Menikah Yang Ke-dua

Menikah Yang Ke-dua

Talak

Menikah Yang Ke-dua

Chapter 1 Talak

Ramadhan Mubarak bulan suci yang penuh berkah dan kebahagiaan. Alhamdulillah

Aisyah sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk menjalankan amal ibadah puasa bersama keluarga tercintanya.

Sejak menikah 2 tahun lalu, hari-harinya ia lewati dengan penuh sukacita, ia adalah seorang istri yang shalihah dan selalu menjunjung tinggi martabat suaminya.

Anwar suaminya bekerja sebagai manager di Bank swasta, sudah setahun ini ia begitu menginginkan kehadiran sang buah hati. Berbagai cara sudah ia lakukan, dari mulai check kesuburan sampai program hamil tetapi istrinya tak kunjung hamil juga. Karena merasa istrinya tak bisa memberikan keturunan untuk dirinya, ia tega berselingkuh dengan sekertaris di tempat kerjanya. Perselingkuhan itu tak pernah tercium oleh Aisyah, meskipun sering kali ia berbohong tetap saja Aisyah mempercayainya.

Aisyah percaya pernikahan yang didasari atas nama Allah, Insya Allah akan berbuah baik.

Iman serta kepercayaannya kini telah diuji, begitu banyak gosip negatif yang memberitakan suaminya, ia tetap memegang teguh untuk menjaga keutuhan rumah tangganya. ia tak pernah menghiraukan ucapan orang yang akan memecah belah keluarganya. Selama ia tak melihat sendiri dengan kedua netranya, ia akan percaya 100% dengan suaminya.

Pagi itu usai sholat subuh bersama Anwar, ia mencium tangan suaminya dengan penuh cinta, seperti biasa Anwar membalasnya dengan mencium kening istrinya.

Usai sholat ia menyiapkan air hangat untuk suaminya, lalu ia menyiapkan kemeja dan celana kerja suaminya di atas ranjang.

Dengan penuh cinta ia melayani suaminya sepenuh hati, dari mulai menyiapkan menu sahur sampai menyiapkan keperluan kerja suaminya.

"Mas Anwar hati-hati di jalan ya" ucap Aisyah mengantarkan suaminya di teras, tak lupa ia mencium tangan suaminya sebelum berangkat kerja.

Anwar kembali mencium kening istrinya

"Aku berangkat ya dek, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam mas"

Tampak binar senyuman yang menghiasi bibir Aisyah 

Anwar pun berlalu meninggalkan dirinya, ia masuk ke dalam rumah untuk mengambil dompetnya, lalu ia bergegas pergi ke pasar dengan berjalan kaki, jarak pasar dengan rumahnya memang tak begitu jauh, ia lebih suka berjalan kaki ketimbang naik ojek.

Setelah selesai berbelanja keperluan rumah dan dapur, ia kembali pulang. Seperti wanita rumah tangga biasanya hari-harinya ia lewati dengan menyelesaikan pekerjaan rumah.

Sore hari ia sudah selesai menyiapkan makanan untuk berbuka puasa bersama Anwar. Ia duduk di sofa ruang utama menunggu suaminya pulang. Sesekali matanya menatap arah jarum jam. "Sudah jam setengah enam kok mas Anwar belum pulang ya" ada perasaan khawatir yang melanda Aisyah. "Ya Allah lindungilah suamiku dimana pun ia berada" doanya dalam hati

Karena tak kunjung mendapatkan kabar dari suaminya, ia berusaha menelpon suaminya, tetapi nomornya tak bisa dihubungi. Ia tak mau berfikiran negatif, mungkin ponsel suaminya kehabisan baterai jadi tak bisa memberi kabar padanya.

Suara adzan magrib berkumandang, Aisyah segera mengambil segelas air putih, sebelum membatalkan puasa ia berdoa iftar dulu. Ia masih menunggu suaminya untuk iftar bersama, terapi Anwar tak kunjung pulang, lalu ia menjalankan sholat magrib sendirian.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, sejak tadi Aisyah belum makan apapun, perasaanya semakin dihantui oleh rasa kekhawatiran. Ia mondar mandir di ruang tamu, sesekali ia keluar untuk mengecek suaminya. Sampai larut suaminya tak juga pulang, rasa kantuk sudah mulai datang, Aisyah duduk bersandar di sofa, ia terlelap dalam tidurnya.

