episode 2

CEO Boss First Love - Episode 2: Ketegangan di Kantor dan Kekhawatiran Delia

Sesampainya di kantor, Vincent langsung disambut para karyawannya dan asisten pribadinya.

"Selamat pagi, Tuan," ucap semua karyawan sambil membungkukkan badan.

Vincent tidak membalas sapaan mereka. Dengan wajah datar dan aura dingin yang menyelimutinya—meskipun ekspresi itu sama sekali tak mengurangi ketampanannya—Vincent melenggang pergi.

"Ting!"

Pintu lift terbuka. Vincent dan asistennya masuk ke dalam lift, menuju ruang kerja Vincent. Setibanya di lantai yang dituju, pintu lift kembali terbuka. Vincent melangkah cepat menuju ruang kantornya, langsung masuk dan duduk di kursinya.

"Tok... tok... tok..."

Suara ketukan di pintu terdengar. Asisten Vincent segera membukakan pintu. Raizel pun masuk untuk menemui Vincent.

"Silakan, Tuan," ucap asisten Vincent sambil mempersilakan masuk. Tanpa berkata apa-apa, Raizel melangkah masuk.

"Vin, apa kau akan datang ke acara pesta ulang tahun walikota itu?" tanya Raizel.

"Sepertinya kau sudah tahu jawabanku," jawab Vincent datar.

"Yah, seperti biasa, kau akan menjawab tidak," ucap Raizel sambil menghela napas. "Baiklah, aku akan datang sendiri kali ini, karena Marvel dan Thomas juga tidak ada," tambahnya dengan ekspresi lesu.

"Hmm... seharusnya kau sudah tahu bahwa aku tidak akan menghadiri acara-acara seperti itu," ucap Vincent, sibuk dengan laptopnya.

"Hei, apa kau tidak ingin bersenang-senang sesekali? Di sana akan banyak wanita cantik," bujuk Raizel.

"Aku tidak tertarik," jawab Vincent ketus.

"Hhhmm... kau itu kenapa susah sekali? Apa kau tidak tertarik pada wanita?" tanya Raizel, setengah bercanda.

"Apa kau sudah bosan hidup?" sahut Vincent, suaranya tajam.

"Hee... eyyy, ayolah kawan, aku hanya ingin mengajakmu untuk bersenang-senang," balas Raizel santai.

"Apa kau masih ingin mengoceh di tempatku?" Vincent bertanya, wajahnya berubah dingin. Asisten Xi, yang melihat ekspresi tuannya kesal, langsung menyuruh Raizel pergi.

"Ekhmm... Tuan Raizel, sepertinya Tuan Vincent hari ini sedang sangat sibuk, jadi mohon untuk tidak mengganggunya..." ucap Asisten Xi.

"Baiklah, aku pergi dulu. Masih ada urusan yang harus kuselesaikan," kata Raizel sambil berjalan meninggalkan ruangan Vincent.

"Tuan, sekarang waktunya rapat. Semua Dewan sudah datang dan menunggu Tuan di ruang rapat," ucap asistennya menghadap Vincent. Tanpa berkata apa-apa, Vincent pun bergegas menuju ruang rapat.

Tak terasa, hari sudah menjelang sore. Delia yang sedang memotong tangkai bunga dan merapikan bunga-bunganya, tiba-tiba kedatangan seorang pelanggan lelaki tua.

"Kringggg... ngggg... nggg!"

Suara lonceng berdering nyaring.

"Selamat datang, Tuan, ada yang bisa saya bantu?" sapa Delia dengan ramah.

"Tolong Nona, buatkan aku satu buket bunga Aster, karena aku ingin memberikannya kepada cucuku yang sedang terbaring di rumah sakit," kata kakek tua itu dengan suara sedih.

"Baiklah, Tuan, akan saya buatkan," ucap Delia. Tak lama kemudian, buket bunga Aster yang indah telah siap.

"Tuan, silakan bunganya sudah jadi. Semoga cucu Anda suka dengan bunga ini," ucap Delia ramah.

"Terima kasih, Nona, bunganya sangat indah! Pasti cucuku akan suka," jawab kakek itu.

"Sama-sama, Tuan. Semoga cucumu lekas sembuh," balas Delia.

Kakek itu pun berjalan pergi meninggalkan toko bunga. Nenek Delia yang sedang menanam bunga, melihat ke arah Delia yang sedang duduk melamun dan segera menghampirinya.

"Ada apa, cucuku? Kenapa kau melamun begitu?" ucap nenek, membuat Delia terkejut.

"Akhh... Nenek, aku sedang tidak apa-apa," ucap Delia.

"Hmm... coba tebak cucu Nenek sedang memikirkan siapa?" goda nenek sambil tersenyum.

"Tidak, Nek, aku hanya merasa sedikit sedih saja," jawab Delia sambil memandang wajah nenek.

"Coba katakan pada Nenek, apa yang sudah terjadi hingga membuatmu sedih," ucap nenek sambil mengelus rambut Delia.

"Tadi ada pelanggan yang memesan bunga Aster. Dia ingin memberikannya kepada cucunya, dan kakek itu terlihat sangat sedih," kata Delia sambil memeluk neneknya.

"Lalu apa yang membuatmu sedih?" jawab nenek sambil mengelus kepala Delia.

"Nenek, aku hanya punya Nenek satu-satunya yang aku punya. Nenek jangan sakit, ya, Nek. Nenek harus sehat. Jika Nenek sakit, aku akan sangat sedih," jawab Delia sambil meneteskan air mata.

