...🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾...
Kia, yang masih memakai dress keluaran musim semi itu langsung menuju lift dan menekan tombol nomer 20. Segera, lift meluncur naik ke atas, mengantarnya pergi ke sebuah bar yang ada di lantai teratas.
Lampu remang-remang menyamarkan raut wajahnya yang terlihat kesal. Sepertinya, keadaan Bar dengan gaya khas ‘minim penerangan’, sangat cocok dengan keadaan hatinya.
“Satu Mojito, Please!” Kia mengambil tempat duduk di depan bartender.
“Segera datang.”
Minuman ini merupakan salah satu cocktail yang berasal dari Kuba. Mixture of white rum, jeruk nipis, daun mint, air soda, dan es batu, menjadikan minuman ini digemari oleh berbagai kalangan. Kia termasuk salah satu pengemar rasa asam dan manis yang bercampur dengan Rum.
“Ready, Miss.” Bartender itu menyodorkan segelas Mojito dingin yang menggugah selera.
Kia baru mencecap beberapa teguk. Tiba-tiba satu pesan masuk bertengger di wall ponselnya. Ternyata laporan masuk dari fitur m-banking tengah memberitahu dia. Sudut bibirnya bergerak, wanita itu nampak senang saat melihat nominal saldonya bertambah 1.500 dolar.
“Beri aku dengan aroma sedikit lebih kuat!” nada Kia sedikit meninggi. Sepertinya dia sudah mendapatkan kebahagiaannya lagi. Wanita itu bahkan menghabiskan lima gelas coctail dengan rasa yang berbeda.
“Ugh!” Kia mengeluh, merasakan perutnya yang sudah mulai begah dan kepala yang mulai pusing.
“Sir, aku mau bayar!” Kia mengeluarkan kartu debitnya dari dalam tas.
Bartender tampan langsung mengambil kartu dan mengeseknya, lalu memberikan tagihan kepada Kia. Meski matanya mulai berat, wanita itu dengan jelas dapat melihat nominal yang tertera disana.
“Cih, 350 dolar untuk lima gelas coctail. Ini terasa lebih pantas dibanding membelikan satu set baju untuk pria itu!” gumam Kia.
Ia mencoba berdiri dan berjalan menuju lift dengan sempoyongan. Meski cuma coctail dengan campuran alkohol yang sedikit, tapi itu cukup membuat kepalanya pening dan melayang.
Kia berjalan ke meja resepsionis dan meminta sebuah kamar presiden suite. Hari ini, dia memutuskan untuk menghabiskan 1.500 dolar dari mantan pacarnya yang baru saja masuk rekening.
Cling-
Sebuah cardlock berupa kartu mifare atau magnetic stripe atau kartu chip. Pokoknya itu lah namanya. Baru saja disodorkan petugas wanita. Nomer yang tertera di sana adalah 5069. Dengan mata yang sudah remang-remang, Kia mencoba membaca dan menghafal kamarnya.
“Lantai 5, Nona,” ucap petugas resepsionis.
Kia segera pergi berjalan menuju lift, tentu saja dengan langkahnya yang pontang panting. Beberapa kali wanita itu mengelus tumit, sepertinya kaki tomboy itu tidak terbiasa dengan high heels.
“Ah! High heels sialan!” gerutunya tambah jengkel.
Matanya sangat berat, bahkan sangat sulit dibuka lagi. Kia sedang menahan rasa lelah, pusing, dan juga eneg. Dia sangat ingin segera bertemu ranjang empuk. Sampai pada saat pintu lift terbuka, dia mempercepat jalannya.
*Bugh*
Kia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan membuat kartu passnya jatuh ke lantai.
“Maaf! Maaf.” Kia menundukkan kepalanya yang sudah semakin berat.
Orang yang menabrak Kia tak merespon, hanya mengambil kartu pass miliknya dan segera pergi. Kia segera mengambil kartu pass miliknya dan berjalan menuju ke kamarnya.
“Aahh! Nyaman sekali!” ucap Kia yang merebahkan diri di atas ranjang king size.
Kia baru saja memejamkan matanya, saat tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang. Suara napasnya terdengar cukup berat.
“Siapa yang mengirimmu!”
Suara lelaki itu membuat mata Kia terbelalak. Wanita itu terperanjat dari tidurnya dan melihat seseorang tengah berdiri tepat di depannya. Meski dengan mata yang samar, dia bisa melihat wajah lelaki itu yang sedikit ... sedikit tampan.
“Siapa kamu! Kenapa kamu ada di kamarku!” pekik Kia.
“Kamarmu?” Dia membuang muka.
“Hah! kakek tua busuk itu berani juga mengikutiku! Bahkan mengirim seorang wanita!” Lelaki itu mendengus kesal.
Ia berjalan mendekat, napasnya masih terdengar cukup berat. Dengan kasar, dia mengambil tangan Kia dan mencengkramnya.
“Katakan! Siapa yang mengirimmu!” tanya lelaki itu dengan nada yang terdengar tidak sabar.
“Apa yang kamu bicarakan! Tentu saja petugas resepsionis!” Kia menghempaskan ta menghempaskan tangan lelaki itu dengan cepat. Mengambil tas yang ada di atas kasur lalu merogohnya.
“Lihat!” Kia menyodorkan bukti pemesanan kamar. “Aku bahkan membayar untuk kamar ini! Gimana ceritanya aku diutus seseorang!” Kia mulai mengeluarkan nada ketus.
“Ini nomer 5096 kamar yang kamu pesan 5069!”
Kia hampir tidak percaya jika dirinya salah masuk kamar. Karena tak mau basa-basi dan harus berada di ruangan yang sama dengan lelaki asing, dia memutuskan untuk pergi. Dengan gaya cengengas-cengenges, Kia pelan-pelan mengeser kakinya dan hendak berjalan pergi.
Sayangnya, gerakan Kia terlalu lambat. Lelaki itu dengan cepat menangkap tangan Kia.
“Ada kamu juga ngak masalah!” Napas lelaki itu menjadi semakin berat saat berbicara.
Ia menyeret tangan Kia dengan kasar, dan menjatuhkannya ke ranjang.
“Jangan!” Kia berusaha memberontak.
Lelaki itu tidak peduli, dia mencengkram kedua tangan Kia dengan kuat. Satu persatu melepaskan kancing kemejanya dengan sabar.
“Tidak! Jangan ... aahh!”
Suara lelungan dan des ahan terdengar di penjuru kamar. Wanita cantik itu beberapa kali meminta tolong, berharap ada seseorang yang datang dan membantunya. Namun, dia lupa, jika kamar presiden suit di hotel itu berdesain kedap suara.
...🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃...
Jangan lupa Like-nya 👍🏻
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
bunda syifa
hai Thor, aq balik lagi ngulang baca kia, gara" baca arsen sama Kimmy aq jadi ngulang lagi karena penasaran cerita kia Kenneth, udah pernah baca tapi udah lupa alur nya karena udah ketumpuk novel lain
2022-12-02
0
Dewi Tarra
lohh mereka kn beda kamar?? kok kia bisa masuk sih? bukan nya beda kamar kartu nya jg beda yah kak author?? maaf aq pembaca baru,, semalem baru selesai ranjang tuan lumpuh mampir kesini
2022-11-18
0
May Khadijah
butuh visual thor
2022-08-10
0