Pukul 22.15

Anwar membuka pintu rumahnya, ia melihat istrinya yang terlelap di atas sofa. Ia membopong tubuh istrinya masuk ke kamar.

Aisyah tersenyum manis melihat wajah suaminya, betapa bahagianya suaminya pulang kerja dengan selamat, sikap Anwar membopong dirinya juga menambah kebahagiaannya. Anwar memang suami yang romantis dan perhatian.

Di dalam kamar Anwar menurunkan istrinya di atas ranjang.

"Duduklah dek, mas mau membicarakan masalah yang penting sama kamu" Anwar duduk di sisi ranjang disamping istrinya.

"Ya mas" jawab Aisyah, ia belum bertanya kenapa suaminya pulang selarut itu, mungkin ini jawaban dari kekhawatirannya sejak sore tadi.

"Aku mau minta maaf dek, kita berpisah saja ya? Aku ingin kita berpisah baik-baik" ucap Anwar memandang wajah istrinya.

Wajah cantik yang tadinya dihiasi dengan ukiran senyum, kini berubah dengan kesedihan. Mata Aisyah tampak berkaca-kaca, tak kuasa ia menitihkan air matanya, ia bersimpuh di depan suaminya. Memohon pada suaminya untuk tak menceraikan dirinya.

"Apa salahku mas, kenapa mas mau berpisah..

Tolong jangan ceraikan aku mas" Aisyah begitu berharap suaminya tak menceraikannya

Hari ini sungguh menjadi hari yang begitu buruk dan menyakitkan, tak pernah terbersit rumah tangganya akan ada dalam ambang kehancuran

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, like setiap chapternya, tulis krisannya di kolom komentar, dan jangan lupa tap love favorit biar tahu jadwal update chapter terbarunya.

Terimakasih semoga cerita fiksi ini bermanfaat. Salam santun dari Ayu_Merdeka

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

giliran dah punya ank d Sia2 kan g punya ank d anggap mandul, mau nya ap sh cwo t serba salah qta SBG perempuan

