untuk dipasang tensimeter. Setelah menemukan urat nadi, jarum suntikpun menembus sela pori-pori. Hanya 1 tabung yang diambil kali ini.
Nurse 2
Buka mulutnya Kak....
satu cotton bud menoreh lembut dinding tenggorokanku
Nurse 2
Sekarang hidung ya...
Satu cotton bud lain mengorek lendir di dalam pangkal hidungku. Bukan sakit yang kurasa. Hanya perasaan tidak nyaman karena ada benda asing memasuki area sensitif hidung yang membuat mata ku kembali berkaca-kaca.
Om Albert, Dokter langgananku dan Mama, sejenak berbincang dengan dua orang perawatnya. Setelah mengangguk tanda mengerti, salah seorang perawat melepas jarum infus dari punggung tangan kananku, sedangkan perawat yang lain melepas selang dari hidungku.
Dokter Albert
Kalau malam ini tidak sesak nafas trus hasil tesnya bagus, besok boleh pulang.
Flash Back : On
(Whatsapp chat)
Aulia
Ayolah Bang, kirim foto ID Bang RP kek Aulia kemarin.
RP
Buat apa?
Aulia
Aul pengen tau lah nama asli Bang RP, tanggal lahir sama statusnya. Jangan-jangan Bang RP dah punya istri?
Foto setengah KTP bagian bawah dengan lingkaran di bagian status, terkirim via chat whatsapp.
Aulia
Atasnya lah. Yang ada nama lengkapnya sama tanggal lahirnya.
RP
Telpon dulu ihhh
Aulia
Yaudah Aul telpon 30mnt ya. Kan yang Bang RP kirim cuma setengah doang.
Aq pun telpon kamu. Kamu nenangin aq yang lagi demam. Kita pun obrol sana sini tak ada arah, karena mendengar suaramu dah buat aq tenang.
RP
Jangan dimatiin
Kulihat layar. Menit sudah menunjukkan 29:04. Aq tetap nutup telponku ditepat menit ke 30.
RP
Koq dimatiin ihhh... telpon lagi
kamu langsung chat aq
Aulia
Kirim dulu atasnya yang ada nama dan tanggal lahirnya. (mulai ngambek)
RP
Telpon dulu ihhhh (bersikeras)
Aulia
Bang RP kan bisa tutupi bagian mana yang Bang RP tak mau Aul tau. Mungkin Bang RP tak mau Aul tau alamat Bang RP biar klo Bang RP pergi Aul tak bisa cari.
Tak apa, tutupi aja...
Aulia
Aul cm pengen tau nama lengkap Bang RP sesuai yang ada di KTP
RP
Telpon dulu
Dan chat kita pun terus berulang seperti itu. Masing-masing mempertahankan ego. Kamu tidak mempercayai aq, dan aq pun tetap memaksa ingin mengetahui nama lengkapmu.
Kamu berusaha menelpon q beberapa kali tapi selalu q reject. Aq bahkan merubah Hpnya ke plane mode. Aq ngambek, masak ID q dah kukirimkan ke kamu tanpa sensor sama sekali, tapi aq cm pengen tahu nama asli dan tanggal lahirmu sesuai yang ada di KTP aja kamu tak mau kasih
Aulia
Bagaimana kita akan melangkah lebih jauh kalau nama aslimu saja aku tak tau? (batin)
Generalized anxiety disorder yang semakin menjadi sejak hati ini terpaut padamu, menuntunku untuk berprasangka lebih.
Aulia
Apakah selama ini dia hanya mempermainkanku? Apa janji-janji dan ucapannya selama ini adalah bohong? Apa dia sudah mempunyai yang lain hingga mencari alasan untuk pergi lagi?
Air mataku mulai menetes.
Hati yang baru pertama kali merasakan cinta ini takut dibohongi, takut kau tinggal pergi lagi seperti yang sudah-sudah setiap kali terjadi salah paham diantara kita.
Angan yang baru pertama kali berani menghayalkan lawan jenis ini merasa cemas jika harus kehilangan orang yang selama ini telah menjadi duniaku, mood bosterku, tujuan masa depanku
Semakin memikirkanmu, air mataku kini bak sederas anak sungai.
Patah dan kecewa yang kurasa, kucurahkan dalam tangisku.
Begitu derasnya hingga tangan ini pun tak sanggup lagi menyapu
Tak mampu menopang diri ini, aq merebahkan tubuhku yang masih lemah setelah radang tenggorokan dan demam yang mendera.
Kasur, bantal dan guling kesayangan ini adalah saksi jalinan cintaku lewat telpon denganmu. Hanya kamu.
Aq pun terus saja meratap, hingga tak menyadari jika bantalku sudah berganti warna
Aulia
Koq darah?
Mama!! Mama!!”
Aq menekan ujung hidungku dengan harapan bisa menghentikan mimisanku.
Lalu berusaha bangkit mencari Mama karena panggilan yang sudah aq teriakkan tak bisa lepas bebas karena tersedak darah yang sudah memenuhi tenggorokanku
Aulia
Huek... huek...
Gumpalan darah hitam keluar dari sela-sela bibirkh.
Dada dan tenggorokanku terasa panas.
Keringat dingin meluncur dari sekujur tubuhku.
Ditambah lagi dengan sebongkah batu besar yang secara tiba-tiba kurasakan sebongkah menimpa kepalanya. Pandanganku pun berputar samar.
Dengan terhuyung aq berusaha keluar dari kamar. Hanya sampai di depan pintu kamar. Aq pun tergolek tak berdaya kehilangan kesadaran.
Comments
Wong
wa benci eps ini
2021-08-09
10
☘Anan Lover ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ
Don't hurt your self, please
2021-08-05
14