"Hmm... apa yang kamu bicarakan, cucuku? Nenekmu ini kuat, Nenek tidak akan sakit semudah itu," jawab nenek untuk menghibur Delia sambil mengelap air mata Delia yang sudah membasahi pipinya.

"Iyahh, Nenek, aku akan terus menjagamu, dan akan terus melindungimu!" jawab Delia dengan semangat.

"Nah, itu baru cucuku! Ayo kita pulang," ucap nenek kepada Delia, mengajak pulang karena hari sudah semakin sore dan waktunya untuk menutup toko.

"Ayooo... kita pulang! Aku akan membuatkan makanan kesukaan Nenek, dan malam ini kita akan makan bersama!" dengan semangat Delia menjawab.

Mereka pun merapikan toko dan segera menutupnya, lalu bergegas pulang. Sesampainya di rumah, Delia mencuci tangannya dan mulai memotong sayuran. Namun, nenek yang melihatnya langsung menghampiri Delia.

"Mari, biar Nenek bantu kamu memasak," ucap nenek sambil mencuci tangan.

"Nenek, sebaiknya Nenek mandi dulu saja, dan biar aku yang menyiapkan makanannya," ucap Delia.

"Tidak... tidakk, Nenek lebih baik membantumu memasak," jawab nenek.

"Nenek... sebaiknya Nenek pergi mandi dan beristirahat. Jika nanti makanan sudah siap, aku akan memanggil Nenek," ucap Delia kepada neneknya agar neneknya mau mendengarkan apa kata Delia.

"Hmm... baiklah, Nenek akan pergi mandi," jawab nenek.

"Oke, baiklahh! Aku akan memasak makanan dengan penuh cinta ini untuk nenekku tersayang!" ucap Delia dengan semangat dan disertai dengan senyuman.

Dan Delia mulai memasak. Setelah beberapa lama kemudian, masakan sudah matang dan siap dihidangkan. Delia pun segera memanggil neneknya.

"Nenekkk! Makan malam sudah siapp!" ucap Delia memanggil nenek untuk makan malam bersama. Tetapi neneknya tidak menjawab panggilan Delia.

"Nek... Nenekk... ayo makan malam sudah siap!" ucap Delia lagi, memanggil neneknya.

Neneknya yang sedang di kamar sedang meminum obat karena ia habis muntah darah. Neneknya tidak ingin Delia tahu kalau ia sedang sakit, jadi ia cepat-cepat menyimpan obat-obatannya dan segera menghampiri Delia.

"Iyaaa, iyaaaa... Nenek datang," jawab nenek sambil menghampiri. Nenek pun duduk di kursi.

"Nenek, bagaimana, apakah enak?" ucap Delia.

"Emmm... Sangat enak," jawab nenek.

"Baguslah kalau Nenek suka, aku akan membuatkannya lagi," jawab Delia.

Suasana di ruang makan itu dipenuhi dengan canda tawa. Nenek yang sedang memandang Delia dengan penuh bahagia karena melihat cucunya tertawa dan tersenyum.

"Delia, maafkan Nenek jika Nenek menyembunyikan penyakit Nenek darimu, karena Nenek tidak mau membuatmu sedih," gumam nenek dalam hati.

Lalu mereka menyantap makan malam sambil berbincang riang. Setelah habis makan malam, Delia membantu nenek mencuci piring.

"Nenek, biarkan aku membantumu," ucap Delia sambil membawa piring-piring kotor.

"Tidak usah, ini hanya sedikit. Seharusnya kamu segera mandi saja," jawab nenek yang sedang mencuci piring.

"Nenek, jika aku membantumu, maka cepat selesai, kan?" jawab Delia kepada neneknya.

"Baiklahh," ucap nenek. Tak lama kemudian, setelah itu nenek bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Kemudian Delia bergegas untuk mandi dan tidur malam.

Akankah Delia mengetahui kondisi kesehatan neneknya? Dan bagaimana Vincent akan menghadapi tuntutan dari keluarganya dan dunia bisnisnya?

Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 Salam Hangatᰔᩚ
53 episode 52
54 episode 53
55 episode 54
56 episode 55
57 episode 56
58 episode 57
59 episode 58
60 episode 59
61 episode 60
62 episode 61
63 episode 62
64 episode 63
65 episode 64
66 episode 65
67 episode 66
68 episode 67
69 episode 68
70 episode 69
71 episode 70
72 episode 71
73 episode 72
74 episode 73
75 episode 74
76 episode 75
77 episode 76
78 episode 77
79 episode 78
80 episode 79
81 episode 80
82 episode 81
83 episode 82
84 episode 83
85 episode 86
86 episode 84
87 episode 85
88 episode 86
89 episode 87
90 episode 88
91 episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
Episodes

Updated 94 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
Salam Hangatᰔᩚ
53
episode 52
54
episode 53
55
episode 54
56
episode 55
57
episode 56
58
episode 57
59
episode 58
60
episode 59
61
episode 60
62
episode 61
63
episode 62
64
episode 63
65
episode 64
66
episode 65
67
episode 66
68
episode 67
69
episode 68
70
episode 69
71
episode 70
72
episode 71
73
episode 72
74
episode 73
75
episode 74
76
episode 75
77
episode 76
78
episode 77
79
episode 78
80
episode 79
81
episode 80
82
episode 81
83
episode 82
84
episode 83
85
episode 86
86
episode 84
87
episode 85
88
episode 86
89
episode 87
90
episode 88
91
episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!