2023-03-02

0

Alamsyah Bosalam

Alamsyah Bosalam

🙏🙏❤️

2022-04-09

0

Nur Kholifah

Nur Kholifah

baru baca sdh dibikin bombai

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Talak
2 Meminta Dimadu
3 Aisyah pulang kampung
4 Berkumpul keluarga
5 Surat perceraian
6 Belajar hidup tanpa suami
7 Sahabat lama
8 Salah paham
9 Sikap Farid
10 Farid buta agama
11 Farid adalah bos baru Anwar
12 Rani Si pelakor
13 Lebaran yang menyedihkan
14 Mengejutkan
15 Ancaman sahabat
16 Rencana kakak beradik
17 Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18 Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19 Cinta yang membutakan mata hati
20 Dalil cinta menurut hadist
21 Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22 Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23 Farid mengalami kecelakaan
24 Terjebak dalam kegelapan
25 Aisyah menolak Fina
26 Farid melamar Aisyah
27 Ta'aruf cinta
28 Pemecatan Rani
29 Pertengkaran Anwar dan Rani
30 Prosesi menuju khitbah
31 Acara ijab qobul
32 Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33 Malam pertama (Romantis)
34 Ya Zawjatii
35 Siapa Azizah ?
36 Kejujuran
37 Berlibur ke Malioboro
38 Rani menghina Aisyah
39 Aisyah hamil ?
40 Kehamilan Aisyah
41 Azizah kenapa?
42 Azizah mencintai Farid
43 Permintaan terakhir Azizah
44 Kematian Azizah
45 Janin Kembar
46 Iri dengan kehamilan Aisyah
47 Kekesalan Anwar
48 Kekesalan Anwar
49 Anwar menalak Rani
50 Aisyah doyan makan
51 Reaksi Rani
52 Kehadiran Umi
53 Sakit datang dari Allah
54 Cinta Fina
55 Bawaan bayi
56 Perhatian seorang suami
57 Perjalanan bisnis
58 Melepaskan kepergian suami
59 Di Singapura
60 Klien Nggak berakhlak
61 Kepekaan hati seorang istri
62 Mendadak pulang
63 Kekasih Fina
64 Hari pernikahan Fina
65 Racun sianida untuk Aisyah
66 Kabar duka
67 Menolak otopsi jenazah Akhmad
68 Akhirnya Rani tertangkap
69 Aisyah juga manusia
70 Proses kelahiran si kembar
71 Kelahiran si kembar
72 Aqiqah si kembar
73 Kelucuan si kembar
74 Abang Al belum khatam Al-Quran
75 Albiru
76 Kebahagiaan
77 Kedatangan Anwar
78 Perasaan Anwar
79 Jodohkah Ema dan Anwar
80 Anwar dan Ema salting
81 Barbeque bersama
82 Pendekatan menuju khitbah
83 Melamar
84 Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85 Penyatuan Keluarga (Cinta)
86 Pengumuman
87 Kedatangan keluarga David
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Talak
2
Meminta Dimadu
3
Aisyah pulang kampung
4
Berkumpul keluarga
5
Surat perceraian
6
Belajar hidup tanpa suami
7
Sahabat lama
8
Salah paham
9
Sikap Farid
10
Farid buta agama
11
Farid adalah bos baru Anwar
12
Rani Si pelakor
13
Lebaran yang menyedihkan
14
Mengejutkan
15
Ancaman sahabat
16
Rencana kakak beradik
17
Anwar masih perhatian dengan Aisyah
18
Kelebihan Aisyah yang belum terlihat
19
Cinta yang membutakan mata hati
20
Dalil cinta menurut hadist
21
Sisi baik Farid Hardja Diningrat
22
Ciuman yang memaksa, Aisyah marah
23
Farid mengalami kecelakaan
24
Terjebak dalam kegelapan
25
Aisyah menolak Fina
26
Farid melamar Aisyah
27
Ta'aruf cinta
28
Pemecatan Rani
29
Pertengkaran Anwar dan Rani
30
Prosesi menuju khitbah
31
Acara ijab qobul
32
Resepsi pernikahan Farid dengan Aisyah
33
Malam pertama (Romantis)
34
Ya Zawjatii
35
Siapa Azizah ?
36
Kejujuran
37
Berlibur ke Malioboro
38
Rani menghina Aisyah
39
Aisyah hamil ?
40
Kehamilan Aisyah
41
Azizah kenapa?
42
Azizah mencintai Farid
43
Permintaan terakhir Azizah
44
Kematian Azizah
45
Janin Kembar
46
Iri dengan kehamilan Aisyah
47
Kekesalan Anwar
48
Kekesalan Anwar
49
Anwar menalak Rani
50
Aisyah doyan makan
51
Reaksi Rani
52
Kehadiran Umi
53
Sakit datang dari Allah
54
Cinta Fina
55
Bawaan bayi
56
Perhatian seorang suami
57
Perjalanan bisnis
58
Melepaskan kepergian suami
59
Di Singapura
60
Klien Nggak berakhlak
61
Kepekaan hati seorang istri
62
Mendadak pulang
63
Kekasih Fina
64
Hari pernikahan Fina
65
Racun sianida untuk Aisyah
66
Kabar duka
67
Menolak otopsi jenazah Akhmad
68
Akhirnya Rani tertangkap
69
Aisyah juga manusia
70
Proses kelahiran si kembar
71
Kelahiran si kembar
72
Aqiqah si kembar
73
Kelucuan si kembar
74
Abang Al belum khatam Al-Quran
75
Albiru
76
Kebahagiaan
77
Kedatangan Anwar
78
Perasaan Anwar
79
Jodohkah Ema dan Anwar
80
Anwar dan Ema salting
81
Barbeque bersama
82
Pendekatan menuju khitbah
83
Melamar
84
Pertemuan keluarga yang mengejutkan
85
Penyatuan Keluarga (Cinta)
86
Pengumuman
87
Kedatangan keluarga David

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!